Pembalasan Mantan Istri

"Jadi, gimana sama rencana gue?" tanya Freya yang berada di kamar Olivia

Sesuai dengan yang kemarin Freya katakan jika hari ini ia akan membahas mengenai pewaris Evandra grup.

"Gak ah, gak mau gue. Keluarga Evandra tuh keluarga yang gak main-main loh statusnya, gue takut nanti kena masalah," ucap Olivia.

"Ish, gak akan," ucap Freya.

"Gak mai Freya, cari yang lain aja," ucap Olivia.

"Gini deh, lo dengerin informasi soal pewaris Evandra grup dulu ya," ucap Freya.

"Oke, jadi keluarga Evandra itu keluarga terkaya di negera A, mereka punya banyak bisnis di dalam dan luar negeri, nah bisnis di dalam negeri dikelola Tuan Darel terus bisnis di luar negeri dikelola putra tunggalnya yaitu Rafael Elard Evandra. Nah, kita bahas ke asmaranya Elard ya, jadi Elard ini udah pernah nikah sama seorang model namanya Sonya, tapi pernikahan mereka tuh gak lama ya sekitar tiga minggu doang karena Sonya yang ketahuan selingkuh sama sahabatnya si Elard itu sendiri. Lo taulah siapa suaminya Sonya sekarang, ya itulah selingkuhannya. Setelah cerai, Elard ini pergi ke luar negeri dan setelah tiga tahun dia di luar negeri, gue denger kabar kalau minggu ini dia bakal balik ke negara A buat kelola bisnis di dalam negeri," jelas Freya.

"Setelah dengar penjelasan lo, gue makin gak percaya diri bisa deketin dia," ucap Olivia.

"Bisa Olivia, lo bayangin aja lo bisa berdiri disamping Elard terus di bawah kaki lo ada Albert yang bisa lo injak kapanpun. Lo harus percaya diri, lo gak tau rencana gue bakal berhasil atau gak kalau lo belum pernah nyoba, ayolah kalau mau balas dendam gak usah nanggung-nanggung," ucap Freya.

"Lo benar, Fre. Kalau gue mau balas dendam gue gak boleh nanggung-nanggung, gue harus buat Albert bertekuk lutut meminta ampun ke gue, gue harus balas dendam dengan cara yang berkelas, elegan dan mematikan secara bersamaan, salah satu caranya adalah mendekati pria dengan status yang lebih tinggi dari Albert hingga Albert tidak dapat menjangkaunya dan pria itu hanya pewaris Evandra grup," ucap Olivia.

"Jadi, bagaimana?" tanya Freya.

"Oke, gue bakal deketin pewaris Evandra grup," jawab Olivia.

"Bagus, ini baru sahabat gue. Lo harus percaya diri, lo gak boleh tumbang sebelum lo mencoba," ucap Freya.

"Makasih ya Freya, udah bikin gue sadar tentang apa itu balas dendam dan gue sekarang percaya diri buat balas dendam mematikan ini," ucap Olivia.

"Ini," ucap Freya dengan memberikan sebuah undangan pada Olivia.

"Undangan? buat apa?" tanya Olivia.

"Lo harus mulai gerak cepat buat deketin Elard, gue denger dia bakal hadir di peluncuran robot humanoid yang diselenggarakan pemerintah, lo coba deketin dia dengan agresif," ucap Freya.

"Gue gak akan deketin dia secara agresif, gue bakal deketin dia dengan cara menarik perhatian dia dulu," ucap Olivia.

"Kelamaan," jawab Freya.

"Ini yang mau gue deketin Elard, kalau gue agresif gue bakal dikira cewek murahan. Gue harus deketin dia secara elegan," ucap Olivia.

"Iya juga ya, gue setuju. Lo jangan grasak grusuk deketin Elard," ucap Freya.

.

Setelah segala masalah yang ada, hari ini adalah hari pertama Olivia bekerja di perusahaan Papa Adrian, tentu saja ia tidak menjabat sebagai petinggi di perusahaan tersebut, Olivia hanya menjadi manager tim personalia yang berada di lantai 3. Meskipun Olivia anak dari pemilik perusahaan, tapi Olivia hanya pegawai biasa sama seperti pegawai lainnya, Olivia juga mengatakan pada Papa Adrian agar tidak membedakan-bedakannya dengan pegawai lain.

Hari pertama Olivia, banyak pasang mata menatap tidak suka, namun Olivia tidak menanggapinya. Ia berjalan santai menuju ruangannya, begitu ia sampai di ruangannya Olivia pun menyapa para pegawai yang sudah datang.

"Saya harap kita bisa bekerjasama dalam pekerjaan ini," ucap Olivia.

"Bu, perkenalkan saya Anggi, saya sudah tiga tahun kerja disini," ucap Anggi.

"Bagaimana kalau nanti malam kita makan malam biar kita bisa akrab," ajak Pandu.

"Saya tidak masalah, kalau yang lain bagaimana?" tanya Olivia.

"Kami tidak masalah juga, Bu," ucap Riska.

"Kalau begitu, silahkan kembali bekerja," ucap Olivia.

Kali ini, Olivia bertekad untuk mengembangkan dirinya agar bisa mengalahkan Albert, ia tidak akan membiarkan Albert dan Laras senang setelah menyakitinya.

Jam istirahat pun telah tiba, Olivia pergi ke kantin karena selama hidupnya ia belum pernah pergi ke kantin perusahaan tersebut bahkan ketika ia bekerja sebagai direktur di perusahaan Albert, ia belum pernah makan di kantin perusahaan tersebut.

Olivia tidak sendiri karena ia pergi bersama timnya, begitu sampai di kantin. Olivia merasa tatapan yang tadi membencinya berubah menjadi tatapan hormat bahkan beberapa dari pegawai tersebut tersenyum ramah pada Olivia.

Setelah mendapat makanannya, Olivia pun duduk bersama timnya. "Eh, kalian tau Tuan muda Evandra gak?" tanya Shila.

"Tuan Elard?" tanya Anggi.

"Iya, gue denger dia bakal pulang besok. Terus nih katanya orangtua Tuan Elard bakal jodohin Tuan Elard sama Celine," ucap Shila.

"Celine yang dari keluarga William?" tanya Pandu.

"Iya," jawab Shila.

"Gila sih, kalau sampai keluarga Evandra sama keluarga William bersatu, secara keluarga Evandra terkaya nomor satu dan keluarga William terkaya nomor dua," ucap Pandu.

Olivia yang ada disana hanya diam tanpa merespon apapun, ia membiarkan timnya membahas Elard.

'Dia mau dijodohin, aku harus segera selesaikan rencanaku. Albert, tunggu kehancuranmu,' batin Olivia.

.

Sore harinya, Olivia tidak langsung pulang, ia memutuskan untuk pergi menemui Papa Adrian di lantai paling atas gedung tersebut.

"Ada apa?" tanya Papa Adrian.

"Ada yang mau Oliv bicarakan sama Papa," jawab Olivia dan diangguki Papa Adrian.

"Untuk undangan ke acara peluncuran robot humanoid, apa Oliv bisa mewakili perusahaan?" tanya Olivia.

"Tunggu, untuk apa kamu mewakili perusahaan? bukankah kamu tidak tertarik mengenai hal itu," tanya Papa Adrian.

"Papa benar, Oliv memang gak tertarik sama masalah kayak gitu. Tapi, setelah citra Oliv yang hancur karena Albert, Oliv harus mencari cara untuk membangun citra Oliv dan menurut Oliv acara itu adalah solusinya," jawab Olivia.

"Apa kamu yakin? meskipun ini hanyalah peluncuran, tapi kesempatan ini sangat berarti untuk perusahaan menjalin kerjasama dengan perusahaan lain," tanya Papa Adrian.

"Olivi yakin, Oliv akan menjadikan ini kesempatan emas untuk Oliv dan juga perusahaan mendapatkan keuntungan," ucap Olivia.

"Tapi, kamu hanya seorang manajer personalia di perusahaan ini," ucap Papa Adrian.

"Kalau begitu, Oliv akan hadir sebagai anak Papa bukan sebagai manajer personalia," jawab Olivia.

"Begini saja, kalau kamu bisa dapatkan satu saja kontrak kerjsama dengan salah satu perusahaan yang ikut acara itu maka Papa akan angkat kamu jadi waktu presdir, bagaimana?" tanya Papa Adrian.

"Setuju," jawab Olivia dengan penuh percaya diri.

.

.

.

Bersambung.....