NovelToon NovelToon
SESAL YANG TERLAMBAT

SESAL YANG TERLAMBAT

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Pelakor jahat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mama Mia

Virginia Fernandes mencintai Armando Mendoza dengan begitu tulus. Akan tetapi kesalah pahaman yang diciptakan Veronica, adik tirinya membuatnya justru dibenci oleh Armando.

Lima tahun pernikahan, Virginia selalu berusaha menjadi istri yang baik. Namum, semua tak terlihat oleh Armando. Armando selalu bersikap dingin dan memperlakukannya dengan buruk.

Satu insiden terjadi di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima. Bukannya membawa Virginia ke rumah sakit, Armando justru membawa Vero yang pura-pura sakit.

Terlambat ditangani, Virginia kehilangan bayi yang tengah dikandungnya. Namun, Armando tetap tak peduli.

Cukup sudah. Kesabaran Virginia sudah berada di ambang batasnya. Ia memilih pergi, tak lagi ingin mengejar cinta Armando.

Armando baru merasa kehilangan setelah Virginia tak lagi berada di sisinya. Pria itu melakukan berbagai upaya agar Virginia kembali.

Apakah itu mungkin?
Apakah Virginia akan kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Armando kecelakaan

Seperti janjinya kemarin, hari ini Alessandro benar-benar mengajak Virginia pergi menunggang kuda. Lapangan pacuan milik Alessandro telah disterilkan. Seekor kuda putih dengan bulu halus berkilau pun sudah menunggu.

Virginia turun dari mobil dengan wajah berseri. Matanya terbelalak dengan mulut terbuka lebar saat melihat seekor kuda putih di tengah lapangan. Wanita itu segera berlari mendekat. Alessandro mengibaskan tangannya agar seorang pria paruh baya yang sedang memegang tali kekang kuda itu menyingkir.

Virginia meletakkan telapak tangannya pada kepala kuda, wajahnya tampak berbinar ketika mengingat itu adalah kuda putih yang pernah ia lihat dalam mimpi.

“Kamu suka?” Alessandro bertanya dengan tangannya yang tersimpan di saku celana.

Virginia menoleh. Tidak ada suara, selain anggukan kepala dan senyum lebar sebagai jawaban. Tapi itu sudah cukup membuat Alessandro tersenyum. Senyum yang cukup membuat para pria berjas hitam yang sedang berdiri di sekeliling lapangan melongo. Pasalnya, selama ini mereka hanya melihat wajah bos mereka yang datar.

“Namanya Blanco. Ayo perkenalkan dirimu padanya. Dia sangat jinak pada orang yang dia suka. Dan sepertinya dia menyukaimu.” Alessandro meletakkan sebelah tangannya pada leher kuda mengusap bulu panjangnya yang halus terawat.

Virginia dengan sedikit berjinjit melingkarkan tangan pada leher kuda, dan menyandarkan wajah pada kepala kuda. Blanco meringkik menyambut. Tampaknya mereka telah berteman.

“Ayo naik! Nanti keburu panas.” Alessandro menarik pelan tangan Virginia agar berdiri di samping kuda. Berjongkok, lalu menyiapkan telapak tangannya sebagai tempat Virginia berpijak. Virginia sempat terlihat ragu karena harus menginjak telapak tangan Ale dengan kakinya yang bersepatu. Namun, Ale tersenyum dan menganggukkan kepala.

Virginia bertepuk tangan kecil ketika dirinya sudah berada di atas punggung kuda. Alessandro menuntun kuda dan berjalan mengelilingi lapangan. Virginia yang tak henti tertawa lebar tanpa suara membuatnya bahagia.

Setelah berkeliling dengan berjalan dua kali putaran, Ale ikut naik ke atas punggung kuda dengan sekali lompatan. “Apa kau akan takut jika Blanco berlari kencang? Jika iya, duduklah menyamping dan memeluk pinggangku!”

Virginia menoleh, terlihat berpikir, lalu menggeleng.

Alessandro tersenyum. Ia tahu, Virginia sejak awal bukan wanita penakut. Bahkan cenderung berani dan suka mencoba banyak hal. “Baiklah ayo kita coba. Pegangan, ya. Jangan khawatir aku tak kan membiarkanmu terjatuh.”

Alessandro mulai menarik tali kekang kuda. Awalnya Blanco hanya berjalan cepat, lalu berlari pelan, bertambah cepat dan semakin cepat. Alessandro memegang tali kekang dengan sebelah tangan, sedangkan sebelah tangan lagi ia gunakan untuk memeluk perut Virginia.

Senyum di wajah Alessandro semakin lebar, manakala telinganya mendengar suara tawa Virginia di antara derap kaki kuda.

*

*

*

Malam, adalah hal yang paling dibenci oleh Armando. Karena malam hanya menghadirkan sepi tak berujung. Seperti malam ini, entah sudah berapa butir pil tidur yang dia minum hanya agar bisa terlelap. Namun, bukannya terlelap justru hatinya yang kian gelisah.

Berbaring miring, ada Virginia terlelap di sampingnya. Tangannya terulur ingin menyentuh, tapi wanita itu langsung hilang. Air mata meleleh tanpa permisi. Dihapus pun turun lagi.

Tak ingin larut dalam bayang semu, Armando turun dari ranjang dan keluar kamar. Sepi, tak lagi ada penghuni rumah yang terjaga selain dirinya. Semua orang telah terbuai dalam pelukan mimpi.

Di lorong yang begitu sunyi, tampak Virginia berdiri di bawah pigura besar foto pernikahan mereka. Armando tersenyum dan mendekat. Namun belum sempat ia menyentuh, wanita itu telah menghilang bersama dengan foto pernikahan mereka.

“Virginia, kenapa bahkan menyentuh pun sudah tak boleh? Kamu di mana?” Air mata Armando jatuh berderai. “Datang tidak mau tinggal. Baru mau disentuh langsung hilang, baru mau didekati langsung pergi. Kamu di mana? Kenapa tak biarkan aku melihatmu?”

Bersimpuh di bawah pigura. Tangisan pilu menyayat hati. Membenturkan kening pada dinding. “Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Pulanglah!”

Puas meluapkan segala sedih dan sesal, Armando bangkit, keluar dari rumah mewahnya tanpa seorang pun yang tahu.

Mengendarai mobil dengan tatapan kosong. Matanya menatap jalanan di depannya, tapi pikirannya entah ke mana. Nyatanya meskipun telah melakukan sesuatu pada keluarga Fernandez, tak juga membuat hatinya tenang.

“Virginia, jangan khawatir. Aku sudah ambil kembali semua yang Veronica ambil darimu.”

Agak jauh di belakang mobil Armando, Alessandro mengikuti kepergian Armando dengan kening berkerut. Merasa ada sesuatu yang aneh. “Apa pecundang itu mengendarai mobil dalam keadaan mabuk?” gumamnya.

Pasalnya sejak tadi ia melihat mobil Armando seperti melaju tak menentu. Terkadang terlalu ke tengah, terkadang terlalu ke pinggir dan nyaris menyerempet pembatas jalan. Beruntung di tengah malam jalan yang mereka lakui cukup lengang. Jika tidak, Armando tak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga pengendara lain.

Di posisi Armando, mata pria itu tiba-tiba silau oleh lampu truk besar yang muncul mendadak dari tikungan di hadapannya. Mencegah sesuatu yang buruk, pria itu banting setir. Naas, ia malah menabrak pembatas jalan, sementara posisi mobilnya yang melintang menyebabkan bagian belakang mobilnya terdorong oleh truk tersebut.

Detik berikutnya mobil terangkat, melayang dan berguling-guling sebelum akhirnya mendarat dengan suara benturan yang memekakkan telinga. Suara logam berdecit, pecahan kaca berhamburan. Mobil yang beberapa saat lalu melaju tenang, kini menjadi puing-puing berasap. Bau logam panas menusuk hidung. Hening diikuti oleh deru sirine yang mendekat.

Alessandro yang berada agak jauh segera menghentikan mobil dengan cepat. Menepi mencari aman, jangan sampai terjadi kecelakaan beruntun. Menatap tak percaya apa yang sedang terjadi di depan matanya. Meskipun benci Armando, bukan itu yang ia inginkan.

Armando merasa dunia berputar, semua menjadi buram. Tubuhnya terbanting dan kepala membentur setir, berdenyut hebat. Darah segar mengucur membasahi wajahnya. Dalam matanya yang setengah terpejam, bayangan Virginia datang mengenakan baju pengantin yang cantik, tersenyum manis.

“Virginia, itu kamu? Kamu datang menjemputku?” gumamnya sebelum kemudian matanya tertutup sempurna.

*

*

*

1
novi 99
sudah tau fakta masih aj nanya manusia yang jelas kebohongannya terungkap...
Siti Sopiah
bersiaplah untuk menerima pembalasan dendam dari keluarga Garcia
Muffin: Hai sahabat pembaca!
Aku baru aja rilis cerita baru berjudul “Menjebak Cucu Presdir” ✨

Cleona hanya ingin menyelamatkan ibunya dari penyakit mematikan, tapi sebuah kesalahan membawanya ke kamar Batara, CEO muda yang dingin dan penuh rahasia. Kini, hidupnya terjerat antara bahaya, rahasia, dan perasaan yang tak pernah ia duga. Apakah ini awal kehancuran… atau takdir yang menunggu?

🔥 Jangan lupa mampir dan ikuti kisahnya yaa~
total 1 replies
Siti Sopiah
mampus sj lah kau Fernando
Siti Sopiah
ehhh blm apa2 dah pikun si jantan tak guna ini.mampus lah kaú
Shinta Dewiana
pasti tubsi armando .🤭
Shinta Dewiana
rambo...😄😄😄
Shinta Dewiana
bisanya kayak gitu ya....ha..ha...ha...tanpa tendeng aling aling langsung ajak nikah..
Shinta Dewiana
wah sepasang....mantap
Shinta Dewiana
makanya ale...jangan buat istrimu curiga
Shinta Dewiana
hmmm...salah paham jan jadinya
Shinta Dewiana
ya ampun jangan sampai si alicia berniat buruk...bisa gaswat kan
Shinta Dewiana
mampus lo armando..
Jawarni JaNis
🫰🫰
Shinta Dewiana
kerreennn
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih, Kak
total 1 replies
Shinta Dewiana
ale.emang terbaik
Shinta Dewiana
iya armando...udah cukup...sekarang cari kebahagiaanmu sendiri...biarkan virgi bahagia dg pilihannya
Shinta Dewiana
masih ngeyek aja ni si armando
Shinta Dewiana
hmmmm...
Shinta Dewiana
mantap...
Shinta Dewiana
jreng....jreng...jreng....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!