NovelToon NovelToon
Skandal Dengan Adik Ipar

Skandal Dengan Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: diamond ice

Yasmin merasa ada ikatan kuat terhadap keponakannya. Layaknya Dejavu, Yasmin merasa anaknya hidup kembali meskipun kenyataannya hal tersebut tidaklah mungkin.
Dibalik suasana hatinya yang selalu sedih ketika merindukan anaknya, ada adik iparnya yang terus menggoda Yasmin. Esther yang melihat suaminya lebih memihak kepada kakaknya, timbulah perasaan cemburu yang kini menyelimuti nya.
Akankah diantara mereka terlibat cinta segitiga? Akankah ada korban, dari rumitnya hubungan asmara mereka? Simak selengkapnya hanya di cerita ini.

Kuy, tak baca tak suka. Sudah baca baru suka❤️. Jangan lupa vote dan komen ya guys. Happy reading!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepulangan Esther

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, sebuah mobil keluaran terbaru terparkir di halaman rumah Pak Abuzer. Di depan pintu ada Bu Dini, Pak Abuzer kemudian Yasmin yang tengah kompak berdiri karena mereka tidak sabar ingin segera bertemu dengan Esther sekeluarga.

Tamu belum turun dari mobil Bu Dini sudah bersorak menyerukan nama Kalandra sang cucu. Pak Abuzer pun turut bersorak ketika pintu mobil terbuka menampilkan wajah cantik Esther anak perempuannya. Setelah Esther munculah si suami yang tak lain adalah Arvin. Terakhir yang muncul dari mobil si kecil Kalandra.

Bocah berusia lima tahun itu mengenakan setelan kemeja dilengkapi dasi yang setara dengan pakaian papanya. Mereka benar-benar keluarga yang sempurna. Karena sudah tidak sabar, Bu Dini berlari ringan untuk memeluk cucunya. Ia sangat merindukan cucu yang hanya bisa ia lihat melalui ponsel.

" Andra,, nenek kangen banget sama Andra"

" Me too nenek," jawab bocah kecil tersebut.

Yasmin termenung tidak tahu harus berbuat apa, melihat mamanya memeluk sang keponakan Yasmin hanya berdiam diri. Bukan karena ia enggan mengikuti tingkah mamanya, hanya saja wajah Andra dan tatapan mata anak itu seperti Yasmin mengenalnya. Layaknya dejavu, Yasmin merasa jika anaknya masih hidup. Safea belum pernah bertemu dengan Andra begitupun dengan Yasmin, dan perasaan aneh yang sulit dijelaskan kini menyelimuti perasaan Yasmin.

" Yasmin kok diam aja? Ayo sana peluk adek mu sama keponakan mu,"

Yasmin mengangguk menuruti ucapan ayahnya. Ia berjalan pelan menemui gerombolan adik dan mamanya. Tatapan Yasmin tidak berhenti menatap Andra, wajahnya sembilan puluh persen mirip dengan Arvin namun entah mengapa bentuk matanya mirip dengan dirinya. Apakah gen dari Tante juga bisa menurun ke keponakannya? Entahlah Yasmin hanya menduga-duga nya saja.

" Esther, kakak kangen banget sama kamu" mengabaikan mama Dini yang sibuk menciumi Andra, Yasmin memilih memeluk adiknya. Lima tahun mereka tidak bertemu, rasanya sangat senang sekali hati Yasmin kali ini.

" Aku juga kak. Kakak sendiri apa kabar?" balas Esther yang juga memeluk kakaknya erat.

" Kakak baik-baik saja. Ya dari dulu seperti ini,"

Saat yang lain sibuk melepas rindu, ada Arvin yang terdiam melihat wajah kakak iparnya. Tampilannya tidak pernah berubah, masih seperti dulu. Memakai kacamata dan rambut panjang yang diikat rendah. Baik pakaian maupun style rambut tidak berbeda dari yang dulu, hanya kulitnya saja yang kini jauh lebih putih. Bibirnya masih tetap merah meskipun Arvin tahu kakak iparnya itu tidak memakai pewarna bibir yang tebal. Wajah khas natural yang mengingatkannya pada pengalaman panas enam tahun lalu.

" Andra, ini Tante Yasmin. Ayo kenalan kamu belum pernah bertemu kan?" suara Bu Dini menginterupsi Arvin untuk segera sadar dari lamunannya. Tidak dilirik oleh sang kakak ipar namun hal tersebut tetap memengaruhi Arvin untuk tidak berhenti memandangnya.

" Hai Tante. Perkenalkan nama ku Kalandra Dhananjaya," ucap bocah lima tahun itu dengan lancar. Baik dari segi bicara maupun caranya bersikap mirip sekali dengan Arvin.

" Kamu pintar sekali. Boleh tante peluk kamu?"

Andra belum mengiyakan permintaan Yasmin namun Yasmin sudah lebih dulu memeluknya. Bergetar hati Yasmin saat kedua tangannya mendekap sang keponakan, entah mengapa air mata langsung mengalir. Ia tidak kuasa menahan tangis seperti merasa dipisahkan dengan Andra tahunan meskipun kenyataannya ini memang pertemuan pertama mereka.

" Kamu sudah sebesar ini tapi tante baru lihat kamu" ucap Yasmin sesenggukan. Ia benar-benar menangis, ada perasaan rindu campur bahagia. Rasanya sama seperti bertemu dengan Safea anaknya yang sudah pergi lebih dulu.

" Udah yuk jangan ngobrol di halaman. Cuaca di sini panas banget," ucap Esther kemudian melepas pelukan diantara Yasmin dan Andra.

" Iya bener, ayo semua masuk. Esther mama sudah masakin makanan kesukaan kamu,"

Semua menuruti perkataan Bu Dini. Esther dan anaknya sudah digandeng Bu Dini untuk masuk duluan ke dalam rumah menyisakan Yasmin, Pak Abuzer dan Arvin. Pak Abuzer mempersilahkan sang menantu yang belum berbicara sepatah katapun dari sewaktu datang. Ia merasa tidak enak takut menantunya merasa diabaikan. Padahal bukan maksud mereka seperti itu, Bu Dini dan Yasmin memang merindukan Esther dan Andra.

" Yuk nak Arvin," ajak Pak Abuzer.

" Papa duluan saja. Arvin mau memarkirkan mobil dulu,"

" Baiklah, nanti langsung masuk saja ya. Kami sudah menanti kedatangan nak Arvin dari jauh-jauh hari,"

" Oh ya benarkah pa? Lalu dengan kakak ipar, kenapa dari tadi diam saja tidak menyapaku? Hanya menyambut Esther dan Andra, apa kakak ipar tidak ingin menyambut ku juga? Bukankah aku juga bagian dari keluarga ini?"

Setelah berkata demikian Arvin tersenyum manis, entah atas dasar apa laki-laki itu berbasa-basi kepada Yasmin. Jika dulu pria itu acuh terhadap nya lalu mengapa sekarang menyapa? Yasmin berpikir mungkin itu suatu bentuk kesopanan Arvin karena ia adalah kakak iparnya. Terlebih ada papanya, mungkin saja Arvin sedang mencari muka.

...****************...

Suasana meja makan mendadak ramai karena Bu Dini sibuk menawarkan banyak menu masakan hasil buatannya. Pak Abuzer juga tak kalah antusias menwarkan jajanan tradisional yang ia beli di pasar. Semua ingin berlomba-lomba memanjakan putri mereka yang telah kembali.

" Esther, setelah ini mau menetap di Indonesia atau balik lagi ke Australia?" tanya Bu Dini.

" Sebenarnya Esther betah tinggal disana ma daripada di sini. Tapi Mas Arvin mau nya kita tinggal di sini," jelas Esther.

" Kan memang kerjaan aku yang utama di sini sayang. Capek dong kalau mas bolak-balik nantinya," jelas Arvin.

" Bener banget, mending kamu tinggal di sini aja Esther biar ibu bisa dekat dengan cucu ibu,"

" Ya Esther kurang suka aja tinggal di sini. Soalnya temen-temen Esther yang sosialita kebanyakan disana,"

Esther menceritakan kehidupannya selama di Australia. Wanita itu sibuk dengan arisan kaum sosialita nya, sementara Arvin sibuk bekerja. Mereka hanya akan berkumpul di waktu weekend meluangkan waktu untuk Andra. Hal itu sangat kurang disukai oleh Bu Dini. Ia takut cucunya kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.

" Kasihan cucu ibu ditinggal-tinggal terus sama mama papanya. Mending kamu tinggal sama nenek aja Andra. Nanti nenek ajak ke pasar ke arisan temen-temen nenek. Pasti mereka pada suka sama kamu soalnya kamu gemesin banget,"

" Benarkah nek? Aku mau tinggal sama nenek. Ma, pa Andra mau tinggal di sini aja,"

" Nggak boleh. Kamu tetep tinggal sama mama. Ke sini kalau main aja dan jangan sering-sering," ucap Esther melarang anaknya.

" Kok begitu Esther? Toh kamu sama Arvin kan juga sama-sama memiliki kesibukan, kasihan anak kamu kalau ditingal sendiri terus"

" Ada nanny yang jagain ma," balas Esther melirik Yasmin sebentar. Hatinya sedikit tak tenang entah apa yang ia pikirkan.

" Nanny kan bukan keluarga, Andra pasti jauh lebih aman kalau dijagain keluarga sendiri. Mama udah sering ijin sama kamu buat bantu ngurus anak kamu tapi kamu selalu tidak mengijinkan. Padahal kamu sendiri juga nggak ngurusin anak, kamu terlalu sibuk dengan dunia mu sendiri,"

" Biarin aja sih ma, kenapa harus ribet sih? Kasihan Esther baru pulang jangan diajak debat," bela Pak Abuzer. Yasmin yang sedari tadi lebih menyimak obrolan mulai merasakan hawa yang tidak enak ketika mamanya menyinggung soal mengasuh Andra.

Memang sudah dari dulu mamanya bercerita jika ia ingin sekali mengasuh Andra karena melihat Arvin dan Esther yang kurang memiliki waktu terhadap anaknya. Sebenarnya Arvin tidak keberatan namun Esther yang malah keberatan. Entah dasar apa alasan Esther melarang anaknya dekat dengan keluarganya sendiri.

" Sudahlah ma, jangan bikin Esther kesal. Dia sudah mau pulang ke rumah aja kita sudah senang," ucap Yasmin ikut menimpali.

" Mama cuma pingin dekat dengan cucu mama satu-satunya Yas. Mama nggak mau kehilangan cucu lagi seperti mama kehilangan Safea anak kamu," ucap Bu Dini seketika membuat Arvin langsung tersedak setelah mendengarnya. Fakta mengejutkan yang baru ia dengar dari keluarga sang istri. Kenapa selama ini Arvin tidak pernah diberi tahu jika Yasmin sudah memiliki anak? Bukankah setahunya Yasmin belum menikah? mertuanya juga baru membahas kali ini, mengapa sebelumnya tidak pernah bercerita?

" Arvin kenapa? Arvin belum tahu kalau Yasmin pernah punya anak? Esther nggak pernah cerita?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!