NovelToon NovelToon
Petaka Rumah Kosong

Petaka Rumah Kosong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Matabatin / Sistem / Hantu
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Richy211

Sebuah rumah kosong di pinggiran kota menyimpan sebuah misteri akan adanya arwah gentayangan dan memberikan teror kepada para penghuni baru melalui kejadian-kejadian yang mengerikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richy211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Sari masih asyik bermain dengan bonekanya di kamar dan Nana pun masih berbaring di tempat tidur. Usai beberapa saat, Bu Sri memanggil kedua anaknya untuk makan siang di rumah.

"Nana dan Sari ayo makan siang dulu, Ibu sudah siapkan masakan lezat lho!"

Sari yang mendengar suara ibunya memanggil langsung mengajak kakaknya Nana untuk makan siang.

"Kak, ayo makan siang dulu? Sudah dipanggil ibu tuh. Kalo banyak makan nanti kakak jadi cepat sehat dan tidak lemas,"Sari mencoba menghibur kakaknya.

"Iya dek," jawab Nana dengan pelan.

Kedatangan kedua anaknya di meja makan itu pun disambut dengan wajah gembira oleh ibu dan bapaknya. Mereka lantas duduk berdampingan dan mulai menikmati menu makan siang spesial pada hari itu.

Sari dengan lahap mengunyah makanan di meja makan, sedangkan Nana tampak kurang bersemangat.

"Kamu kenapa Na? Kok makannya nggak semangat seperti biasanya. Apa makanannya tidak enak?" Tanya Bu Sri.

"Enak kok Bu. Mungkin Nana sedang kurang napsu makan saja karena kejadian tadi," kata Nana.

"Oh begitu, ya sudah, tapi makanannya dimakan sedikit-sedikit ya agar perutmu terisi. Kalau perutmu kosong nanti bisa sakit perut nanti," Perintah dari Bu Sri.

"Iya bu," ucap Nana pelan.

Sejak kejadian tangan Nana yang tidak bisa lepas di pohon jati itu, wajahnya tampak murung dan kurang bersemangat seperti biasanya.

Pak Sugiono dan Bu Sri yang melihat keadaan anaknya pun menjadi sangat iba.

"Bu, apa gara-gara arwah wanita itu Nana jadi kesambet?" Pak Sugiono berbisik lirih kepada istrinya.

"Kesambet gimana Pak maksudnya?" Bu Sri justru balik bertanya.

"Maksudnya ketempelan arwah wanita itu Bu, mungkin saja karena dia memegangi tangan Nana hingga tak bisa dilepas," jawabnya.

"Aduh jangan sampai Pak. Kalau menurut ibu mungkin Nana hanya syok dan trauma saja. Sebaiknya kita harus terus mendampingi Nana dan selalu bicara dengan dia agar tetap terhibur," kata Bu Sri.

"Iya bu, bapak juga setuju. Lagian besok dia kan sekolah pasti ketemu teman-temannya bisa terhibur dan melupakan kejadian itu," kata Pak Sugiono lagi.

Setelah makan siang, Nana kembali ke kamar bersama Sari.

"Dek Kak Nana ngantuk. Aku tidur dulu ya! Kamu mau ikutan tidur atau masih betah main bonekanya?"

"Nana belum ngantuk Kak, nanti kalau ngantuk pasti langsung tidur sendiri," jawab Nana sambil terkekeh.

Siang hari yang tidak panas karena cuaca sedikit mendung pada hari itu, Nana pun langsung terlelap dalam tidur siangnya.

Di saat tidur siangnya, Nana justru bermimpi aneh. Dalam mimpinya ia berada di sebuah tempat yang luas dan kemudian dia berjalan sejauh mungkin hingga di tengah hutan menemukan sebuah rumah kosong.

Melihat ada rumah kosong, sebab rasa penasaran, Nana pun masuk ke dalam rumah itu dan pintunya terbuka dengan sendirinya.

Meski diliputi perasaan takut, namun rasa penasaran akan rumah kosong yang ia jumpai itu sangat tinggi. Sampailah Nana di ruang tamu yang mana tertata rapi dengan perabotan kayu kuno yang seolah memberikan hawa mengerikan. Di ruang tamu, terdapat sebuah jam dinding besar yang juga terbuat dari kayu dan bisa menimbulkan bunyi denting begitu keras hingga memekikan telinga.

Saat jam dinding itu berdentang, Nana langsung menutup telinganya dan berlari hingga ke arah dapur. Betapa terkejutnya ia di sana saat mendapati ada dua jasad di lantai tergeletak dengan kain yang masih terjerat di lehernya.

Nana lantas berteriak dan berlari sekencang mungkin meninggalkan rumah kosong itu. Mendapati mimpi buruk di siang bolong, Nana pun langsung terbangun, sedangkan Sari justru malahan sudah tertidur di sampingnya sambil memeluk boneka.

"Ah, mimpi yang aneh?" Gumam Nana sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Mencoba untuk memejamkan mata kembali, namun ia tidak bisa dan akhirnya Nana memilih untuk bermain game di HP.

Rasa lelah yang ia alami tadi, seolah hilang entah kemana namun ada hal yang mengganjal dalam otaknya tidak lain adalah mimpi buruk yang datang tiba-tiba tanpa diundang.

Nana merasa mimpi buruk itu ada kaitannya dengan apa yang ia alami tadi siang di pohon jati.

Saking asyiknya bermain game di ponselnya, tak sadar sore hari menjelang. Ia pun mengingat bahwa esok ia harus berangkat ke sekolah dan lantas menyiapkan buku pelajaran yang akan dibawa sesuai jadwal. Mendengar suara berisik sang kakak yang tengah mengambil buku-buku lumayan tebal dari meja belajar, membuat sang adik Sari pun terbangun.

"Duh berisik sekali sih Kak? Lagi ngapain memangnya?" Tanya Sari sambil mengucek matanya.

"Ini, kakak sedang menyiapkan buku untuk dibawa besok. Kamu sudah siapin buku belum?" Nana balik bertanya.

"Ah iya Kak, Sari hampir lupa dan ia pun beranjak dari tempat tidurnya,"

Sari pun kemudian ikut menyiapkan buku pelajaran yang harus dibawa esok hari di sekolah. Apalagi kalau hari Senin biasanya juga ada kegiatan upacara bendera, sehingga mereka tidak lupa untuk membawa dasi dan topi. Pasalnya, jika mereka sampai lupa membawa dua atribut penting itu yang harus dipakai saat upacara bendera bisa kena sanksi dari sekolah.

Setelah semua sudah siap, mereka pun lantas memutuskan untuk pergi mandi karena waktu sudah semakin sore. Alhasil, Nana dan Sari keluar dari kamar lalu menuju ke kamar mandi.

"Dek, mandi bareng lagi yuk?" Ajak Nana.

"Ayo Kak. Nanti main air lagi ya biar seru!" Kata Sari dengan mata lebar.

Mereka berdua pun kini asyik bermain air di kamar mandi, namun tiba-tiba kepala Nana terasa pusing dan ia melihat ada gambaran aneh di kamar mandi itu. Tidak lain adalah kejadian yang dialami oleh kakaknya Riko saat jatuh di kamar mandi. Semua gambaran kronologis kejadian itu tampak jelas dalam otak Nana.

Nana pun tampak memegangi kepalanya cukup lama, hingga 5 menit dan lalu bayangan itupun menghilang.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku?"Pikir Nana dalam hati.

Seolah-olah kejadian aneh dirasakan oleh dirinya dan hal ini terjadi bermula dari kejadian pohon jati itu.

Melihat kakaknya yang sempat bengong, Sari pun langsung menciprati kakaknya dengan air. Akibat diberi percikan air, Nana langsung tersadar dan membalas adiknya. Keduanya pun basah kuyup di kamar mandi.

Bu Sri yang lewat di kamar mandi dan mendengar anak-anaknya sedang bermain air langsung menegur mereka.

"Eh, airnya jangan dibuang-buang ya. Ayo mandinya jangan lama-lama nanti masuk angin,

Besok kalian harus berangkat sekolah kan?" Teriak Bu Sri dari luar.

Kedua kakak beradik itu justru terkekeh dari balik pintu kamar mandi dan tidak menjawab peringatan dari ibunya.

"Kak udahan yuk! Takut diomelin ibu nanti?" Ajak Sari.

"Oke deh," sahut Nana.

Kini keduanya keluar dari kamar mandi dan langsung masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian.

Usai berganti baju dengan pakaian tidur dan bau harum parfum anak-anak yang mereka pakai tercium aromanya sampai di hidung Bu Sri.

"Duh, wangi sekali anak perawan bu!" Ledeknya.

"Iya tuh bu, Sari ikutan pakai parfum punya Nana," ucap Nana menggoda adiknya.

"Cuma dikit juga Kak. Besok Sari mau beli sendiri ah yang lebih wangi dari punya kak Nana," Sari balik meledek kakaknya sambil menjulurkan lidah.

Di ruang tamu, keduanya pun langsung menonton acara televisi kesukaan mereka, kebetulan Pak Sugiono diundang oleh RT setempat untuk ikut rapat di Balai RT.

Namun saat sedang menonton televisi, Nana tiba-tiba kembali pusing dan dalam waktu yang bersamaan ia melihat sebuah kejadian masa lalu yang menimpa penghuni rumah lama.

1
gaby
Makanya kalo blm ckup secara finansial, jgn nikah dulu. Ujungnya utang sana sini, lalu bunuh diri. Bny di dunia nyata kaya gini nih, dah tau susah pny anak banyak bgt, utang numpuk. Kalo kiranya ga sanggup bayar, jgn berhutang. Ngutang ko niatnya ga mau byr
Mericy Setyaningrum: hehe bener Kak jangan berhutang lebih baik nabung
total 1 replies
gaby
Aq baru gabung thor, kayanya bagus. Yg smangat y upnya
Mericy Setyaningrum: Makasih Kak udah mampir
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
Ada kak
Wiwit
cerita, masak mkan, ga ada kegiatan lain kh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!