NovelToon NovelToon
DIBUANG SUAMI, DINIKAHI CEO

DIBUANG SUAMI, DINIKAHI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam
Popularitas:39.9k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

​Amira terperangkap dalam pernikahan yang menyakitkan dengan Nakula, suami kasar yang merusak fisik dan mentalnya. Puncaknya, di pesta perusahaan, Nakula mempermalukannya dengan berselingkuh terang-terangan dengan sahabatnya, Isabel, lalu menceraikannya dalam keadaan mabuk. Hancur, Amira melarikan diri dan secara tak terduga bertemu Bastian—CEO perusahaan dan atasan Nakula yang terkena obat perangsang .
Pertemuan di tengah keputusasaan itu membawa Amira ke dalam hubungan yang mengubah hidupnya.
Sebastian mengatakan kalau ia mandul dan tidak bisa membuat Amira hamil.
Tetapi tiga bulan kemudian, ia mendapati dirinya hamil anak Bastian, sebuah takdir baru yang jauh dari penderitaannya yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Jet pribadi milik Sebastian mendarat di Bandara Soekarno-Hatta setelah 16 jam berad di atas awan.

Begitu pintu jet terbuka, udara lembap Jakarta langsung menyapa.

Sebastian turun lebih dulu, lalu mengulurkan tangan untuk membantu istrinya.

“Selamat datang di Indonesia, Sayang,” ucapnya dengan nada lembut tapi misterius.

Amira tersenyum kecil sambil menatap mata suaminya.

“Aku sudah kangen udara Indonesia,” jawab Amira sambil tersenyum tipis.

Begitu kaki mereka menjejak aspal, sosok Diko sudah menunggu di bawah, berdiri tegap di samping mobil hitam mengilap.

“Selamat datang kembali, Tuan dan Nyonya Vanderkus,” sapanya sambil sedikit menunduk.

Sebastian dan Amira menganggukkan kepalanya saat mendengar sapaan dari Diko yang menjemput mereka.

“Terima kasih, Diko. Apakah semuanya sudah siap di villa?” tanya Sebastian.

“Semuanya sudah sesuai rencana, Tuan. Mereka sudah menunggu di sana.” jawab Diko sambil mengangguk kecil.

Sebastian menepuk pundak Diko yang sudah melakukan perintahnya.

Amira mengernyitkan keningnya saat mendengar perkataan suaminya dan Diko.

"Mereka? Siapa ‘mereka’? Bas, kamu nyiapin apa lagi, sih?” tanya Amira yang kebingungan.

Sebastian hanya terkekeh kecil, lalu merogoh saku jasnya dan mengeluarkan sapu tangan sutra berwarna hitam.

Ia melangkah mendekat dan, sebelum Amira sempat protes.

Sebastian menutup kedua mata istrinya dengan lembut.

“Bas! kenapa mataku ditutup seperti ini?” tanya Amira sambil tertawa gugup.

Sebastian tersenyum misterius di dekat telinganya.

“Ssshhh… mulai sekarang kamu nggak boleh buka mata sampai aku bilang.” jawab Sebastian.

“Bas, kamu bukan penculik, kan?” tanya Amira dengan perasaan setengah khawatir.

Sebastian mencondongkan tubuhnya, bibirnya hampir menyentuh telinga istrinya.

“Kalau aku penculik, mungkin kamu satu-satunya korban yang tidak akan pernah aku lepaskan,” bisiknya Sebastian drngan suara lirih.

Amira langsung merinding dari ujung kaki sampai leher.

“B-Bas! Jangan menakuti aku seperti ini." ucap Amira setengah protes, tapi pipinya sudah memerah.

Diko yang melihat dari samping menutup mulutnya rapat-rapat, berusaha keras menahan tawa.

“Maaf, Tuan. Tapi ekspresi Nyonya barusan priceless sekali,” ucap Diko lirih sambil membuang muka agar tidak tertawa keras.

Sebastian mengedipkan matanya dan memintanya Diko untuk diam.

"B-bas, apa masih lama? A-aku takut." ucap Amira.

Sebastian mencoba menenangkannya dengan mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya.

Sebastien memberikannya ciuman khasnya kepada istrinya.

Ia mengetuk jendela Diko agar menutup tirai mobil.

Diko menelan salivanya saat mendengar dan melihat apa yang dilakukan Sebastian.

Setelah menutup tirai nya, Diko kembali fokus menyetir.

Sementara itu di kursi belakang, terdengar suara desahan Amira.

"B-bas, ada Diko yang mendengar kita." ucap Amira dengan suara lirih.

Sebastian melepaskan dasinya dan menutup mulut mungil Amira.

"Cantik sekali kamu, sayang." ucap Sebastian yang langsung melepas pakaiannya.

Kemudian Beras melepaskan pakaian yang dikenakan oleh istrinya.

"Mmmmpphh.."

Diko langsung memakai headset nya agar tidak mendengar suara ritual mereka.

Di kursi belakang, Deras membolak-balikkan tubuh istrinya yang hanya bergumam kecil.

"Sayang, kamu membuatku panas sekali." gumam Sebastian.

Amira mencengkram erat punggung suaminya saat sudah berada di puncak.

Sebastian langsung terkulai lemah sambil membuka dasi yang menutup mulut istrinya.

"Terima kasih, sayang." ucap Sebastian yang kembali memakai pakaiannya.

Ia juga membantu Amira memakai pakaiannya yang ia lepas tadi.

Diko melepaskan headset nya dan kembali membuka tirai.

"Sebentar lagi kita sampai di Villa, Tuan." ucap Diko.

Sebastian menganggukkan kepalanya sambil memakai kembali dasinya.

"Kamu nakal, Bas." ucap Amira.

Sebastian tertawa kecil dan ia akan memintanya lagi nanti malam.

Amira menggelengkan kepalanya dengan mantan yang masih tertutup sapu tangan.

Tiga puluh menit kemudian mereka telah sampai di Villa Winterhil.

Casandra sudah menunggu kedatangan mereka berdua.

Pak Herman dan Bu Endah menahan tangisnya saat melihat mobil berhenti di depan Villa.

Sebastian turun dari mobil dan membukakan pintu samping.

"Ayo, sayang. Kita turun dari mobil." ajak Sebastian sambil menggenggam tangan istrinya.

Sebastian berjalan menuju ke arah orang tua Amira yang telah berdiri di hadapan mereka.

"Aku buka ya, sayang. Jangan menangis." ucap Sebastian sambil melepas sapu tangannya.

Amira membuka matanya perlahan-lahan dan melihat kedua orang tuanya ada di hadapan.

"Bapak.... Ibu...." suara Amira seperti tertahan di tenggorokannya.

Amira langsung memeluk mereka berdua sambil menangis sesenggukan.

"Maafkan Amira, Pak, Bu. Amira sudah salah karena menikah dengan Nakula. Maafkan, Amira. Pak. Bu." ucap Amira.

“Shhh… tidak apa-apa, Sayang. Sekarang yang penting kamu di sini bersama kami,” ucap Pak Herman sambil memeluk putrinya erat.

Bu Endah meneteskan air mata, tangan kecilnya menyeka pipi Amira yang basah karena tangis.

“Anakku,nakhirnya kamu kembali. Ibu sangat merindukanmu,” ucap Ibu Endah.

Amira menggenggam tangan mereka, matanya berkaca-kaca.

“Maafkan Amira, Pak, Bu. Amira sudah terlalu lama pergi. Tapi pi sekarang aku di sini,” ucap Amira lirih.

Sebastian berdiri di samping, menatap keluarga istrinya dengan lembut.

“Pak, Bu. Amira sekarang aman, dan kami akan menjaganya dengan baik. Dia tidak sendiri lagi,” ujar Sebastian dengan suara tenang namun tegas.

Pak Herman menatap Sebastian, kemudian tersenyum tipis meski matanya masih berkaca-kaca.

“Aku percaya padamu, Sebastian. Terima kasih sudah menjaga anakku,” ucapnya hangat.

Bu Endah menggenggam tangan Sebastian dan menatapnya dengan penuh rasa terima kasih.

“Kamu membuat ibu tenang dan kamu membuat Amira kembali dengan selamat.”

Amira menoleh ke arah Sebastian, memeluknya erat.

“Bas, terima kasih. Terima kasih sudah menolong aku, membawaku kembali dan menjaga aku.”

Sebastian membalas pelukan itu, membisikkan di telinga istrinya:

“Selalu, Mira. Aku akan menjaga kamu selamanya."

Kemunculan Sebastian mengajak semuanya masuk kedalam Villa.

Casandra dan Bu Endah sudah menyiapkan masakan kesukaan Sebastian dan Amira.

"Ayo, kita makan dulu." ucap Casandra.

Mereka semua duduk mengelilingi meja makan besar di ruang makan Villa Winterhil yang hangat dan penuh aroma masakan rumahan.

Di meja sudah tersaji nasi hangat, ayam goreng bumbu kuning, sambal terasi, dan sayur asem buatan Bu Endah.

Casandra menatap senyum bahagia di wajah Amira dan menarik napas lega.

“Rasanya baru sekarang, Ibu bisa lihat kamu makan dengan tenang, Nak,” ucap Ibu Endah.

Amira tersenyum, menatap ibunya, lalu menatap ke arah Bu Endah dan Pak Herman.

“Ibu, Bapak, aku minta maaf kalau aku bikin kalian khawatir selama ini.”

Bu Endah menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.

“Yang penting sekarang kamu bahagia, Nak. Ibu sudah tidak minta apa-apa lagi.”

Beberapa saat suasana makan berlangsung damai sampai Bu Endah tiba-tiba menatap ke arah Sebastian.

“Kami sempat datang ke rumah Nakula, waktu kamu tidak Pern pulang lagi ,” ucap Bu Endah pelan.

Amira dan Sebastian menoleh bersamaan, ekspresi mereka berubah serius.

“Apa yang terjadi di sana, Bu?” tanya Amira perlahan.

Bu Endah menghela napas panjang, lalu melanjutkan.

“Waktu itu, Ibu pikir bisa bicara baik-baik dengan Nakula. Tapi ternyata dia memperlakukan kami dengan sangat tidak sopan.”

Pak Medi menganggukkan kepalanya dan mengatakan hal yang sama seperti apa yang dikatakan oleh istrinya.

“Benar. Dia bahkan bilang, menikahi kamu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya. Dia mengatakan kalau kamu tidak berguna, tidak bisa memberinya keturunan, dan hanya membawa sial.”

Ruangan seketika hening dan Amira menunduk dan air matanya mengalami.

Sebastian menepuk lembut tangan istrinya dan menatap kedua mertuanya dengan senyum santai.

“Kalau begitu, saya harus berterima kasih pada Nakula,” ucap Sebastian tiba-tiba.

Semua orang di meja menatapnya bingung.

Sebastian melanjutkan dengan nada setengah bercanda.

“Kalau dia tidak sebodoh itu, saya tidak akan pernah mendapatkan berlian seindah Amira.”

Pak Herman menatapnya sebentar sebelum tertawa keras, disusul oleh semua orang di meja makan.

“Berlian? Kamu ini pandai juga menggombal ya, Nak Sebastian!” ucap Bu Endah sampai tertawa geli.

Sebastian ikut tertawa dan menatap istrinya penuh cinta.

“Benar, Bu. Nakula itu bodoh. Sudah dapat berlian murni, malah memilih batu kerikil yang bahkan tidak bisa memantulkan cahaya.”

Semua kembali tertawa lepas, termasuk Amira yang wajahnya kini merah karena malu sekaligus bahagia.

Pak Herman sampai menepuk meja saking geli mendengar celetukan menantunya.

“Hahaha! Kalau begitu biar Bapak yang bilang kalau Nakula memang lelaki paling bodoh yang pernah lahir di dunia!”

Casandra menatap mereka semua dengan mata berkilau haru.

Sudah lama sekali ia tidak melihat tawa yang sehangat itu di rumah besar ini.

1
Erna Riyanto
kok bandara... bukannya lgi di hotel yg sama dgn nakula
Maylia Ahmad
jelaskan lah thor..apa Alexander mengenal almira sebelumnya..
Maylia Ahmad
Al Mira cerai blm siap udah menikah..ini gimana ceritanya perempuan kan ada masa Iddah .trs nikah harus ada waklinya..😄
my name is pho: saat itu Amira kan belum siap bertemu dengan orang tuanya karena ia membantah dan Menikah dengan nakula
total 2 replies
M42H 1Q84L
bagus amira beri pelajaran sama sebastian...biar kapok tuh sebastian bagai mana rasany jd amira yg sllu dikecewakan sebastian yg terlalu baik pd mantanny n tidak mnjaga perasaan amira...terus amira balas ja trs biar tw sebastian bagai mn perasaanmu yg sering dibuat kecewa sama sebastian....
up'ny yg bnyk thor🙏💪
Ariany Sudjana
amira ini bodoh atau gimana sih? sudah punya suami, dan lagi hamil, kok main peluk saja, dan mengabaikan Sebastian, yang jelas adalah suaminya. kalau gini, ya jangan salahkan orang lain, kalau ada pelakor masuk dalam kehidupan mereka
Ariany Sudjana
Sebastian ini mafia kan? kok mudah sekali percaya sama jalang murahan Devia? amira juga sama bodohnya
Evi Lusiana
bodoh ny sebastian
Ningazkazifa
gemes sama bas...laki kok lembek banget🤣
my name is pho: sabar kak. ditunggu kelanjutannya
total 1 replies
Tining Revi
bukan nya td pembukaan hotel tuan alexander di bandung ya. kok dekat dengan gunung bromo. apa aku yg salah baca
my name is pho: terima kasih koreksinya kak.
total 1 replies
Ariany Sudjana
amira kamu bodoh, mau menyelesaikan masalah tapi ga melibatkan Sebastian, ya ga bisa, kan kamu istrinya. Sebastian juga bodoh, masih saja peduli sama Devia, sudah jelas pelakor itu licik, dan ingin menghancurkan rumah tangga kamu
Herdian Arya: hmmmmm betul 22nya bodoh dan banyak janjinya.
total 1 replies
Ariany Sudjana
harusnya sih Sebastian yang berjaga yah di villa, bagaimanapun Sebastian suaminya. dalam situasi seperti amara, peran suami sangat dibutuhkan, selain keluarga yang lain
my name is pho: iya kak.
tapi Amira masih marah jadi nggak mau lihat wajah Sebastian
total 1 replies
Ariany Sudjana
Sebastian ga tegas jadi Amira jadi korban. kalau gini sih alamat Amira pergi dan ga balik lagi ke Sebastian, karena sudah kehilangan kepercayaan
Herdian Arya
maaf saran aja nih, bas tuh kebanyakan omong dan janjinya, melindungi istri dan anak selalu terucap tapi lagi dan lagi kecolongan ga istri ga dirinya sendiri, kaya jual jual obralan yg banyak janjinya.
dew_ii
keren torrr
Andira Rahmawati
coba mira punya sedikit skill..apa gitu yg bisa bantu nemuin suaminya...jgn jadi wanita lemah bisanya cuma nangis aja..
Ariany Sudjana
semoga Sebastian bisa ditemukan dalam keadaan sehat, dan bisa kembali ke Amira dengan selamat juga. dan si pelakor gila Natasya juga harus dihukum berat
Nona Canbas
mampir Thor semangat 💪
my name is pho: terima kasih kak
total 1 replies
Widia
bagus ceritanya..suka bgt..sat set ga bertele"..👍
Evi Lusiana
hrs y kmn² bastian bw pngawal bgus lg pngawal wanita jd k toiletpun ada yg mnjg amira klo d luar rmh
my name is pho: terima kasih kak🥰
total 1 replies
Herdian Arya
bodoh! janji doang mau melindungi ujung-ujungnya kecolongan lagi dan lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!