NovelToon NovelToon
Pemuja Siluman Ular

Pemuja Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Iblis / Hantu / Tumbal
Popularitas:119k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Hidup melarat dengan kebutuhan rumah tangga yang serba mahal serta kebutuhan anak juga sangat lah besar, mau bagai mana pun Hani mengatur uang maka tetap saja tidak akan cukup bila satu Minggu hanya tiga ratus ribuan saja.

Namun tak lama hidup nya berubah menjadi lebih baik, rumah pondok juga berganti dengan rumah megah yang luar biasa bagus nya.

apa yang sudah Hani lakukan?

Mungkin Hani melakukan pesugihan agar dia bisa kaya raya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Indri tau

Indri rasa terkejut dan juga kecewa setelah mendengar apa yang di katakan oleh Hani dan juga Imran, sekarang baru ia tahu semua rencana sang Ibu saat dia tiba-tiba saja dipaksa untuk menikah dengan Tono yang sebelum nya saja telah ditolak lamaran nya, pantas saja sebelum ini Indri merasa sangat janggal soal permintaan sang Ibu.

Ternyata ini semua memang telah di rencanakan dengan begitu licik nya agar apa yang di impikan oleh Hani dapat terwujud, tentu nya Indri merasa kaget dan juga tidak menyangka bahwa sang ibu akan begitu kejam hanya karena masalah harta, harta hasil bersekutu dengan siluman ular jahat.

Pantas saja secara tiba-tiba Hani menyuruh Indri untuk segera menerima lamaran Tono saja, padahal ya memang sudah terlambat karena penolakan sudah terjadi namun dengan menebalkan muka justru mau menerima lamaran itu kembali. agar Hani bisa menemukan tumbal yang tepat untuk pesugihannya kali ini, bingung Indri harus bereaksi bagaimana setelah tahu ini semua.

Ada rasa marah dan juga benci pada sang Ibu, namun di sisi lain dia juga merasa mungkin saja tindakan Hani memang benar karena selama ini selalu hidup sengsara dan tidak pernah memegang uang hanya untuk makan saja, itu pun terkadang tak ada makanan yang bisa dimakan sehingga mereka harus kelaparan mana juga harus menderita melihat Ari yang kesakitan.

Mengingat penderitaan sang Ibu, maka Indri pun bingung harus mengambil tindakan apa karena dia juga bimbang atas langkah yang akan ia pilih. rasa ingin marah namun dia juga merasa iba tapi apa bila dibiarkan bisa jadi Hani terus semakin mencari tumbal, untuk berbicara ini saja Indri merasa tidak sanggup alias ia merasa begitu bersalah.

"Ibu sudah begitu menderita, apa mungkin ini memang tindakan yang tepat agar dia bisa merasakan bagaimana hidup enak?" batin Indri dengan air mata berderai.

"Kasihan dia, selama ini terus menderita dan sekarang baru mau merasakan bagaimana hidup enak." Indri malah akhirnya setuju bahwa yang di lakukan sang Ibu adalah tindakan yang tepat.

Untuk sekarang lebih baik dia berpura-pura saja tidak tahu agar Hani tidak merasa bersalah, sebab Indri yakin bahwa Hani pasti punya rasa takut dan juga rasa bersalah kepada diri nya. hanya saja rasa itu tenggelam dengan jiwa serakah dari seorang manusia setelah sekian lama tidak pernah melihat uang dan juga harta, semua manusia pasti punya perasaan itu.

"Ya Allah, maafkan aku yang akhir nya setuju Ibu ambil pesugihan." lirih Indri.

"Loh kamu kok menangis di sini, In!" Leni mendadak datang dan langsung menegur Indri yang sedang di sebelah rumah.

"Mbak." Indri tersenyum kikuk karena dia tahu wanita satu ini begitu tajam mulut nya.

"Aduh, kamu pasti sangat kehilangan ya atas kematiannya Tono." Leni bersikap seolah Dia sedang iba pada Indri.

"Tentu saja aku merasa kehilangan, Mbak." angguk Indri pelan.

"Terus kenapa kok kamu menangis di sebelah rumah Ibu mu? ada sesuatu yang ingin kamu ketahui ya!" Leni sudah memancing menuju arah tidak jelas.

"Curiga bagai mana? aku hanya tidak ingin Ibu merasa sedih saat melihat aku menangis." Indri memberikan alasan.

"Ibu mu, sekarang lebih banyak di rumah ya dan ku lihat dia kalau belanja sudah mulai agak banyak." Leni sudah kumat julid nya.

Indri menarik nafas berat karena sebenarnya dia juga geram pada Leni yang terlalu ikut campur urusan orang lain, apa saja yang keluarganya lakukan selalu di komentari oleh wanita ini seolah dia lah yang berkuasa di kampung mati, tambah lagi nanti dengan Nur atau Ambar yang selalu saja mencela mereka.

Walau Ambar adalah Bibi dari Indri sekali pun, wanita itu tetap tidak peduli dan selalu mengatai Indri. seolah kemiskinan ini begitu hina dan juga tidak bisa di hargai sedikit pun, padahal hidup miskin begini juga bukan mau nya keluarga Indri, bahkan kalau bisa mereka ingin juga menjadi orang kaya serba berkecukupan.

"Ibu mu kerja apa sih, In?" Leni malah masih betah ingin ngobrol.

"Mbak kan tahu sendiri kalau Ibu ku hanya buruk cuci piring." jawab Indri dengan nada malas.

"Oh, mungkin karena pas cuci piring tidak ganti baju karena sudah tidak punya baju lagi ya maka nya bau Ibu mu begitu amis!" celetuk Leni langsung.

"Mbak, tolonglah jangan terus hina Ibu ku! lagi pula kami tidak ada salah padamu, kenapa kau sangat suka mengatai Ibu!" Indri langsung naik darah karena Leni semakin keterlaluan saja.

"Gitu saja marah." Leni memiringkan bibir nya.

Indri tidak ingin mencari masalah dengan wanita satu ini karena yang ada nanti dia hanya akan terbalut emosi besar lalu melakukan hal yang tidak semestinya, kalau di turuti saat ini juga Indri ingin menampar mulut Leni agar tidak bicara sembarangan lagi pada semua orang yang hidup ya melarat.

Lebih baik segera pergi saja masuk ke dalam rumah membiarkan Leni yang masih ingin berbicara banyak, padahal sudah jelas Indri ini adalah anak nya Hani tapi begitu enteng nya mulut Leni menghina Hani di depan sang anak, kalau orang yang berhati baik jelas tidak mungkin dia melakukan ini semua.

"Nanti kok malah kaget setelah tahu fakta kalau Ibu mu melakukan hal yang tidak benar!" Leni berteriak dengan suara kencang.

"Apa maksud mu?!" kaget sekali Indri karena tiba-tiba saja Leni berkata demikian.

"Pikir sendiri kenapa aku berbicara seperti itu, lebih baik kau selidiki apakah Ibu mu itu melakukan hal yang kotor." Leni tetap yakin dan menuduh bahwa Hani telah menjual diri.

Sedangkan dalam pikiran Indri dia justru menduga bahwa Leni telah tahu saat Hani mengambil pesugihan, namun kenapa bisa secepat ini Leni tahu soal itu. pada acara pengambilan pesugihan itu jelas dilakukan belum lama ini, takut sekali rasanya Indri saat mendengar ini semua karena dia cemas nanti akan terjadi sesuatu.

"Kalau Ibu mu keluar maka lebih baik kau ikuti, siapa tahu saja dia menemui pria yang mau membayar mahal." Leni berkata sambil main mata.

"Apa! kau menyangka Ibu ku jual diri!" Indri semakin tidak paham dengan pemikiran Leni ini.

"Ya kan siapa tahu karena selama ini dia hidup melarat lalu akhirnya nekat untuk jual diri saja." Leni berkata tanpa dosa.

Bahkan usai berkata begitu dia langsung pergi meninggalkan Indri yang masih melongo karena wanita ini kaget dan juga syok dengan pemikiran tetangganya, serasa ingin pergi pindah saja dari kampung ini agar bisa menemukan tempat yang lebih baik.

Selamat pagi menjelang siang besti, jangan lupa like dan komen nya ya.

1
YuniSetyowati 1999
Ok Mak.Sekarang aku mau lanjut kerumahmu yg 2 itu.
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
tau rasa kau tua Bangka ...miskin aja kok ya julid sama menantu ...masih bagus di kasih tumpangan
Raffaza Direzky87
love you toooooo thor 😅
Wenty Lucia Wardhani
masa sih Mak othor🤭 padahal baru juga baca ,Uda 5 baba aja dri pagi tadi
Nur Bahagia
lagi rewang kok malah berantem.. emang parah deh itu trio julid
Nur Bahagia
skak matt 🥳
YuniSetyowati 1999
😅 mengingatkanku akan desaku dulu 😁
Nur Bahagia
mau rewang aja udah kayak mau kondangan, pake emas2 an 🤣
YuniSetyowati 1999
Malam mak NJ
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
nahhh betull
Elind_18
ini kok ganti nama arul bukanya di part sebelumnya kandar ya.

maaf jika aku yang salah nama
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kasiannyaaa
Ela Jutek
ciah si mas duda lagi cari info sama kun kun, tapi bagus itu dia kan kerjaan nya ngeluyur
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hoo udh ngomong ya sama Hani kalo Indri udh tau
Raffaza Direzky87
krn si nur blm di temui sama si nolan,makanya gak percaya
Cindy
lanjut kak
Eli Rahma
mksh juga othor tantikk...jumpa lg besok..met istiraht..😍😍
Reni
Nahhhh Wati muncul
Raffaza Direzky87
bagus indri kamu harus lawan mereka,ga ada istilah tua muda,klo yg tua aja gak bisa jaga ucapan ngapai kita yg muda harus tunduk pada yg tua...
Nureliya Yajid
terima kasih thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!