NovelToon NovelToon
[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Action / Mafia / Konflik etika / Dendam Kesumat / Transmigrasi / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: medusa

(Cerita dewasa🌶️)

Kisah ini, berawal dari kejadian di mana Silvia di kepun dan buru oleh keluarga besar seorang ketua Mafia, lalu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya....

Kemudian ia diberih kesempatan kedua untuk hidup kembali, merasuki tubuh seorang menantu yang tak diinginkan....

Mau tau kisah selanjutnya?
yuk...silahkan mampir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 02¹

...Tengah malam. Tidur lelap Silvia tiba-tiba terganggu. Ia terbangun dan mendapati dirinya berada di sebuah taman luas. Bunga-bunga bermekaran di mana-mana, menyuguhkan pemandangan yang tak terduga....

Dengan kaget, Silvia terduduk. "Ya Tuhan... Sekarang aku di mana?" gumamnya, pandangannya menyapu setiap sudut taman yang luas itu.

"Hai," sebuah suara lembut menyapa dari samping Silvia, memecah keheningan taman malam itu.

Silvia segera menoleh ke arah suara itu. "Siapa kau?" tanyanya dengan nada sedikit terkejut bercampur curiga.

Wanita itu mengulas senyum lembut sembari duduk di samping Silvia. "Aku adalah kembaranmu, Silvia," ucapnya dengan nada haru. "Bertahun-tahun aku menabung setiap sen dan mencarimu tanpa lelah. Namun, tak pernah kubayangkan pertemuan kita akan terjadi dalam situasi yang tak terduga seperti ini."

...Kebingungan Silvia semakin menjadi-jadi. Matanya tak lepas dari wajah wanita di sampingnya. Bukankah ia selama ini tahu bahwa dirinya adalah putri tunggal dari keluarga terpandang di negara A? Melihat ekspresi blank Silvia, wanita itu menarik napas dalam, bersiap mengurai benang kusut masa lalu....

"Pasti banyak pertanyaan di benakmu sekarang," ujar Silviana, menatap Silvia dengan penuh pengertian. "Semuanya sudah kutuliskan dalam diary yang ada di lemari. Percayalah, setelah membacanya, kamu akan mengerti."

...Silviana menghela napas berat, sebelum akhirnya bangkit dari tempat duduknya. Langkahnya terasa berat untuk diayunkan, sebab pertemuan ini adalah yang pertama baginya dengan sang adik tercinta setelah terpisah sejak masa kanak-kanak....

"Hei! Tunggu!" seru Silvia, bergegas bangkit dari tempat duduknya dan berlari untuk meraih lengan Silviana.

"Ada apa, Silvia?" tanya Silviana, sembari menoleh ke arah adiknya.

"Bisakah kamu jelaskan semuanya? Jangan membuatku penasaran," desak Silvia.

"Kamu akan tahu setelah membaca buku harian itu, adikku." Silviana melepaskan genggaman tangan Silvia, lalu mengulurkan tangannya menyentuh lembut salah satu pipi adiknya. "Kamu sangat cantik, persis seperti ibu kita," lanjut Silviana dengan mata berkaca-kaca memuji Silvia.

...Air mata yang sejak tadi ditahan Silviana akhirnya luruh, membasahi kedua pipinya. Dengan berat hati, ia menarik tangannya dari pipi Silvia, lalu berbalik melangkah menuju cahaya putih yang samar di kejauhan....

"Hei! Kamu mau ke mana? Tunggu!" seru Silvia, berusaha mengejar langkah kakaknya.

...Namun, Silviana tak sedikit pun menoleh, terus berjalan hingga sosoknya menghilang dalam rengkuhan cahaya putih....

"Tidak! Jangan pergi! Tunggu!" pekik Silvia, tiba-tiba terbangun dengan jantung berdebar kencang dan napas terputus-putus.

...Peluh dingin membasahi sekujur tubuh Silvia. Napasnya masih memburu kasar saat ia berusaha mengingat kembali detail mimpinya yang terasa begitu nyata. Perlahan, ia duduk di tepi ranjang, mencoba menenangkan diri sejenak. Pandangannya kemudian tertuju pada jam dinding kamarnya, yang ternyata telah menunjukkan pukul 06:00 pagi....

"Apakah semua itu nyata? Di mana buku harian itu?" gumam Silvia dengan nada bertanya.

...Silvia bergegas bangkit dari ranjang, kemudian melangkah menuju lemari kayu tua dan membukanya lebar-lebar....

...Dengan tergesa, Silvia mulai menggeledah isi lemari milik Silviana. Tangannya menyentuh sebuah benda keras di bawah tumpukan pakaian—sebuah kunci....

"Tidak salah lagi," gumam Silvia yakin, "ini pasti kunci lemari penyimpanan buku harian itu."

...Dengan tergesa, Silvia mencoba memasukkan kunci itu ke setiap laci lemari kayu tua tersebut. Namun, tidak satu pun yang berhasil terbuka. Akhirnya, kunci itu terasa pas dan berputar mulus di laci paling bawah yang tersembunyi di dalam lemari besar itu....

Srek.

...Silvia menarik pelan laci itu dengan tangan gemetar. Tiba-tiba, gelombang perasaan sedih bercampur kebingungan menyeruak dan menyelimuti dirinya....

"Jika benar Silviana adalah kakak kandung sekaligus kembaranku, aku tidak akan pernah memaafkan mereka semua," ucap Silvia dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

Deg!

...Jantung Silvia berdebar keras saat kedua mata biru lautnya terpaku pada sebuah buku harian berukuran besar di dalam laci itu. Ini berarti apa yang dialaminya dalam mimpi bukanlah ilusi. Perlahan, Silvia mengulurkan tangan meraih buku itu, membukanya, dan mulai membaca isinya....

"Hai Silvia, ini aku, Silviana, kakakmu. Pasti aneh ya, baru sekarang kita bertemu? Tapi tenang, Kakak akan jelaskan semuanya."

"Salam kenal, Kak..." bisik Silvia dengan air mata mengalir, menciumi diary itu penuh haru, lalu berjalan pelan ke ranjang dan duduk di sisinya.

"Lihat foto ini. Kita masih sekitar satu tahun. Kita bermain riang di taman, tapi tiba-tiba semuanya berubah. Kekacauan terjadi, dan kamu hilang. Papa dan Mama tak pernah menyerah mencarimu, berkeliling dunia hingga perusahaan kita hancur. Setelah Mama meninggal, Papa tak kuat lagi, ia memilih untuk pergi menyusul Mama."

"Apa?" bisik Silvia terkejut.

...Dengan cepat, Silvia meraih foto masa kecilnya bersama Silviana dan menatapnya lekat-lekat. Ternyata benar, mereka adalah saudara kembar. Ia ingat memiliki foto serupa di dalam bingkainya. Namun, saat dewasa, rambutnya diwarnai menjadi cokelat tua atas permintaan ibunya yang merasa warna aslinya kurang menarik....

"Silviana... Kakak..." lirih Silvia, tangisnya pecah menjadi isakan yang menyayat hati. Kemudian, ia melanjutkan membaca.

"Lalu, suatu hari, Kakak terpaksa menikah dengan seorang pria bernama Leon Amores. Dia kaya raya, tapi hatinya sudah dimiliki wanita lain, Tamara, cinta pertamanya. Hidup Kakak bagai neraka, tapi Kakak bertahan demi kamu, Dik. Kakak juga tak punya pilihan, keluarga Leon berutang budi pada Kakek."

Deg!

...Dada Silvia terasa sesak membaca lembar pertama diary itu. Namun, belum selesai keterkejutannya, tiba-tiba......

Brak!

...Suara keras pintu kamar Silviana yang didobrak membuat Silvia, yang sedang terisak, tersentak dan menoleh....

"Lihatlah... si Nyonya Besar sudah bangun rupanya, tapi kerjanya cuma bengong," cibir pelayan yang semalam, menatap Silvia (alias Silviana) dengan tatapan merendahkan.

...Silvia membanting buku diary itu ke ranjang dengan marah. Ia berdiri tegak dan menghampiri pelayan itu dengan langkah cepat....

"Kau tahu siapa aku di sini! Berani-beraninya kau merendahkanku?" sentak Silvia dengan mata berkilat marah.

"Tch! Cepat pakai baju hina ini." Pelayan itu melemparkan seragam pelayan ke wajah Silvia dengan kasar. "Pakai dan enyah ke dapur sekarang!" bentaknya.

Plak!

...Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri pelayan itu, membuatnya terperanjat dan menatap Silvia dengan mata terbelalak....

"Kau berani menamparku?!" bentak pelayan itu dengan nada penuh amarah.

Grap.

...Silvia dengan kasar mencengkeram rambut pelayan itu dan menariknya mendekat, lalu berbisik tajam di telinganya......

"Aku bahkan berani merobek habis mulutmu, jika lain kali kau berani bertingkah seolah-olah kau adalah nyonya di mansion ini, paham?" bisik Silvia dengan nada mengancam.

...Pelayan malang itu mengangguk ketakutan, kedua matanya membulat sempurna menatap tatapan Silvia yang penuh amarah, seolah ingin membunuhnya....

Swos.

...Silvia menghempaskan rambut pelayan itu dengan kasar, lalu menatapnya dengan dingin dan penuh peringatan....

"Cepat pergi dari sini. Melihat wajahmu membuat perutku mual," usir Silvia dengan nada jijik.

...Pelayan itu mengangguk cepat-cepat, lalu berlari kecil meninggalkan kamar tersebut. Setelah sosok pelayan menjengkelkan itu menghilang dari pandangannya, Silvia menghela napas berat....

"Huf... kira-kira ada sedikit uang di laci itu? Aku harus segera pergi menemui dokter," gumam Silvia dengan cemas.

...Silvia kembali menghampiri lemari dan membuka laci yang tadi. Di dalamnya, ia menemukan sebuah kartu rekening berwarna hitam beserta nomor pin yang terselip di dalam amplop, seolah memang dipersiapkan untuknya....

"Maafkan aku, Kak. Aku membutuhkannya," ucap Silvia sambil menatap langit-langit mansion dengan kedua tangannya tertaut.

...Kemudian, Silvia bergegas mandi, lalu keluar dari kamar yang terletak di lantai dua. Ia menuruni anak tangga menuju ruang tengah sambil mengutak-atik ponsel Silviana....

...Leon dan Tamara tengah menikmati sarapan di meja makan. Silvia sama sekali tidak menggubris mereka, terus melangkah menuju pintu mansion. Ia kemudian naik ke taksi daring yang telah menunggunya dan pergi menjauhi rumah besar itu....

(Bersambung)

1
fitriani
wkwkkwwkwkwk si aldo kocak bgt awalnya sombong eh taw nya malah di sambut oleh bulldog😂😂😂😂😂😂
fitriani
jgn bilang yg peluk antonio itu si nisa anaknya katty secara dy kan sekarang udah jadi jalangggg bnran
fitriani
antoniooooooo..... leoooooonnnnnn cepatlah datang silvia bnr2 dalam bahaya
fitriani
dasar y bu janda dan pak duda ini rusuh bgt y sampai2 pak pendeta berhenti dalam acara pemberkatan pernikahan nanda dan alan😂😂😂😂😂😂
fitriani
sekejam kejam nya silvia k org kl berhubungan dgn org2 yg dy sayang ataw keluarganya dy pasti akan baik bgt bahkan bisa jadi hello kitty yg imut
fitriani
wajar sih alan ada rasa k nanda secara mereka sering ketemu dan sering ngabisin waktu bersama kl nungguin silvia dan antonio "rapat penting" 😂😂😂😂😂😂
fitriani
visual alan ketuaan🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
bnr2 banyak bgt plot twist d novel ini bikin ceritanya makin seru malah kata aku jadi kyk d film2 hollywood... keren bgt
fitriani
ajaib bgt ini si eta.. katty dan bapak presdir gak sadar malah bongkar rahasia mereka sendiri yg bikin kerja hakim jadi ringan cuma tinggal jatuhin hukuman dan ketok palu aja🤭🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
visual andrew cocok bgt jelek sama karakternya jelek😄😄😄😄😄😄
fitriani
untung silvia tangguh jadi dy bisa menang dari tantangan si andrew sialan itu.... dan untungnya alan cerdas lgsg hubungi antonio bkn gigolo🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
si andrew ini bnr2 definisi laki2 bajingan😡😡😡😡😡
fitriani
lah nanda nlp "papa" bknnya dy ngaku yatim piatu y???? wah jgn2 nanda anak edo yg d utus edo bwt jaga silvia
fitriani
1 hal yg keren dr novel ini yg beda dr yg lain yaitu..... semua tokohnya selingkuh kecuali si polos nanda dan para asisten
fitriani
nah skr kamu taw kan antonio seberapa gilanya ayang kamu itu makanya jgn main2 sama dy🤭🤭🤭🤭
fitriani
akhirnya babang antonio nongol lagi setelah tengelam sekian bab🤭🤭🤭🤭kl bucin ma emang gitu y walaupun udah cerai juga tetap aja di pepet🤪🤪🤪🤪
fitriani
aku baru kepikiran ttg carlos.... di bab sebelumnya kan diceritain carlos dan anggota keluarga silvia yg lainnya datang dalam mimpi silvia dan carlos pgn ngomong sesuatu tapi d tahan sama neneknya silvia... jgn2 rahasia ttg semua yg terjadi ini yg akan di ceritain carlos y secara dy ternyata gak tulus sayang dan cinta k silvia
fitriani
bnr2 tmn sialan si katty ini😡😡😡😡😡😡
fitriani
bnr2 ceritanya plot twist bgt org yg dr awal keliatan jahat eh ternyata dy baik dan org yg keliatan baik dr awal tapi gak lebih dr serigala berbulu domba
fitriani
owh ternyata si pedro sebajingan itu😏😏😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!