Raelynn, Wanita Malang Tuan Logan!

“Sial, dia pasti salah paham atas apa yang aku lakukan barusan.”

Logan hanya bisa mengumpat sembari menetralkan degup jantungnya yang seperti habis melakukan lari marathon. Padahal dia sudah melakukan unboxing, tapi dia tetap merasa malu jika dikira sebagai pria mesum. Tidak ingin berlama-lama memikirkan kesalahpahaman yang terjadi, Logan pun mengalihkan perhatiannya pada map coklat di tangannya.

Ya, sembari menunggu Raelynn selesai dengan aktivitas mandinya, tidak ada salahnya Logan memeriksa informasi yang dia dapatkan dari anak buahnya.

Mungkin saja jawaban atas pertanyaan yang tidak bisa dia lontarkan secara langsung pada orangnya terjawab di dalam informasi tersebut. Dengan mode seriusnya, Logan mulai membuka isi map tersebut. Lalu membacanya satu persatu tanpa ada terlewat satu kata pun.

“Apa-apaan semua informasi ini!” seru Logan dengan perasaan geram yang membuncah.

Betapa terkejutnya Logan begitu membaca semua informasi tersebut. Dimana setelah kepulangannya dari Kota S, Raelynn dijadikan pelayan oleh keluarganya sendiri. Lalu perusahaan milik keluarga Cameron dikabarkan melakukan transaksi illegal dan pencucian uang, bahkan kini perusahaan itu sudah berada di ambang kehancuran.

Dan yang membuat Logan semakin merasa terkejut, keberadaan Raelynn di hotel LC miliknya dalam keadaan terpengaruh obat perangsang karena anita itu dijadikan alat transaksi bisnis oleh keluarganya sendiri. Hingga pandangan mata Logan tertuju pada kalimat terakhir, dimana dalang dari semua kemalangan yang harus Raelynn tanggung selama ini—Frans Antonio, pria yang lamarannya ditolak oleh Raelynn.

“Kenapa dia tidak menghubungi Tuan Javier tentang ini, Nona Raelynn? Bukankah sebagian saham JV Group juga milikmu. Kalian mengembangkannya bersama, tapi kenapa ketika kau dihadapkan kesulitan seperti ini kau hanya diam saja? Bagaimana bisa kau menahannya seorang diri selama ini?”

Semakin jauh Logan membaca isi informasi tersebut, maka semakin besar juga perasaan bersalah Logan kepada Raelynn. Logan memijat kepalanya yang sudah terasa sangat pening itu, dia sekarang berada dalam dilema untuk meninggalkan Raelynn begitu saja seperti niat awal atau berubah pikiran dengan bertanggung jawab dan menikahinya, melupakan sosok Viola dan memulai lembaran hidupnya yang baru.

Logan terus termenung sembari menatap kosong pada berkas yang saat ini berada di genggaman tangannya. Kini Logan tahu dengan jelas darimana luka-luka itu berasal, dia tidak mungkin tutup mata setelah mengetahui segalanya. Jika Logan melakukan hal sama dengan tidak bertanggung jawab menikahi, maka dia sama saja dengan mereka yang telah menyakiti Raelynn, bukan?

“Tuan Logan?” Panggilan dengan nada lembut dari Raelynn seketika menyadarkan Logan dari lamunannya.

“Hmm … Bagaimana keadaanmu selama ini? Kau sudah tahu tentang pernikahan Tuan Javier, bukan? Lalu bagaimana dengan hubungan pertemanan kalian? Masih baik-baik saja, bukan?”

Logan segera menyembunyikan berkas informasi yang dia dapatkan. Lalu pertanyaan yang baru saja dia lontarkan hanya untuk menguji, apakah Raelynn akan mengatakan yang sejujurnya kepadanya atau malah menyembunyikannya.

“Ya … Dia sudah menikah beberapa hari yang lalu, tapi hubungan pertemanan kami masih tetap baik seperti sebelumnya,” jawab Raelynn berusaha menyembunyikan fakta yang sebenarnya, padahal Logan sudah mengetahui segalanya.

“Dia sedang berbohong!”

Logan berkata dalam hatinya, dia semakin menatap lekat wajah Raelynn yang sepertinya habis menangis lagi.

Entah mengapa tatapan Logan membuat Raelynn merasa tidak nyaman. Untuk menghindari tatapan itu, Raelynn segera berpamitan dengan berkata, “Jika sudah tidak ada lagi yang perlu di bicarakan … kalau begitu aku akan pergi sekarang! Terima kasih untuk pakaiannya.”

Logan tetap diam untuk beberapa saat, membiarkan Raelynn melangkah menuju pintu keluar. Namun, ucapan tegas Logan kembali menghentikan langkahnya yang sudah hampir menyentuh gagang pintu. Dimana Logan berkata, “Kita belum selesai bicara, Nona Raelynn!”

“Jika ini tentang kejadian semalam, maka tidak perlu lagi untuk kita bicarakan. Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku tidak membutuhkan kompensasi apapun darimu, Tuan Logan.”

Raelynn menegaskan, sebab dia tidak ingin mendengar apapun lagi yang semakin melukai hatinya. Dengan keputusan yang sudah bulat untuk melupakan kejadian semalam, Raelynn langsung meraih gagang pintu di depannya dan bersiap pergi.

Hingga perkataan Logan kembali menghentikannya, “Bagaimana jika aku berubah pikiran dan ingin menikahimu?”

“Tidak perlu, Tuan Logan! Dan satu hal lagi, tolong jangan hukum Asistenmu serta Dokter itu. Pada dasarnya mereka tidak salah apapun.”

Raelynn kembali menolaknya dengan tegas, dia hanya meminta agar Logan tidak menyalahkan siapapun terutama pada Gavin dan Ava. Setelah mengatakan itu, Raelynn langsung saja membuka pintu dan pergi dari sana begitu saja tanpa bisa Logan hentikan lagi.

Logan hanya bisa menatap kepergian Raelynn dengan hati yang penuh kebimbangan. Di satu sisi, Logan memang masih ragu untuk menikahinya. Namun, di sisi lain dia tidak mungkin lepas dari tanggung jawabnya begitu saja.

Niatnya sejak awal adalah membantu Raelynn, meski pada akhirnya Gavin mengacaukan segalanya dengan menjebaknya dan Raelynn. Bagaimana pun juga Gavin adalah orangnya, apapun kesalahan yang Gavin lakukan termasuk kesalahannya.

...****************...

Sementara itu, Raelynn langsung bertemu dengan Gavin dan Ava begitu keluar dari dalam kamar hotel milik Logan. Dia cukup terkejut, karena kedua orang itu langsung menghalangi jalannya tanpa mengatakan apapun. Lagi-lagi Raelynn hanya tersenyum, menyembunyikan seluruh lukanya sembari berkata, “Bisakah kalian berdua memberikan aku jalan?”

“Nona!” Gavin dan Dr. Ava menatap Raelynn penuh penyesalan dan rasa bersalah.

Raelynn hanya menampilkan senyuman manisnya yang penuh luka. Lalu kemudian, dia kembali melangkahkan kakinya pergi melewati kedua orang itu tanpa sepatah kata pun yang terucap. Perasaan Gavin dan Dr. Ava terasa teriris ribuan sembilu, melihat punggung rapuh Raelynn yang semakin berjalan menjauh dari pandangan matanya. Dr. Ava bahkan sudah kembali menangis terisak merutuki kesalahannya.

...****************...

Lain halnya dengan Gavin yang segera menyadari ada seseuatu yang salah dengan ekspresi kesedihan di wajah Raelynn barusan. Dia pun segera masuk ke dalam kamar Logan untuk menanyakannya secara langsung apa yang telah terjadi pada mereka. Dan tentang apa saja yang telah mereka bicarakan, kenapa Logan membiarkan Raelynn pergi begitu saja dengan ekspresi sedihnya yang penuh luka.

“Logan!” seru Gavin yang hanya ditanggapi lirikan saja oleh Logan, “… sebenarnya apa yang yang sudah kau bicarakan dengan Nona Raelynn? Kau tidak lepas dari tanggung jawabmu sebagai seorang pria, bukan?” lanjutnya mencoba menebak apa yang terjadi.

“Dia sendiri yang menyuruhku untuk melupakan kejadian semalam. Jadi, kita lupakan saja apa yang sudah terjadi sesuai keinginannya,” jawab Logan dengan santainya, dia benar-benar tidak ingin melihat wajah Gavin untuk saat ini.

“Logan, bagaimana bisa kau bersikap seperti ini? Kau tahu sendiri bahwa Nona Raelynn adalah wanita yang sangat baik, dia akan menerima apapun perlakuanmu kepadanya. Seharusnya kau—”

“Cukup, Gavino Hudson! Jika kau tahu bahwa dia adalah wanita yang sangat baik, lalu kenapa kau juga melakukan rencana jahat padanya? Bukankah dia sekarang harusnya baik-baik saja kalau kau dan dokter gadungan itu tidak memiliki rencana untuk menjebakku dengannya?”

Bersambung ….