NovelToon NovelToon
Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:399.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Dunia Isani seakan runtuh saat Yumi, kakak tirinya, mengandung benih dari calon suaminya. Pernikahan bersama Dafa yang sudah di depan mata, hancur seketika.

"Aku bahagia," Yumi tersenyum seraya mengelus perutnya. "Akhirnya aku bisa membalaskan dendam ibuku. Jika dulu ibumu merebut ayahku, sekarang, aku yang merebut calon suamimu."

Disaat Isani terpuruk, Yusuf, bosnya di kantor, datang dengan sebuah penawaran. "Menikahlah dengaku, San. Balas pengkhianatan mereka dengan elegan. Tersenyum dan tegakkan kepalamu, tunjukkan jika kamu baik-baik saja."

Meski sejatinya Isani tidak mencintai Yusuf, ia terima tawaran bos yang telah lama menyukainya tersebut. Ingin menunjukkan pada Yumi, jika kehilangan Dafa bukanlah akhir baginya, justru sebaliknya, ia mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Dafa.

Namun tanpa Isani ketahui, ternyata Yusuf tidak tulus, laki-laki tersebut juga menyimpan dendam padanya.

"Kamu akan merasakan neraka seperti yang ibuku rasakan Isani," Yusuf tersenyum miring.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Isani memperhatikan rumah yang ada di hadapannya. Sumpah, rumah itu benar-benar mewah. Ia bukan orang miskin yang tinggal di gubuk sebelumnya, rumah Papanya juga tergolong mewah, karena Papanya adalah seorang direktur di salah satu perusahaan swasta. Tapi sungguh, rumah yang ada di hadapannya saat ini, luar biasa mewah, bisa dikatakan seperti istana.

"Ini rumah Pak Yusuf?" tanya Isani saat Pak Jamal memarkirkan mobil di carport.

"Iya, ini rumah Pak Yusuf. Memang Mbak Sani gak tahu? Eh maaf, Nyonya Sani maksud saya," Pak Jamal menepuk mulutnya sendiri. "Bibir ini harus mulai dibiasakan mulai sekarang."

"Apaan sih, Pak," Sani tersenyum. "Panggil kayak biasanya aja gak papa."

"Ya gak bisa gitu Mbak, eh Nyonya. Bagaimanapun, sekarang anda adalah nyonya di rumah ini, istrinya Tuan Yusuf."

"Ini beneran loh Pak, saya baru tahu kalau rumah Pak Yusuf sebagus ini. Soalnya yang saya tahu selama ini, dia tinggal di apartemen."

"Beliau memang jarang menginap disini, lebih sering di apartemen. Tapi mungkin karena sekarang sudah menikah, jadi pengennya tinggal di rumah. Apalagi kalau nanti ada anak, pasti lebih enak di rumah daripada apartemen. Halamannya luas, enak buat main."

Pak Jamal turun lebih dulu dari mobil lalu membukakan pintu untuk Isani. "Barang-barang Nyonya yang ada di kost, sudah saya pindahkan ke kamar Tuan." Ia lalu membuka bagasi, mengambil koper Sani.

Sambil menyeret koper kecil yang semalam dibawa Sani ke hotel, Pak Jamal mengajaknya masuk ke dalam rumah. Sambil berjalan, memberi sedikit informasi tentang ruangan yang mereka lewati.

Isani tak henti-hentinya berdecak kagum melihat kemewahan interior di rumah tersebut. Bisa dibilang hampir semua yang dia lihat, adalah furnitur model lama, namun tetap terlihat mahal dan berkelas.

"Rumah ini tingkat tiga, tapi Nyonya gak usah khawatir capek, ada liftnya," Pak Jamal menunjuk ke arah lift. "Nanti untuk lebih jelasnya, biar Vivi aja yang menunjukkan setiap ruangan di rumah ini. Vi, Vivi," teriaknya. "Vi... "

Seseorang muncul dari dapur, bukan Vivi, melainkan Bi Wati. Dengan senyuman di bibir, wanita yang terlihat sudah sepuh tersebut, menghampiri Pak Jamal dan Sani. Namun saat sudah dekat, langkah kakinya tiba-tiba terhenti. Ia menatap Sani, bergeming untuk beberapa saat.

"Bi, Bi Wati," panggil Pak Jamal. "Bengong aja, gak pernah lihat orang cantik," cibirnya sambil geleng-geleng. "Ini Nyonya Isani, istrinya Tuan Yusuf."

"I-istrinya?" Bi Wati menutup mulutnya yang menganga dengan telapak tangan. Ekspresinya menunjukkan kekagetan.

"Astaga!" Pak Jamal kembali geleng-geleng sambil berdecak. "Kemarin kan sudah aku bilangin, Tuan Yusuf nikah. Dan ini Nyonya Isani, istrinya Tuan Yusuf, nyonya di rumah ini," ia lalu menoleh pada Sani. "Dimaklumin aja ya Nyonya, sudah tua, jadi agak pikun," terkekeh pelan.

"Perkenalkan, saya Isani, Bu," Sani mengulurkan tangannya ke arah Bi Wati. Namun wanita di depannya itu, hanya diam, tak kunjung menjabat tangannya.

"Bi Wati, Bi," Pak Jamal menepuk bahu Bi Wati, membuat wanita tersebut terjingkat kaget. "Ini Nyonya ngajak kenalan, malah bengong aja."

"I, iya Nyonya," Bi Wati lebih dulu mengelap telapak tangannya ke daster yang ia pakai, takut kotor, baru menjabat tangan Sani. "Saya Wati, panggil saja Bi Wati."

Sani mengangguk sambil tersenyum.

"Jangan panggil dia Bu, panggil saja Bi, Bi Wati," ujar Pak Jamal. "Mana Vivi dan Desi?"

"Em... mereka udah gak kerja disini lagi," sahut Bi Wati. "Kemarin lusa, mereka di pecat sama Tuan Yusuf."

"Hah, kok saya gak tahu?" Pak Jamal kaget.

"Kamu kan seharian kemarin gak kesini sama sekali."

Pak Jamal baru ingat, jika kemarin seharian dia ada di tempat pernikahan Yusuf dan Sani. Setelah mengantar mereka ke hotel, lanjut pulang ke rumah. Kemarin lusa, juga cuma pagi aja ada disini. "Tapi kenapa, mereka salah apa?"

Bi Wati menatap Sani untuk beberapa saat, setelah itu menggeleng. "Gak tahu, tiba-tiba dipecat."

"Lha terus, siapa yang akan bersihin rumah segede ini?" tanya Pak Jamal. "Gak mungkin kamu kan? Naik tangga aja, encok kamu langsung kumat."

"Kata Tuan, akan ada orang baru yang akan bersih-bersih dan ngurus cucian."

Pak Jamal garuk-garuk kepala. "Ya kalau mereka gak ada salah, kerjanya juga bagus, kenapa harus ganti orang baru?" Vivi sudah bekerja disini 5 tahun lebih, sementara Desi 2 tahun. Rata-rata yang bekerja disini pasti betah, karena selain gaji lumayan, disini juga tak ada majikan cerewet, Yusuf jangan pulang kesini.

"Aku juga gak tahu," sekali lagi, Bi Wati menatap Isani.

Sani merasa aneh dan kurang nyaman dengan tatapan Bi Wati padanya. Menurutnya, tak seharusnya seoarang asisten rumah tangga menatapnya hingga seperti itu, mana berkali-kali. Tapi, wanita itu terlihat baik, entah apa maksud dari tatapannya.

"Eh, anterin Nyonya ke kamar Tuan, biar dia bisa istirahat," Pak Jamal mendorong koper Sani ke arah Bi Wati.

"Mari saya antar." Bi Wati hendak menarik koper, tapi Isani lebih dulu menarik benda tersebut.

"Biar saya yang bawa sendiri," Sani tak enak merepotkan, apalagi Bi Wati sudah berumur.

"InsyaAllah saya masih kuat kalau cuma narik koper," Bi Wati hendak mengambil alih, namun Isani melarangnya.

"Gak papa, saya saja yang bawa."

Bi Wati tak mau berdebat lagi. Ia kemudian mengajak Sani menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai 2, tempat dimana kamar Yusuf berada.

"Bibi udah lama kerja disini?" tanya Isani.

"Lama banget, sejak Tuan Yusuf masih kecil. Kalau gak salah, waktu itu Tuan Yusuf masih berusia 3 tahun saat saya datang ke rumah ini. Ya kalau dihitung-hitung, sudah sekitar 27 tahun saya bekerja disini."

1
Kar Genjreng
bacanya baru shubuh 🤩 usup di usir dari kamar. tau kah ayo bini mu hamildun. makanya bau dirimu mual. maklumi sup 😂. dari malam sudah di gombalin. pagi pagi justru. jadi mumet tanyalah pada Bibi Sup. tu kan Sup makanya hal sepele menurutmu. tetapi itu yang sangat di inginkan sama bini. dan ahirnya Gatot semuanya ,,,wanita itu makhluk paling sensi dan sexi sup. tetapi bikin Suami. ,,,jungkir balik sekarang klepek-klepek di usir bukan gitu sup hormon wanita hamil muda ayo semangat sup calon Papa muda anak mu perempuan Sup ,,, biarpun mandi berkali kali tetap Sani mual dekat Kamu sup 🤩
Ani Suwarni
Fik,Isani hamidun.
dan sepertinya Yusuf yang kena karmanya 😂
selamat menjalani hari² hukumanmu Suf.
tersiksa lahir batin
😂😂😂🤣🤣🤣
Ani Suwarni
sokorrr,kapokmu kapan?
emang enak dicuekin istri?masih mending gak pisah kamar 🤭
Rida Arinda
enak kannnnnnn🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sugiharti Rusli
lha ini pasti bi Wati sama bi Jun belum kasih tahu pak bos kalo kemungkinan sang istri lagi hamil, jadi deh dia masih bingung Sani kenapa seperti benci padanya🤣🤣🤣
Sugiharti Rusli
apa calon anak mereka nanti cewek yah, soalnya si Sani pas mau perayaan effort dandan cantik kan semalam😍😍😍
Sugiharti Rusli
sepertinya si calon jabang bayi lagi mogok sama calon bapak nih gegara coklat ga pakai pita😁😁😁
Sugiharti Rusli
gegara lagi moodswing parah, apapun usaha Yusuf biar Sani mau senyum lagi ambyar total kan🤪🤪🤪
Sugiharti Rusli
kalo mood bumil kek gini mah, susah Suf buat diambil hatinya sekarang mah🤭🤭
Maharani Rani
lanjuttt masih drama baeuddd bumill
Cahaya
lanjut
Cahaya
sani ngidam itu ucluppp
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Kasihan si Yusuf mau ketawa tkt dosa🤭
Yakin ini mah Sani hamil tambah kasihan Ucup,Sani g.mau deket2 Yusuf selama hamil mual katanya😁😁😁
Felycia R. Fernandez
balasan si baby utun dimulai...
pokoknya jangan mau Baek Baek sama ayahmu ya Nak...pokoknya harus julid terus 🤣🤣🤣🤣🤣
Felycia R. Fernandez
mau ikutan viral juga dengan donat yang satu itu Ucup...donat yang muahal dengan bentuk dan rasa yang gak karuan kata² orang yang beli yaaaa
Mamah Nisa
Beneran hamil nih sani...😍
Esther Lestari
wah calon debay nya sudah alergi deket2 bapaknya😂
Patrick Khan
ahhh incup bayik km menolak bapaknya😂😂😂
Lisa Faris
kasihann😄
Ayila Ella
rasain cup tidur diluar loe ntar malam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!