Cinta itu datang membawa sejuta keindahan, dan seribu kebahagiaan.
Namun sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama.
Cinta itu pula yang menorehkan luka.
Sebuah kisah gadis mudah berumur 23 tahun yang mencinta pria matang seumur ibunya.
Tania pikir, kisah cintanya akan semulus kisah cinta orang tuanya. Namun Tania salah, Cinta itu malah membuatnya terpuruk.
Dunia Tania hancur saat Julian yang tak lain adalah lelaki yang dicintainya tiba-tiba mengenalkan calon istri kehadapannya.
Hubungan yang sudah di bangun dua tahun tersebut itu pun harus berakhir.
Tanpa Tania tau, ada alasan kenapa Julian meninggalkannya dan memilih wanita lain.
Pria asal Spanyol itu menyimpan alasan tersendiri kenapa dia harus meninggalkan Tania.
Satu tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali. Akan kah Tania tau apa yang di sembunyikan oleh Julian?
Mengandung bawang, mecin dan seperti tayangan ikan terbang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"Jul, ayolah, temani aku pergi!" rengek Diana pada kaka kembarnya. Mereka tiba di Spanyol saat malam hari. Dan saat pagi hari, Julian dibuat kesal karna kelakuan adik kembarnya yang membangunkan tidurnya dan mengajaknya menemani belanja.
"Diana, pergilah bersama suami mu! jangan ganggu aku!" gerutu Julian. Dia kembali merebahkan dirinya di kasur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Tubuhnya terlalu lemah untuk menghadapi adiknya.
Diana dengan kasar merebut selimut yang sedang dipakai Julian.
"Julian, jika kau tak mau mengantarkan ku. Akan ku adukan kau pada ka Joe tentang sikapmu pada Clara!" teriak Diana dengan keras.
Ngantuk yang dirasakan Julian lenyap begitu saja saat mendengar nama Joenathan yang tak lain adalah kaka pertama mereka.
Walau umur mereka tak lagi muda. Namun, Julian dan Diana sangat menghormati kaka mereka. Walau Joenathan tak merestui hubungan Julian dan Clara. Namun, Joenathan pasti akan kecewa jika mendengar perlakuan Julian yang sangat dingin. Keluarga mereka mengajarkan untuk selalu menghargai, menghormati seorang wanita.
Julian pun bangkit dari tidurnya. "Diana, kau bisa pergi bersama suami mu atau tidak dengan supir. Kau bukan lagi remaja yang butuh perlindungan ku. Harusnya kau malu dengan putrimu. Putrimu saja tak pernah merepotkan orang lain!" gerutu Julian. Dia memandang Diana dengan tatapan malas.
"Kau tau bukan, kebiasaan ku? aku tak bisa pergi berbelanja jika tidak dengan mu. Cepat bangun! aku memberikan mu waktu 20 menit untuk bersiap." Diana pun pergi meninggalkan kamar Julian.
Julian mengacak rambut frustasi. Dengan langkah gontai dia pun turun dan berjalan kekamar mandi.
•••
"Jul, dimana Clara menginap? kenapa kau tak mengajaknya semalam?" tanya Diana saat mereka sedang berada di mobil. Saat semalam, Clara ingin masuk kedalam mobil yang menjemput Julian. Namun, dengan tega Julian mengunci pintu mobil dan segera pergi meninggalkan Clara.
Karna Diana pun sudah pergi dengan mobil berbeda, Clara tak punya pilihan lain selain pulang kerumah orang tuanya.
"Entahlah, apa perduliku," jawab Julian dengan datar. Dia merasa amat begitu kesal mendengar kebohongan Clara.
Rasa benci yang memang sudah tertanam pun bertambah karna Clara berani berbohong.
"Jul ...!" Diana merasa geram dengan kelakuan kakanya.
"Diana, kau mau aku turunkan disini?" ancam Julian karna Diana tak berhenti mengoceh.
Diana pun akhirnya diam dan tak melanjutkan perdebatan dengan kakanya.
Saat sampai di pusat perbelanjaan, Julian lebih memilih untuk menunggu Diana di caffe.
Saat Diana masuk kedalam gerai tas, Diana melihat tas yang menarik perhatiannya. Namun, saat menarik tas tersebut. Seoramg wanita melihat kearahnya.
"Kau ....!" seru Diana tak percaya saat melihat Tania.
Deg. Jantung Tania berdegup kencang saat melihat kehadiran Diana. Dia takut Julian juga sedang berada di Spanyol.
"Tania, Aunty tidak menyangka kau sedang berada di Spanyol. Apa kau bersama mamih dan papihmu kesini?" tanya Diana sambil memeluk Tania.
Tania hanya tersenyum gugup. Lututnya mendadak melemas karna masih takut jika akan bertemu Julian.
"A-aku bersama poppa dan momma, Aunty. Bagaimana kabar Aunty?" tanya Tania dengan berusaha tenang.
"Aunty sangat baik, bagaimana dengan mu? kau kemari sedang berbelanja?" tanya Diana lagi sambil melepaskan pelukannya.
"Aku sedang menemani momma, Aunty. Aunty berbelanja dengan siapa.?" tanya Tania.
Sebelum Diana membalas ucapan Tania Julian masuk ke gerai tas dan memanggil Diana.
Deg.