Felicia Darmaris. Gadis cantik dengan penuh energik dan juga ke gilaan nya yang selalu membuat semua orang menyukai dirinya, gadis muda berusia 15 tahun yang kini sedang mengenyam pendidikan pertama nya di SMA Dirga Pertiwi. Wajah ceria yang mampu membuat semua orang tersenyum dan tertawa itu menyimpan sebuah rasa sakit dan kehilangan yang mendalam di hidup nya. Kecerian nya hanya temeng untuk menutupi setiap luka dan rasa sakit yang dia rasakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faz16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Tidak Akan Kembali
Bell Istirahat sudah berdering menandakan waktu anak anak itu istirahat sejenak.
Zikry menghampiri Camelia mengajaknya untuk makan di kantin.
" Guys, gue duluan yah. " Ucap Camelia pada teman teman nya yang melambaikan tangan pada nya.
" Gue heran kenapa Camelia masih tetap bertahan sih sama Zikry, sedangkan kita tahu jika dia kadang melukai Camelia!. " Celetuk Caroline membuat teman teman nya yang lain hanya menatapnya sekilas dalam diam.
" Kamu mau makan apa, Lia?. " Ucap Zikry.
" Bakso aja kayak biasa nya, aku mau minum boba juga yah.. " Camelia tersenyum menatap Zikry yang berjalan meninggalkan dirinya menuju tempat pemesanan.
Camelia menatap layar ponselnya di mana foto dirinya yang terjungkal oleh ulah Argha tersebar luas di sosial media, amarahnya memucak kembali mengingat semua itu karena Felicia.
" Ini semua karena gadis miskin itu, aku harus bener bener buat pelajaran yang setimpal untuk nya. " Gumam Camelia lirih sambil mengepalkan kedua tangannya.
Zikry menyentuh tangan Camelia membuat gadis itu menatapnya.
" Why?. " Gumam Zikry sembari duduk di samping Camelia.
" Kamu lihat Zikry semua ini membuat ku malu, ini semua karena gadis miskin itu dan Argha. Aku benci banget sama mereka. " Gumam Camelia kesal. Zikry menatap Camelia dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Aku akan buat dia menyesal menyakiti mu Lia, kamu tidak perlu khawatir tentang gadis itu. " Zikry selalu menjadi tameng terkuat dan terpercaya bagi Camelia, apapun yang membuat gadis itu kesal maka Zikry dengan senang hati membuat pelajaran untuk siapapun itu.
***
Di tempat lain perpustakaan sekolah. Sherly Febby Alexsa dan Kinanti sedang sibuk di dalam perpustakaan mencari beberapa buku yang mereka butuhkan, sedangkan Felicia baru saja kembali dari kamar mandi kemudian menghampiri mereka.
" Udah dapet belum buku nya, barusan aku ketemu sama Miss Nesya kalian di suruh ke ruangan nya. " Gumam Felicia membuat teman teman nya menghela nafas lelah.
" Buku nya belum dapet Fell, gimana kita mau ngerjain tugas nya coba?. " Kinanti menyandarkan tubuh nya di rak buku, membuat beberapa buku berjatuhan karena dorong dari tubuh Kinanti.
" Eh ya ampun, ya ampun... " Kinanti nampak panik dan tekejut membuat kegaduhan di perpustakaan dan mengakibatkan guru penjaga perpustakaan datang menegur mereka semua.
" Apa apaaan kalian, semua buku jadi berantakan dan membuat kegaduhan seperti itu?. " Bentak wanita dengan tubuh bergelimpangan lemak itu.
Mereka menunduk melihat kemarahan guru penjaga itu, meski itu bukan salah mereka tapi ke salahan Kinanti.
" Buk Dewi, maaf buk itu salah saya bukan mereka. Nanti saya akan bereskan semua nya kok buk, ibu gak perlu khawatir. " Gumam Kinanti merasa tak enak pada sahabatnya.
" Terserah siapa yang salah saya tidak mau tahu, yang saya tahu semua buku yang berserakan ini harus kembali ke tempat nya semula dengan susunan yang sama. Jika sampai jam istirahat belum kalian harus membayar denda atas ke teledoran kalian. " Ucap bu Dewi penuh dengan penekan.
" Ah, iya buk pasti selesai kok. Gak perlu khawatir buk, jam istirahat masih lama juga kok, bayar denda gak papa deh buk.. " Uang bukan lah masalah besar untuk mereka.
Bu Dewi hanya menggeleng kepalanya kemudian pergi meninggalkan mereka yang tersenyum kikuk.
" Udah deh, kalian mending ke ruangan miss dari pada entar dia ngomel dan kita bisa kenapa hukum lagi. Urusan buku buku sama nyari tugas kita udah serahin aja sama gue entar selesai aman pokoknya." Usul Felicea sembari mengambil buku buku di lantai yang berserakan.
" Tapi Fel buku nya banyak banget mana harus nyusun sesuai sama materi lo emang gak pusing apa belum lagi nyari buku materi untuk kita kerjain, udah lah biar nanti di bayar aja uang denda nya sama Kinanti. " Alexsa membantu Felicia mengambil buku buku itu dibantu dengan tiga sahabat nya lagi .
" Udah gak papa ini gak susah, udah sana pergi gue gak mau kalian kena hukum terus bawa bawa gue lagi, dari pada buat bayar denda untuk hal yang gak penting kek gini mending buat lo sumbangin aja lebih bermanfaat tau. " Felicia mengambil buku dari tangan Alexsa dan menatap mereka dengan senyuman lebar.
Akhirnya mereka sepakat meninggalkan Felicia di perpustakaan membereskan kekacauan yang di lakukan Kinanti dan juga membantu mencari buku untuk tugas sekolah nya, Felicia dengan teliti dan sabar menyusun buku buku itu dengan cermat dan jangan sampai keliru.
Perpustakaan sudah mulai sepi Felicia masih sibuk mencari buku yang dia butuhkan setelah selesai menyusun buku buku tadi, gadis itu menghela nafas lelah sudah hampir 1 jam dia di perpustakaan itu tapi yang dia cari belum juga ketemu.
Felicia terduduk di lantai semabari bersandar di badan rak, Felicia membuka ponselnya yang nampak sebuah notif dari teman teman nya yang harus pergi ke suatu tempat yang mana miss meminta nya.
Felicia membalas pesan mereka jika dirinya juga belum mendapatkan buku nya, seperti buku itu tidak ada di perpustakaan mungkin mereka bisa mencari nya di perpustakaan umum.
Drap langkah membuat Felicia mematikan ponselnya dan berdiri. Gadis itu berpikir mungkin saja bu Dewi kembali memeriksa dirinya sudah selesai atau belum dengan pekerjaannya itu. Felicia berjalan mengikuti irama drap suara sepatu yang semakin dekat dengan dirinya.
" Argha.. " Gumam Felicia berhenti menatap pemuda yang baru saja dia kenal itu.
" Ah, tidak dia bukan Argha dia Zikry kenapa tiba-tiba sekali gue langsung manggil Argha sih. " Batin Felicia berkecamuk.
" Saya mau bicara sama kamu. " Ucap Zikry menarik tangan Felicia menuju ujung perpustakaan. Felicia mengikuti langkah lebar Zikry yang berjalan lumayan cepat itu. Punggung besar nya benar-benar menutup tubuh mungkin Felicia.
Zikry menghempaskan tangan Felicia membuat gadis itu berdiri sejajar dengan dirinya, mata sayu itu menatap tajam ke arah nya. Felicia mendongak berusaha menatap dengan jelas wajah tampan itu.
" Lo mau ngomong apa sih, kenapa harus di sini?. " Felicia berbicara cukup ramah pada Zikry dengan sesekali tersenyum pada pemuda itu.
" Saya tidak tahu ada hubungan apa antara dirimu dengan Argha, tapi saya harap anda tidak pernah berharap lebih akan bisa bersatu dengan Argha karena itu semua tidak akan pernah terjadi. Camelia menceritakan semua apa yang sudah di lakukan Argha pada dirinya dan itu semua karena kamu kan?. " Ucapan Zikry benar-benar menusuk hati Felicia. Senyum di wajahnya seketika hilang dan pudar.
" Maksudnya apa yah, gue sama Argha baru kenal kemarin dan kita sama sekali gak ada hubungan apapun kok. Soal Camelia memang dia duluan yang cari gara gara dan Camelia memang salah dia pantas mendapat itu semua dari Argha. " Ucap Felicia lentang. Gadis itu tidak mau jika Argha yang sudah menolong nya di anggap buruk oleh orang lain meskipun itu adalah orang yang sama.
Zikry menundukkan wajahnya sejajar dengan wajah Felicia, hembusan nafas hangat nya juga begitu terasa di wajah Felicia. Jantung gadis itu berdegup kencang mendapatkan perlakuan sedekat itu dari seorang pemuda.
" Maaf, gue harus pergi gak penting juga ngobrol sama lo. " Felicia mendorong dada Zikry menjauh darinya. Namun dengan cepat Zikry menarik tangan Felicia membuat wajah cantik nya seketika menabrak dada bidang Zikry dan hampir menbuat dirinya terjungkal kebelakang jika saja Zikry tidak menahan nya.
" Awhh... " Pekik Felicia. Mata mereka bertemu dan saling beradu. Seketika Zikry melepaskan pegangan nya pada tubuh Felicia membuat gadis itu langsung terjungkal dan tubuh nya langsung di sambut oleh lantai yang keras.
Felicia menatap Zikry dengan tajam dan kesal bagaimana bisa dia langsung melepaskan dirinya begitu saja.
" Sakit tauuuu... " Pekik Felicia dengan nada kesal. sedangkan Zikry hanya terdiam kemudian pergi berlalu.
" Jauhi Argha, dia tidak akan kembali padamu. " Seru Zikry sebelum dirinya pergi dari hadapan Felicia yang masih kesal.