NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mafia

Mengandung Benih Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Entah sebuah kesialan atau keberuntungan karna Audrey mengandung anak dari seorang mafia besar dan pebisnis paling berpengaruh di Kanada. Sosok Lucas tidak tersentuh, bahkan tak seorangpun bisa mencampuri bisnis gelapnya. Dia pria yang memiliki wajah sempurna, namun tak sesempurna hatinya.

Kehidupan Audrey mungkin tak akan baik-baik saja jika berkaitan dengan Lucas. Lalu bagaimana Audrey akan menyembunyikan keturunan Lucas? Agar hidupnya tak bersinggungan dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Audrey sedang bersiap tidur dikamarnya ketika mendengar suara ketukan pintu berkali-kali dari luar rumahnya. Dia sangat ketakutan dengan sikap Lucas satu jam lalu. Lucas membuatnya merasa terancam dan terintimidasi hingga ketakutan. Siapapun pasti akan merasakan apa yang Audrey rasakan jika dalam posisi itu. Lucas sangat dominan, hanya dengan menatapnya saja sudah membuat Audrey merasa sangat kecil dan tidak berdaya. Aura Lucas cukup kuat untuk bisa menghancurkan seseorang hingga tidak tersisa lagi. Sangat menyeramkan, itu kesan yang Audrey rasakan ketika pertama kali melihat Lucas di ballroom hotel.

"Itu tidak mungkin Elie, apalagi Bibi Russel." Lirih Audrey cemas. Perasaannya menjadi tidak tenang. Audrey memilih menelfon Elie, setidaknya dia punya seseorang untuk diajak bicara dalam keadaan menegangkan seperti ini. Tak butuh waktu lama, panggilan telfonnya terhubung dengan Elie.

"Ya Audrey? Apa ada masalah lagi?" Cecar Elie. Dalam waktu 1 jam, Audrey menelepon sampai 2 kali. Elie tau jika sahabatnya dalam situasi menakutkan lantaran berurusan dengan Lucas.

"El, seseorang ada di luar dan mengetuk pintu berulang kali. Apa yang harus aku lakukan? Aku sangat takut." Suara Audrey gemetar saking takutnya. Audrey membayangkan Lucas datang kembali dan mengulangi kejahatannya sampai meninggalkan trauma baru yang mungkin bisa menjadi trauma terberat bagi Audrey seumur hidupnya.

Elie ikut panik dan takut mendengarnya. Audrey sendirian dirumah itu, tidak ada seorangpun yang bisa Elie mintai tolong untuk melindungi Audrey detik ini juga.

"Kamu dalam situasi sulit dan aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantumu. Audrey, maafkan aku. Sungguh aku tidak pernah berfikir membawa kamu dalam bahaya dengan membawamu ke rumah itu." Elie hampir menangis mengkhawatirkan keadaan Audrey tanpa seorangpun di sampingnya.

"Tidak Elie, jangan meminta maaf seperti itu, ini bukan salahmu. Tunggu sebentar, Lucas baru saja mengirim pesan padaku."

"Cepat baca, aku ingin mendengarnya. Kemungkinan orang yang mengetuk pintu adalah Lucas, dia pasti menyuruhmu agar membukakan pintu untuknya." Tebak Elie.

Audrey mengedikkan bahu, dia tidak begitu yakin pada tebakan Elie. Sayangnya apa yang Elie katakan hampir benar. Intinya orang diluar sana masih ada kaitannya dengan Lucas. Lucas menyuruh Audrey membukakan pintu dan mendesaknya memberikan informasi selengkap mungkin ketika di tanya,

"Elie, aku harus menutup telfonnya. Nanti jika anak buah Lucas sudah pergi, aku akan menelfon mu lagi. Tolong jangan tidur dulu, aku tidak tau harus bercerita pada siapa lagi selain kamu."

"Baiklah. Kamu harus hati-hati dan segera hubungi aku jika terjadi sesuatu."

"Ya, aku mengerti."

Audrey mengakhiri telfon dan beranjak dari kamar tanpa meninggalkan ponselnya.

Dengan wajah kesal, Audrey menatap 2 orang yang berdiri dibalik pintu ketika dia membuka pintu rumah.

"Tuan kalian sangat tidak masuk akal. Apakah tidak ada hari esok untuk menginterogasi seseorang?! Sekarang sudah sangat malam dan aku ingin tidur!" Geram Audrey kesal.

"Sayangnya Tuan Lucas tidak memberi waktu sampai besok pagi. Nona, tolong kerja samanya. Kami hanya ingin mengajukan beberapa pertanyaan. Jika Nona bisa bekerja sama, kami akan semakin cepat meninggalkan rumah ini." Ujar salah satu dari mereka yang tak lain adalah Joshep.

Audrey memutar malas bola matanya. Dia tidak ada takut-takutnya dengan dua pria bertubuh tinggi dan besar itu sekalipun secara fisik tubuh mereka hampir mirip dengan Lucas. Aura seseorang memang paling berpengaruh. Dan itu yang membuat Audrey merinding jika melihat Lucas.

"Pria itu memang ada gila-gilanya! Tidak punya hati, tidak punya sopan santun dan berbuat seenaknya! Dia pikir aku bukan manusia yang bisa seenaknya diganggu seperti ini?! Menyebalkan!" Audrey menggerutu meluapkan kekesalannya pada Lucas di depan Jose dan Joshep. Anggap saja 2 orang itu adalah perwakilan dari Lucas dan Audrey berharap salah satu dari mereka menyampaikan ucapannya pada Lucas.

Jose dan Joshep saling pandang. Mereka heran melihat Audrey begitu membenci Lucas sampai berani mengumpatnya. Seumur-umur baru kali ini mereka melihat ada wanita yang tidak menyukai Lucas. Diluar sana, meski Lucas terkenal dingin dan kejam, para wanita tetap menjadikan Lucas sebagai pria impiannya. Tidak peduli sedingin dan sekejam apa sosok Lucas. Bagi mereka ketampanan, kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki oleh Lucas mampu menutupi kekurangannya.

"Apa?! Kalian ingin mengadu padanya? Adukan saja! Dia memang pria tidak punya hati!"

Dua pria itu kompak menggeleng. Mengadu pada Lucas sama saja mereka memprovokasi Lucas untuk melenyapkan nyawa seseorang. Apalagi seorang wanita seperti Audrey yang terlihat wanita baik-baik. Buktinya Nyonya Russel diselamatkan dan diberi tumpangan selama berhari-hari.

"Nona, kami hanya ingin tau dimana Anda menemukan Nyonya Russel? Bagaimana keadaan Nyonya saat itu dan situasi disekitar Nyonya Russel ditemukan? Katanya hutan itu sangat sepi saat Anda datang menyelamatkan Nyonya Russel. Nona, tolong jelaskan situasinya pada kami." Cecar Jose yang hampir tanpa jeda.

Audrey melotot kesal. "Apa bicaramu bisa lebih cepat lagi?!" Tanyanya menyindir. "Aku bahkan sudah lupa pertanyaan pertama!"

"Puuftt,,," Joshep hampir menyemburkan tawa jika saja tidak menutup mulutnya rapat-rapat.

"Kamu menertawakanku?!!" Geram Audrey jengkel.

"Tidak Nona, saya menertawakan Jose. Terimakasih sudah memarahinya, dia sudah lama tidak dimarahi wanita."

Jose melirik tajam dan melayangkan tinjuan di lengan Joshep. "Jalankan tugas dengan benar!" Tegurnya.

Audrey menghela nafas melihat kedua pria itu. Jika dilihat-lihat, dua pria itu seperti pria pada umumnya, tapi tekanan dari Lucas membuat keduanya terlihat kaku.

"Ulangi pertanyaannya dan tanyakan satu-satu sampai aku selesai menjawab!" Titah Audrey. Pada akhirnya dia tidak tega dan mau meladeni semua pertanyaan dari mereka.

"Terimakasih atas kerjasamanya Nona. Maaf sudah mengganggu waktu istirahat Anda. Kami permisi." Pamit Jose setelah mengantongi informasi dari Audrey.

"Tunggu, apa kalian yakin akan pergi ke hutan sekarang? Ini sudah sangat malam, tunggulah sampai besok pagi." Audrey tidak sejahat itu sampai acuh pada keselamatan orang lain meski tidak mengenal mereka secara pribadi.

"Tuan Lucas tidak memberi kelonggaran waktu. Kami juga sudah terbiasa menjelajahi hutan." Jawab Joshep.

"Baiklah, terserah kalian saja." Kata Audrey sembari mengibaskan tangannya dan masuk ke dalam rumah.

Jose dan Joshep menatap pintu yang baru saja

saja ditutup dan terdengar dikunci oleh Audrey.

"Gadis itu sangat unik. Menurutku dia cocok jika dipasangkan dengan Tuan Lucas." Ujar Joshep spontan.

"Jangan bicara sembarangan, kepalamu akan jadi taruhannya jika Tuan Lucas sampai tau kau bicara omong kosong seperti itu!" Tegur Jose mengingatkan.

Joshep segera memukul pelan mulutnya sendiri karna sudah bicara lancang.

"Apa yang lain sudah sampai?" Tanya Joshep. Jose tidak menjawab, tapi dia langsung mengeluarkan ponsel dan menghubungi orang yang ditugaskan untuk ikut kehutan dengannya.

"Tunggu disana, kami akan sampai dalam 5 menit!" Tegas Jose kemudian memutuskan sambungan telfonnya.

1
nyaks 💜
anaknya Justin yang jdi doesen baru??
Mifta Nurjanah
seorang Lucas?jatuh cinta??omggggggg!!!
⍥⃝⃝꩗ᴜᥱ֟፝ᥱɴ_𝔅𝔢𝔢𖹭.ᐟ🐝
Biasanya yg pemeran namanya Clara sering jdi bibit pelakor thor. tapi mudah2 an d othor gak ya 😁😁
Ayna Adam
Ditunggu updatenya kak 😘
Lela27
keren
Mifta Nurjanah
omgg!!makin seruu ajaa coo
Pa Muhsid
nanti kalo udah bucin setengah hidup baru tau rasa 🙄🙄🙄
Kotin Rahman
eeeemm trnyata si Henri to dosen killer itu.....ga tk ada slah pham dan dendam terhadap emely.....justru sebaliknya Henri emely brjodoohh, lanjut Kak icha 🙏🙏🙏🙏
Mc Huang
Noah kah ne pasti Noah ingin kejar Daisy ne
Hana_ Rsya
keren
Sugiharti Rusli
etapi bisa juga sih dia datang buat misi mencari tahu siapa pembunuh sang ayah yah, apalagi dulu kasusnya langsung ditutup kan, karena ga ada bukti kuat selain tembakan Emily
Sugiharti Rusli
apa dia memang sudah tidak mengenal Daisy dan Emily, atau dia sengaja ga mau mengenal mereka saat sedang jadi dosen
Martina Metu
kapan baru bertemu desy
Sugiharti Rusli
sepertinya dosen itu putranya Justine yang dulu pengawal di rumah Lucas yah
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
ardiana dili
lanjut
Sri Rahayu
ohh ternyata dosen baru Daisy dan Emily anaknya Justin, bodyguard dirumah Lucas yg tertembak mati....lanjut Thorr 😘😘😘
Maya Sari
betulkan dosen nya itu Henry anaknya Justin Krn dari usia pasti jauh berbeda n dulu hanry jg kuliah d luar negeri dia pulang saat pemakaman ayah nya. kok khawatir ya Henry nyimpen dendam pd emely Krn mendengar omongan emely n Daisy saat d makam saat emely k sana jgn2 org yg pakai topi n masker yg Daisy liat itu Henry 🤔. emely harus hati2 nih takutnya Henry diam2 ingin menjebak nya tuk balas dendam ayah nya
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Ayna Adam
Ternyata dosen galak dan tampan itu Henry
Semoga aja Henry tidak balas dendam ke Emily tentang kematian Paman Justin
Karna Emily tidak salah
Semoga aja Henry jatuh cinta sama Emily ya Kak Icha
Lanjut lagi kak updatenya 🥰
Dian Rahmawati
wah henry yg jd dosen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!