NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Setelah kematian bayi malangnya yang baru saja lahir, tepat 2 jam setelah itu Ayu Maheswari tewas secara tragis ditangan suaminya sendiri. Jiwanya menolak mendapat perlakuan keji seperti itu. Ayu tidak terima. Ia berdoa kepada Tuhan-nya, meminta dibangkitkan untuk membalaskan dendam atas ketidak adilan yang ia terima.

Begitu terbangun, Ayu tersentak tetiba ada suaminya-Damar didepan matanya kembali. Namun, Damar tidak sendiri. Ada wanita cantik berdiri disampingnya sambil mengapit lengan penuh kepemilikan.

"Tega sekali kamu Damar!"

Rupanya Ayu terbangun diraga wanita lemah bernama Rumi. Sementara Rumi sendiri adalah adik angkat-Raisa, selingkuhan Damar.

Ayu tidak terima! Ia rasa, Rumi juga pasti ingin berontak. Dendam itu semakin tersulut kuat. Satu ambisi dua tujuan yang sama. Yakni ingin melihat keduanya Hancur!

Rumi yang semula lemah, kini bangkit kuat dalam jiwa Ayu Maheswari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

"Mamah juga nggak tahu, apa Afan sudah tahu atau belum, Pah! Tapi kata Damar, dia sudah menyembunyikan nisan Ayu," sahut Bu Fatma merasa resah.

Tuan Galuh bangkit dari duduknya. Ia mengacak rambutnya sekilas, merasa pusing akan masalah yang keluarganya ciptakan sendiri.

Sementara Damar, rupanya pria itu dalam perjalanan menuju rumah Raisa, sebab ada sebuah pesta yang mengharuskan membawa serta pasangannya.

Wajah Damar bagai terpaksa, sebab tidak ada senyum bahagia yang terlukis.

Pukul 19.05 Wib, mobil Damar baru saja tiba di kediaman Suseno.

Damar segera turun, berjalan mantab menapaki teras rumah megah itu.

Diatas, tepatnya di lantai 2, Ayu sedang berdiri sambil melipat kedua tanganya di dada, menatap kearah suaminya yang sudah bersikap penuh wibawa menjemput Raisa. Ayu mengulas senyum tipis, menatap muak sikap tidak tahu diri keduanya.

Di dalam, tepatnya di ruang tamu, Damar sudah duduk disambut oleh Bu Sintia begitu hangat.

Namun, apa yang Damar lihat?

Raisa turun dengan penampilan berantakan. Wanita itu menggaruk-garuk lengannya, dan entah darimana, tetiba badanya timbul bercak merah akibat alergi.

"Raisa, kenapa kamu belum siap-siap? Damar sudah menunggumu dari tadi," tekan Bu Sintia menghampiri putrinya.

Wajah Raisa menahan rasa yang tak karuan ia rasakan, "Mah, badanku gatal-gatal rasanya. Padahal aku nggak makan apa-apa," katanya. Lalu Raisa mendekat kearah Damar.

"Damar, kamu bisa 'kan mengantarkanku ke dokter? Ini rasanya menyiksa sekali. Panas dan gatal," adu Raisa sambil menggaruk badannya.

"Maaf Raisa, tapi aku tidak memiliki waktu banyak! Ini sudah mepet, dan pesta segera di mulai-"

Tap! Tap!

Semua orang termasuk Damar, kini menatap kearah Damar kala mendengar suara derap langkah seseorang menuruni tangga.

"Mas Damar, kamu tidak perlu bingung. Jika Mbak Raisa tidak bisa, maka aku siap menemani kamu menghadiri pesta itu." Ucap Rumi yang sudah rapi dengan gaun terbaiknya. Begitu tiba di samping Ibunya, ia menoleh, "Bu, aku boleh 'kan menggantikan Mbak Raisa? Kasian juga nanti Mas Damar datang sendirian."

Bu Sintia mengangguk cepat, "Iya, tidak apa-apa, Rumi! Kamu sudah serasi sekali dengan Masmu. Sekarang kalian cepat pergi, biar Raisa Ibu yang antarkan berobat."

Rumi tersenyum penuh kemenangan.

Damar hanya mampu membeku. Ia bingung hal apa yang harus ia lakukan sekarang. Sementara ia juga harus hadir dalam pesta rekannya itu. Jadi, mau tidak mau, Damar akhirnya menyetujui.

"Rumi kamu apa-apan sih?!" Raisa sampai menarik lengan adiknya.

Namun bukanya takut, Rumi malah mengusap lembut lengannya. "Maaf, Raisa... Tapi kamu sedang sakit! Aku tinggal dulu, ya!".tekan Rumi tersenyum miring.

"Mah... Kenapa Mamah biarkan Rumi yang gantiin aku." Raisa menatap Ibunya tak terima.

"Sudahlah, Raisa... Kamu juga sedang alergi 'kan? Kamu mau merusak citra nama Damar gara-gara alergimu itu, ha? Sudah... Ayo Mamah antar ke runah sakit."

Raisa tak habis pikir. Kedua matanya nyalang kedepan, melihat bagaimana Rumi memegang lengan kekar Damar menuju mobil.

"Awas saja kamu, Rumi! Aku tidak akan diam, jika kau sampai merebut Damar dariku!" Batin Raisa penuh kebencian.

*

*

"Rumi terimakasih sudah mau menggantikan Raisa." Ucap Damar yang masih fokus pada setir mobilnya.

Rumi tersenyum tipis. Lalu menoleh, "Sebagai calon adik ipar, aku tidak ingin melihat Mas Damar sendirian! Dan... Aku pasti akan membantu Mas Damar dalam hal apapun."

'Mengapa suara Rumi sekarang mirip sekali dengan suara Ayu? Atau... Atau hanya karena aku rindu dengannya.' Kalimat itu hanya mampu berdengung dalam batinya saja. Damar merasa, jika ia saat ini tengah duduk dengan istrinya.

"Mas Damar baik-baik saja 'kan?" Tegur Rumi sambil menyentuh lengan Damar.

Damar hanya mampu melirik sekilas, "Oh... Em, iya. Saya tidak apa-apa."

Dalam batinnya, tak henti-hentinya Ayu berdecak. Ia meludah berkali-kali, merasa jijik harus memerankan balas dendam seperti ini. Akan tetapi, demi membalaskan rasa sakit hatinya, ia jabarkan semuanya dengan rapi.

'Damar-Damar, suamiku... Selamat datang dalam jerat permainan istrimu ini. Kau kita aku telah mati Damar? Heh... Aku hidup demi membalas semua perbuatan keluargamu Damar! Jadi selamat menyaksikan setelah ini.'

Selang beberapa menit, mobil Damar akhirnya berhenti di hotel berbintang ternama Jogyakarta.

"Mas Damar, bisa bantu bukakan pintu? Aku tidak terbiasa memakai heels jadi takut jatuh nanti," ucap Rumi dengan lembut.

Damar mengangguk. "Tentu! Biar aku bantu turun." Selanjutnya Damar segera turun, berjalan mengitari mobil untuk membukakan pintu Rumi.

Dress selutut bewarna maron, dengan terbuka. Rambut di biarkan tergerai indah, membiat penampilan Rumi kini semakin cetar membahana. Para pengunjung pesta banyak yang menganga melihat pesona seorang putri bungsu Pak Darma itu.

"Rumi, peganglah lenganku agar kau tak jatuh," bisik Damar sebelum masuk kedalam.

Rumi tersenyum miring, "Dengan senang hati, Mas Damar."

Setelah itu keduanya masuk, dan di sambut oleh beberapa rekan bisnis yang sudah datang lebih dulu.

"Pak Damar, akhirnya datang juga. Saya merasa tersanjung Anda bersedia hadir di pernikahan saya," seru seorang pria seusianya yang baru saja tiba dengan istrinya. Penampilanya rapi dengan stelan tuxedo bewarna putih.

Damar masih tersenyum.

Dan tak lama, rekannya tadi mengimbuhkan kalimat, "Oh ya... Apa ini calon Anda, Pak? Wah cantik sekali."

"Iya, Anda sangat telihat cocok, Pak Damar," sahut mempelai wanita.

Damar agak bingung harus menjawab apa. Ia menoleh Rumi sekilas, lalu berkat, "Oh... Dia... Dia-"

"Benar, Pak! Saya Rumi, calon istrinya Pak Damar!" Rumi menyela ucapan Damar sambil menyalami kedua mempelai tadi.

"Wah... Selamat ya, Pak Damar! Semoga hubungan Anda segera melangkah sampai jenjang pernikahan." Ungkap Pria tadi dengan wajah bahagianya.

Damar cukup tercekat dengan pernyataan Rumi barusan. Ia menoleh Rumi kesekian detik, namun Rumi hanya membalasnya dengan senyum hangat.

"Doa baik pasti akan kembali dengan baik, Pak!" Jawab Rumi tersenyum elegan.

"Ya sudah, kalau begitu silahkan nikmati pestanya, kami permisi mau kesana dulu." Pamit kedua mempelai tadi.

Tiba-tiba saja lengan Rumi di tarik oleh Damar untuk di ajaknya duduk. Tarikan itu bukan tuntutan. Tapi sebuah ungkapan yang harus Rumi jelaskan pekara kalimat konyol yanh Rumi ungkapkan tadi.

Mereka sudah duduk bersama di meja bundar sebelah kolam renang. Damar menyesap anggur merah sedikit, lalu membuka suara, "Kenapa kamu berkata seperti itu, Rumi? Bukankah itu terlalu lancang, jika Raisa tahu?"

Rumi menarik nafas dalam-dalam. Duduk tenang, sambil mengedarkan pandangan keseluruh ruang yang menurutnya terasa hangat itu. Lalu tatapanya mendarat kearah Damar.

"Raisa tidak akan tahu, jika Mas Damar tidak memberi tahu."

1
Nyonya Gunawan
Plaese thor jgan nanggung" updatenya..
Septi.sari: hihi, baik kak sabar ya🤭😭❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Jadi ayu itu raina putri kandung darma yg di bunuh ma damar..
Septi.sari: benar kak, sejak dulu sudah menjadi incaran untuk di bunuh. miris banget😭🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Penyesalanmu sdah terlambat damar..
Septi.sari: benar kak, nangis deh si damar🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Good job rumi..
Septi.sari: rumi gak kaleng2 kakak🤭🤣
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Kaget g' pasti lah..
Nyonya Gunawan
Ayoooo afan jdi lah detektif cari tau ttg kematian ayu,,keluargamu bnar" iblis..
Septi.sari: kak ❤❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Rumi ternyata afan mencintai kamu,, Kira" Rumi/ Ayu jujur g' y ma afan
Septi.sari: nanti gimana ya, sukanya sama Ayu, tapi ayu di tubuh rumi🤭. afan pasti bingung kak🤣
total 3 replies
Nyonya Gunawan
Cari tau afan ttg kebusukan keluargamu & kematian ayu..
Septi.sari: afan bakal menguak semuanya kak❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Selamat libur thor,,klo bisa double up donk..😁😁
Septi.sari
bab 13 otw kak. septi mau ambil nafas dulu🤭❤❤
Nyonya Gunawan
Masih jdi teka teki..
Nyonya Gunawan
Sebenarnya rahasia apa sich yg ayu ketahui hingga keluarga adipati membunuh ayu
Septi.sari: nanti bakal ketemu di bab2 selanjutnya kak. makasih sudah mengikuti🤗❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Afan cari tau ttg ayu,,
Nyonya Gunawan
Main cantik rumi balas sakit hatimu kpd oran" yg tlah membuatmu terluka..
Septi.sari: 😍😍😍❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Ooooh gtu raisa jahat bget y..
Septi.sari: iya kak, disini raisa udah ngehancurin hidup Ayu Dan Rumi.❤ jahat banget.
total 1 replies
Septi.sari
kak, terimkasih. saya jelaskan ya.

ayu itu istrinya damar yang sudah di bunuh mertuanya sendiri kak. lalu Ayu bertransmigrasi ke tubuh Rumi.

sementara Rumi, dia adik angkat Raisa, selingkuhanya Damar. apa masih bingung kak🤗😍
Nyonya Gunawan
Ayu nich siapa thor,,apa dia jga lemah..
Rumi nich knp jga.
Nyonya Gunawan
Singkatan dri Damar & Ayu
Nyonya Gunawan
Masih bingung ma alur ceritanya..
Nyonya Gunawan
Msh nyimak dlu y thor,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!