NovelToon NovelToon
Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Kisah seorang istri yang mencintai suaminya, namun di balas dengan penghianataan dan balas dendam kelurga nya.

Ella menyambut cinta Andrean yang selalu perlakuan dirinya bak seorang Ratu. Hingga akhirnya mereka menikah. Namun sayang, sikap peduli, perhatian dan kasih sayang Andrea menghilang begitu saja. Andrean perlakukan Ella bak orang asing di rumah nya sendiri.

Hingga perselingkuhan Andrean di ketahui Ella. wanita berparas cantik yang memiliki segudang prestasi itu mencoba bertahan. Ia Terus berbuat baik dan patuh pada sang suami. Tetapi kesabaran Ella ada batasnya, sampai akhirnya pertahanan Ella runtuh.

Ella membuat permohonan surat cerai dan mentalak Andrean.

Pria tampan penuh kharisma itu berkata "kau ingin bercerai? Tidak akan pernah bisa, selama pembalasan ku belum berakhir!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengganggu di kantor

Pagi itu Ella tidak melihat Andrean di rumah, ia sudah paham karakter suaminya yang tidak betah di rumah beberapa tahun terakhir ini. Suaminya sering tinggal di penthouse yang berada di kantor paling atas. Sampai hari ini Ella tidak tahu kesalahan terbesar apa yang membuat Andrean menjauh dan membenci dirinya.

Pernah Ella bertanya, apa penyebab ia berubah dan tidak pernah mau perduli lagi padanya. Namun Andrean bersikap ambigu. Ella dulu selalu menuruti perintah suaminya karena cinta, tetapi setelah sikap Andrean berubah dan beberapa kali membawa teman wanitanya ke kantor, membuat Ella merubah pendiriannya. Kini ia mulai menentang dan bersikap dingin pada Andrean.

Ella membuyarkan lamunannya saat suara dering ponsel di atas meja terdengar nyaring. Ia menoleh dan melihat nama Darren di layar ponsel.

"Iya Ren?"

"Ella, apa hari ini kamu sibuk?"

"Sebentar lagi aku berangkat kerja. Ada apa?"

"Tadinya aku mau mengajak mu ke perusahaan kelurga ku. Aku ingin tunjukkan penelitian ku yang hampir rampung."

"Apa begitu mendesak?"

"Tidak juga!"

"Kalau begitu, selesai aku pulang dari kantor saja."

"Baiklah nanti aku jemput."

"Tidak usah di jemput, kita janjian di tempat biasa saja."

"Oke kalau gitu."

Setelah panggilan telepon berakhir, Ella turun ke bawah untuk sarapan. Ada beberapa berkas yang harus di tandatangani Andrean mengenai kerja sama dengan PT Arga. Sungguh ia malas untuk bertemu dengan suaminya di kantor. Sifat dingin dan cueknya membuat Ella terluka, terlebih tidak banyak yang tahu pernikahan dirinya dengan Andrean di kantor.

Ella masuk kedalam mobil dan melajukan dengan kecepatan rata-rata menuju perusahaan Smith. Sejam kemudian ia sudah berada di ruangannya, mengerjakan tugas pemberian asisten Heru.

Mata Ella terus tertuju pada layar datar di depannya, selain PT Arga ada juga PT Perkasa yang sudah menyetujui kerja sama dengan perusahaan Smith. Saat ia sedang fokus, suara pintu ruangan tiba-tiba di buka tanpa di ketuk dahulu.

Krekk..

Ella menoleh kearah pintu, pandangan nya membeku saat melihat sosok wanita cantik berambut sebahu. Ia masuk kedalam ruangannya dengan ekspresi yang tak bisa di tebak.

Wanita itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, lalu tersenyum sinis "Lumayan juga kantor pribadi mu." samar.

"Untuk apa kau datang keruangan ku?! Tanya Ella dingin, ia mengalihkan pandangan ke laptop.

"Kenapa emang nya? Aku hanya melihat-lihat saja. Bahkan pemilik Perusahaan nya sendiri tidak akan melarang ku." balasnya jumawa.

"Tapi kau punya tujuan lain masuk kedalam ruangan ku!" balas Ella tegas, tangan nya masih mengetik di atas keyboard.

Wanita itu tersenyum lebar, namun bola matanya mengisyaratkan ketidak sukaan "Kakak, jangan terlalu berlebihan menilai diriku."

Ella kembali menoleh dan menatap dingin "Kakak?! Sejak kapan aku jadi kakak mu!" cetus nya sinis.

Vivian terkekeh.

"Bukanya aku berlebihan, tapi aku tahu watak aslimu. Tidak perlu bersandiwara di depan ku!" Ella lanjut berbicara.

"Ck! kamu masih sama seperti yang dulu Ella, merasa congkak dan paling hebat sendiri. Semua itu telah berlalu Ella, tidak semua hal bisa kau miliki!" ucapnya mengejek

Ella menghentikan aktivitasnya, lalu berdiri "Aku sedang fokus bekerja, lebih baik pergi dari ruangan ku!"

Vivian melipat kedua tangannya di dada, bola matanya membalas tatapan Ella dengan tatapan yang sulit di artikan. "Hmm.. Aku ganggu ya?" tapi aku ingin bermain-main sebentar dengan mu, gimana dong?"

"Aku tidak ada waktu meladeni dirimu!" Jawab Ella ketus

"Ternyata kakak ku mudah sekali tersinggung, apa karena sudah tidak di anggap lagi oleh suamimu!" ejek Vivian, ia tertawa kecil.

"Cukup Vivian!" seru Ella yang sudah benar-benar emosi.

Vivian menaikan satu alisnya "Kenapa?!" tanyanya menantang

"Sejak kecil hingga sekarang, kebiasaan mu masih sama! Cetus Ella yang tidak ingin harga dirinya terus di injak. ia lanjut berkata sebelum Vivian membalas "Kau selalu ingin merebut apa yang sudah aku miliki!"

Vivian terkekeh "Maksud mu Andrean?!"

"Hah ya.. Aku lupa, kalau Andrean adalah suamimu. Tapi sayang nya dia menaruh hati pada ku. Menurut mu gimana?" tanya Vivian terus mengejek dan memulai gendang perang.

"Sudah cukup! Pergi kau dari ruangan ku!" seru Ella sambil menunjuk arah pintu. Ia malas berdebat dengan adik tirinya yang selalu cari masalah, apalagi Vivian sedang dekat dengan Andrean dan sedang mencuri perhatian.

Wajah Vivian berubah tegang, ia menatap Ella penuh kebencian. Saat ia ingin melangkah pergi, ponselnya berdering. Vivian melihat nama Andrean di depan layar, seketika bibirnya menyunggingkan senyuman.

"Iya Dre.."

"Kamu di mana?"

"Aku sedang berjalan-jalan di sekitar Kantor. Abis nya aku bosan di ruangan kerja mu." ucap Vivian manja, namun bola matanya tertuju pada Ella, ada gurat kemenangan wajahnya.

"Jam makan siang sebentar lagi, kemarilah."

"Baik, tunggu aku kembali."

Setelah mengakhiri panggilan, Vivian menoleh ke arah Ella yang kembali berkutat di depan laptop. Seakan ia tak perduli percakapan Vivian dengan suaminya. Vivian berdecih lalu melangkah pergi tanpa di perdulikan oleh Ella.

Wanita cantik itu menghela nafas panjang setelah kepergian saudara tirinya. Ia sudah tidak perduli dengan keberadaan Vivian di kantor kelurga Smith. Karena dukungan Andrean, bisa saja Vivian terus menginjak harga dirinya bila masih bertahan di perusahaan Smith.

Kalau memang Andrean benar-benar mencintai Vivian dan ingin bekerjasama dengan perusahaan ayahnya Mortin group. Ella sudah mempersiapkan diri untuk segera resign. Mengalah bukan berarti kalah. Mengalah demi ketenangan hidup agar kewarasannya tetap terjaga. ia tidak ingin seperti ibunya Soraya, yang depresi karena tuduhan dan di tinggal ayahnya.

Ella sudah berkomitmen pada dirinya sendiri, akan mundur bila sudah tidak di butuhkan lagi. Buat apa bertahan, bila hanya membuat hidupnya terluka. Sekarang Ella sudah berpikir matang untuk resign dari perusahaan Smith, dengan cekatan ia mulai membuat surat pengunduran diri.

Suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya dari layar datar, Ia mempersilakan untuk masuk.

"Bu Ella, surat kontrak kerjasama dengan PT Arga dan PT perkasa sudah selesai di buat?" tanya sekertaris Andrean.

"Sedikit lagi, tinggal di tandatangani pak Andre" balas Ella tanpa mengalihkan pandangan dari layar datar.

"Baik bu Ella, kami akan menunggu suratnya selesai di proses oleh pak Andre. Baru di kirim ke pihak perusahaan "

Ella mengangguk. Tak lama Ia meraih dua map yang sudah berisi surat kontrak perjanjian kerjasama. Lalu ia melangkah menuju ruangan presiden direktur. Sebelum mengetuk pintu ia menarik nafas dalam, tetapi dari celah pintu Ella melihat Andrean sedang menelpon, ia menghadap ke jendela yang berati membelakanginya. Sementara Vivian bersandar pada jendela dan posisi mereka saling berhadapan, tak sengaja Vivian melihat Ella di depan pintu. Ia tersenyum licik sambil berjalan dan berdiri tepat di depan Andrean, lalu wanita itu mengusap pipi Andrean. Dalam pikiran Ella, mereka seperti sedang berciuman. Ella tidak ingin menganggu dan akan membuat dirinya bodoh di hadapan suami dan selingkuhan nya.

Ella melangkah pergi dan mengurungkan niatnya untuk masuk. Melihat kepergian Ella, Vivian tersenyum sumringah.

"Ada apa?" tanya Andrean yang sudah selesai menelpon.

"Aku tadi melihat sesuatu di wajahmu."

Andrean menaikkan satu alisnya, lalu mengusap wajahnya. "Apa ada yang Aneh dengan penglihatan mu?"

Vivian terkekeh, lalu berkata "Tidak ada yang Aneh. Aku hanya melihat pria tampan di depan ku"

Andrean menggelengkan kepala ikut terkekeh. Sebenarnya tidak ada yang lucu, tapi kenapa mereka terlihat bahagia?"

"Katanya kau ingin mengajak ku makan siang?" Vivian berbicara dengan suara lembut yang di buat-buat.

Andrean menoleh arloji di tangannya, seperti sedang menunggu seseorang. "Sebentar lagi, manager ku belum datang untuk memberikan berkas yang harus ku tandatangani."

"Baiklah kita tunggu." kata Vivian seraya menyungging senyuman yang tidak bisa di tebak.

💜💜💜

1
Irma Juniarti
syukurlah tak terjadi,udh gak minat sama si Andrean laki2 gak punya hati dan perasaan.
Dewi Ambarwati
kasihan km ella
Tridoko Widodo
menarik n menghibur,to mengisi waktu luang
boma
ceritanya slow bngt,udah gak sabar pengen ella cepat cerai
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
untunglah tidak jadi 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
minta cucu ,🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aku menuruni
netiishan11172
lebih baik tdak melakuan nya ella...dri pda skit hati nanti y
Endang 💖
GX bisa bayangin sakitnya jadi ella
Sugiharti Rusli
semoga kamu kuat menghadapi pertanyaan nenek Smith nanti yah La
Sugiharti Rusli
tapi paling tidak walo menyakitkan, kamu sudah bisa terhindar dari melakukannya dengan kondisi rumahtangga kalian yang sedang di ujung tanduk
Sugiharti Rusli
walo pada akhirnya gagal karena ada telepon masuk yang Andrean terima
LANY SUSANA
udah buruan cerai sj dan bilang nenek Smith kl Andrean slingkuh dgn banyak wanita dan adik tirimu
Sugiharti Rusli
sampai dia sendiri yang menyediakan ramuan herbal buat kalian minum malam itu dan misinya berhasil
Sugiharti Rusli
karena beliau sudah berharap banyak sama kamu agar bisa memiliki cicit dari si Andrean
Sugiharti Rusli
memang posisi kamu sekarang serba salah yah La di depan nenek Smith
Ruwi Yah
vivian menelfon disaat yg tepat
Isee
baguslah ada gangguan, 🤭😀
Sugiharti Rusli
entah kenapa yah nenek Smith begitu menyayangi Ella dan menjodohkan dengan si Andrean, apa karena Ella pintar dan hatinya lembut,,,
Sugiharti Rusli
memang keinginannya sederhana hanya ingin berkumpul dengan cucu dan cucu menantunya yang disayanginya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!