NovelToon NovelToon
Dear Alvin

Dear Alvin

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Murid Genius / Keluarga / Bad Boy
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fantastic World Story

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fantastic World Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15 Gak Level

Seminggu terakhir ini, Alvin selalu

memilah sampahnya, botol bekas dan

plastik bekas ternyata sangat banyak,

buktinya tidak sampai saat ini sudah ada 2

sak besar, berisi penuh barang rosok yang

Alvin dapatkan dari memilah sampah

setiap harinya.

Dengan langkah semangat dan rasa

penasaran tinggi, kira-kira berapa rupiah

yang akan ia bawa pulang, dengan

menyetorkan hasil ia mulung tersebut.

Membawa gerobak sampah, Alvin

mendatangi pengepul rosok, siapa lagi

kalau bukan haji Maliki. Haji Maliki yang

tengah sibuk bertransaksi dengan

pemulung lain, segera mengernyit heran

begitu melihat Alvin datang dengan membawa gerobak sampahnya.

Terlintas rasa takut jika Alvin ingin

berhenti menjadi tukang sampah, "jangan-

jangan Alvin mau ngembaliin gerobak

itu"batin haji Maliki.

"Assalamualaikum bah" ucap Alvin

"Waalaikumsalam le, nyapo?" tanya

haji Maliki langsung.

Alvin tak menjawab, ia segera

mengeluarkan 2 sak rosok dari gerobak

sampahnya.

"Mau setor ini bah" jawab Alvin

seraya menunjukkan 2 karung berisi

barang rosokan.

"Walah, tak pikir mau brenti kerja,

terus ngembaliin gerobak itu kamu le" ujar

haji Maliki mengutarakan

kekhawatirannya.

"Hehe mboten lah bah, saya senang

dengan pekerjaan ini kok" jawab Alvin.

"Yawes sana taruh timbangan sana!"

perintah haji Maliki.

Alvin pun menurut, segera haji

Maliki mendekat dan melihat berat

rosokan yang bintang bawa.

"Isi opo ae Iki le?" tanya haji Maliki.

"Isi botol, plastik, kaleng bekas, botol

beling bah, sama ada kardus rokok yang

besar itu, Alvin lipet taruh situ bah"

jawab Alvin jujur. Membuat haji Maliki

menggeleng.

"Berati isinya campur yaa, kalau gitu

segini yang kamu dapatkan" ucap haji

Maliki seraya memberikan 4 lembar uang

lima ribuan.

"Alhamdulillah" jawab Alvin seraya menerima uang dari haji Maliki.

"Besok-besok, kalau mau Milah

sampah lagi kamu sendirikan le, botol

bekas sendiri, plastik bekas sendiri, kalau

kardus cukup kamu lipat sesuai lipatannya

aja, gak usah dimasukkan ke dalam sak,

sama kalau dapat kabel atau besi misal

paku maupun dari peralatan rumah

tangga yang dibuang warga itu kamu

sendirikan Yo" nasehat haji Maliki.

"Enggeh bah, emang kenapa ya bah

kalau dicampur seperti sekarang?" tanya

Alvin yang sangat awam di dunia rosok

merosok.

"Yah karena tarifnya beda le, dari

semua barang rosok, yang paling mahal itu

besi dan kabel, kalau semuanya kamu

sendirikan, nanti waktu setor gini juga aku

hargai sendiri-sendiri sesuai harganya,

jadi yang kamu dapatkan akan lebih banyak daripada waktu setor rosok

campur seperti sekarang. Karena rosok

campur hanya dihitung dengan

mengalikan tarif rosok termurah dengan

berat total rosok campur itu sendiri" jelas

haji Maliki, membuat Alvin hanya

mengangguk tanda mengerti.

Penjelasan haji Maliki sangat masuk

akal, kenapa sebelumnya ia tak berfikir

seperti itu, pikir Alvin.

"Baik bah, mulai besok Alvin akan

memilah rosok seperti yang Abah

sarankan" jawab Alvin.

"Saya seneng liat kamu semangat gini

Vin, jadi ngerasa gak salah, nawarin

pekerjaan itu buat kamu" ujar haji Maliki

jujur.

"Saya yang berterima kasih bah,

karena sudah di beri kesempatan dan kepercayaan untuk pekerjaan ini" jawab

Alvin.

"Entah kenapa, saya yakin suatu saat

kamu akan jadi orang yang sukses" ucap

haji Maliki.

"Amin" jawab Alvin.

Ditengah percakapan Alvin dan haji

Maliki yang masih berlanjut, mengenai

Alvin yang terus bertanya soal rosok dan

haji Maliki yang dengan santainya

menjelaskan semuanya secara gamblang.

Tampak sebuah mobil mewah

berhenti di seberang jalan, tepat di depan

rumah haji Maliki, usai mobil tersebut

terparkir dengan benar, keluarlah seorang

pria tegap yang cukup tampan dengan usia

yang matang tampak mendekat.

"Assalamualaikum pak de" sapa pria

tersebut.

"Waalaikumsalam, heh Angga!

Tumben sekali kamu mampir kesini"

jawab haji Maliki dengan antusias,

menyambut kedatangan keponakannya

itu.

"Iya pak de, kebetulan ada kerjaan di

dekat sini" jawab pria yang dilanggil Angga

tersebut.

Alvin yang sadar diri, segera pamit

untuk undur diri.

"Bah saya pamit dulu nggeh" ucap

Alvin sebelum berlalu.

"Loh, sudah tah le" jawab haji Maliki.

"Sudah bah, besok besok lagi saja saya

nyuri ilmunya" jawab Alvin seraya

terkekeh.

"Halah ilmu opo, gak usah nyuri. Saya

sengaja berbagi ilmu sama orang yang punya tekad kuat dan saya lihat itu sama

kamu, udah sana kalau mau pergi" jawab

dan usir haji Maliki membuat Alvin

semakin terkekeh.

"Hehe terimakasih bah" ucap Alvin

seraya menyalami haji Maliki, tak lupa

dengan orang yang baru datang tersebut.

"Monggo bah, pak assalamualaikum"

pamit Alvin sebelum berlalu dengan

membawa gerobak sampahnya.

"Waalaikumsalam" jawab haji Maliki

dan pak Angga hampir berbarengan.

Seiring seringnya bertemu membuat

hubungan Alvin dan haji Maliki,

menjadi akrab bahkan bisa dibilang dekat.

Pak Angga yang baru melihat Alvin,

tampak memperhatikan dengan cukup

serius. Ia tampak familiar dengan wajah

Alvin, membuatnya teringat akan wajah teman baiknya.

"Kenapa ga?" tanya haji Maliki yang

menyadari Angga begitu memperhatikan

kepergian Alvin.

"Siapa itu tadi bah?" tanya pak Angga.

"Oh, itu tadi Alvin. Tukang sampah

disini, kenapa? Kamu kenal?" jawab haji

Maliki.

"Endak, hanya seperti pernah

melihatnya saja" respon Angga.

"Dia anak baik, pinter banget juga.

Sekolah di SMA SANG JUARA Loh itu,

hanya saja keluarganya ya begitulah" ujar

haji Maliki, membuat Angga manggut

manggut seolah mengerti.

Alvin yang tengah berlalu,

sejujurnya juga merasa saat dirinya tadi

cukup diperhatikan oleh pak Angga, namun karena Alvin merasa tak kenal

makanya memilih untuk segera pamit.

Di perjalanan hendak ke rumahnya,

Alvin terhenti saat melihat seorang

gadis terjatuh dari motor, Alvin pun

segera mendekat, mencoba untuk

menolong gadis tersebut.

Dengan mengasuh dan meringis, gadis

tersebut mengeluh kesakitan, karena

kakinya tertindih motornya sendiri.

Beruntung Alvin segera datang dan

mengangkat motor tersebut agar berdiri.

"Hey, kamu mau nyuri motorku ya!"

teriak gadis terselbut saat melihat Alvin

meminggirkan sepeda motor tersebut ke

dekat pohon seraya mencabut kuncinya.

Membuat orang-orang yang berada

disekitar lokasi, menjadi perhatian.

Mereka melihat Alvin dengan tatapan memburu seolah Alvin adalah

tersangka.

"Eh enggak mbak, saya cuma mau

bantuin sampean, sebelum bantuin sampean

kan saya harus menempatkan motornya ke

tempat yang aman" jawab Alvin setelah

keberadaannya dekat dengan gadis

tersebut.

Alvin pun mengulurkan tangannya

hendak membantu gadis tersebut berdiri.

Namun tak di indahkan, gadis tersebut

malah mnenampik tangan Alvin.

Menolak untuk di tolong.

"Tangan kotormu gak pantes nyentuh

aku!" Tolak gadis tersebut seraya mencoba

berdiri sendiri.

Sementara orang lain tampak tak

ingin membantunya.

Melihat gadis tersebut yang masih kesulitan berdiri, Alvin pun membantu

dengan sedikit memaksa agar gadis

tersebut segera berdiri.

"Lancang!!" hardik gadis tersebut

seraya menyahut kontak sepeda motornya

yang masih dipegang oleh Alvin,

kemudian berlalu dengan langkah pincang

mendekati sepeda motornya.

Sementara Alvin memilih berlalu

dengan gerobak sampahnya, ternyata niat

baiknya tak dinilai baik saat dirinya

tampak buruk, batin Alvin.

Baru berjalan tak jauh dari tempat

semula, Alvin disusul oleh gadis yang

ditolongnya.

"Inget ya, tukang sampah kayak kamu,

gak level sama aku!" ucap gadis tersebut

yang bukannya berterimakasih, malah

ngatai Alvin tanpa perasaan kemudian berlalu.

1
ラマSkuy
thor nama karakter utamanya sebenernya siapa sih thor kok kadang namanya ganti ganti dari Alvin terus Bintang?
ラマSkuy: oh boleh di spill kah thor di PF mana? hehehe
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!