Eliza seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya, bahagia juga ceria harus angkat kaki dari rumahnya setelah menolak perjodohan 
 namun sial pelariannya malah berakhir dengan pertemuannya kembali dengan musuh bebuyutannya yang tak sudah lama pergi ikut bersama orang tuanya 
Karena ketidaktahuannya Eliza kabur dari perjodohan yang sebenarnya pria ini adalah tipenya dan malah terjebak nikah kontrak dengan musuh bebuyutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ai laelasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 8 di fitnah
Eliza terus menerus menguap saat membuatkan kopi untuk Zayn, Lagi lagi orang yang tidak suka pada Eliza menyenggolnya ketika Eliza sedang menuang air panas
"Aww... Sshh.. bisa liat gak sih?" pekik Eliza
"Gue gak liat" ucap nya bahkan tanpa memandang Eliza
"Bukannya minta maaf, gak di ajarin sama orang tuanya apa gimana? " ketus Eliza
"Lo kok nyolot bawa bawa orang tua?" wanita itu tidak terima
"Emang kenapa? Lo mau rasain yang gue rasain barusan?" Eliza mengambil cangkir berisi air panas dan menyiramkannya ke arah wanita itu
Wanita itu menjerit tangannya melepuh terkena air panas, OB lain mengerubunginya dan menyalahkan Eliza padahal mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi
"Terserah kalian deh" ucap Eliza lalu pergi mengantar kopi ke ruangan Zayn
Tok.. tok..
"Masuk" ucap Zayn
"Nih kopinya, jangan protes hari ini gue lagi males ngeladenin Lo" ucap Eliza seraya menyimpan cangkir kopi di atas meja
"Terserah gue lah.. kok Lo ngatur ngatur? gue yang gaji Lo " Baru saja Zayn hendak meminum kopinya tiba-tiba pintu ruangannya di ketuk
"Masuk" ucap Zayn
"Tuan kita mau melaporkan Eliza menyiram teman kami dengan air panas " ucap para wanita pantry, setidaknya itu yang Eliza namakan untuk mereka
"Benar itu Eliza?" tanya Zayn
"Dia duluan yang nyenggol nih liat, bukannya minta maaf malah ketus" jawab Eliza
"Bohong... itu mungkin luka yang di akibatkan karena dia menyiram teman kami"
"Kalian kan juga ada disana, kalian kerja sama buat jatuhin aku?" ucap Eliza
"Tuan dia berbohong" ucap mereka serempak, Zayn hanya diam membiarkan Eliza beradu mulut dengan para OB lain
"Kalo kalian terbukti bersalah kalian harus mengundurkan diri dari kantor ini, kalo aku yang salah aku yang akan mengundurkan diri" Eliza menantang mereka
"Saksi saya banyak tuan.. sementara dia gak punya saksi sama sekali" sergah wanita yang di siram oleh Eliza
"Saya setuju dengan Eliza.. mari kita lihat rekaman cctv di pantry" ucap Zayn
Mereka begitu terkejut mendengar di pantry ada cctv, setahu mereka tidak ada cctv selama mereka bekerja disana
"Sambungkan rekaman cctv di pantry hari ini" Zayn menelpon seseorang
"Mari kita lihat" ucap Zayn
Zayn menganggukkan kepalanya melihat rekaman cctv di komputer nya, Para wanita pantry itu saling menyenggol merutuki kebodohannya
"Eliza kami minta maaf.. kami yang salah" wanita yang mengaku sebagai korban berlutut
"Aku juga"
"Aku juga"
"Aku juga" Eliza mengerutkan dahinya melihat ketakutan Dimata mereka
"Tuan kalau tidak ada yang lain lagi saya permisi" ucap Eliza tidak menghiraukan mereka yang berlutut
"El... kembali kesini, penuhi janji kalian dan tinggalkan tempat ini" tegas Zayn
"Tuan kami minta maaf... kalau kami tidak bekerja bagaimana kami menghidupi keluarga?"
"Makanya kalo kerja ya kerja aja jangan mengurusi urusan orang lain apalagi yang tidak ada keuntungannya buat kalian" mereka menunduk ketika Zayn mengatakan itu
"Keluar" ucap Zayn membuat mereka segera berdiri dan berebut untuk keluar dari pintu
"Sini" Eliza menghampiri Zayn dan berdiri di sampingnya
Zayn beranjak mengambil kotak obat lalu mengoleskan salep pada kulit Eliza, bukan musuh bebuyutan namanya jika Zayn benar-benar tulus mengobati Eliza
Zayn membungkus tangan Eliza dan menyatukannya dengan tubuhnya hingga Eliza terlihat seperti mummi
"Zayn... dasar gila, ini gimana cara lepasinnya?" pekik Eliza
"Satu lagi" Zayn juga melilit kaki Eliza hingga hanya betis saja yang tersisa
"Zayn..." teriak Eliza sebelum Eliza di tutup mulutnya dengan lakban
Zayn mendorong Eliza hingga keluar dari ruangannya, lalu dia menelpon Melly untuk membawa Eliza ke pantry
"Ya ampun... Lo ngapain sih?" tanya Melly
"Si Zayn sialan ngerjain gue.. kirain dia beneran baik mau ngobatin luka gue" gerutu Eliza
"Masih mending dia ketawa berhadapan sama Lo, coba kalo kita yang bikin masalah udah di depak dari sini" ucap Melly sambil mengobati kembali luka Eliza
"Semalem Lo kemana aja? gue telepon gak di angkat" tanya Melly
"Gue semalem hampir di p*rk*s* sama orang, untung Zayn ada disana dan bawa gue ke rumahnya.. nanti pulang kerja gue mau ambil barang barang gue dan tinggal disana"
"What?? jadi Lo tinggal satu rumah sama CEO ??" pekik Melly
"Gila.. jangan teriak nanti orang denger" Eliza membekap mulut Melly
"Gue kerja di rumah dia biar dapet duit buat syarat dari papa" lirih Eliza
"Cuma sebulan kok El.. Lo sabar aja, dari pada Lo kerja di club malam lagi "
"Iya gue juga mikirnya gitu, tapi dia nyebelin banget bikin gue gak bisa berkutik" ucap Eliza
Para wanita yang membuat masalah dengan Eliza masuk ke pantry dengan pakaian kerja yang sudah di ganti, mereka menatap sinis Eliza dan Melly
"Hati hati mbak nanti kamu juga bisa di depak dari sini gara gara dia"
"Lo gila? kalian di depak bukan karena gue tapi karena kelakuan kalian yang kek iblis " jawab Eliza
"Dia pasti udah jadi wanita simpanan CEO makanya dia spesial disini"
"Kalian kenapa sih? Eliza itu gak gitu, makanya kalo kalian gak tau apa apa jangan asal ngomong " ucap Melly
"Udah Mel jangan di ladenin, toh mereka juga mau pergi dari sini" mereka pergi dengan perasaan kesal
"Papa baru tau ternyata Zayn ada disini buka perusahaan cabang milik ayahnya" ucap Andri
"Zayn disini? "
"Ya... Setelah makan siang aku akan pergi ke kantornya "
Andri kini berada di depan gedung perkantoran Zayn, Eliza yang hendak mengantarkan kopi ke ruangan Zayn menghentikan langkahnya ketika melihat ayahnya masuk ke dalam lift
"Papa... gawat gue bisa di ketawain" Eliza bergegas bersembunyi di balik tembok
Di ruangannya Zayn kini sedang menyambut sahabat lama ayahnya, Zayn teringat Eliza dan seketika akal jahilnya memberi ide
"Tolong panggil El ke ruangan saya" ucap Zayn ketika menelpon seseorang
"Apa kabar Zayn? kamu sekarang berubah" Andri memeluk Zayn lalu menepuk lengannya
"Om bisa aja, kabar baik om.. om sendiri gimana kabarnya? "
"Cukup baik.. tapi akhir-akhir ini Eliza membuat om pusing" ucap Andri
"Ohh.. iya, gimana kabar El sekarang? apa El udah nikah?" tanya Zayn
"Boro boro nikah Zayn.. anak itu masih semaunya sendiri, om aja gak tau sekarang dia tinggal dimana"
"Hehe... rasain Lo El " batin Zayn
"Bentar om.. aku suruh orang bawa minuman dulu" Zayn menelpon sekretarisnya untuk memanggil Eliza
"Eliza... CEO nyuruh kamu antar minum"
"Ba..bbaik " setelah kepergian sekretaris Zayn kini Eliza mondar-mandir memikirkan cara agar ayahnya tidak mengenalinya
"Nah..." Eliza mengambil Masker lalu meminjam tanpa izin topi salah satu OB yang sedang bekerja
Eliza masuk ke dalam ruangan Zayn dan benar saja ayahnya tidak mengenalinya, Zayn menganga tak percaya ternyata Eliza bisa menyamar seperti ini
"Kenapa kamu kerja pake masker?" tanya Zayn
"Saya lagi pilek tuan" jawab Eliza dengan suara sengaja di buat berat
"Haciihh.. haciiihh" Eliza berpura-pura bersin
"Sudahlah Zayn itu lebih baik dari pada menular sama pekerja yang lain" ucap Andri
"Terimakasih tuan.. saya permisi" Eliza segera melesat pergi dari ruangan tersebut
terimakasih sudah membaca 🙏