NovelToon NovelToon
Pelakor Mencari Keadilan

Pelakor Mencari Keadilan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Masuk ke dalam novel / POV Pelakor / Transmigrasi / Healing / Chicklit
Popularitas:609
Nilai: 5
Nama Author: Aulia Z.N

Aura, seorang penulis amatir dari keluarga miskin, terjebak dalam novel ciptaannya sendiri. Ia bangun di tubuh Aurora, selingkuhan jahat dari cerita Penderitaan Seorang Wanita. Padahal, dalam draf aslinya Aurora direncanakan mati tragis karena HIV, sementara sang istri sah, Siti, hidup bahagia bersama second male lead. Kini, Aura harus memutar otak untuk melawan alur yang sudah ia tulis sendiri, atau ikut binasa di ending yang ia ciptakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia Z.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anjir! Plot Twist Cok!

"Ternyata teori konspirasi itu benar?!"

"Tunggu! Ini tidak masuk akal! Bagaimana bisa second male lead itu selalu ada di saat Siti kesusahan dan menjadi pahlawan?"

Ruang rapat di otak Aurora langsung pecah. Suara kursi bergeser, kertas-kertas beterbangan, beberapa Aurora terlihat berdebat sambil menunjuk-nunjuk papan tulis yang penuh coretan. Ada yang menjerit histeris, ada yang memukul meja keras-keras, dan ada pula yang sibuk mencatat kemungkinan baru sambil mondar-mandir gelisah. Atmosfernya seperti rapat darurat di markas militer yang baru saja diserang.

Hingga akhirnya, moderator kembali setelah selesai healing. Ia menepuk kedua tangannya keras-keras, gema suaranya memantul di seluruh ruangan. Semua Aurora terdiam, menoleh ke arahnya dengan wajah penuh ekspektasi.

"Sudah, sudah! Tenang!" suaranya tegas, memotong kepanikan. "Yang terpenting sekarang adalah... cepat lari ke kamar mandi! Kita tadi berpura-pura diare! Jangan sampai Siti mencurigai kita!"

---

Aurora bangkit berdiri. Ia segera meninggalkan adegan penuh drama, di mana Siti masih terbuai dalam pelukan seorang pria misterius yang merupakan second male lead. Tanpa menoleh ke belakang, Aurora berlari terbirit-birit menuju toilet. Langkahnya tergesa, seolah benar-benar dikejar rasa mulas yang tidak tertahankan. Ia mendalami aktingnya sampai ke detail—punggung sedikit membungkuk, tangannya menekan perut, wajahnya meringis penuh penderitaan.

Begitu sampai, Aurora masuk ke dalam salah satu bilik toilet. Ia mengunci pintunya rapat, lalu menjatuhkan diri ke dudukan toilet yang tertutup. Bahunya naik turun, bukan karena sakit perut, tapi karena jantungnya berdetak keras menahan adrenalin dari kejadian barusan.

Kedua tangannya saling bertaut, menopang kepalanya yang tertunduk. Dan di sana, rapat dalam otaknya kembali berlanjut.

---

"Baiklah, coba jelaskan!" Divisi roasting mengetuk meja dengan tatapan datar, nadanya dingin seakan sedang menginterogasi tersangka kriminal. "Apa kolerasinya Siti dalam bahaya dengan kemunculan second male lead?"

Divisi logika hukum sebab-akibat berdiri, membetulkan kacamatanya yang tidak pernah lepas dari wajahnya. "Itu... Karena novel Penderitaan Seorang Wanita dibuat sepenuhnya untuk tren pasar novel mainstream. Aku banyak mempelajari teknik ATM: Amati, Tiru, Modifikasi. Karena itu, aku menyimpulkan bahwa second male lead ini adalah pria malang yang selalu ada saat FL mengalami nasib buruk, tapi tidak pernah menjadi pilihan hidup."

"Real pahlawan tanpa tanda jasa," ucap moderator. Ia melangkah ke tengah ruangan, lampu sorot imajiner langsung jatuh padanya. Tangannya terangkat ke atas, wajahnya menengadah dengan tatapan penuh penghormatan. "Second male lead adalah bukti bahwa cinta tidak harus memiliki."

"Salah!" Divisi roasting menggebrak meja hingga beberapa kertas beterbangan. Suaranya meninggi, nadanya penuh sarkasme. "Second male lead adalah bukti nyata bahwa cinta itu dapat mematikan critical thinking. Karena itu... let's kill this love!"

Suasana rapat semakin panas. Beberapa Aurora saling bisik-bisik, sebagian menatap penuh persetujuan, sebagian lain terlihat ragu.

Divisi pertanyaan random tiba-tiba mengangkat tangan tinggi-tinggi. Matanya berbinar seakan menemukan tambang emas. "Aku mau tanya! Apa bedanya second male lead dengan rakyat yang membayar pajak?"

"Maksudnya?" Divisi logika hukum sebab-akibat meliriknya dengan satu alis terangkat. Seluruh ruangan ikut menoleh, hening, menunggu penjelasan lebih lanjut.

"Maksudku..." Divisi pertanyaan random mencondongkan tubuhnya ke depan, nada suaranya polos tapi penuh keseriusan. "Second male lead ini sama saja seperti rakyat yang membayar pajak. Rakyat membayar pajak, menunaikan kewajiban sebagai rakyat, berharap pemerintah mengelola pajak dengan baik demi kepentingan bersama. Padahal... tentu saja itu tidak mungkin! Pemerintah punya prioritas utama: diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Mereka tidak akan peduli pada rakyat. Karena bagi mereka, rakyat hanyalah lumbung uang."

Ruangan mendadak hening. Tidak ada yang bersuara. Tidak ada yang bergerak. Seolah semua Aurora membeku, mencerna kalimat itu.

Kecuali divisi roasting. Ia meledak dalam tawa terbahak-bahak. Tawa itu menggema keras, membuat kursinya hampir terbalik. Air matanya sampai menetes, pipinya memerah. Setelah beberapa saat, ia mengusap matanya, lalu bersuara dengan nada penuh kemenangan.

"Kau sangat lucu, divisi pertanyaan random. Biar aku jawab, ya! Perbedaan second male lead dan rakyat yang membayar pajak adalah... rakyat yang membayar pajak masuk surga karena dizalimi pemerintah. Sementara second male lead akan masuk neraka karena secara tidak langsung menjadi selingkuhan seseorang yang sudah punya suami."

Sekali lagi, keheningan menyelimuti ruangan. Tapi kali ini atmosfernya berbeda. Sorot mata seluruh Aurora mengeras, rahang mereka menegang. Tegangan di udara semakin pekat.

"Itu masuk akal. Jika kita melihat dari hukum sebab-akibat—" Divisi logika hukum sebab-akibat hendak melanjutkan, namun suaranya dipotong oleh tepukan keras moderator.

"Semua, fokus!" katanya lantang, menatap setiap sudut ruangan dengan sorot tajam. "Kalian sudah terlalu jauh! Ingat tujuan utama kita! Ketika Siti sudah bertemu dengan second male lead, kita seharusnya..."

Semua Aurora berdiri serentak, wajah mereka berubah serius, suara mereka menggema bersama-sama, penuh komitmen:

"Mempengaruhi second male lead agar mau membantu Siti bercerai dari suaminya!

---

Aurora kembali melangkah ke arah meja tempat ia dan Siti tadi duduk. Namun, langkahnya terhenti sejenak ketika melihat sesuatu yang tak terduga. Kursi di samping Siti kini sudah ditempati oleh seorang pria asing. Sorot matanya tajam namun tenang, sikap duduknya berwibawa, dan cara ia menatap Siti penuh perhatian.

Aurora hanya bisa menahan napas sesaat. 'Apa-apaan ini? Kursi itu tadi kosong, kenapa sekarang sudah ditempati second male lead?!'

Tidak ingin membuat keributan yang tidak perlu, Aurora memutuskan untuk tidak menyingkirkan pria itu dari kursinya. Ia menarik kursi lain di meja seberang, lalu duduk tepat di tengah-tengah mereka berdua. Senyum canggung dipaksakan muncul di wajahnya, meski dadanya terasa sesak karena hawa aneh yang mulai memenuhi ruangan.

"Saya sudah kembali. Maaf membuat kalian menunggu. Dan maaf..." Aurora menoleh pada Siti, ekspresi wajahnya dibuat penuh penyesalan. "Saya tidak sengaja terjatuh dan membuat ibu Siti juga terjatuh."

"Eh, jangan dipikirkan, Aurora! Saya baik-baik saja!" sahut Siti cepat, meski nada suaranya terdengar sedikit canggung. Senyumnya kaku, seolah masih teringat jelas detik-detik dirinya hampir terbanting ke lantai. "Lagi pula, saya tahu Aurora tidak sengaja. Bagaimana? Perutnya sudah tidak sakit lagi? Mau diantar pulang?"

Aurora menggeleng cepat, hampir seperti refleks. "Tidak perlu, ibu Siti. Sekarang..." Ia menggeser pandangannya ke arah pria asing yang duduk di seberang Siti. Sorot matanya tajam, meneliti sosok pria itu dari atas ke bawah. "... Bagaimana jika kita membahas masalah ibu Siti saja pada teman ibu Siti saja?"

Aurora mencondongkan tubuh sedikit ke depan, suaranya pelan tapi menekan. "Karena bapak ini sudah duduk di sini, artinya beliau sudah menjadi teman ibu Siti, kan?"

Pria itu mengangguk kecil. Dengan tenang, ia menyatukan kedua telapak tangan di depan dada sebagai tanda sopan santun. Bibirnya melengkung, membentuk senyum ramah namun tetap berwibawa.

"Maaf, sebelumnya..." ucapnya, suaranya berat tapi jelas, membuat atmosfer sekeliling semakin serius. "Perkenalkan, saya Santoso dari Komnas HAM bagian perlindungan anak dan perempuan."

---

Ruang rapat di otak Aurora langsung meledak. Semua divisi menatap layar proyektor imajiner di dinding yang baru saja menampilkan kalimat perkenalan itu.

"Anjir! Plot twist cok!" teriak semua divisi Aurora hampir bersamaan. Suara mereka bertumpuk-tumpuk, menimbulkan kekacauan yang semakin mempertegas betapa tak terduganya kemunculan second male lead ini.

1
Messan Reinafa
karma berlaku yaa ciin
Messan Reinafa
duh..duh...bau-bau pelakor ga tau diri
📚ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸🐇
jangan bilang jika istri mu yang kenal penyakit HIV 🗿
📚ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸🐇
😭😭😭tiba tiba di tampar
📚ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸🐇
ku kira dia tokoh benerann 😭
👑Chaotic Devil Queen👑: Selamat! Anda bukan satu-satunya orang yang kena tipu😭🤣
total 1 replies
erika eka putri pradipta(ACDD)
dasar pelakor,rasain emang enak🤣🤣🤣
erika eka putri pradipta(ACDD)
dasar pelakor
erika eka putri pradipta(ACDD)
paling benci dengan orang yang kejam seperti aurora
Oksy_K
releted bgt, ikut trend pasar tapi feel nya gak dapet, gk ikut trend duitnya yg gak dapet🥲😂
Oksy_K: sabar ya kak, kita sama🤣
total 4 replies
karena orang-orang senang liat orang susah 🤭
👑Chaotic Devil Queen👑: Lebih ke... merasa relate aja gak sih🗿

makanya kebanyakan yang bikin dan baca itu ibu rumah tangga karena relate🗿
total 1 replies
Quinnela Estesa
nama tokoh utama aja yang keren. nama tokoh lain B aja. Siti apaan deh🤣 coba namanya lebih bagus lagi
👑Chaotic Devil Queen👑: Kan disesuaikan sama gennya zheyenk😭🤣

Siti dan yang lainnya itu gen milenial ke atas. Mereka di usia bapak-bapak, ibu-ibu. Yang gen-Z cuma MC doang. Makanya namanya estetik sendiri😭🤣
total 1 replies
Rezkaya Retnoyevich
Jir, kena plot twist ane, ku kira dia tokoh beneran. Ternyata cuma karakter novel yg MC bikin /Facepalm/
👑Chaotic Devil Queen👑: Wah siapa sangka😭🤣
total 1 replies
Rezkaya Retnoyevich
Tipikal wanita yang tidak aku sukai, berharap agar kita gak pernah bertemu dengan orang semacam ini di kehidupan nyata 😤
👑Chaotic Devil Queen👑: Iya gess... semoga dipertemukan wanita baik-baik yang mau menemani saat susah, gak cuma senengnya doang😭🙏
total 1 replies
Adifa
kok bisa di katakan wanita bodoh??😭
👑Chaotic Devil Queen👑: NPD juga bisa atau DPD. Dia terlalu percaya diri dan gak mandiri 🗿
total 3 replies
Jhony Can Cook
bagus kok
👑Chaotic Devil Queen👑: Terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!