SEQUEL KEDUA ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!
Lucas Lorenzo yang mendapati kenalan baiknya Philip Newton berada di penjara Santa Barbara, ketika mengunjunginya siapa sangka Lucas dimintai tolong oleh Philip untuk menyelamatkan para keponakannya yang diasuh oleh sanak keluarga yang hanya mengincar harta mendiang orang tua mereka.
Lucas yang memiliki hutang budi kepada Philip pun akhirnya memutuskan untuk membantu dengan menyamar menjadi tunangan Camellia Dawson, keponakan Philip, agar dapat memasuki kediaman mereka.
Namun siapa sangka ketika Lucas mendapati kalau keponakan Philip justru adalah seorang gadis buta.
Terlebih lagi ada banyak teror di kediaman tersebut yang membuat Lucas tidak bisa meninggalkan Camellia. Ditambah adanya sebuah rahasia besar terungkap tentang Camellia.
Mampukah Lucas menyelamatkan Camellia dari orang yang mengincarnya dan juga kebenaran tentang gadis itu? Lalu bagaimana jika Camellia tahu bahwa Lucas adalah seorang mafia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7. PERMINTAAN MAAF
Hujan turun pelan di kediaman Dawson pagi itu. Daun-daun basah dan langit mendung memberi kesan kelabu yang tak biasa. Camellia duduk di ruang musik, jarinya bergerak lambat di atas tuts piano, membiarkan not-not lembut mengisi kesunyian. Lucas sedang di perpustakaan, mengecek kembali dokumen hukum yang ia persiapkan untuk berjaga jika Oliver dan Margaret melancarkan serangan hukum berikutnya.
Ketukan pelan di pintu ruang musik memecah harmoni.
"Camellia?" Suara itu berat. Tertahan. Tapi begitu ia mengenalinya, jantung Camellia mencelos.
Adrian Jerrel.
Pria itu berdiri di ambang pintu, pakaian rapi, rambut disisir ke belakang, wajahnya tampak lebih tirus dan terpukul. Walau Camellia tidak dapat melihat rupa Adrian saat ini.
Camellia menegang. Jane, yang tengah membereskan meja teh, segera berdiri di samping Camellia, bersiap jika diperlukan.
"Aku hanya ingin bicara, jika kau mengizinkan," ucap Adrian, nadanya sendu. "Sendirian," tambahnya.
Jane menatap Camellia, menunggu isyarat. Setelah beberapa saat, Camellia mengangguk pelan. Jane mundur, tapi tetap menunggu di luar. Tentu ia tidak ingin meninggalkan Nona mudanya itu sendirian dengan pria yang telah melukai Camellia sebelumnya.
Adrian melangkah masuk, lalu berlutut di hadapan Camellia. Ia menggenggam tangan Camellia lembut.
"Camellia, aku datang untuk meminta maaf," ucapnya sendu.
Napas Camellia sedikit tercekat. Kata-kata itu seperti pisau tumpul yang menekan dada. Ini pertama kalinya Camellia bicara berdua dengan Adrian, setelah berkali-kali pria itu mangkir dengan banyak alasan.
"Aku ... aku tak bisa memaafkan diriku sendiri atas apa yang terjadi hari itu. Aku kehilangan kendali. Dan itu bukan salahmu. Itu salahku sepenuhnya. Aku seharusnya tidak menyakitimu. Maafkan aku," ucap Adrian dengan suara bergetar.
Camellia menarik tangannya perlahan, tetapi tidak bicara. Adrian melanjutkan, menundukkan kepala.
"Aku takut ... karena aku sadar bahwa aku telah jatuh cinta padamu. Aku tahu kalau kita hanya berawal dari kerjasama paman dan bibimu tapi semakin sering aku bertemu denganmu aku semakin jatuh hati padamu. Kau yang lembut dan rapuh, membuatku ingin terus menjagamu. Dan ketika pria lain datang lalu mengaku menjadi tunanganmu, dengan begitu mudahnya mendapatkan kepercayaanmu hanya dengan selembar kertas wasiat, aku ... aku merasa dunia mengkhianatiku dan aku jadi kehilangan kendali," ucap Adrian, meremas tangan Camellia erat.
Camellia membuka mulut, tapi tak tahu harus berkata apa. Ia tidak pernah mendengar seorang pria meminta maaf sampai seperti ini kepada Camellia sebelumnya.
"Aku tahu kau mungkin tak akan pernah memaafkanku. Tapi aku ingin kau tahu ... aku tulus," lanjut Adrian.
Air mata mengalir dari mata Adrian. Atau setidaknya, terlihat demikian. Ia memainkan peran dengan sempurna, suaranya bergetar, bahunya gemetar, tubuhnya berlutut dalam penyesalan. Dan bagi seorang gadis yang begitu lama hidup dalam pengkhianatan, kehangatan kata-kata palsu itu terasa seperti oase.
Camellia menunduk. "Kau ... kau menyakitiku, Adrian."
"Aku tahu," bisik Adrian. "Tapi beri aku kesempatan untuk menebusnya. ku ingin kau tahu kalau aku tulus menyukaimu, Camellia," kata Adrian.
Air mata Camellia mulai menggenang. Ia begitu ingin percaya seseorang bisa berubah. Lagi pula selama ini Adrian memang tidak pernah bersikap kasar atau bahkan meninggikan suaranya.
Di luar rumah Dawson, dua mobil hitam terparkir diam-diam. Beberapa wartawan dari tabloid dan kanal berita lokal sudah bersiap dengan kamera, mikrofon, dan daftar pertanyaan. Salah satu di antara mereka, Angela Mendez dari Los Angeles Today, adalah sosok yang cerdas, namun tak ragu menggigit tajam jika ada skandal yang bisa dijual.
Margaret menyambut mereka dengan senyum penuh kepalsuan. "Waktu kalian sangat tepat," katanya. "Kami sedang menghadapi situasi rumit, tapi rumah ini tak pernah menutup diri dari kebenaran."
Angela tersenyum, mata elangnya menatap tajam ke arah pintu depan. "Kami dengar ada pertikaian antara dua pria yang mengaku tunangan Miss Dawson. Mungkin Anda bisa beri kami pencerahan."
"Kalian akan lihat sendiri," ujar Margaret. "Kebetulan, Adrian datang untuk menyampaikan permohonan maafnya."
Lucas sedang menuruni tangga ketika ia melihat kilatan kamera di luar jendela. Alisnya mengernyit. Ia mempercepat langkah dan bertemu Jane di lorong.
"Jane, apa yang terjadi?" tanya Lucas.
Jane tampak gelisah. "Beberapa wartawan datang. Mereka diundang Margaret. Dan Adrian, sedang bersama Nona Camellia di ruang musik."
Lucas segera berbalik. Naluri perlindungan dalam dirinya menyala.
Tapi sebelum ia sampai ke ruang musik, pintu terbuka. Camellia keluar perlahan, diiringi Adrian yang tampak menyesal. Kamera langsung menyerbu begitu mereka melangkah ke teras depan.
Camellia bingung ketika ia mendengar banyak orang dan suara jepretan kemera berkali-kali.
Angela segera maju. "Miss Dawson, kami mendengar banyak kabar simpang siur. Benarkah Anda menjadi korban kekerasan oleh tunangan Anda?"
Camellia tertegun ketika ternyata ada wartawan di rumahnya. Bagaimana mereka ada di sini?
Tapi sebelum Camellia menjawab, Adrian maju. "Izinkan saya bicara."
Lucas menahan langkahnya di ambang pintu, menyaksikan dari balik tirai. Tidak ingin dirinya terekspos media atau identitas Lucas sebenarnya akan diketahui dan menjadi perbincangan publik. Itu tidak bagus untuk keluarga dan perusahaannya.
Adrian berbicara dengan suara jernih, nyaris teatrikal. "Saya, Adrian Jerrel, meminta maaf kepada Miss Camellia Dawson atas tindakan gegabah saya beberapa hari lalu. Saya kehilangan kendali karena cemburu dan menyesal setulus-tulusnya. Tapi saya berdiri di sini hari ini bukan sebagai seorang pria yang membenarkan kesalahannya, melainkan sebagai pria yang mencintai gadis ini dan rela kehilangan segalanya demi melihatnya bahagia."
Angela dan kamera-kamera lainnya menangkap setiap kata itu dengan sempurna. Kilatan lampu tak berhenti.
Seseorang dari kru berbisik pada Angela, "Bagus. Ini akan jadi headline besok."
"Hanya karena wasiat yang belum jelas kebenarannya, pria bernama Lucas yang bekerja di firma hukum Santa Monica mengaku menjadi tunangan Camellia. Bagaimana hatiku tidak sakit mendengarnya? Bisa saja pria bernama Lucas ini adalah penipu," umum Adrian dengan penuh dramatisasi.
Adrian memandang Lucas yang berdiri jauh dari pintu masuk dengan tatapan penuh kemenangan. Senyum samar tersungging di sudut bibirnya, nyaris tak terlihat.
Camellia hanya bisa berdiri diam. Tidak tahu apa yang harus dilakukan di depan entah berapa banyak wartawan yang ada. Terlalu tiba-tiba dan Camellia tidak menyukai keramaian, hingga membuat gadis itu gemetar menahan diri.
Setelah hari itu berita menyebar cepat ke seluruh Los Angeles keesokan harinya.
'Tunangan Bertobat: Adrian Jerrel Menangis Minta Maaf di Depan Umum. Sementara Lucas Lorenzo Dituduh Incar Warisan!'
'Dalam sebuah momen emosional di rumah keluarga Dawson, Adrian Jerrel menyampaikan permintaan maaf atas insiden kekerasan yang terjadi minggu ini. Jerrel, yang diketahui sebagai tunangan lama Camellia Dawson, mengaku bersalah namun juga menyatakan cintanya pada sang gadis. Sementara itu, kehadiran Lucas Lorenzo yang mengklaim sebagai tunangan sah berdasarkan surat wasiat keluarga menimbulkan kontroversi, terutama setelah munculnya laporan bahwa Lorenzo pernah terlibat kasus hukum di masa lalu.'
Lucas menatap layar tablet di perpustakaan dengan wajah tak terbaca. Ia tahu, dunia tak peduli pada kebenaran hukum jika cerita yang lebih dramatis tersedia.
Camellia mengetuk pintu, lalu masuk perlahan.
"Kau lihat berita itu?" tanyanya.
Lucas mengangguk. "Mereka memainkan cerita yang diinginkan publik. Pria menyesal, cinta lama, kesatria palsu."
Camellia duduk di sofa dekatnya. Ia menunduk, menggenggam jemarinya sendiri. Menyesal karena Lucas masuk berada di posisi penuh tekanan seperti sekarang karena Camellia.
"Lucas, aku ... aku ingin mempercayaimu. Tapi Adrian ... dia tampak sungguh menyesal. Aku bisa merasakannya," ucap Camellia.
Lucas menatapnya. "Camellia, dia aktor yang hebat. Itu bukan permintaan maaf itu pertunjukan. Dan kita sedang menonton pertunjukan yang mengorbankanmu."
"Pertunjukan?" Camellia bingung.
Oh, bagaimana mungkin Lucas bisa membiarkan Camellia berada di posisi sulit. Gadis ini terlalu naif, terlalu polos untuk tahu kegelapan hati manusia di sekitarnya. Bahkan Lucas tidak sampai hati untuk menjelaskan bagaimana jahatnya manusia. Takut akan mengotori jiwa bersih gadis itu.
"Camellia. Ingat ucapanku ini, jangan pernah percaya siapa pun. Yang terlihat baik belum tentu baik sungguhan. Kau harus mulai bisa membedakan mana yang benar dan salah," kata Lucas dengan nada tidak selembut biasanya tapi tidak kasar.
"Apa itu berlaku padamu juga? Kalau aku tidak boleh sepenuhnya percaya padamu?" tanya Camellia.
"Benar. Karena mungkin suatu hari aku bisa saja mengkhianati kepercayaanmu. Bagaimana pun juga akh manusia biasa," jawab Lucas tegas.
Camellia terdiam mendengar ucapan Lucas barusan. Ia menatap kosong ke arah jendela yang tak tampak keindahannya untuk gadis itu.
Dan di tengah ucapan Lucas tadi, Camellia sadar; keheningan bukan lagi tempat perlindungan, melainkan awal dari keputusan yang harus ia buat sendiri.
karna saking kaget nya Cammy bisaa meliy lagi, dan orang² yg pernah mengkhianati Cammy menyesal
oiya btw kak, kan kemarin ada part yg Lucas bilang " dia lebih tua dari mu " itu Arthur atau Rose, terus umur Rose berapa sekarang, aku lupaa eee