NovelToon NovelToon
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Pengantin Pengganti / Percintaan Konglomerat / Pengantin Pengganti Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Menjelang hari pernikahannya, Amara menghilang tanpa jejak. Dengan waktu yang semakin sempit, keluarga calon pengantin pria mendesak agar pernikahan tetap berlangsung demi nama baik. Helena, adik Amara yang diam-diam mencintai tunangan kakaknya, Lucian, dipaksa menjadi pengantin pengganti.

Namun ketika ia menerima peran itu dengan hati yang penuh luka, Helena menemukan jejak kejanggalan: apartemen Amara yang terlalu rapi, koper yang tertinggal, dan waktu yang tidak sinkron dengan hari hilangnya Amara. Semakin ia melangkah ke dalam pernikahan, semakin besar pula misteri yang membayangi keluarga mereka.

Jejak-jejak ganjil tentang hilangnya Amara membuat Helena ragu: apakah ia sedang mengambil tempat seorang pengantin yang kabur, atau menggantikan seseorang yang sudah tak akan pernah kembali?

.

Jika ada kesamaan nama tokoh, dan latar hanyalah fiktif belaka, tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata.

follow ig: @aca_0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Sementara Helena masih sibuk di kampus, Lucian berada di luar kota, tepatnya di sebuah hotel berbintang lima tempat konferensi bisnis berlangsung. Ruangan lobi dipenuhi tamu-tamu berjas rapi, aroma kopi pekat dan percakapan formal bercampur menjadi latar.

Lucian duduk di sofa pojok, dasinya sedikit longgar, wajahnya tenang meski pikirannya tidak sepenuhnya ada di sana. Ia baru saja melewati satu sesi presentasi panjang, tapi fokusnya terganggu oleh satu hal: kabar dari Clara tentang Amara.

Ponselnya bergetar di meja kaca. Pesan dari Clara masuk singkat:

> “Aku sudah mengirimkan lokasi pertemuan. Kita perlu bicara begitu kau kembali.”

Lucian mengetik balasan cepat:

> “Tunggu aku. Jangan lakukan apa pun sebelum aku ada di sana.”

Ia menutup layar, meneguk sisa kopinya, lalu menatap ke luar jendela hotel yang menampilkan langit sore berwarna oranye keemasan. Di balik sikapnya yang dingin, pikirannya berputar, Amara kembali, Rafael mungkin ikut terlibat, dan itu berarti rantai masalah yang dulu ia pikir sudah selesai, ternyata baru saja dimulai lagi.

Setelah rangkaian konferensi selesai, Lucian melangkah keluar dari ballroom hotel. Udara malam cukup dingin, langit kota asing dipenuhi lampu neon. Ia menyalakan rokok lalu berjalan menuju sebuah restoran kecil di seberang jalan, tempat Clara sudah menunggu.

Clara duduk di sudut ruangan, menatap keluar jendela sambil memegang segelas anggur merah. Begitu melihat Lucian masuk, ia hanya memberi anggukan singkat. Lucian mendekat, melepas jasnya, lalu duduk berhadapan dengannya.

“Cepat sekali kau ke sini,” ucap Clara pelan, bibirnya membentuk senyum samar.

“Kau bilang ini mendesak,” jawab Lucian dingin.

Clara menyandarkan punggungnya, matanya menatap langsung ke arah Lucian tanpa berkedip. “Amara benar-benar kembali. Dan dia tidak bersembunyi rapat-rapat seperti dulu. Seakan ingin seseorang menemukannya.”

Lucian menyalakan rokok lain, kepulan asap memenuhi udara di antara mereka. “Dan Rafael?” tanyanya.

Clara mengangguk pelan. “Aku melihatnya sendiri. Dia keluar dari apartemen Amara pagi tadi.”

Suasana meja sejenak membeku. Lucian mengetukkan jarinya di permukaan kayu, sebuah kebiasaan lamanya saat sedang menahan amarah.

“Kalau Helena tahu…” Clara berhenti, tatapannya tajam. “Kau tahu apa akibatnya.”

Lucian menoleh padanya, mata hitamnya dingin dan berat. “Itulah sebabnya aku di sini, Clara. Jangan biarkan Helena tahu, setidaknya belum sekarang.”

Clara menunduk sebentar, lalu menyesap anggurnya. “Kau masih sama. Selalu ingin mengendalikan segalanya.”

Lucian tak menanggapi, hanya memadamkan rokoknya dan menatap keluar jendela restoran, di mana bayangan lampu kota berbaur dengan kegelapan.

Clara meletakkan gelas anggur ke meja dengan bunyi tak yang halus, lalu mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan.

“Lucian,” suaranya rendah, seolah ia sedang mencoba menembus dinding dingin yang selalu dipasang pria itu, “kau benar-benar yakin bisa terus menutupi ini dari Helena? Dia bukan perempuan yang bodoh. Cepat atau lambat, dia akan tahu.”

Lucian menatapnya singkat, lalu menghela napas berat. “Justru karena aku tahu dia tidak bodoh, aku harus menjaga jarak antara dia dan masa lalu itu.”

Clara mengangkat alisnya, menatap dengan tatapan yang nyaris sinis. “Atau sebenarnya kau ingin menjaga jarak antara dirimu dan masa lalu itu?”

Ucapan itu membuat Lucian terdiam beberapa detik lebih lama. Asap rokok yang mengepul di udara seolah menebalkan jarak di antara mereka.

“Amara bukan hanya masa lalu, Lucian. Dia kembali dengan alasan. Kau tahu itu.” Clara menyipitkan mata. “Dan kau, lebih dari siapa pun, tahu betapa bahayanya kalau Rafael masih berada di sisinya.”

Lucian memadamkan rokoknya dengan gerakan cepat, lalu menatap Clara tajam. “Aku tidak butuh kau mengingatkanku tentang siapa Rafael. Aku ingat semuanya, bahkan lebih dari yang kau kira.”

Clara tersenyum miring, tapi matanya tetap dingin. “Kalau begitu, buktikan. Karena sejujurnya… aku tidak yakin kau bisa benar-benar melepaskan Amara. Kau mungkin menikah dengan Helena, tapi bagian dari dirimu masih terikat di sana.”

Ucapan itu menusuk, tapi Lucian hanya diam. Tangannya menggenggam gelas kopi kosong di hadapannya, seakan menyalurkan emosi yang tak ia tunjukkan.

Clara menutup percakapan dengan nada lirih namun tegas. “Kalau kau terus ragu, yang akan terluka bukan cuma Helena. Tapi kau juga.”

Lucian menatap Clara lama, sorot matanya tajam namun di baliknya ada sesuatu yang samar, beban yang sulit diterjemahkan. Ia akhirnya bersuara, nada rendahnya terdengar lebih berat daripada biasanya.

“Aku sudah membuat pilihanku, Clara. Helena adalah istriku. Dan apa pun yang terjadi dengan Amara… itu tidak boleh menyentuhnya.”

Clara menyandarkan tubuhnya ke kursi, menyilangkan tangan di dada. “Kedengarannya seperti kau sedang mencoba meyakinkan dirimu sendiri, bukan aku.”

Lucian mengepalkan tangannya di atas meja. “Aku tidak akan membiarkan masa lalu itu kembali. Tidak peduli siapa pun yang mencoba menarikku masuk.”

Clara mencondongkan tubuh lagi, kali ini tatapannya menusuk langsung. “Kau bisa bicara seserius itu, tapi wajahmu selalu berubah setiap kali nama Amara disebut. Jangan lupa, aku mengenalmu lebih lama daripada Helena. Aku tahu betul ekspresi itu, Luc.”

Lucian membeku. Lalu, tanpa berkata-kata lagi, ia meraih jasnya, berdiri, dan merapikan kancing di pergelangan tangan.

“Kau benar, Clara. Kau memang mengenalku lebih lama. Tapi itu tidak berarti kau tahu semua hal tentangku.”

Clara menahan tatapannya, tak bergeming. “Pergilah, Luc. Tapi cepat atau lambat, kau akan dipaksa memilih lagi. Dan saat itu datang, aku ragu kau bisa berpihak pada Helena sepenuhnya.”

Lucian tidak menjawab. Ia hanya menatap Clara sekali lagi, tajam, dingin, namun dengan kilatan samar yang tidak bisa ditebak, lalu melangkah pergi.

Pintu restoran berayun pelan saat tubuhnya menghilang ke luar. Clara tetap duduk, menyesap anggurnya dengan senyum tipis di bibir, seolah baru saja menanamkan duri di benak Lucian yang akan terus tumbuh diam-diam.

...***...

...Like, komen dan vote....

...💙💙💙...

1
kalea rizuky
skip males cwk nya oon
kalea rizuky
males bgt muter aja ne cerita
kalea rizuky
Helena ngapain ngemis ngemis pergi jauh aja bodohh bgt benci MC lemah
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
nonoyy
siapa yaa laki2 itu? smg sgr terungkap yaa misteri soal amara
nonoyy
kamu tau harapan mu ttg lucian sangat menyakitkan, tapi kenapa kamu masi saja berharap lucian akan menoleh ke kamu helena, berhentilah karena itu semua menurut mu tidak mungkin..
nonoyy
masih misteri dan teka teki.. dibuat gemusshh dgn ceritanya
Nda
luar biasa
Lunaire astrum
lanjut kak
Nyx
Jangan-jangan hilangnya Amara ada hubungannya dengan Rafael😌
olyv
nexttt thorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!