NovelToon NovelToon
Light That Resides In Endless Darkness

Light That Resides In Endless Darkness

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Poligami / Reinkarnasi / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:459
Nilai: 5
Nama Author: kuncoro agus

Semuanya dimulai dari 2 makhluk pertama di ketiadaan yang tiba-tiba muncul, mereka tidak bisa berbicara langsung, merasakan, atau makan-minum seperti makhluk hidup pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu dan tahu apa yang harus dilakukan, keduanya mulai menciptakan sesuatu di diri mereka, tubuh fisik, organ dalam, makhluk-makhluk lain yang nantinya berada dibawah perintah mereka, hingga nama-namanya.

Kedua makhluk pertama bernama Klaus dan Marcus, tetapi di situ mulai ada pertanyaan muncul dibenak mereka 'Apa arti hidup? Kenapa aku bisa berada disini?' Kenapa hanya ada kami berdua pada awalnya?'. Mereka beserta seluruh makhluk lainnya pun mulai mencari apa itu arti hidup, hingga Marcus sudah memiliki jawabannya sendiri yang membuat kehidupan Klaus berubah drastis...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuncoro agus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Jingwei yang sudah ketakutan setengah mati hingga seluruh tubuhnya gemetar, mencoba memberanikan diri untuk berbicara dengan gugup sambil menahan efek tekanan kuat dari tuan dan teman tuannya,

"Y-yriaod qpeidjd ivkskshdi codlkc, i-ifososj fowoowkd jcislsks?" (T-tolong hentikan pertengkaran tidak berguna ini tuan-tuan, b-bagaimana jika kita bicarakan baik-baik dulu?)

Melihat bawahannya mencoba mendamaikan mereka berdua, Klaus pun mengalah dengan mendecakkan mulutnya lalu mengulurkan tangannya untuk bersalaman,

"Ck...Bwisk gowoei, fiwoow Maru?" (Ck...Baiklah aku mengalah, bagaimana denganmu Marcus?)

Melihat hal yang dilakukan Klaus sebelumnya, Marcus pun mendecakkan mulutnya sambil menatap Klaus dengan tatapan mengejek

"Hdiwoe fosdj baudiak kauso fksodj? Kauso wpdisk wiwodj? Hah?!" (Hei bajingan kau pikir aku ini bodoh atau apa? Kau pikir aku tidak bisa melakukannya? Hah?!)

Setelah itu, aura diantara keduanya malah semakin memanas dan tegang, melihat itu Jingwei semakin panik. Karena aura kuat yang tidak terukur dari dua ‘dewa’ pencipta tersebut, alam semesta yang baru saja diciptakan mulai mengalami keretakan ruang, dimensi keberadaannya dan termasuk waktu yang mulai kacau.

Bahkan lubang hitam yang awalnya dalam keadaan stabil dan berfungsi sebagaimana mestinya mulai kacau tidak karuan, materi yang awalnya diserap ke dalamnya malah, lubang yang awalnya berbentuk lingkaran sempurna malah berubah-ubah bentuknya menjadi oval, segitiga dan bentuk lainnya yang tidak semestinya, seperti di tinju dari dalam lubangnya.

Saat menyadari kalau ini sudah kelewat batas, Jingwei pun terpikirkan suatu ide dan berteriak sekali lagi sambil memaksa masuk ke posisi tengah di antara mereka berdua lalu mendorong tuannya dan temannya itu, kemudian tindakan itu dijawab oleh Marcus dengan berkata,

"Udiseuwiis Jinwei?! Akodsk woifjd eoiddj fiidkshd hah?!" (Apa maksudnya ini Jingwei?! Apakah kau mau menantang keputusan atau tindakan kami ini hah?!)

Lalu dijawab dengan oleh Jingwei sambil menundukkan kepalanya lalu menunjuk keadaan sekitar dengan jempolnya,

"Jdisi ndisk tuwis, nsiakzb laisgsv apa ysydnsv teirns. Baisos oqiddj keudjdvytiang? Bdusks widkdi wkodkd?" (Hamba tidak berani tuan, namun lihatlah sekitar anda berdua. Apakah kedua tuan mampu menanggung konsekuensi semua ini? Bukankah tuan dan tuan Marcus sudah bersusah payah membuat semua ini?)

Setelah mendengar perkataan bawahannya, Klaus menyadari kalau keadaan seluruh alam semesta saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Sesudah fokus melihat ke kanannya selama beberapa detik, dia pindah ke arah kiri hingga tatapan terkejut terlihat di matanya, karena aura yang mereka keluarkan sebelumnya menyebabkan semua kekacauan ini terjadi.

Bagaimana tidak bisa terkejut, alam yang dari awal belum di isi oleh kehidupan malah kacau seperti belum pernah tercipta, membuat alam itu segelap kekosongan. Berbeda jauh antara sebelum dan keadaan saat ini dari yang terlihat, lubang hitam yang awalnya stabil malah seperti mau meledak, pelindung alam semesta yang awalnya digunakan untuk melindungi seluruh semesta ini dari kekosongan luar alam semesta, malah retak seperti kaca yang sudah rapuh, hanya dengan satu sentuhan kecil saja bisa memusnahkan semuanya.

Klaus yang panik bukan main langsung bergegas memperbaiki semua dengan mengulurkan tangannya, menutup kedua matanya sambil duduk sila ditempat dengan mengapung di angkasa.

"Hei Marus, jwiso wiifdj mixnsy bayfisn keodkwb jaidkd, kaodos wiodso disopsjd?" (Hei Marcus, aku minta maaf untuk ejekan ku sebelumnya dan mengakui kalau aku terlalu berlebihan, bagaimana jika kita anggap masalah itu sudah selesai dan tolong bantu aku?)

Melihat temannya melakukan itu, dia pun melakukan hal yang sama dengan menerima ajakan minta maaf Klaus, sambil mengalihkan mukanya ke kanan dengan malu-malu.

"Auu….mentam ofls iwosk atss aph ngg hcis, dhissj qpododn usisjs Klaus" (Aku…juga minta maaf atas apa yang kulakukan, aku akan berusaha tidak mengulanginya lagi Klaus)

"Udisn fisksj" (Aku juga, kawan)

Terlihat kalau aura dari keduanya mulai mereda dengan cepat dan Marcus pun membantu temannya itu dengan kekuatannya, melihat hal tersebut Jingwei pun menghela napas panjang sambil menepuk dada kanannya.

Setelah 700 tahun memperbaiki dan mencegah kehancuran alam semesta secara menyeluruh, keduanya pun menghela napas bersamaan lalu menatap Jingwei,

"Adsh tsuuan? Kenspae menfhsis syash begdgdi?" (Ada apa tuan? Kenapa menatap saya begitu?)

Pertanyaan itu dijawab Klaus dengan tersenyum kemudian menepuk kedua bahu Jingwei dengan lembut.

"Teuroasv kaiaidos Jingwei, qbduskzb cisqodjx fjislsjd, aofjis briosv mu" (terimakasih banyak Jingwei, berkat mu kehancuran alam ini tidak terjadi, ini semua karena tindakan pencegahan dari mu)

Marcus juga memberi rasa terimakasihnya kepada Jingwei dengan menepuk keras punggungnya, lalu berkata sambil tertawa keras.

"Hahahaha!, benqydi Jigwei, jandgsi ndisks iniu berwolddj mu!" (hahahaha!, itu benar sekali Jingwei, jangan berkecil hati dan terimalah rasa terimakasih ini dari kami berdua)

Dengan gugup Jingwei menjawab,

"Bwiidb...kaodos andh bekeyasb bagrieb tuand-tuand dan samast-samast" (Baiklah...kalau anda berkata begitu tuan dan sama-sama)

Klaus yang mendengar hal itu langsung mengangguk puas sambil tersenyum kecil, karena bawahannya mulai belajar untuk tidak terlalu merendahkan diri dalam keadaan tertentu. Setelah itu Marcus pun memanggil Klaus dengan menepuk pundaknya lalu menunjuk ke belakangnya dengan jempol, Klaus yang melihatnya langsung mengerti apa maksud dari temannya itu.

Kemudian dia dan Marcus langsung pergi ke arah berlawanan untuk melanjutkan rencana besar mereka, Klaus pergi ke arah Utara dan untuk Marcus dia pergi ke arah selatan. Mereka pergi dari arah posisi Jingwei berada, ke arah Utara dan Selatan dengan jarak 800.000 km dalam waktu 1,1 detik. Cahaya biru keunguan dan merah kehitaman dengan ukuran sekitar 220.719.060.300 tahun cahaya muncul. Bahkan sedikit lebih kecil dibandingkan lubang hitam sebelumnya dengan selisih 80.000.000.000 tahun cahaya.

Dengan ukuran yang tidak masuk akal itu pun, tentu cahaya atau reaksi kosmik yang muncul sangat menyilaukan yang bahkan membuat penglihatan untuk makhluk selevel Jingwei sekalipun sedikit terganggu. Dia yang awalnya tidak menutup matanya, sekarang mulai menyipitkan matanya karena cahaya besar tersebut.

Kemudian Jingwei tiba-tiba mendapat ide dengan mendekatkan dirinya dengan sangat cepat ke cahaya besar tersebut sambil menyipitkan matanya, lalu melihat tuannya sedang fokus dalam menciptakan alam yang lebih kecil itu. Menyadari kalau bawahannya mendekat Klaus bertanya,

"Apakdbb yabdui kaudbd flwodj Jingei?, bdukasb sudhahsv ksudbsiso? Utnudskv tiskdhd mwndgajsh?" (Apa yang kau lakukan di sini Jingwei? Bukankah sudah kubilang untuk tidak menganggu? Atau mungkin kau ingin melihat lebih dekat?)

Lalu Jingwei mengangguk,

"Yaw, bebwi tusen" (Ya, benar tuan!)

Mendengar jawaban tegas dari bawahannya, Klaus memutuskan untuk tidak bertanya lebih jauh dan kembali fokus ke pekerjaannya. Setelah 7 triliun tahun dan jutaan percobaan yang gagal, alam semesta dalam bentuk yang lebih kecil itu pun sudah selesai di ciptakan.

Jingwei yang awalnya tidak bisa membantu tuan dan teman tuannya kini mulai memahami apa saja tahap, pengetahuan, konsep, dan kekuatan yang dibutuhkan untuk menciptakan alam semesta utuh, namun ada satu hal yang dia khawatirkan...

1
ahok wijaya
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
Thảo nguyên đỏ
Wajib banget dibaca!
Yaky De la rosa
Wah, beneran seru nih cerita, pengen beli bukunya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!