" Jika aku bisa memilih maka aku lebih memilih tidak terlahir dari keluarga ini" ucap Klara Amelia
" Cih aku tau ini hanyalah akting mu agar aku bisa menerima mu menjadi istri ku " Ucap Devano Joon
" Aku terpaksa menjadi pengantin penganti kakak ku Mauren " Ucap Klara di depan wajah Devano
" Katakan apa alasan mu mau menjadi pengantin penganti!!" Ujar Devano mencengkram dagu Klara
Klara meneteskan air mata mendapatkan perlakuan kasar Devano
Selamat membaca ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 8 . Meminta penjelasan
Klara mengikuti langkah Devano sesampainya di kamar pengantin yang telah di siapkan di hotel itu
Devano mengepalkan tangannya menatap kamar yang telah di hiasi dengan cantik
" Kamu bersihkan kamar ini, aku mau setelah aku selesai mandi seluruh hiasan ini telah di bersihkan" ujar Devano lalu memasuki kamar mandi
Brak
Devan menarik keras pintu kamar mandi itu membuat Klara menutup matanya karena terkejut
Di bawah guyuran shower Devan memejamkan matanya
" Kenapa kamu melakukan ini semua Mauren, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk membahagiakan kamu, tapi yang kamu lakukan ini sangat menyakiti ku " ujar Devan meneteskan airmata nya sambil mengepalkan tangannya
Sementara itu Klara berusaha secepat mungkin membersihkan kamar itu akhirnya semuanya telah selesai
Brak
Klara terjatuh karena menginjak gaunnya dan bertepatan saat itu Devan telah selesai mandi dan menatap tajam Klara tanpa berniat membantu nya berdiri
" Dasar ratu drama, kamu pikir aku akan membantu mu begitu?" tanya Devan
Klara berusaha berdiri lalu berniat ingin ke kamar mandi tapi tangan di cengkram erat oleh Devan
" Tolong lepaskan tangan ku sakit" Klara merasa sakit
" katakan apa alasan kamu mau menganti mauren?" tanya Devan
" Aku hanya ingin agar keluarga kita tidak di permalukan di depan Semua orang " jawab Klara
" Apa jangan-jangan kamu yang membuat mauren kabur dan meninggalkan acara pernikahan ini ?" tanya Devan menatap benci klara
" Tuan aku sama sekali tidak tau apa-apa jika bukan karena Papa ku, aku juga tidak akan menerima pernikahan ini " ujar Klara
Plak
Devan menampar klara membuat air mata klara menetes
" Aku akan membuat kamu menderita, aku yakin kepergian Mauren ada hubungannya dengan kepulangan mu bitch" ujar Devan lalu meninggalkan klara
Klara menatap kepergian Devan ke ruangan ganti
" Aku juga korban di sini tuan, mengapa kamu tidak mencari tahu tapi menuduh ku tanpa bukti hiks hiks" ujar Klara merasa pipi nya sangat sakit
Klara berjalan menuju kamar mandi sesampainya di kamar mandi tangis klara pun pecah merasa sedih dengan nasib nya kedepan
" Andai kamu tau aku juga tidak ingin terjebak dengan mu pernikahan yang ku impikan sejak dulu semuanya hancur hiks hiks, kak Mauren mengapa kamu tega membuatku semakin menderita" ucap Klara lirih
Selesai berganti pakaian Devan berjalan menuju balkon menatap ke depan dengan pikiran kosong
Dret
Devan kembali ke kamar dan melihat handphone Klara yang terus berdering sebuah panggilan masuk dari kontak bernama Vivi
Tok Tok Tok
" Cepatlah mandi nya handphone kamu sangat berisik, cepatlah jika tidak aku akan menghancurkan handphone ini" ujar Devan geram
Klara terdiam lalu membasuh tubuh nya dengan cepat
" Aku lupa membawa handuk bagaimana ini" ujar Klara panik
" Aku hitung sampai 3 jika kamu belum selesai juga hp mu akan ku hancurkan" ucap Devan
1
2
Ceklek Klara mengeluarkan kepalanya dan menatap Devan
" Tuan aku bisa minta tolong ambilkan handuk untuk ku, aku lupa membawanya" pinta Klara
" Dasar bodoh " ucap Devan menata tajam klara lalu mengambil handuk dan membuang nya tepat di muka klara
Setelah itu Devan pun keluar dari kamar , Klara melangkah dengan pelan sambil menatap sekelilingnya dan beruntung nya Devan sedang tidak di kamarnya...
" Huff syukurlah jika dia sudah pergi" ucap Klara lalu menuju ruangan ganti, Saat membuka lemari Klara tercengang melihat deretan lingerie yang sangat tipis dan seksi
" Yang benar saja hanya baju ini yang ada di lemari sebesar ini, apa mama sengaja menyiapkan ini semua atau pria datar itu yang menyiapkan ini semua untuk kak Mauren" ujar Klara
" Ini seperti jaring saja aku akan masuk angin jika memakai ini huff " ujar klara menyimpan kembali lingerie berwarna merah lalu mencari lagi dan akhirnya ketemu
"Yang ini jauh lebih baik dari pada yang lainnya, aku pakai ini saja karena tidak ada pilihan lagi" Batin Klara
Sementara itu Devan sedang di sebuah Club malam
" Hey bro mengapa kamu kemari? Seharusnya ini malam pertama mu?" tanya Rojer sahabat Devan
" Jangan membahas itu aku kesini ingin minum jangan membuat mood ku semakin buruk " ucap Devan
" Baiklah Van maafkan aku " ujar rojer
" Beri aku lagi segelas Vodka " Ucap Devan
" Siap bos " ucap Rojer
Dret
Devan melihat panggilan dari mama nya
" Halo mah" jawab Devan
Laura Terkejut mendengar suara musik dan laura langsung tau keberadaan Devan saat ini
" Devan mengapa kamu ke club dan kamu meninggal kan istri mu sendiri" ujar Laura
" Sekarang kamu pulang devan jika tidak mama tidak akan bicara padamu lagi " ancam Laura lalu memutuskan sambungan telepon
" Sial ini semua gara' gadis bodoh itu" pekik Devan
"Aku pulang Jer " ucap Devan lalu melangkah pergi
" Aku bersyukur kamu lepas dari wanita licik itu Van, aku ingin sekali memberi tahu mu jika Maureen bukanlah gadis baik " ucap Rojer lirih
Devan mengemudi dengan kecepatan tinggi dan akhirnya sampai lalu memasuki Apartemen nya
Ceklek
pintu di buka saat memasuki kamarnya nya Devan melihat Klara yang telah tidur di ranjang terpaksa malam ini devan harus tidur di sofa karena tidak ingin satu tempat tidur dengan klara
" Hari ini aku ijinkan kamu tidur di kasur tapi tidak untuk seterusnya" ujar Devan lalu menarik Selimut karena harus tidur di sofa devan membutuhkan selimut
" Bangsat" ujar Devan terkejut saat menarik selimut dan melihat lingerie yang di kenakan Klara tersingkap
" Dasar Jalang dia pasti sengaja mengunakan baju ini untuk mengoda ku cih kamu salah karena aku tidak akan tergoda dengan mu jalang kecil" ujar Devan lalu membuang kembali selimut itu ke atas badan Klara
Devan berjalan menuju sebuah sofa dan berbaring di sana
Klara terbangun dari tidurnya dan saat menatap sekelilingnya klara terkejut melihat Devan yang meringkuk di sofa
" Kasian sekali" ucap Klara pelan lalu mengambil selimut menuju ke arah sofa setelah itu Klara memakaikan Devan selimut itu
" Maafkan aku" ujar Klara pelan
Tok Tok Tok
Saat membuka pintu seorang petugas hotel memberi 2 paperbag dan dua kotak makanan kepada klara
" Ini pesanan atas nama Tuan Devano nona" ujar petugas hotel itu
" Terimakasih kak " jawab klara tersenyum
Saat melihat isi nya klara terkejut karena itu adalah pakaian wanita satu set lengkap dan dua kotak makanan, Klara pun menatap sejenak ke arah Devan yang masih tertidur
Saat ingin tidur semalam Devan sempat meminta Maxim untuk mengirim baju wanita lengkap untuk Klara dan makanan saat pagi hari
" Ternyata dia baik juga" Batin klara tersenyum
" Sebaiknya aku mandi dan berganti pakaian " ujar Klara lalu menuju kamar mandi
Selesai mandi dan memakai pakaian klara di buat Terkejut Karena ukurannya pas di badannya
" Dia tau ukuranku ini sangat memalukan" pikir Klara mengigit jarinya
Tok Tok Tok
Klara terkejut saat pintu kamar mandi di ketok
" Minggir" ucap Devan datar saat klara sudah membuka pintu nya
Klara menghela nafas nya lalu berjalan menuju meja rias, klara menyisir rambut nya dan memoles wajah nya dengan makeup tipis tapi tetap cantik
Devan menjadi pria bodoh...
kalau sampai 3 kali
bisa dapat piring nich...
gimana kabar Klara, thor?
di tunggu up nya
untuk membaca kelanjutan ceritanya...
benar" bodoh
hatinya bimbang...
semoga Klear
hidup bahagia di kota itu
...
mungkin kamu menyesal...
ujung " nya pasti nyari Dia ...
pas bangun tidur...
akan kah Dia hamil...
hanya author yg tau...
lanjut thor ceritanya
di tunggu up nya
egois dia" nya...
lanjut thor ceritanya