Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Suasana cafe tampak begitu tenang karena hanya ada beberapa pelanggan yang sedang menikmati minuman.
Athena memilih untuk memainkan ponselnya dan sesekali memperhatikan Delano yang masih sibuk berbicara lewat telpon dengan seseorang yang Athena tidak ketahui.
"Serius amat nelponnya, jangan-jangan lagi telponan sama cewek", Pikir Athena saat itu.
"Gak boleh berpikir negatif Athena", Ujar Athena akhirnya berusaha untuk berpikir positif dan mempercayai Delano.
Athena sangat mengenal Delano, ia begitu yakin Delano bukanlah seseorang yang suka berhubungan dengan perempuan kecuali dirinya.
"Lano!", Panggil Athena ketika melihat Delano berlari ke arah rumah sakit.
"Lano!", Namun sepertinya Delano tidak mendengar ketika Athena memanggilnya.
Merasa penasaran dengan apa yang terjadi Athena langsung bergegas menyusul Delano.
Saat itu Athena tidak menyadari sebuah mobil tengah melaju dengan sangat kencang ke arahnya.
Bruaaakkk!
Tubuh Athena terpelanting dan jatuh ke aspal.
Sebelum ia tak sadarkan diri, gadis itu melihat orang-orang mulai berkerumunan ke arahnya.
Gadis itu juga melihat sosok Delano berlari sambil berteriak memanggil namanya.
"Athena..."
"Apa aku mati begitu saja", Pikir Athena sampai akhirnya semua menjadi gelap.
***
Minggu 6 Februari 2022, hari ini tepat tiga tahun setelah Athena tidak sadarkan diri dari kecelakaan yang menimpanya.
Selama 3 tahun gadis itu hanya terbaring lemah tanpa membuka matanya sekalipun.
Hanya bermodalkan bantuan alat medis yang membuat gadis itu masih bertahan sejauh ini.
Dokter bahkan sudah meminta keluarga untuk menyerah dan membiarkan gadis itu pergi dengan tenang, tetapi ayahnya menolak dengan tegas untuk melepaskan alat-alat yang terpasang di tubuh putrinya.
Sang ayah masih berharap suatu saat putrinya akan bangun dari tidur panjangnya.
"Yah... Bukankah sebaiknya kita merelakan Athena", Ujar Ardan saat melihat ayahnya sedang mengganti selimut Athena dengan yang baru.
"Apa maksudmu!", Ayahnya terlihat murka ketika mendengar apa yang di sampaikan putranya.
"Sudah waktunya kita melepas alat-alat itu dari tubuh Athena. Bukankah dengan begini kita hanya akan menyiksa Athena... Biarkan Athena pergi dengan tenang ayah", Tutur Ardan yang memang sudah tidak sanggup melihat kondisi adiknya saat ini.
"Kamu ingin mencopot alat ini dari tubuh adikmu? Kamu ingin membunuh adikmu ha?", Sang ayah menatap putranya dengan tatapan tajam.
"Kamu lelah merawat adikmu, iya? Kalau begitu kamu tidak perlu lagi datang kesini! Aku yang akan menjaga dan merawat putriku!!!", Kecam ayahnya sedikit emosi.
Sang ayah bertekad untuk terus memperjuangkan hidup sang putri, ia bahkan tidak segan-segan menghabiskan semua uang yang ia kumpul susah payah demi putrinya.
"La...", Saat itu terdengar suara yang tidak begitu asing di telinga ayahnya.
Suara itu terdengar lemah seolah bergumam tapi ia sangat yakin bahwa suara tersebut adalah suara putrinya.
Ia langsung menoleh dan menyeka air mata yang sempat membanjiri wajahnya.
"Ath...", Saat melihat ke arah putrinya, ia tampak kecewa. Putrinya masih tertidur dengan mulut dan mata yang tertutup rapat.
Namun semenjak hari itu, seperti ada harapan bagi Athena untuk dapat bangun kembali.
Tubuh yang sebelumnya selalu dingin seperti es sekarang sudah mulai mengeluarkan keringat.
Setiap malamnya Ardan selalu menyeka keringat di sekitar dahi adiknya. Ardan berpikir bahwa saat ini adiknya tengah berjuang melewati mimpi buruk yang berkepanjangan.
"Maaf karena kakak pernah berpikir bodoh untuk menyerah dengan kesembuhanmu. Kakak tidak tahu sekarang kamu dimana, tapi kakak harap kamu secepatnya menemukan jalan keluar dari mimpimu. Semua orang menunggumu...", Ucap Ardan sambil menangis sesenggukan.
"Lanoooo..." Panggil Athena dengan suara yang lemah.
Sementara di lain tempat Delano baru saja menghirup udara bebas setelah 3 tahun di penjara.
Delano di jatuhi hukuman 3 tahun penjara karena sudah membuat Reno suami kakaknya meninggal dunia.
Setelah keluar dari penjara, Delano langsung berlari ke rumah sakit tempat dimana Athena di rawat.
"Lanoooo...", Delano melihat dan mendengar dengan jelas Athena memanggil namanya.
Ia langsung menghampiri gadis itu dan memegang tangannya yang terlihat putih pucat.
"Maaf aku baru sempat mengunjungimu", Delano menangis terisak dan mencium tangan Athena.
"Maafkan aku Athena... Maaf karena tidak bisa menemanimu dan merawatmu selama 3 tahun ini...", Delano terus menangis sehingga membuat Athena juga ikut menangis.
"Aku jadi ikut menangis karena kamu menangis", Ucap Athena berharap Delano berhenti menangisinya.
Gadis itu menghapus air mata yang mengalir deras di pipi pria itu.
"Hei ayah kecewa...", Ucap sang ayah sambil berjalan mendekati putrinya.
"Selama ini kamu tidak ingin bangun karena tidak ada Delano bukan?", Terka sang ayah membuat Athena melongo tidak percaya dengan apa yang di katakan sang ayah kepadanya.
"Sepertinya benar... Athena jahat sama kita yah", Ardan ikut mengompori sang ayah.
"Kamu sangat mencintai pria ini bukan?", Tanya sang ayah sambil menunjuk Delano yang masih bingung dengan apa yang terjadi.
"Kamu bangun setelah pria ini baru saja bebas dari penjara... Artinya kamu sengaja tidur dan tidak ingin bangun sampai pria ini kembali ke kamu", Ucap ayahnya pura-pura kecewa. Sebenarnya ia cukup senang melihat keadaan putrinya saat ini.
Ardan melihat Athena dan Delano sepertinya tidak menyadari apa yang sudah terjadi, mereka sama-sama tidak mengetahui bahwa waktu mereka terhenti semenjak tiga tahun yang lalu.
"Apa maksudnya kak?", Tanya Delano kepada Ardan
"Selama kamu di penjara, Athena koma... Sepertinya dia tidak ingin bangun dan melanjutkan hidupnya sementara kamu mendekam di penjara. Oleh karena itu dia memilih untuk tidur menunggu sampai kamu bebas...", Jelas Ardan membuat Athena dan Delano menangis sekencang mungkin.
"Kamu masuk penjara... Huaaaaa" Athena menangis mendengar apa yang di katakan oleh kakaknya.
Gadis itu tidak pernah tau bahwa pria yang di sukainya ternyata menghabiskan waktunya di penjara.
"Maaf Athena... Aku tidak tau kalau kamu koma selama itu... Seandainya aku menemuimu lebih awal, mungkinkah kamu akan bangun lebih cepat", Delano juga ikut menangis sekencang mungkin.
"Aku juga minta maaf... Seharusnya aku sadar lebih awal dan menjelaskan ke semua orang tentang kejadian waktu itu... Dan mungkin kamu tidak perlu menghabiskan waktumu di penjara. Maafkan aku...", Ucap Athena yang ikut meminta maaf kepada Lano.
Melihat Delano dan Athena menangis, sang ayah dan kakak memilih untuk segera keluar dari ruangan tersebut.
"Sepertinya mereka butuh waktu untuk berdua", Ujar sang ayah mengajak Ardan meninggalkan ruangan itu.
"Iya sebaiknya kita tinggalkan mereka".
Saat ini hanya ada Athena dan Delano, mereka menangis sambil berpelukan mengobati rasa rindu yang selama ini mereka rasakan.
Setelah berjam-jam menangis, Delano mengucapkan sesuatu yang membuat Athena senang.
"Cepat sembuh dan segera keluar dari sini, aku akan mengajakmu kencan", Bisik Delano ke telinga Athena.
