NovelToon NovelToon
One Night, More

One Night, More

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Sekuel dari novel Saoirse 📚



"Bahkan kau tidak akan menemukan cinta yang sama untuk kedua kalinya, pada orang yang sama. Dunia tidak sebaik itu padamu, Tuan. Meskipun kau punya segalanya." ucap Mighty penuh penekanan.

"Aku dan dia adalah dua orang yang berbeda, tanpa perlu kau banding-bandingkan. Dan tidak ada orang yang benar-benar sama, sekalipun mereka kembar identik!" Mighty menghentakkan kakinya, meluapkan emosi yang sudah lama memenuhi dada.

Mighty terjebak dalam permainan nya sendiri, melibatkan seorang duda berusia 35 tahun, Maximilian Gorevoy.



Ikuti kisah mereka yaaa😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 07

Mighty duduk di ranjang menyandarkan punggungnya pada headboard, ia mengingat penolakan Max saat dirumah sakit. Ya, Max bersikeras jika ia tidak mungkin meninggalkan benihnya di rahim Mighty, karena ia menggunakan pengaman saat itu.

Mighty mengakui dan sangat tahu jika Max memang menggunakan pengaman. Kalau tidak, ia tidak akan hamil seperti sekarang. Ingatannya melayang jauh pada percintaan panas itu.

~Three Months Ago~

Mighty berjalan dengan tertatih keluar dari kamar presidential suite, ia menutup wajahnya dengan syal hitam yang sudah ia siapkan.

Di tangannya, ia menggenggam sebuah pengaman yang Max gunakan saat percintaan tadi. Di dalamnya berisi cairan cinta Max, yang tadinya sudah dibuang oleh pemiliknya.

Namun, Mighty mengambilnya dan membawa cairan itu menuju sebuah rumah sakit. Bukan rumah sakit biasa, karena tujuannya kerumah sakit untuk melakukan inseminasi buatan, dengan benih yang ada ditangannya.

Di kota besar seperti Los Angeles, tidak sulit menemukan rumah sakit yang memiliki program inseminasi buatan. Ia sudah mencari tahu melalui situs web sebelum menemui Max, di kamar.

Sesampainya di rumah sakit, Mighty menyerahkan berkas rekam medis nya. Sebelumnya ia sudah melakukan pemeriksaan medis, untuk mempermudah rencananya.

Rencana apa? Tentu saja rencana melakukan inseminasi buatan. Ya, Mighty memang sudah lama merencanakan hal gila dan konyol ini. Tujuannya menghadiri acara bergengsi seperti fashion show, adalah mencari pria kaya dan memiliki kekuasaan, seperti Max.

Keberuntungan sedang berpihak padanya malam ini, tanpa sengaja ia bertemu dengan Max. Tidak berpikir dua kali, ia langsung menjerat Max. Meskipun ia tahu jika tindakan nya sangat berbahaya dan berisiko.

Karena kesehatan Mighty dan kualitas sperma nya bagus, hanya membutuhkan waktu dua minggu, Mighty dinyatakan positif hamil. Awal dari sebuah rencana besar itu dimulai.

Tujuan Mighty bukanlah Max atau kekayaan Gorevoy. Tapi seorang wanita yang bernama Matilda De Luca, orang yang telah menghancurkan keluarganya. Membuatnya kehilangan orang tua, bahkan harta peninggalan keluarga.

Matilda wanita yang licik, hingga Abby yang notabenenya saudara sang ibu, tidak bisa melakukan apapun. Abby memilih pergi membawa sang keponakan, hingga ia lupa untuk mencari kekasih. Itu salah satu penyebab Abby belum menikah di usia 45 tahun.

BRAKKKK.....

Suara pintu di buka dengan kasar menyadarkan Mighty dari lamunannya, ia melihat Max masuk kamar dan berjalan menghampirinya di ranjang.

"Kenapa kau kemari?" suaranya terbata, ia melihat dengan jelas kilatan kemarahan di mata Max, yang membuatnya sedikit takut.

Tanpa menjawab pertanyaan Mighty, Max langsung mencekik leher wanita hamil itu. "Apa yang kau inginkan? Dan anak siapa itu?" bentak Max.

"Uhukk ... Uhukk ... Max, le-pas-kan a-ku." pintanya kesulitan bernapas.

Max mendekatkan wajahnya pada wajah Mighty. "Dengar nona, menghilang nyawa seseorang sudah biasa bagiku. Apalagi nyawa wanita murahan seperti mu." katanya pelan, namun mampu membuat Mighty ketakutan setengah mati.

Mighty menggelengkan kepalanya dengan susah payah, tangannya terus memukul tangan Max, agar melepaskan cekikikan yang ada di lehernya.

"Uhukkk ... Am-puni uhukkk ... Akhh."

Bugh ....

Seseorang memukul Max dari belakang, membuat cekikikan itu lepas dari leher Mighty.

"Huhhhh ... Huhhh ...." Mighty menghela napas banyak-banyak, ia tidak menyangka jika Max benar-benar sekejam itu.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Thor pada Mighty.

Bukannya berterima kasih, Mighty malah merasa kesal dengan pertanyaan Thor. Ia memegangi lehernya dan melihat Max yang tersungkur di lantai.

"Aku hampir mati di tangannya." sahut Mighty, membuat Max membelalakkan matanya.

"Putramu itu hampir membunuhku, Tuan. Ibu dari calon anak-anaknya, bagaimana bisa ada manusia sekejam itu?" kata Mighty membuat suasana semakin panas.

"Dia lebih mengerikan dari pada raja hutan." cibir Mighty, membuat Max langsung bangkit.

"Berhadapan dengan wanita licik seperti mu, memang harus dengan cara yang kejam." kata Max membela diri.

Thor masih diam saja mendengar perdebatan Max dan Mighty. Sepertinya kali ini Max mendapatkan lawan yang sepadan, melihat Mighty tanpa segan melawan putranya yang keras kepala.

Jika saja mereka berjodoh, pasti rumah tangga keduanya akan seru. Karena akan ada sesi debat, dan di bumbui live action. Yang akan membuat rumah tangga mereka tidak membosankan.

"Dad, kau tidak menghentikan nya." Alla yang baru saja datang menyikut pinggang suaminya.

Thor menoleh kearah istrinya. "Biarkan saja mereka berdebat, yang penting Mighty aman." sahutnya kembali memperhatikan keduanya.

"Aku tidak berbuat curang! Kenapa kau berkata seakan-akan aku ini penipu?" sungut Mighty, tak terima dikatakan seperti wanita licik.

"Lalu apa namanya kalau bukan licik? Aku sangat ingat menggunakan pengaman saat kita bercinta, lalu bagaimana bisa kau hamil?" balas Max tak ingin kalah.

Deg ... Deg ... Deg ....

Ya, pertanyaan seperti ini pasti akan keluar dari mulut Max, namun kini Mighty belum menyiapkan alasan yang tepat untuk menjawabnya. Ia menoleh kearah Thor dan Alla, sepertinya mereka juga menantikan jawabannya.

"Bi-sa saja pengaman itu bocor." sahutnya terlihat gugup, sehingga asal bicara.

Max tersenyum miring mendengar jawaban itu. "Kau pikir aku akan menggunakan sembarang pengaman? Kau salah Nona, pengaman yang aku gunakan bukan yang murahan seperti ...."

Alla mengangkat tangannya, memberi isyarat untuk menghentikan perdebatan itu. "Cukup Max." katanya tegas.

Max membuka mulutnya untuk membalas, tapi Alla memberikan tatapan keras yang membuatnya ragu. Setelah beberapa detik ketegangan, akhirnya Max menghela napas dan mundur.

"Keluarlah, mommy tidak ingin terjadi sesuatu pada Mighty dan janinnya." ucap Alla, ia bisa melihat jika Mighty mulai tertekan dengan desakan Max.

Mungkin putranya benar, tapi kebenarannya saat ini adalah Mighty sedang hamil, itu yang menjadi prioritasnya. Dan Thor sangat yakin jika Mighty berkata jujur, jadi tidak ada alasan baginya untuk tidak percaya.

"Mom, seriously?" Max bertanya, suaranya meninggi dalam kekecewaan. Alla tetap diam, tatapannya yang datar menusuk Max seperti pisau, Membuat Max membuang napas kasar dan keluar dari kamar Mighty, diikuti oleh Thor. Ia sadar jika keputusan ibunya tidak bisa diubah.

Alla menoleh kebelakang, melihat Thor menutup pintu kamar itu. Sedangkan Mighty masih terlihat gelisah, ia menggigit bibirnya karena takut akan kembali di interogasi oleh Alla.

Namun di luar dari dugaan nya, Alla tersenyum hangat dan menghampirinya duduk ditepi ranjang. "Tenang lah, dia sudah pergi." ujarnya lembut.

Mighty menatap lekat wanita dengan iris mata abu-abu itu, wajahnya cantik, teduh, lembut. Sikapnya penuh kasih sayang dan keibuan, namun suara rendahnya mampu membuat seorang Max yang kasar dan keras menurut. Seperti yang baru saja ia saksikan.

"Apa kau juga mencurigai ku?" tanya Mighty, Alla masih menampilkan senyum hangatnya.

Kemudian ia menghela napas dalam-dalam, lalu membalas tatapan Mighty. "Apa kau ingin mengatakan sesuatu padaku?" pertanyaan itu tidak menekan atau mengintimidasi, namun Mighty tahu jika Alla ingin jawaban yang sebenar-benarnya.

Thor dan Alla memang baik padanya, tapi Max adalah putra kandung mereka. Tidak mungkin mereka akan diam saja, melihat penyangkalan keras Max. Sedangkan dirinya tidak punya siapapun yang membela.

Abby? Mungkin sekarang wanita itu tidak mau lagi bicara padanya, karena sebelumnya Abby sudah mengingatkan nya, untuk tidak membuat masalah dengan seorang Gorevoy. Namun ia keras kepala, dengan sengaja menjatuhkan diri yang akan membuatnya terjebak.

"Aku minta maaf, aku akan kembali dan tidak akan menuntut apapun pada kalian." ucapnya sambil menundukkan kepala. Tidak ada yang bisa menyelamatkan nya selain dirinya sendiri. Kedua calon anaknya lebih berharga dari pada hanya sebuah balas dendam, tentu ia tidak akan mengorbankan mereka.

*

*

*

*

*

TBC

Sampai chapter ini paham gak? Nanti author spill tipis-tipis di setiap episodenya, harapan sabar dan jangan tinggalin author 🥹

Sarangeeee sekebon jagung tetangga 🌽🌽🌽

1
Elly Salmon
lanjutkan. sampe lahiran 👍
Ids Manurung
gas update thor
Susapril Deping
Bagus Kok thor Ceritanya.
Aryati Ningsih
semua karyamu aku senang Thor ..lanjut sampai selesai ya ..
Cucu Nurhasanah
di tungguin banget up nya thor🙏
Cucu Nurhasanah
di tunggu bucinmu max😍
Cucu Nurhasanah
maaf Thor... ga biasa komen, yg jelas karyamu selalu d tunggu/Kiss/
Aryati Ningsih
semangat Thor ..paling suka baca novelmu
Aryati Ningsih
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!