NovelToon NovelToon
Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:52.5k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama dan kedua sebelum ke novel ini...

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya sepert

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 7 — Simbol Sihir

Sebuah lorong yang panjang dan gelap adalah hal yang Liu Yuwen temui ketika memasuki kuil.

"Aku tidak bisa memastikannya ada tetapi sebaiknya kau hati-hati pada jebakan di tempat ini." Bai Huahua mengingatkan.

Liu Yuwen mengangguk, ini bukan kali pertama ia mendatangi kuil-kuil seperti ini sehingga tidak mengherankan jika ada banyak jebakan di dalamnya.

Liu Yuwen menciptakan beberapa bola cahaya yang melayang disekitarnya sebagai penerangan.

Belasan langkah terus memasuki kuil tersebut, Liu Yuwen tiba-tiba merasakan lantai yang ia injak sedikit bergetar.

Getaran itu seperti langkah kaki yang dilakukan oleh banyak orang secara bersamaan, terlebih ia sedang bergerak menuju ke lokasi Liu Yuwen berada.

"Oh, kupikir akan ada siluman yang menghadang, ternyata yang mendiami tempat ini adalah mahluk sepertimu." Liu Yuwen menarik Pedang Pembasmi Raja ketika menemukan yang bergerak tersebut adalah pasukan tengkorak.

Biarpun hanya kerangka tengkorak biasa namun mereka memakai senjata serta baju pelindung. Tinggi tengkorak itu sekitar dua meter, matanya bersinar kemerahan namun untungnya Liu Yuwen pernah beberapa kali melawan pasukan tengkorak seperti ini.

Liu Yuwen yang pertama kali menyerang pasukan tengkorak tersebut, dalam sekali tebasan, ia mampu menghancurkan beberapa tengkorak sekaligus.

Biarpun memakai baju jirah yang kuat, semua itu tidak berarti pada ketajaman Pedang Pembasmi Raja.

Terlebih pasukan tengkorak itu hanya memiliki kekuatan ditingkat Kultivator Alam Raga, membuat Liu Yuwen bisa menghabisi mereka dengan mudah.

Dalam waktu singkat, Liu Yuwen menghancurkan seluruh pasukan tengkorak itu yang hanya berjumlah seratus jiwa.

"Hm, ini seharusnya bukan yang terakhir..." gumam Liu Yuwen sambil menatap lorong kuil yang gelap.

Kuil atau tempat yang memancarkan aura kematian pasti memiliki tingkat bahaya yang sangat tinggi.

Benar saja, ketika Liu Yuwen melangkah lebih dalam, pasukan tengkorak lain bermunculan dan kekuatannya jauh lebih kuat dibandingkan yang sebelumnya.

Pasukan tengkorak gelombang kedua mempunyai kekuatan Alam Nirvana dengan mereka berjumlah puluhan jiwa namun Liu Yuwen masih bisa mengatasi mereka dengan kemampuan yang dimiliki.

Dipasukan tengkorak berikutnya, jumlah mereka lebih sedikit namun kekuatan mereka setara dengan kultivator Alam Kaisar Tahap 3.

Meski membutuhkan sedikit waktu, Liu Yuwen bisa menghancurkan mereka, qi yang dimilikinya sudah berkurang hampir setengahnya setelah melawan pasukan tengkorak selama beberapa waktu.

"Apa kau ingin mengisi qi'mu kembali?" Tanya Bai Huahua yang melayang disamping Liu Yuwen.

"Tidak perlu, aku akan beristirahat setelah pertarungan selanjutnya."

Pasukan tengkorak itu tidak memiliki harta yang berharga untuk dipungut oleh Liu Yuwen, selain itu senjata yang mereka bawa langsung berubah menjadi debu ketika mereka dihancurkan.

Liu Yuwen kembali melangkah maju lalu pasukan tengkorak lainnya kembali menghadang.

Liu Yuwen mengerutkan dahinya ketika pasukan tengkorak yang dihadapi saat ini hanya berjumlah tiga jiwa saja.

Dua diantara mereka memiliki kekuatan Alam Kaisar Tahap 6 sementara satu tengkorak yang memakai mahkota emas dikepalanya mempunyai kemampuan Alam Kaisar Tahap 7.

"Hm... Seharusnya kau mengisi qi'mu tadi." Bai Huahua berkomentar setelah meraba kekuatan tiga tengkorak itu.

Liu Yuwen tersenyum tipis, jelas gadis kecil itu menyadari batas kemampuan dirinya, melawan ketiga tengkorak itu bukanlah hal mudah dikekuatan Liu Yuwen sekarang.

Ketiga tengkorak itu maju terlebih dahulu sebelum Liu Yuwen menemukan strategi untuk membunuh mereka.

"Elemental Es — Dunia Daratan Es!"

Liu Yuwen menghentakkan kakinya yang kemudian menciptakan serpihan es dan menyebar kesekitarnya dengan cepat.

Tiga tengkorak yang sedang berlari ke arah Liu Yuwen kesulitan meraih keseimbangan ketika tiba-tiba lantai yang mereka injak menjadi licin, alhasil mereka terjatuh bersamaan.

Liu Yuwen tidak berhenti sampai di sana, ia kemudian menciptakan duri-duri es yang melayang disekitarnya.

Ketika Liu Yuwen menjentikkan jari, seketika duri-duri es tersebut menembak ke arah tiga tengkorak tersebut. Duri-duri es itu tidak cukup untuk membunuh mereka namun tujuan Liu Yuwen bukan ke sana.

Setiap duri es yang Liu Yuwen tembakkan mengandung racun es yang bisa membekukan apapun disentuhnya.

Tubuh tengkorak itu perlahan mulai diselimuti es hingga akhirnya tubuh mereka tertutup es sepenuhnya.

Liu Yuwen tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, menggunakan Teknik Pedang Raja, Liu Yuwen menembakkan energi pedang putih ke arah ketiga tengkorak tersebut.

Sebuah ledakan dahsyat terjadi ketika energi pedang itu menghantam tiga tengkorak, membuat kuil bergetar seolah terjadi gempa kecil. Diwaktu yang bersamaan, tiga tengkorak itu sudah menghilang menjadi debu.

"Oh, aku tidak menduga kau akan langsung mengarahkan kekuatan penuhmu untuk menghabisi mereka dalam sekali serangan..." Bai Huahua sedikit terkejut.

"Ini cara terbaik yang kupunya, bertarung dengan mereka sekaligus hanya membuang-buang waktu. Selain itu, aku harus menggunakan segala trik yang kumiliki agar bisa mengalahkan mereka." Liu Yuwen mengangkat bahunya.

Liu Yuwen kali ini tidak langsung melangkah setelah membunuh tiga tengkorak tersebut melainkan mengisi qi'nya selama beberapa waktu.

Sesudah dirasa cukup, Liu Yuwen melanjutkan perjalanannya hingga akhirnya ia tiba di ujung lorong.

Sebuah ruangan bundar yang cukup luas dan tinggi adalah pemandangan pertama yang Liu Yuwen lihat ketika sampai diujung lorong tersebut.

Liu Yuwen terpana melihat ruangan itu yang dipenuhi huruf-huruf unik yang tidak pernah Liu Yuwen temui selama hidupnya.

"Apakah kau menemukan sesuatu?" Liu Yuwen menaikan satu alisnya saat melirik Bai Huahua.

Bai Huahua sedang mengamati huruf-huruf tersebut lalu kemudian gadis kecil itu menghela nafas panjang. "Seperti yang aku duga, kuil ini adalah tempat yang kita cari."

"Tempat yang kita cari?" Liu Yuwen kebingungan.

"Ya, bukankah kau ingin pulang ke duniamu dan membalaskan dendam pada adikmu bukan?"

Liu Yuwen mengangguk, tapi ia tidak mengerti apa hubungan balas dendamnya dengan kuil ini.

"Tempat ini adalah cara agar kita bisa berpindah dunia..." Seolah mengerti kebingungan Liu Yuwen, Bai Huahua menerangkan lebih jelas. "Lihat ke tengah ruangan! Itu adalah simbol agar kita mampu berpindah dari dunia ini ke dunia yang lain."

Liu Yuwen terkejut saat mulai memahaminya, ia tidak menduga kuil ini merupakan tempat yang selama ini ia cari.

Bai Huahua lalu mengajak Liu Yuwen mendekati simbol yang ia maksud, simbol itu berbentuk lingkaran serta ada sebuah batu prasasti ditengahnya.

"Kau bilang aku bisa berpindah dunia ditempat ini, bagaimana aku bisa melakukannya?" Liu Yuwen bertanya karena sepertinya ia bisa melihat Bai Huahua mengetahui banyak hal tentang tempat tersebut.

Bai Huahua tidak langsung menjawab pertanyaan Liu Yuwen melainkan mengamati batu prasasti itu.

Bai Huahua kemudian menggeleng pelan. "Seharusnya simbol perpindahan dunia ini bisa langsung dipakai tetapi sepertinya formasinya sudah cukup rusak?"

"Rusak? Apa maksudmu?"

Bai Huahua menghela nafas sebelum menunjuk prasasti itu. "Kau lihat prasastinya, terdapat beberapa pecahan yang hilang. Selama kita belum bisa menemukan pecahan prasastinya maka kita tidak akan bisa menggunakan formasi perpindahan dunia ini."

1
Agus Susilo
up thor
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
saniscara patriawuha.
sikatty mangg liuuuu..
ikka
thor gendeng .baru apdet .gk mikir .jalan jalan mulu giliran udh kaya ..
Ratu surgawi
josssss
Ratu surgawi
jangan tinggalkan jejak
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
lg
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
pembantaian lagi euy...
Zainal Arifin
gassssskeuuuun
Zainal Arifin
joooooooossss
Hanif Purwo nugroho
sekte jembutnya si agung🤣
Luthfi Afifzaidan
lg
Made Suarjana
sudah mulai aktif rupanya othor ini.setwlah sekian lama fakum
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
joooooooossss
Luthfi Afifzaidan
up lg
Luthfi Afifzaidan
up
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!