NovelToon NovelToon
SUARA

SUARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Mama kemana, ti? Kok ndak pulang - pulang?"
-----------

"Nek nanti ada yang ajak kamu pergi, meskipun itu mamak mu, jangan ikut yo, Nduk!"
-----------

"Nggak usah urusin hidup gue! lu urus aja hidup lu sendiri yang rusak!"
-------------
"LEA! JANGAN DENGER DIA!!"
-------------
"GUE CUMA MAU HIDUP! GUE PENGEN HIDUP NORMAL!! HIKS!! HIKS!!"
-------------
"Kamu.. Siapa??"
----
Sejak kematian ibunya, Thalea atau yang lebih akrab di sapa dengan panggilan Lea tiba - tiba menjadi anak yang pendiam. Keluarga nya mengira Lea terus terpuruk berlarut larut sebab kematian ibunya, tapi ternyata ada hal lain yang Lea pendam sendiri tanpa dia beri tahu pada siapapun..

Rahasia yang tidak semua orang bisa tahu, dan tidak semua orang bisa lihat dan dengar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 9. PAMIT

Malam hari ketika Lea tidur di kamar bersama nenek nya, ayah Lea dan pakde nya berjaga. Pakde nya menceritakan perihal apa yang di obrolkan oleh abah tua juru kunci makam, semua nya pakde Lea ceritakan dan ayah Lea mendengar itu dengan tatapan sendu.

Bagaimanapun bukan hanya Rianti yang tidak rela meninggalkan anak nya yang masih kecil, tapi Lea dan ayah Lea sendiri juga tidak rela atas kepergian Rianti.

"Besok kita cari, mas." Ujar ayah Lea, yang di maksud adalah buhul nya.

"Mbak mu juga di ganggu, Rus." Ujar pakde Lea.

"Ganggu pie? Moso Rianti ganggu mbak yu nya sendiri." Ujar ayah Lea.

"Yo memang ndak ganggu, tapi Rianti nitip pesen.. Titip Lea katanya." Ucap pakde Lea.

"Ndak usah, aku bisa gedein Lea sendiri, aku ndak akan tinggalin Lea, mas." Ujar ayah Lea.

"Koe kan masih muda, Rus. Mas yo ngerti kebutuhan biologis, nek koe ndak nikah mau gimana?" Ujar pakde Lea.

"Sampean kok iso ngomong seperti itu mas?! Iki belum ada 40 hari Rianti pergi, kok tega sampean ngomong ngono, mas!?" Ujar ayah Lea geram.

"Aku ndak akan menikah lagi, aku cuma mencintai Rianti seorang. Ndak akan ada gantinya sama sekali Rianti ning atine aku mas! Siapapun ndak akan bisa menggantikan Rianti!" Ujar ayah Lea marah.

"JEDER!!" Tiba - tiba saya terdengar petir menyambar.

Ayah Lea lalu pergi ke samping rumah, tepat nya ke kamar mandi. Ayah Lea berdiri untuk buang air kecil, dan pikiran nya melayang jauh memgenang momen - momen saat dirinya bersama Rianti. Dan tiba - tiba.. Dari balik pepohonan pisang yang tepat berada di sebelah kamar mandinya, ayah Lea melihat wajah.

Kamar mandi itu memang tidak memiliki atap, tinggi pembatas nya pun hanya sebatas dada orang dewasa. Dan di dekat kamar mandi itu ada dapuran (sekelompok) pisang yang mungkin kurang lebih terdiri dari 6 atau 7 pohon belum termasuk anakan nya.

Di sana ayah Lea jelas melihat wajah, tapi bukan wajah Rianti. Wajah nya pucat, kulitnya seperti retak - retak dan matanya hitam. Meski hanya dengan cahaya bulan, ayah Lea tau itu adalah sebuah sosok yang menampakan diri. Tapi ayah Lea tentu tidak takut, dia sudah biasa melihat banyak hal, akhir nya dia tinggal pergi.

Berpindah ke Lea..

Lea yang tidur bersama nenek nya tiba - tiba bangun, dengan terkantuk - kantuk Lea mengucek matanya dan perlahan turun dari ranjang tanpa sepengetahuan nenek nya yang sudah tidur pulas di sebelah nya. Lea turun lalu keluar dari kamar itu dan pergi masuk ke kamar orang tua nya sendiri, dan Lea tersenyum saat masuk di sana.

"Mama.." Gumam nya.

Padahal di kamar itu kosong..

Ayah Lea yang mendengar suara anak nya sedang berceloteh akhir nya masuk kedalam, pakde nya malah tidak dengar Lea sedang mengobrol di dalam sana. Ayah Lea berjalan pelan, dan dia langsung berkaca - kaca saat mendengar dengan jelas percakapan Lea yang ayah Lea yakini sebagai Rianti.

"Lea pintel kan mama? Lea ndak nangis malem - malem." Celoteh Lea..

"Mama mau pelgi? Lea sama siapa?" Lagi ayah Lea mendengar Lea kecil bicara.

"Mama janji liatin Lea dali langit? Nanti kalo Lea kangen mama, mama pulang ya?" Ujar nya, polos.

Ayah Lea hanya bisa mematung berdiri di depan pintu kamar nya, air matanya menetes begitu saja. Dan setelah tidak terdengar lagi suara Lea, pelan - pelan ayah Lea membuka pintu kamar nya.. Ayah Lea sempat berharap dia bisa melihat Rianti, tapi ternyata tidak ada.. hanya saja posisi tidur Lea selalu seperti saat dia tidur bersama ibunya.

Ayah Lea mengusap kepala putrinya, lalu dia membaringkan diri nya di ranjang dan memeluk Lea kecil. Lalu secara mengejutkan, sosok Rianti menampakan dirinya..

Rianti berada di pisisi yang sama seperti saat dia menidurkan Lea semasa hidup, wajah ayah Lea dan Rianti kini berhadapan.. Ayah Lea langsung menangis tanpa suara, tubuh nya bergetar menahan tangis menatap wanita yang sangat di cintainya itu akhir nya menampakan diri.

"Aku rungu (dengar) apa yang kamu bilang sama mas Aji (pakde Lea ), mas. Kamu janji ndak akan tinggalin lea, toh?" Ujar Rianti..

"Ndak akan, sayang." Ujar ayah Lea sambil menangis.

"Aku pamit yo mas.. nanti tolong lepaske iketanku (buhul)." Ujar Rianti, dan ayah Lea mengangguk.

"Tolong jaga anak kita mas, ojo sampe Lea sengsara, ojo sampe Lea merasa di tinggal. Nek sampe kejadian.. aku bakal balik meneh, jemput Lea." Imbuh Rianti..

Setelah nya bayangan nya semakin samar, semakin samar dan nyaris hilang. Ayah Lea mencoba meraih istrinya tapi tidak bisa..

"Assalamualaikum mas.."

"Rianti!"

"Huh.. Huh.. Huh.."

Ternyata.. Ayah Lea bermimpi. Saat dia bangun, dia terbangun di teras, kakak ipar nya sedang mengobrol dengan tetangga yang kebetulan mampir.

"Kenang opo (kenapa), Rus?" Tanya pakde Lea.

Ayah Lea bangun dan buru - buru masuk ke dalam rumah, dia masuk kedalam kamar nya dan ternyata Lea memang pindah ke kamar nya, seharus nya Lea tidur di kamar nenek nya.

"Rus, koe kenapa?" Tanya pakde Lea yang ikut khawatir karena ayah Lea panik.

"Rianti mas." Ujar ayah Lea.

"Rianti, kenapa?" Tanya pakde Lea.

"Rianti sudah pamit.." Ujar ayah Lea sambil menghapus air matanya.

Pakde Lea akhir nya menepuk pundak ayah Lea dan mengusap punggung nya.

"Sing sabar, sesok malem kita adakan sekali lagi tahlilan buat Rianti, yo.. Kita sempurnakan dia." Ujar pakde Lea, ayah Lea hanya bisa

"Eh, kok Lea tidur di sini?" Pakde nya baru melihat tubuh Lea meringkuk di ranjang.

"Dia pindah jalan sendiri, nyari ibunya." Sahut ayah Lea.

"Astagfirullah.." Gumam pakde Lea.

Dan keesokan harinya..

Lea duduk di depan rumah nya, tepat nya di samping rumah Indi, di sana ada tempat duduk yang biasa Lea dan teman - teman nya jadikan tempat bermain, seperti saung. Dia duduk di temani beberapa teman nya yang sedang asik bermain tapi Lea sendiri malah hanya diam menatap orang - orang yang berlalu lalang di rumah nya.

"Lea, mama nya kamu wes ndak ada.. sekarang kamu ndak ada yang buatin rumah - rumahan lagi." Ujar salah satu teman Lea yang usia nya lebih besar, bernama Sana.

Lea menatap teman nya, lalu dia menatap ke langit.. Setelah menatap ke langit, Lea menoleh kesana kemari seperti mencari seseorang..

"Lea, kamu cari siapa?" Tanya Indi.

"Cali mama nya Lea, mama Lea bilang kalo Lea panggil nanti ada, mbak Indi." Sahut Lea.

Indi yang memang lebih besar dan lebih nalar dari Lea tentu mengernyitkan kening nya, Indi sudah bisa membedakan hal - hal mustahil. Dan yang Lea katakan tentu mustahil, mana mungkin orang yang sudah meninggal bisa datang lagi saat di panggil.

"Lea aneh, mamak nya koe sudah mati mosok balik lagi." Ujar anak kecil laki - laki yang kapan hari mengucap hal yang sama, namanya Malik.

"Kok mati!? Mama Lea ndak mati!" Ujar Lea, dia marah dan tidak terima.

"Mamak mu mati! Koe anak yatim! Hahahaha.." Ujar Malik.

Lea yang marah langsung bangun dan menonjok Malik, lalu karena Malik hilang keseimbangan dia jatuh dari atas saung, dan karena hal itu Malik menangis karena kening nya membentur bebatuan yang berada di bawah saung itu.

"Huuaa!! Huaaa!! Huua!!"

Suara tangis nya membuat orang - orang dewasa berdatangan, mereka panik saat melihat Malik berdarah.

"Kok iso jatoh, toh!?" Tanya ibu nya Malik.

"Lea mak, Lea ngantem (nonjok) aku." Adu Malik.

Ayah Lea langsung menggendong Malik, dia merasa bertanggung jawab dan segera membawa Malik berlari menuju ke rumah pak mantri. Lea masih diam dengan nafas naik turun, tatapan nya terus lurus kearah Malik yang di gendong ayah nya.

"Lea kenapa, nduk?" Bude nya menghampiri Lea.

Lea hanya diam, tapi air matanya menetes. Lea menahan tangis nya tanpa menjawab apapun, Lea lalu lari dari sana.

"Lea.." Bude nya memanggil, tapi Lea tidak sama sekali menoleh, dia pergi mengikuti kemana Malik di gendong ayah nya.

"Indi, tadi kenapa toh nduk?" Tanya bude Win pada Indi, Indi satu - satu nya yang sudah besar jadi pasti dia mengerti titik masalah nya.

Indi pun menceritakan awal mula mengapa sampai Lea marah dan membuat Malik jatuh dari atas saung, semua nya Indi ceritakan dengan detail.

"Malik kasar, bude.. Mosok ngatai Lea yatim, mamak nya mati." Ujar Indi, Bude win yang mendengar itu bahkan merasa sakit hatinya.

"Makasi yo, Ndi.. Bude tak nyusul Lea dulu." Ujar bude Win.

Bude Win lalu berjalan pergi, dia akan menyusul Lea ke rumah pak mantri. Setelah hampir sampai, bude Win melihat ayah Lea sedang menyentil telinga Lea berulang kali dan memarahinya.

"Ajaran siapa Lea! Bapak sama mama ndak pernah ajari kamu jadi anak kasar!" Ayah Lea memarahi Lea.

Lea kecil menangis menahan suranya, kepalanya dia miring - miringkan karena ayah nya terun menyentil telinga Lea sampai merah. Air matanya sudah membasahi seluruh wajah nya tapi mulut nya terus di kunci tidak mau bicara.

"Jawab!!" Bentak ayah Lea.

"Rus! Heh! Koe apain Lea?!" Bude Win sampai berlari untuk melindungi Lea.

"Astagfirullah, koe apain Lea!?" Ujar bude Win.

"Mbak ndak usah halangi aku, jangan lindungi Lea! Dia harus di kasih hukuman, Malik kepalanya bocor!" Ujar ayah Lea.

"Koe sudah tanya anak nya apa belum, kenapa bisa Lea dorong Malik sampe bocor!? Koe mustine kan tau anakmu iki anak baik - baik." Ujar bude Win.

"Sini nduk, ya Allah.. kasian anak bude." Ujar bude Win.

Tapi saat bude menarik Lea untuk di peluk, ayah Lea menarik tangan Lea dengan keras sampai nafas Lea sempat tercekat barulah Lea menangis karena merasa sakit yang sangat mencekik..

"Huaaaaaaa!!"

"Minta maaf dulu kamu sama Malik!" Ujar ayah Lea.

"Ndak mau!! Lea ndak mau minta maaf.. hiks.. hiks.." Tangis nya pecah.

"Minta maaf atau bapak sentil lagi kupingmu!" Ancam ayah Lea.

"Ndak mauuu.." Ujar Lea.

"Athalea Kanina!!"

"Malik yang jahat, bapak! Malik bilang mama Lea mati!! Malik katain Lea yatim! Malik yang jahat, mama ndak mati!" Teriak Lea, lalu lari dari hadapan ayah nya yang kini terdiam.

"Bapak jahat! Bapak ndak sayang Lea! Kuping Lea sakit!" Teriak Lea, sambil berlari pergi beruraian air mata.

BERSAMBUNG.

1
Dinda Putri
karya yang bagus
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Nah kan kunti merah ngikutin 👻😤
SENJA
hayoloh! siapa lagi ini 😳
SENJA
heleh bowo laki2 cangkem wedok! lea emang masih kecil kok! wajar minta pangku! ga wajar iku kowe! lanang ga gelem ibunga kerja yah kerja lebih keras wo jangan nyir2in anak kecil 😳
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
waduh kasian bgt sih si Lea, lagi bapak nya kok gendeng bgt sih, biarin dia sama UTI nya tp dibiayain hdp nya jgn diem aja. kerja buat apa klo bukan buat anak udah tahu bapaknya ga Nerima dia kan kasian anak kecil kek gtu ga tahu apa²
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
astaghfirullah cucu mu lohh itu kung.. kok yo tega🤧🤧🤧
Rere Emon
duh ya allah lea
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
tega banget yut, anak kecil ditinggal sendirian di luar 😥
Ai Emy Ningrum: ngeri nya ada yg nyulik ceu..tau sendiri jaman sekarang mah ,rawan ga anak laki2 anak perempuan 😌😌
total 3 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah di tinggal ya di ambil demit
asry14
capek bgt jadi Lea, bacanya aja ampe sesek
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yawes Lea melu ae karo kunti abang ....hiks...hiks....
Tinggal sama demit mungkin lebih baik😅, daripada sana sini gak diterima
Lalu kendalikan tuh para setan, buat nakut2 para orangtua yang tak bertanggungjawab....
atau jadi dukun sekalian ....
balikkan keadaan ,jadikan dirimu wanita sukses.
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: hidupku dulu waktu kecil juga susah,jadi ngikut orang biar bisa sekolah
istilahnya ngenger
total 4 replies
Hary Nengsih
wah sapa tuh
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: kunti merah cah ayu...
total 1 replies
Nureliya Yajid
lanjut thor
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Bener kan tebakan ku, Lea pasti mau di tinggal dirumah bapaknya. Anak sekecil itu harus rela menanggung kebencian dari orang² terdekatnya😭😭
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
pada akhirnya Lea tetep akan di bawa juga ke rumah mak tuanya
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
lahh selama ini kmu kerja uangnya kok nggak pernah di ksih ke Lea atau utinya lohh.. pantes aja bowo marah
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
itu nenek nenek yg pernah bantu dara kali ya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Waduh lea bisa liat lagi 🫣 kayana gara2 makan roten tadi
💜⃞⃟𝓛 S҇ᗩᑎGGITᗩ༄⃞⃟⚡
aura indigo
Lea sdh berkembang lagi
miris nasibnya Lea ,
jgn2 nenek2 itu yg mengawali terbuka nya mata batin Lea
Husein
suara anak ayam... Lea masih dikejar Kunti merah... duh smg ada yg bs bantu Lea
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!