NovelToon NovelToon
Perjalan Cinta Kembar Ezara

Perjalan Cinta Kembar Ezara

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Romansa / Dokter
Popularitas:47.1k
Nilai: 5
Nama Author: farala

Ini adalah perjalanan cinta kedua putri kembar Ezar dan Zara.

Arsila Marwah Ezara, si tomboy itu akhirnya berhasil bekerja di sebuah perusahan raksasa yang bermarkas di London, Inggris, HG Corp.
Hari pertama nya bekerja adalah hari tersial sepanjang sejarah hidupnya, namun hari yang menurutnya sial itu, ternyata hari di mana Allah mempertemukan nya dengan takdir cintanya.

Aluna Safa Ezara , si gadis kalem nan menawan akhirnya berhasil menyelesaikan sekolah kedokteran dan sekarang mengabdikan diri untuk masyarakat seperti kedua orang tuanya dan keluarga besar Brawijaya yang memang 90% berprofesi sebagai seorang dokter.
Bagaimana kisah Safa sampai akhirnya berhasil menemukan cinta sejatinya?


Karya kali ini masih berputar di kehidupan kedokteran, walau tidak banyak, karena pada dasarnya, keluarga Brawijaya memang bergelut dengan profesi mulia itu.

Untuk reader yang mulai bosan dengan dunia medis, boleh di skip.🥰🥰

love you all


farala


💗💗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7 : Bukti bahwa darah lebih kental dari air

Priscilla menatap sinis ke arah pintu yang terbuka. Pintu itu baru saja di lewati Barra. Terdengar suara sergahan kasar menandakan jika Barra memuntahkan seluruh isi perutnya.

Tanpa berniat membantu atau merasa empati, Priscilla justru memilih duduk dengan posisi menumpuk pahanya satu sama lain.

Liam tidak melepas pandangannya dari setiap gerak gerik yang di lakukan Priscilla.

" Anda tidak kasian dengan tuan Barra, nona?" Liam menatap Priscilla tidak suka.

" Kasihan, tapi apa yang harus aku lakukan untuknya? Di pegang sedikit saja , kau liat reaksinya, kan?" Jawabnya dengan nada datar terkesan kesal.

" Setidaknya, anda ada di sampingnya, nona Priscilla. Tuan hanya belum bisa di sentuh oleh orang lain , tapi bukan berarti dia fobia melihat anda ."

" Kau tau apa ? Menurutmu, bagaimana perasaanku di saat aku ingin melepas rindu dan dia menolak ku? Coba kau pikir hubungan macam apa ini, Liam!!" Pekik Priscilla.

Dari dalam kamar, Barra mendengar percakapan itu. Kepalanya seketika berdenyut nyeri memikirkan hubungannya dengan sang kekasih.

Priscilla tidak salah, apa yang dia katakan semua benar.

Pernikahan. Menjalin hubungan yang cukup lama tentu mengarah ke jenjang yang lebih serius. Tapi bagaimana jika fobianya tak kunjung hilang? Apa mungkin ia bisa menikahi sang kekasih ataukah malah tidak menikah seumur hidupnya?

Barra mengambil kotak cincin yang dia beli kemarin di saku jas dan membukanya. Cincin berlian putih jernih dengan kualitas terbaik berkilau di terpa cahaya lampu begitu cantik dan sangat indah di pandang mata.

Itu adalah hadiah yang akan di berikan Barra untuk Priscilla. Namun sekarang dia ragu. Memberikan hadiah ratusan juta itu sebagai ucapan selamat datang ataukah membuat cincin itu menjadi hadiah terakhir perpisahan mereka.

Jujur, bertahan dengan keadaan dirinya yang mengidap fobia aneh dan langka tentu akan menghambat dan menjadi pemicu pertengkaran mereka kelak.

" Haruskah aku akhiri saja? " Barra membatin .

*

*

Mount Elizabeth hospital.

Bayi itu menangis dengan kencang.

Safa tersenyum haru sembari mengusap lembut pundak sang ibu ." Terima kasih untuk kerjasama nya, nyonya. Selamat, putri anda sangat cantik."

Sang ibu pun tersenyum tulus." Maaf merepotkan anda, dok. Tapi anda sangat luar biasa. Saya tidak sengaja mencuri dengar dari seorang perawat kalau anda adalah seorang residen di tahun pertama. Awalnya saya ragu dan tidak percaya dengan kemampuan anda. Tapi begitu melihat raut tegas dan berani dari wajah cantik anda, saya yakin anda orang yang tepat untuk membantu saya."

" Andai anda tau kalau kaki dan tangan ku sangat gemetar ketakutan, anda pasti tidak akan mengatakan itu padaku." Safa menggumam dalam hati di sertai senyum manis menyambut pujian sang ibu.

Safa memperbaiki jilbabnya yang sudah tidak berbentuk, keringat mengucur di sela sela dahi dan pelipisnya. Perasaannya campur aduk karena melakukan itu sendirian di tahun pertamanya menjalani residensi obgyn.

Bukan hal mudah menuntun calon ibu yang sedang mengejan untuk mengikuti instruksi yang dia berikan, bukan hal mudah mengeluarkan bayi dengan panggul sempit seperti yang dia lakukan beberapa saat lalu.

Sekaleng minuman dingin baru saja melewati tenggorokannya ketika benda segi empat di saku jas dokternya berdering.

Melihat siapa yang menghubunginya, Safa pun tersenyum sumringah.

" Assalamualaikum umi."

" Waalaikumsalam salam, bagaimana kabar mu, nak?"

" Alhamdulillah baik, umi dan Abi sehat, kan?"

" Alhamdulillah sayang. Maaf, umi mengganggu mu , kamu pasti sedang sibuk sekarang."

" Tidak juga umi."

" Oiya, umi tidak bisa menghubungi Ara."

" Masa sih."

" Umi telpon telpon dari tadi tapi nomornya tidak aktif."

" Nanti biar Afa coba hubungi. Ada yang penting, umi?"

Keduanya terus mengobrol hingga Safa harus mengakhiri percakapannya karena panggilan darurat datang dari ruang bersalin.

*

*

Jam tujuh malam, saat nya Safa pulang. Sebenarnya ini masih cukup pagi bagi residen tahun pertama sepertinya untuk bisa bersantai dan meninggalkan rumah sakit. Namun, tugasnya akan di gantikan oleh kakak seniornya yang kebetulan baru kembali dari luar kota.

Di stasiun bawah tanah, barulah Safa sempat membuka ponselnya.

" Mbak, aku mau keluar , nanti aku belikan chili crab untuk makan malam kita, love you 😘. "

Bunyi pesan Marwah sekitar jam satu siang tadi.

Safa mencoba menghubungi Marwah , namun nomor telpon adiknya tidak tersambung.

Safa khawatir.

" Dia kemana? Tidak biasanya ponselnya tidak bisa di hubungi."

Di selimuti perasaan was was, Safa memilih naik taksi agar lebih cepat tiba di rumah.

Safa berlari lari kecil begitu tiba di depan pagar. Hal pertama yang dia cari adalah motor sport kesayangan adiknya.

Dadanya yang bergemuruh akhirnya mereda kala Safa mendapati motor besar itu terparkir di samping mobil.

Buru buru, Safa masuk ke dalam rumah.

Aroma kepiting pedas menguar memenuhi seluruh ruangan.

Safa bisa bernafas lega.

" Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam, tumben pulangnya cepat."

" Iya, lagi dapat dispensasi." Ujar Safa menyimpan tas ranselnya di kursi meja makan.

" Mbak pulang tepat waktu, aku sudah sangat lapar. Ayo kita makan."

Safa mencuci tangan dan kembali duduk di depan Marwah.

Sesuap demi sesuap kepiting pedas itu masuk ke mulut mereka.

" Wah....makanan ini paling enak di santap saat suasana hati sedang kacau. Pedasnya bikin lidahku terbakar." Ujarnya mereview makanan dengan lidah menjulur keluar . Tangannya dia gunakan jadi kipas sementara untuk mengurangi sensasi panas , tajam dan menyengat yang datang bersamaan. Netranya berair. Keringat mulai memenuhi kening dan pelipisnya.

" Kenapa seharian ini, nomor mu tidak bisa di hubungi?"

" Hp nya jatuh dan meninggoy di tabrak kendaraan lewat."

Safa menghela nafas.

" Kenapa memangnya? Mbak merindukan ku?" Marwah tersenyum manis.

" Dasar bocah edan. Kami khawatir tau...!!" Pekik Safa kesal. Kekesalannya bertambah karena kepiting yang di beli Marwah pedisnya terasa sampai di ubun ubun.

" Kau beli di mana sih tuan crab ini?" Wajah Safa memerah persis seperti warna kepiting yang dia makan.

" Hahahahaha...di tempat biasa. Maaf karena aku menyuruh chef-nya untuk menambah level pedis nya."

Safa menggeleng. Pitcher minuman kaca yang tadinya terisi penuh dengan air, kini habis sampai tetes terakhir.

" Maksud mbak kami, siapa?"

" Umi telpon."

" Oiya. Apa katanya? "

" Kau di suruh balik ke Indonesia."

" Loh, kok mendadak."

" Mau di jodohkan kali."

" Hush,,jangan asal ya mbak kalau bicara." Protes Marwah.

" Abi Grandfa yang minta. "

Marwah menghela nafas." Pasti di suruh ke Brawijaya."

" Memangnya mau ke mana lagi? HG?" Goda Safa.

" Enak saja."

" Eh,, serius ini. Aku dengar HG siap beroperasi dua bulan lagi di Indonesia."

" Mbak tau dari mana? Aku saja yang tiap hari baca berita tidak pernah liat ."

" Bagaimana juga kau bisa liat kalau yang kamu baca hanya seputaran balapan. Heran. Cewek kok kayak preman."

" Ih..apa sih..itu namanya hobi kali mbak. "

Safa memutar bola matanya malas.

Makan malam selesai , kolaborasi dalam membersihkan di tunjukkan keduanya. Marwah membersikan meja dan Safa mencuci piring.

Safa dan Marwah sudah di tempat tidur. Bak hantu , keduanya mengenakan masker dengan gaya yang sama, bersandar di sandaran tempat tidur sembari menonton acara televisi.

" Kalau aku balik, mbak Afa sama siapa?"

" Sendirilah, aku kan bukan anak kecil."

" Yakin tidak kangen.."

" Mmm.." Safa menatap Marwah ." Sedikit."

Mereka tertawa bersama , saling serang bantal , saling bersenda gurau dan akhirnya terlelap karena kekenyangan.

...****************...

1
SasSya
dr kata2nya masih ada keraguan dlm hati safa
SasSya
Ooooooo
ada sesuatu,bom yg akan meledak nantinya
hati2 Arhannnnn😈
Astrid valleria.s.
Ayo arga kejar cintamuuuuuu...kami semua mendukungmu
SasSya
mencurigakan🤔🤔🤔🤔
SasSya
blm tau saja opa.....
SasSya
dia kagak bilang klo mengincar Safa 😃🤦🏻
SasSya
dasar blm rezeki za gini...
padahal sudah di tawari 😌
SasSya
🤣🤣🤣🤣🙆🏻‍♀️
SasSya
masalah iniiiiii
egois kamu hannnn
Jan gitu dongggg
cewek di dekati ambil hatinya dulu
(grudak gruduk kaya giniiiiii😏)
SasSya
klo di lihat dr profil 2 kandidat ini ,Arhan dan Arga
sama2 bukan orang sembarangan
yg 1 sudah dapat dukungan dr keluarga besar dan Abi Ezar
yg satu pergerakan masih ketinggalan siapa diantara kalian yg akan jadi jodoh safa😃💪🏻💪🏻💪🏻
Eonnie Nurul
the best pokoknya selalu bikin jantung dah Dig dug Karena penasaran ☺️☺️
Eonnie Nurul
apa claud sama arhan pernah ONS tapi arhan gak sadar dan dari malam itu dia punya anak 🤔 kok kayaknya claud sedih banget ☺️
Mardia Emailvivo
kita tunggu lanjutan nya,ada kejadian apa di hari pernikahan Safa nanti,,pasti authorr nya lagi merencanakan se suatu,semangat buat penulis ke cayanggan kami,tunjukan pesona karya mu🥰🥰🥰💪💪💪💪👍👍👍👍👍
Mimma💕
arga hayo semangat,, susulin safa,
Srie Handayantie
susull aja Arga siapa tau disana pernikahan GK jadii, krna suatu hal yg terbongkar 🤭
astagfirullah knpa jadi mendoakan yg engga2 /Facepalm/
Srie Handayantie
misterii nih arhan sama Claudia,, batalin aja atulah sok aku juga kurang setuju arhan sama safaa . soalnya laki2 yg beginii tuh manis dicasing eh hatinya kgak 🤭😅 maaf yaa safaa
Nata Abas
ba Claudia mau bilang pa ya ?? misteri ini
Dyah kartiningrum
Doubel up dong kak😊
Rian Moontero
ayook kejar cintamu Arga,,,🏃🚀🤩🤸
Titik Subekti
buat penasaran aja critanya
mohon 2x up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!