NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Iblis

Kembalinya Ratu Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirls

"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Di Cegat Bandit

Seorang gadis kecil berjalan dengan santai memasuki pasar bersama pria dewasa di

belakangnya, anak kecil itu tak lain dan tak bukan adalah An Yue dan pria dewasa di

sampingnya adalah Tang San yang sedang menemani An Yue.

gadis itu dengan langkah riang dan langkah kecilnya menelusuri pasar bersama Tang

San, hingga beberapa saat kemudian dia menghentikan langkahnya kalah melihat sesuatu yang menarik dia sebuah bangunan.

dengan langkah pasti An Yue mendekati

bangunan itu sedangkan Tang San yang berada di belakang An Yue kecil hanya bisa mengikuti kemana gadis itu pergi.

An Yue menatap sejenak bangunan di depannya itu dengan tatapan yang sulit di

artikan, bangunan di depannya itu adalah bangunan yang terlihat sudah sangat lama atau bisa dikatakan bangunan tua namun, entah kenapa ia tertarik dengan benda di dalamnya.

" Selamat Datang Nona Muda, Ada Yang Bisa Saya Bantu?" seorang pria tua keluar

menyambut An Yue membuat gadis kecil itu langsung tersenyum tipis.

" Aku Akan Mencari Sendiri Paman, Apa Paman Tidak Keberatan?"

" Oh Tentu Saja Tidak, Ayo Silahkan Cari Sendiri." pria tua itu mempersilahkan An Yue

untuk mencari barang apa yang dia inginkan.

An Yue yang mendengar akan hal itu tersenyum senang berbalik menyeret Tang San yang berada di belakangnya.

" Paman, Ayo Kita Cari Hadiah Untuk Gege Hui!" seru An Yue dengan nada ceria seperti biasa.

Tang San yang melihat akan senyum Tuan Putri hanya tersenyum kecil mengikuti

langkah kecil kaki An Yue memasuki bangunan itu.

sampai di dalam bangunan mereka di perlihatkan beberapa senjata baik itu belati, pedang,tombak, busur dan lain lain di dalam itu.

An Yue tidak tertarik dengan pedang karena dia memiliki pedangnya sendiri, saat sedang mencari An Yue merasakan perasaan di tarik lagi ke suatu tempat yang paling pojok.

mengikuti akan instingnya An Yue segera

berjalan mendekati pojok ruangan hingga ia melihat sebuah belati dengan ukiran rumit dan terlihat jika belati itu sepertinya kembar.

" Jadi Ini Yang Menarikku? Tapi Apa Yang Istimewa? Ini Hanyalah Sebuah Belati Usang Saja," gumam An Yue yang memperhatikan belati usang di depannya itu.

saat sedang fokus menatap belati itu tiba-tiba saja kedua belati itu bergerak membuat An

Yue langsung mundur.

" Bergerak?" beo An Yue dengan mata yang memicing tajam.

" Belati Ini Bukan Belati Sembarangan, Lebih Baik Aku Mengambilnya Dan Aku Akan

Memberikannya Satu Pada Gege Hui Dan Satu Lagi Untuk Diriku Sendiri, Sepertinya Itu Ide Yang Bagus," kata An Yue dengan senyum manisnya mengambil belati kembar itu.

saat gadis itu berbalik matanya kembali terfokus pada sebuah busur bewarna biru

langit yang terlihat indah.

An Yue memutuskan untuk mengambil busur itu juga sebagai hadiah ulang tahun untuk Pangeran Kedua.

" Aku Ambil Ini Juga," kata An Yue yang dengan tangan kecilnya mengambil busur itu.

ia berjalan menuju kasir namun kembali terhenti saat melihat Tang San yang berdiri menatap sebuah pedang panjang dengan

ukiran ular di ganggangnya.

" Ambillah Paman, Nanti Yue Yang Bayar." ucap An Yue yang tiba-tiba muncul di samping Tang San.

Tang San yang memang sedang melamun dan tidak menyadari akan keberadaan dari An Yue langsung kaget bukan main saat mendengar suara itu.

dengan gerakan cepatnya pria itu langsung

menurunkan pandangannya ke arah bawah hingga akhirnya ia melihat An Yue yang

menatapnya dengan tatapan polos layaknya anak kecil.

Tang San yang melihat akan hal itu hanya tersenyum tipis dengan menggelengkan kepalanya mengelus surai panjang An Yue.

" Tidak Perlu, Paman Tidak Membawa Uang Lebih, Paman Takut Koin Yang Kita Bawa Tidak Cukup," kata Tang San dengan tenang.

dia sengaja berkata seperti itu karena dia tahu gadis kecil di depannya itu sangat suka

makan apapun dia akan telan jika itu adalah makanan.

jelas saja, pedang itu tidak lebih berharga di bandingkan dengan gadis kecilnya yang harus menahan keinginan mulutnya untuk makan.

" Paman Tidak Perlu Khawatir Aku Masih Banyak Koin Lihat Ini, Ini Semua Isinya

Koin." An Yue memberikan satu kantong hitam yang sejak tadi ada di pinggangnya.

Tang San yang melihat itu langsung mengambilnya dan membukanya ternyata memang isinya adalah koin emas, di dalam kantong ittu ada 20 koin emas yang membuat Tang San mengacak kecil rambut An Yue.

" Baiklah, Paman Ambil Ini Saja." Tang San mengambil pedang dengan ukiran ular di

ganggangnya.

saat mereka akan pergi An Yue tidak beranjak dari sana dan terus melihat ke arah pedang putih dengan ukiran bunga mawar di ganggangnya itu membuat atensinya teralihkan.

" Ada Apa Yue'er?" tanya Tang San yang berjongkok menyamakan tingginya dengan

An Yue.

" Paman, Ambil Pedang Itu." An Yue menunjuk

pedang putih dengan ukiran bunga mawar diganggangnya membuat Tang San ikut

menatap ke arah yang di tunjuk An Yue.

rupanya pedang itu tadi berdekatan dengan pedang yang menarik perhatiannya namun

karena ia terfokus pada satu objek dia melupakan objek lainnya.

dengan senyum tipisnya Tang San juga

mengambil pedang itu lalu membawanya ke kasir di ikuti dengan An Yue yang berjalan di

belakang.

" Biar Paman Saja," Tang San mengambil busur panah yang ada di tangan An Yue karena busur itu sangat besar dan membuat An Yue kesulitan berjalan.

" Terima Kasih, Paman." kata An Yue.

ia memang kesusahan membawa busur yang besar dan lumayan berat itu apalagi dia baru anak kecil 7 tahun.

" Ini Paman, Berapa Harganya?" Tang San

meletakkan semua barang belanjaannya begitu juga dengan An Yue yang meletakan belati kembar yang dia ambil di atas meja kasir.

sontak saja pria tua itu menatap An Yue saat melihat jika gadis itu mengambil belati kembar itu, walau usang namun ada hal lain pada belati itu dan itu membuat sang pria tua

sebagai pemilik tempat itu merasa gadis di depannya itu bukan lah gadis biasa.

" Matamu Sangat Jeli Gadis Kecil Tapi Siapa Yang Akan Kau Berikan Belati Ini?" tanya pria

tua itu dengan nada hangat.

" Gege Hui," jawab An Yue singkat, padat dan jelas.

" Hm, Kau Pasti Sangat Menyayanginya

Bukan?"

" Sangat!" jawab An Yue dengan tegas.

" Dia Adalah Rumah Ternyaman Untukku, Di Saat Semua Orang Membuang Dan Memandangku Dengan Sebelah Mata Penuh Kejijikan Dan Kehinaan Dia Datang Dengan Senyum Hangatnya Layaknya Mentari Pagi Yang Memberikan Rasa Hangat Padaku, Sosok Anak Kecil Yang Berani Menentang Keputusan Ayah Dan Saudara Nya Karna Diriku, Anak Kecil Yang Menghukum Semua Pelayan Yang Membicarakanku, Aku Akan Menjaga Dan Melindunginya Seperti Dia Melindungiku Beberapa Tahun Ini," kata An Yue dalam hati.

" Totalnya l Koin Emas 10 Perak Nona Muda," kata pria tua itu.

di dunia zaman ini mata uangnya menggunakan koin emas dan juga koin perak ya, hanya dua itu saja tidak ada perunggu.

hitungannya adalah : l koin emas \= 100 koin perak

100 koin perak \=1 koin emas.

seperti itu yah, jadi jangan ada yang tanya lagi tentang mata uang nanti.

An Yue dan Tang San berjalan keluar dari tempat itu dengan Tang San yang memegang semua belanjaan mereka sedangkan An Yue hanya memegang belati kembar yang dia beli tadi.

setelah beberapa saat akhirnnya mereka keluar dari pasar, kali ini An Yue tidak membeli makanan apapun tapi Tang San membelikannya.

" Paman Ayo Kita Pulang," ajak An Yue yang langsung menaiki kudanya di bantu oleh

Tang San karena dia belum bisa naik sendiri.

" Hati-hati Tuan Putri," Tang San sebenarnya tidak mengizinkan An Yue untuk berkuda sendiri namun mau bagaimana lagi An Yue itu

terkenal dengan sifat keras kepalanya.

mau tidak mau Tang San harus menurutinya walau berulang kali dia harus terjatuh.

" Aku Menjadi Heran Sendiri, Kenapa Tuan Putri Sangatlah Keras Kepala Kalau Di Bilangin? Aku Tidak Tahu Harus Mengatakan Apa Kalau Pangeran Kedua Tahu Jika Adiknya Ini Terluka, Memikirkannya Saja Sudah Membuatku Takut Setengah Mati Karnanya," kata Tang San dalam hati.

" Aku Harus Segera Kembali Dan Mencari Tahu Siapa Yang Menyerang Gege Hui Hingga Terluka, Lihat Saja Nanti Aku Akan Membuat Mereka Merasakan Apa Itu Rasanya Di Jemput Malaikat Maut Sendiri," kata An Yue dalam hati.

keduanya melajukan kudanya dengan kencang membelah jalanan hutan itu untuk kembali ke istana namun, saat mereka melewati sebuah hutan tiba-tiba saja mereka di kejutkan dengan anak panah yang menuju ke arah mereka berdua.

Tang San yang melihat akan kondisi itu langsung mempercepat lari kudanya hingga berlari di depan An YUE.

" Tuan Putri Tetap Berada Di Belakang Hamba!" ucap Tang San yang menangkis anak panah yang mengarah pada An Yue.

sayangnya semakin lama anak panah itu semakin banyak dan sudah berbagai arah

membuat Tang San membulatkan matanya hingga berlari ke arah An Yue meletakan An Yue kecil di atas punggungnya.

" Jangan Takut," bisik Tang San yang terus menghindari anak panah yang di tembakkan

hingga membuat An Yue kesal.

" Siapa Orang Bodoh Yang Menyerang Dengan Cara Seperti Ini, Dasar Pengecut!" teriak An

Yue kecil.

" HAHAHAHA.. " tiba-tiba saja keluarlah

sekelompok orang yang mengepung An Yue dan juga Tang San.

jumlah mereka sekitar 20 orang dengan senjata tajam di tangan mereka masing-masing.

" Anak Kecil Nyalimu Besar Juga Rupanya," ucap pria besar di depan An Yue dengan perut buncitnya.

An Yue yang melihat itu langsung menatap sinis pria di depannya itu.

" Paman, Apa Paman Itu Sedang Hamil?" tanya An Yue polos menunjuk ke arah pria

besar di depannya yang memiliki perut besar.

Tang San yang tadinya sedang siaga langsung terbatuk-batuk kala melihat pria yang di tunjuk oleh An Yue barusan.

ia sebenarnya bingung dengan gadis kecil itu, terkadang An Yue akan menjadi gadis kecil dengan pikiran orang dewasa namun terkadang juga An Yue akan menjadi anak kecil pada umumnya yang polos dan lugu.

" Em Laki-laki Tidak Bisa Hamil Yue'er," ucap Tang San dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Lalu Kenapa Perutnya Besar? Kata Bibi Chan Orang Yang Besar Perutnya Itu Sedang

Mengandung Kok Dia Tidak Mengandung Padahal Perutnya Besar?" tanya An Yue lagi.

" Itu ..." Tang San tidak tahu harus mengatakan apa karena saat ini dia juga bingung untuk mengatakan apa.

" Oh Aku Tahu! Paman Itu Pasti Perutnya Besar Karena Terlalu Banyak Makan Dari Hasil Orang Lain Ya? Paman Perampok Ya?"

" SIALAN, BERANINYA KAU MENGEJEKKU?" pria itu langsung melototi An Yue yang di balas dengan wajah datar An Yue.

" Cih Siapa Yang Mengejekmu? Itu Nyata Pak Tua Lihat Perutmu Itu Sudah Seperti Perut Katak Saja." ucap An Yue dengan dingin.

" Kau... SERAHKAN SEMUA BARANG-BARANG BERHARGA DAN HARTA KALIAN YANG LAINNYA JIKA TIDAK MAKA.."

" Maka Apa Paman Besar?" potong An Yue yang menyulut akan amarah dari pria itu.

" Maka Kami Akan Membunuh Kalian Berdua,"

gertak pria itu.

" Cih Coba Saja Kalau Bisa?" tanya An Yue yang sudah mengeluarkan belati kembar yang dia beli tadi.

" CIH DASAR ANAK KECIL, KALIAN SEMUA, BUNUH MEREKA!" teriak pria itu memberikan perintah pada anak buahnya.

" Baiklah, Mari Kita Lihat Setajam Apa Kalian Berdua, Paman Ayo Bermain!" seru An Yue yang sudah melesat menyambut akan serangan para bandit itu.

Tang San yang tidak sangka-sangka akan dengan gerakan dari An Yue menjadi kaget saat melihat An Yue yang sudah melesat cepat layaknya angin ke arah para bandit itu membuat Tang San terdiam di tempat.

saat sadar buru-buru Tang San bergerak ingin menghampiri An Yue sayangnya ia langsung di tahan oleh sekelompok lainnya membuat ia dan An Yue berjarak.

Traangggg...

Traaanggg...

Traaangggg...

Tang San dengan lihainya menghindari serangan bandit dengan bersalto, serangan para bandit tidak berarti apa-apa untuk Tang San yang memang ilmu beladirinya bisa dikatakan jauh di atas mereka.

pria itu dengan santainya menangkis serangan musuh dan menyerang balik para bandit itu dengan pedang di tangannya.

Bughhh...

Bughhh..

Bughhh...

suara pukulan dan tendangan dari Tang San yang menyerang para bandit dengan brutal.

ia tak memberikan mereka ampun untuk bisa

bernapas dengan baik karena Tang San melancarkan serangan secara berturut-turut seakan tidak memberikan mereka celah untuk menghindar saat ini.

jika Tang San menyerang dengan ganas maka tak jauh berbeda dengan An Yue yang menyerang dengan lihai dan begitu cepat, di tambah dengan dirinya yang berukuran kecil

membuat ia lebih leluasa untuk bergerak kesana kemari.

bahkan saat mereka menendangnya dia akan masuk dan menghindar serangan lawan lewat celah antara kaki mereka.

Traangggg...

Sreeetttt...

suara sayatan daging terdengar jelas di tempat itu dimana An Yue dengan santainya mengayunkan tangannya hingga secara cepat

belati di tangannya langsung mencap di kulit musuh lalu ia menariknya membuat sebuah

suara robekan kulit dan daging terdengar jelas di pendengaran mereka.

Jlleebbb...

Sreeetttt...

Bruuukkk..

Uhhukkk... Uhhukkkk...

dengan gerakan cepatnya An Yue melompat ke salah satu bandit itu lalu menancapkan

belatinya di paha sang bandit membuat bandit itu langsung berteriak kesakitan.

An Yue tidak memberikan akan waktu untuk pria itu istirahat karena dia langsung menarik belatinya ke bawah membuat suara robekan

kulit dan daging langsung terdengar nyaring membuat pertarungan terhenti seketika.

An Yue menendang kaki bandit itu membuatnya langsung terbanting dan dengan santainya An Yue langsung menancapkan sempurna belatinya di atas dada kiri tempat jantung sang bandit.

Jllebbbb...

Uhhukkkk... Uhhukkkk..

Deggg....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Cha Sumuk
bagus ceritanya krna mc ceweknya kuat tdk mudah di tindas tp bikin bingung dgn tulisan nya thor putus putus bait nya trs kebanyakan spasi,,titik komanya jg
Yuli: di aku gak gitu ya ka 😔 mungkin dari sistem nya ka padahal aku gak banyak pake spasi...
total 1 replies
Cha Sumuk
bagus tp tulisan nya susah untuk di bc bikin bingung... trlalu bnyk spasi nya bikin bingung
Yuli: di aku gak gitu ka.. itu otomatis dari sistem nya kali ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!