NovelToon NovelToon
Baca Aku!

Baca Aku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Murid Genius / Akademi Sihir / Persahabatan
Popularitas:781
Nilai: 5
Nama Author: Karya Penulis

Penyihir yang menjadi Buku Sihir di kehidupan keduanya.


Di sebuah dunia sihir. Dimana Sihir sudah meraja rela, namun bukan berarti tidak ada Pendekar dan Swordman di Dunia Sihir ini.

Kisah yang menceritakan pemuda yang memiliki saudara, yang bernama Len ji dan Leon ji. Yang akan di ceritakan adalah si Leon ji nya, adek nya. Dan perpisahan mereka di awali ketika Leon di Reinkarnasi menjadi Buku Sihir! Yang dimana buku itu menyimpan sesuatu kekuatan yang besar dan jika sampulnya di buka, maka seketika Kontrak pun terjadi!.

"Baca aku!!" Kata Leon yang sangat marah karena dirinya yang di Reinkarnasi menjadi Buku. Dan ia berjanji, siapa pun yang membaca nya, akan menjadi 'Penyihir Agung'!. Inilah kisah yang menceritakan perjalanan hidup Leon sebagai Buku Sihir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Penulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Leon sengaja tidak memberitahu Rafael bahwa tahap ini adalah tahap yang mematikan. Karena, bila Rafael mengetahuinya, bisa saja Rafael tidak akan berani melakukannya.

"Ya.. Begitu.. Rasakan... Rasakan Mana alam semesta yang kau hisap itu" Leon berusaha bersikap tenang dan sebaik mungkin menghindari omongan batin. Karena itu bisa di dengar oleh Rafael.

'Mengapa rasanya berbeda ya?...' Rafael bertanya dalam batin. Ia bukan bertanya kepada Leon, tetapi kepada dirinya sendiri.

Ia merasakan sensasi yang berbeda dari sebelumnya. Sekarang lebih terasa ringan dan bersih.

"Tentu saja.. Itulah Mana murni yang sesungguhnya" Leon menjawab nya, ia mendengar apa yang dikatakan Rafael tadi.

Sekarang ia sedikit lebih tenang. Ia melipat tangan di depan dada nya. Ia merasa lebih santai, karena Rafael telah melewati tahap 'Itu'. Rafael telah merasakan sensasi Mana alam semesta, itu artinya ia lulus dalam tahap mematikan yang di maksud Leon.

"Oke... Sekarang coba buka mata mu, sembari bersamaan kau keluarkan Mana mu" Pinta Leon lagi. Ia sedikit menurunkan keseriusan nya.

Dan Rafael mengikutinya. Ia membuka mata sembari mengeluarkan Mana nya. Ia benar benar menuruti Leon, ia terlihat serius sekarang. Seolah ia telah mengakui Leon lah Master nya.

Sing!

Swuuuuush!!!!

Angin terhempas seketika setelah Rafael membuka matanya. Mengelilingi tubuh Rafael, seolah dalam tubuh Rafael ada magnet penghisap angin.

Matanya berkilau. Bukan binar, tetapi Aura, warna nya tidak lagi biru, tetapi putih bercampurkan biru.

"Bagus... Sekarang kau telah memiliki Mana murni di kepalamu, dan memiliki Mana biasa di bagian Dantian mu"

Leon mengatakannya, ia senang muridnya bisa melewati tahap ini. Ia puas, karena semua peng-kontrak tidak ada yang bisa melewati tahap ini, semuanya mati! Dan hanya Rafael lah orang nya.

Leon tahu, itu dikarenakan Rafael memiliki suatu kekuatan yang bersembunyi di dalam dirinya. Suatu kekuatan yang hebat, melebihi Sihir.

'Lalu, apa selanjutnya?' Tanya Rafael. Ia tampak tenang dan kalem. Ia tidak tahu bahwa orang biasa tidak bisa melewati tahap itu.

"Kau sungguh mau lanjut? Tidak banyak tahu orang yang bisa lolos dari tahap tadi.. Sebaiknya kau istirahat?.."

Leon menyarankannya, bukan berarti Leon akan menolak jika Rafael ingin melanjutkannya.

'Hah.. Aku tidak peduli. Cepat lanjutkan tahap nya..' Rafael tidak tertarik sama sekali. Ia hanya ingin mencoba Sihir penyembuhan yang seperti dikatakan Leon, tidak lebih.

"Baiklah baiklah.. Sesuai permintaan mu.. Tapi jangan salahkan aku bila kau mati nanti.." Leon bukan ingin menakut-nakuti nya, ia hanya mengkhawatirkan Rafael. Karena menurutnya Rafael memiliki bakat.

"Sekarang, coba kau keluarkan lagi Mana mu, bukan Mana biru mu itu, tetapi Mana yang murni tadi" Pinta Leon. Ia melanjutkan tahap selanjutnya.

Tanpa basa basi Rafael mengeluarkannya. Ia tampak sudah sedikit terbiasa dalam mengeluarkan Mana nya.

Sing...

"Oke, sekarang ucapkan Mantra Sihir 'Nivarla Serentha Melodia ' " Leon menyuruhnya untuk mengucapkan Mantra Sihir yang sepertinya untuk pembukaan.

Tanpa tanya Rafael melakukannya. Ia percaya sepenuhnya pada Leon.

"Nivarla Serentha Melodia " Rafael mengucapkannya dengan lirih. Karena Mantra Sihir harus di nyatakan dengan lisan, kalau tidak maka Sihir nya tidak akan aktif.

Seketika Mana murni yang berwarna putih yang mengelilingi tubuh Rafael berubah bentuk. Menjadi bentuk Nada, yang melambangkan Nada Nada. Dan itu mulai mengelilingi Rafael.

"W-Wah.." Rafael tergagap. Ia mengatakannya dengan lirih. Ia kagum melihat Simbol Simbol Nada itu mengelilingi tubuhnya. Semakin tertarik lah ia dengan Sihir Nada ini.

Warnanya lama kelamaan berubah menjadi perpaduan putih, ungu, dan pink.

'Me-mengapa berubah warnanya?..' Rafael heran, dan ia bertanya dangan tergagap-gagap.

"Itu karena Mana murni mu akan diisi dengan Mana Nada. Itu bukan lah hal yang buruk. Itu agar kau bisa menggunakan Sihir Nada~"

Leon mengatakannya. Ia tahu sekarang, bahwa Rafael mulai mengagumi Sihir Nada ini. Dan Mana yang murni bisa diisi dengan Mana lain, tapi kalau Mana lain sudah tidak bisa diisi lagi. Makanya Leon menyuruh Rafael memurnikannya.

Dan Mana biru Rafael bukan hilang, tetapi tersimpan di Dantian. Jadi Rafael memiliki dua Mana sekarang.

"Sekarang kau bisa menggunakan Sihir Nada!" Leon senang. Akhirnya setelah berabad-abad, ia bisa mengajari seseorang apa itu Sihir Nada. Ia sangatlah menunggu-nunggu hal ini.

'Bagus! Ayo ajarkan aku Mantra C Mayor nya' Rafael tampak senang dan ia tampak mulai tertarik dengan Sihir ini. Ia tidak lagi bersikap dingin. Ia justru bersemangat.

"Pertama tama, aku akan menjelaskannya terlebih dahulu" Kata Leon. Ia akan memulainya dengan materi terlebih dahulu. Agar Rafael sedikit mengerti dengan teori nya.

Ia menarik nafas.

"Jadi, C Mayor itu adalah Sihir penyembuh untuk berbagai luka fisik. Dan konsep nya, kau hanya perlu mengarahkan tangan mu pada dada orang yang terluka itu. Tidak hanya menyentuh dada nya, bahkan kau bisa saja hanya dengan mengarahkannya. Dan jaraknya hanya beberapa meter saja, tergantung Mana mu"

Leon menjelaskannya. Ia tampak senang dalam menjelaskannya. Sembari mempraktekkan gerakan gerakannya kepada Rafael, sakin semangatnya.

"Dan ini hanya membutuhkan sedikit jumlah Mana! Tetapi membutuhkan tenaga dan stamina yang lebih.." Lanjut Leon lagi. Ia bahkan menunjukkan ekspresi dari setiap kata-kata nya.

"Waw.." Rafael bergumam. Ia tidak menyangka bahwa Sihir ini begitu mudah. Apalagi ini sangat menguntungkan.

"Oke.. Jadi Mantra nya adalah Resonare Caelum , katakanlah" Leon memberi tahu ucapan Mantra nya. Ia juga tampak sedikit tidak sabaran. Ia ingin melihat Sihir itu setelah sekian lama.

"Re-" Baru saja Rafael ingin mengucapkannya, tetapi sebuah suara muncul. Yang membuat Rafael mengurungkan niatnya untuk mengucapkan Mantra nya itu.

"Ha Ha Ha Lihatlah si Raf ini, setelah ia membantai kita ia malah berjemur disini! Ha Ha Ha!!"

Ejek anak anak sekelas Rafael. Mereka semua adalah anak anak yang di hajar oleh Rafael. Nampaknya mereka juga tidak mengerti bahwa Rafael bukanlah orang yang pantas di hina. Ia justru memiliki bakat!

"Haish! Anak anak ini lagi.." Leon geram dengan mereka semua. Padahal sudah di hajar, tetapi tidak kunjung juga berhenti merendahkan Rafael.

"Benar benar tidak bisa di peringati dengan kata kata" Rafael bergumam. Ia hendak akan maju untuk menghajar mereka. Namun langkah kaki nya terhenti seketika.

"Hey anak anak~ Mengapa kalian disini? Bukankah ini jam makan siang? Maukah kalian menemani teman kalian itu?..."

Kata Alea. Ia datang di saat waktu yang tepat. Tepat nya sebelum Rafael berpindah dari tempatnya, kalau tidak, maka bertambahlah hukuman yang akan didapat nya.

Semua anak anak langsung diam mematung. Mereka tentu kenal suara itu, yang membuat mereka tidak bisa berkata kata lagi. Mereka seperti terpaku.

"Satu!"

Alea mengatakannya dengan tegas, sembari ia mengangkat satu tangannya keatas dan membentuk huruf satu.

Tanpa basa basi semua anak anak langsung memahaminya. Mereka tahu tindakan apa yang akan di berikan oleh nya nanti.

Jadi mereka semua, semua anak anak sekelas Rafael bubar dan pergi. Mereka takut dengan Alea, ketua guru di sekolah itu.

"Dia datang tepat waktu" Kata Leon. Kalau tidak, maka muridnya ini akan segera mendapat masalah lagi, karena ia akan melanggar aturan.

Tampak Alea membawa sebuah mangkuk dan segelas air putih. Ia menuju ke Rafael. Tampaknya itu makanan untuk Rafael.

"Nah, makanlah.." Kata Alea. Ia memberikan segelas air dan semangkuk sup itu kepada Rafael. Ia sama sekali tidak tampak seperti sedang marah.

"Apa kau selalu di ganggu oleh mereka?.." Tanya Alea. Ia duduk di sebelah Rafael. Tampaknya ia akan menemani Rafael kali ini. Itu tentu tidak biasa.

"Begitulah..." Rafael menjawabnya dengan singkat. Segera setelahnya ia langsung memakan sup itu dengan lahap. Ia tampak sangat kelaparan.

"Bagus.. Makan yang banyak! Kau harus membutuhkan stamina dan tenaga yang cukup!" Kata Leon. Ia tampak menyemangati Rafael.

Alea hanya tersenyum melihatnya.

"Tapi.. Omong omong.. Kenapa ia menemani mu?.. Tampaknya ia memiliki ketertarikan pada mu. Mungkin ia juga melihat kehebatan mu"

Leon mencurigainya. Dan pantaslah Leon beranggapan begitu. Dan seperti yang dikatakan Leon. Memang tampaknya Alea menyadari bahwa Rafael ini memiliki bakat.

"Sampai kapan aku harus disini?" Rafael bertanya. Ia bertanya sembari mengunyah, yang membuat suaranya sedikit tidak jelas.

"Sampai matahari telah tidak memunculkan sinarnya lagi" Alea menjawabnya.

"Itu artinya malam hari" Kata Leon. Karena malam hari lah matahari sepenuhnya terbenam.

Dalam sekejap sup itu telah habis disantap nya.

Lalu Rafael menodongkan mangkuk itu kepada Alea. Ia sudah selesai makan sekarang. Dan ia ingin segera melanjutkan Mantranya yang tertunda tadi. Tapi ia harus membuat Alea pergi terdahulu.

Alea mengambilnya. Lalu menaruhnya lagi di sebelahnya.

"Berapa umurmu?" Tanya Alea. Ia bertanya dengan sangat tiba tiba. Yang membuat Rafael tersedak saat minum.

"Pelan pelan.." Alea mengambil gelas itu. Ia tampak sangat ingin mendengar jawabannya.

"Umur ku 14 tahun" Rafael menjawabnya nya. Ia sangat canggung saat menjawabnya.

'Anak ini sangat menarik..' Batin Alea. Ia menunjukkan ketertarikannya pada Rafael. Dengan bertanya berapa umur nya itu adalah menunjukkan ketertarikannya.

"Ada apa ya?" Tanya Rafael. Ia bermaksud menanyakan apa maksud Alea menanyakan umurnya itu.

"Tidak ada.. Hanya saja, dengan umur mu itu, kau sudah bisa mengikuti kompetisi Beginition"

Kata Alea. Yang membuat Leon terkejut.

Kompetisi Beginition adalah sebuah kompetisi yang di ikuti oleh anak anak tingkat Novice saja. Dan bagi siapa yang menang, maka akan mendapatkan hadiah yang sangat bagus katanya.

Tentu Leon tahu tentang kompetisi itu. Sakin hebatnya lah hadiah yang akan di dapat oleh pemenang, makanya Leon terkejut.

Padahal sebenarnya Kompetisi itu hanya diikuti oleh orang orang yang memiliki bakat. Dan bakatnya itu dapat dilihat oleh Alea. Jadi sebenarnya, Alea sedang menyembunyikan rasa ketertarikannya pada Rafael. Alea malu mengakuinya.

1
Murnila Wati
Nice Thor! Kau membuat minat baca ku bertambah!/Applaud/
Murnila Wati
Ini dia. Kebenaran yang ditunggu²/Hey/
Murnila Wati
Yok thor lanjutkan. Para readers mu ini ingin melihat Rafael dan Leon berdiri sebagai Penyihir Agung di akhir cerita/Chuckle//Smile//Applaud//Good/
Murnila Wati
Mantra baru unlock/Hey/
Murnila Wati
Hehe, bisa aja Leon/Slight/
Murnila Wati
Pasti Lauren/Shhh/
Anin: Hayyo loh... Baca bab selanjutnya ya, nanti kamu bakal tahu
total 1 replies
Murnila Wati
Wah Thor! Kenapa aku penasaran?!/Cry/ Cerita mu membuatku penasaran Thor!/Good/
Anin: Thanks/Smile/

Leon:Tuh kan, para Readers penasaran /Chuckle/ Makanya Baca Aku!
total 1 replies
Murnila Wati
Hayyo loh.. Leon nengok apa tuh~ Seketika berubah genre/Frown//Shhh/
Anin: Hehe, auto jadi horor/Tongue/

Rafael:Seram nye!...
total 1 replies
Murnila Wati
Sedikit typo yah Thor/Smile/
Anin: Hehe iya, maaf ya atas kesalahannya/Grievance/

Leon:Tuh kan para Readers marah!! Makanya, nulis yang benar!/Smug/
total 1 replies
Murnila Wati
Pasti MC kita dong yang menang~~ yakan Thor~~
Anin: Aku setuju!

Rafael: Pastilah/Chuckle/

Leon:Nantikan saja readers ku!/Bye-Bye/
total 1 replies
Murnila Wati
/Facepalm/
Murnila Wati
Sabar, Nel
Anin: Nel:Udah gak bisa/Panic/ Rasanya tuh mulut pengen gw tabok!
total 1 replies
Murnila Wati
Duh... Kebenaran yang menyakitkan/Sob//Sob/
Anin: Tahan ya... Ini hanya bumbu.. Nanti akan banyak laki kebenarannya/Proud/

Leon:Makanya, terus Baca Aku!
total 1 replies
Murnila Wati
/Facepalm/
Murnila Wati
Sip Thor.. Kutunggu kejutanmu /Hey//Smirk/
Anin: Sip..

Leon:Aku juga akan menunggu kau terkejut /Smirk/

Rafael:...
total 1 replies
Murnila Wati
Haha, makanya jangan bandel/Curse//Curse/
Anin: Rafael:Yah... Disorain Readers/Sob//Sob/

Leon:Tulah... Makanya, jadi MC utama boy!!/Casual/
total 1 replies
LION QUEEN
200 hal?🤨 dikit lah itu.... kalau sangat tebal itu sekitar seribu hal lah🤫
Anin: Kalau 1000 hal, nanti bacanya gak kelar kelar dong...
total 1 replies
LION QUEEN
semakin menarik! Ada tambahan tokoh baru, dan dunia sihir nya semakin nampak/Smile/
Anin: Tokoh baru akan Author tambahin sebanyak-banyaknya
total 1 replies
LION QUEEN
waw keren
Anin: Thank a lot/Casual/
total 1 replies
Murnila Wati
Waw... Semakin menarik. Lanjutkan Thor
Anin: Yoi, lagi semangat neh..🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!