NovelToon NovelToon
Ibu Susu Untuk Anak Mafia Dingin

Ibu Susu Untuk Anak Mafia Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Ibu Pengganti / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Bayinya tak selamat, suaminya berkhianat, dan ia bahkan diusir serta dikirim ke rumah sakit jiwa oleh Ibu mertuanya.

Namun, takdir membawa Sahira ke jalan yang tak terduga. Ia menjadi ibu susu untuk bayi seorang Mafia berhati dingin. Di sana, ia bertemu Zandereo, bos Mafia beristri, yang mulai tertarik kepadanya.

Di tengah dendam yang membara, mampukah Sahira bangkit dan membalas rasa sakitnya? Atau akankah ia terjebak dalam pesona pria yang seharusnya tak ia cintai?

Ikuti kisahnya...
update tiap hari...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33 #Lucu dan Baik

Perhatian Sahira kini tertuju pada layar laptop yang menyala di atas meja. Sebuah gaun pernikahan berwarna putih elegan terpampang di sana, memicu debaran aneh di dadanya. "Apa dia sedang memilih gaun untukku?" batinnya, melirik Zander. Senyum tipis terukir di bibir manis Sahira, namun tak lama senyum itu memudar saat pintu terbuka dan sosok Tuan Raymond melangkah masuk.

Sahira buru-buru berdiri, sedikit mengulas senyum di wajahnya yang gugup. Namun, kakek tua itu melintas begitu saja, seolah Sahira tak kasat mata. Seakan kehadirannya tak berarti. Sahira menunduk sedih, sampai tiba-tiba suara riang anak-anak menariknya dari lamunan.

"Bibi…"

"Eh… kalian siapa? Kenapa bisa ada di sini?" tanya Sahira, berjongkok di depan sepasang anak kembar yang menggemaskan.

Anak kembar itu tersenyum lebar, menunjuk Joe yang masuk sambil menyeret kursi roda Tuan Raymond. Seharusnya kursi itu dipakai, tetapi kakek itu kukuh ingin berjalan ke kamarnya sendiri. Pandangan Sahira dan Joe pun bertemu.

"Hm… Anda… apa Anda Ayah mereka?" tanya Sahira pada Joe yang kini menghampiri mereka.

"Ya, saya Ayah mereka. Saya juga bagian keluarga ini. Cucu kedua Raymond. Kau sendiri siapa? Apa kau… Sahira?" tanya Joe, menatap wajah Sahira yang begitu mirip dengan wanita yang melahirkan baby Zee. Ia tahu itu dari hasil penyelidikannya.

Sahira menunduk, mengangguk gugup. "Benar, Tuan. Saya ibunya baby Zee dan juga pengasuh di rumah ini," jawab Sahira.

"Bibi nama na capa?" tanya si kembar Joe, mendongak.

"Tak kusangka anak-anak ini juga bagian dari keluarga Zander. Mereka sangat menggemaskan, seperti baby Zee dan Zaena. Tapi kemana ibu mereka?" batin Sahira, penuh tanya.

Sahira kembali berjongkok. "Nama saya Sahira, Tuan kecil, Nona kecil," jawabnya sambil tersenyum tulus. Senyum itu membuat Joe tertegun, terpaku menatapnya.

"Bibi Ca olang na cantik," puji anak kembar itu dengan polos, membuat Sahira tersipu malu.

"Kalian berdua juga cantik dan ganteng, lucu deh," balas Sahira, kembali tersenyum. Joe salah tingkah mendengar pujian itu, karena anak-anaknya memang mirip dirinya.

"Bibi kejja di cini kah?" tanya mereka.

"Hm, iya, kerja jadi pengasuh," jawab Sahira.

"Bibi kejja di lumah na kita aja, jadi pengacuh na kita. Gimana?" mohon kedua anak kembar itu.

Melihat kesempatan emas, Joe langsung menawarkan pekerjaan. "Sahira, permintaan anak-anakku cukup bagus. Bagaimana kalau kau pindah bekerja padaku? Kau lihat sendiri, anak-anakku sangat lucu, manis, dan menggemaskan. Pekerjaan ini tidak akan membuatmu menyesal."

Sahira berdiri.

"Kau tenang saja, gajinya akan kubayar dua kali lipat dari gaji yang diberikan Zander," tambah Joe, tanpa ragu menyebut nominal fantastis.

"Dua kali lipat? Maksudnya empat miliar? Wow, itu banyak sekali…" batin Sahira, takjub. Namun, sebelum ia sempat berucap, sebuah tangan kekar melingkar di perutnya.

Sahira terkejut melihat Zander sudah bangun, dengan raut muka dingin dan tatapan kesal yang tajam tertuju pada Joe.

"Om Cendel, napa peluk Bibi Caila?" sungut dua anak kembar itu, mengerucutkan bibir mungil mereka.

"Kalian jangan menggodanya. Dia bukan pekerja di rumah ini dan tidak akan pernah bekerja di rumah kalian," pungkas Zander, melotot. Namun, dua bocah itu sama sekali tidak takut. Sifat pemberani mereka memang turunan Joe.

"Napa Bibi Ca nda boleh kejja di lumah kita?" tanya mereka, berkacak pinggang, menatap sinis pria jangkung itu.

"Karena dia ini… akan jadi istrinya Om, paham?"

Dua anak itu terkesiap. "Isteli na Om? Napa jadi isteli na Om? Bibi Cia nda cukup kah jadi isteli na Om?" cerocos mereka, semakin kesal dan bingung.

"Bukan tidak cukup, tapi Bibi Chia kalian itu sudah bukan istrinya Om," jawab Zander, gemas melihat keponakannya yang banyak tanya. Joe di belakang mereka hanya menahan tawa, merasa dua anaknya tak suka dengan niat Zander yang tiba-tiba ingin menikahi wanita lain.

Anak kembar itu terkejut lagi. "Napa gitu, Om?"

Joe akhirnya menyahut. "Bibi Chia itu sudah membohongi keluarga kita. Pembohong dan pengkhianat tidak pantas berada di rumah ini, anak-anak."

"Oh… baguc deh kalo gitu, Papa."

Sahira sedikit terkejut mendengar ucapan itu. "Kenapa kalian sangat tenang? Apa kalian tidak suka sama Bibi Chia?" tanyanya.

Sepasang anak kembar itu mengangguk cepat. "Bibi Cia olang na celewet, cuka malah-malah. Mau diajak main, celalu caja tolak kita. Bibi Cia olang na nda celu, nda baik. Celing ejek kita anak yatim. Balu diliat aja, mata na melah. Nda cepelti Bibi Ca yang ceyum cama kita," curhat mereka. Sahira tersipu lagi, sementara Joe terdiam kaget, baru tahu anak-anaknya diperlakukan buruk oleh Balchia.

"Cih, dasar wanita kurang ajar, untung saja bukan aku yang nikahi dia," batin Joe, menggerutu.

"Bibi… mau nda jadi…"

"Ekhem, Om sudah bilang… dia akan jadi istrinya Om, tidak akan jadi pengasuh kalian," ucap Zander, menyela sebelum dua anak itu memohon lagi. Matanya menajam ke arah mereka.

"Om Cendel pellit! Papa…" Dua anak itu langsung memeluk Joe.

"Zan, kau ini… selalu saja dingin pada mereka. Kalau kau begini terus, anak-anakmu juga nanti tidak akan menyukaimu. Apa salahnya sih membiarkan Sahira menjadi pengasuh keponakanmu sendiri?" desis Joe, menenangkan anak kembarnya.

"Salah lah! Kau punya banyak uang, mendingan cari pengasuh lain, jangan istriku," timpal Zander, kesal.

"Istri? Tapi kan aku belum menikah dengannya, kenapa langsung bicara begitu?" batin Sahira, malu tapi juga senang.

"Mencari pengasuh yang bisa dipercaya itu tidak mudah, Zan. Apalagi anak-anakku sering kali tidak di bawah pengawasanku," dengus Joe, menggendong dua anak mungil itu yang kini mulai tenang.

"Ya sudah… kau—" Zander menghentikan ucapannya saat Sahira mendongak meraih telapak tangannya.

"Zan, aku tidak masalah menjaga mereka. Lagian dengan adanya mereka, aku punya teman yang bisa menemaniku merawat baby Zee sama Zaena."

"Tapi Sahira, mereka itu cukup merepotkan," bisik Zander. Ia tahu betul nakalnya dua anak Joe. Karena itulah para pengasuh mereka tak pernah betah.

"Tapi kulihat mereka tidak begitu. Mereka anak yang lucu dan baik," balas Sahira, tak percaya.

Zander memutar bola matanya, namun tertegun melihat mata Sahira yang berkaca-kaca, memohon penuh harap.

"Baiklah," Zander terpaksa setuju. Sahira dan dua anak kembar Joe langsung berpelukan. Sementara Joe, tersenyum penuh kemenangan.

"Anak-anak, Papa mau pulang sekarang. Kalian mau pulang sama Papa atau tinggal di sini?" tanya Joe, melirik Zander yang terkejut.

"Papa pulang aja nda papa, kami mau di cini jaga Opa dulu," jawab mereka, padahal sebenarnya ingin dekat dengan Sahira.

"Ya ampun, kalian ini seperti mengusir Papa! Dasar!" Joe gemas, mengacak rambut mereka lalu berbalik keluar rumah.

Zander menghela napas panjang, ingin bicara pada Sahira, tetapi wanita itu sudah pergi bersama dua keponakannya.

"Cihh… Joe kamvret, dia memang sengaja mengirim anaknya ke sini agar aku tidak mendekati Sahira. Kau pikir aku akan diam saja? Aku tidak akan biarkan kau mencuri Sahira-ku!" gumam Zander, segera menyusul Sahira. Tanpa sadar di lantai dua, Tuan Raymond yang sedari tadi di sana, tampak diam-diam memperhatikan cucu-cucunya yang begitu mudah akrab dengan Sahira.

Raut wajah datar Tuan Raymond terlihat memendam kekesalan. Seolah Sahira punya magnet kuat yang sangat mudah menarik semua anggota keluarganya.

Tiba di kamar baby Z, Zander tak jadi masuk. Ia hanya berdiri di dekat pintu seraya memandangi punggung Sahira dan anak kembar Joe yang mengelilingi baby Zee dan Zaena. Zander bersandar ke pintu dan mulai senyum-senyum sendiri sambil menghayal kehidupannya setelah menikahi Sahira. Namun lamunannya seketika buyar saat ponselnya berdering yang ternyata panggilan dari Ibunya yang menanyakan kenapa mereka tidak diberitahu jika Tuan Raymond sudah pulang dari rumah sakit. Zander mendesis kesal, tak habis pikir Joe tak memberitahukan pada Ibu dan Ayahnya bahwa Kakek tua itu sudah pulang.

Zander kemudian menuju ke kamarnya sendiri karena Ibunya menanyakan bagaimana nasib cucunya tanpa Balchia. Zander langsung mengutarakan niatnya ingin menikahi Sahira setelah urusan perceraiannya dengan Balchia selesai di pengadilan.

“Kau serius ingin menikahi wanita itu? Tapi bagaimana dengan Kakekmu, apa Kakekmu akan bersedia menerima Sahira?” tanya Nyonya Mauren kini dalam perjalanan pulang dari rumah sakit.

“Kalau Mama sendiri bagaimana? Mama sudah yakin merestuiku menikahi Sahira?” tanya Zander duduk di sofa, kemudian suasana menjadi hening. Nyonya Mauren terdiam, ia bingung bagaimana menanggapi pertanyaan putranya itu, karena Sahira bukan anak dari keluarga kaya seperti Balchia.

1
Yus Nita
terima lah nasib silumsm rubah. sebar kan srmua aib ny, dan buat dia hancur sehancur2 ny. biar tau rada...
partini
good story 👍👍👍👍👍
༎ຶP I S C E S༎ຶ: terima kasih bintangnya kk 😍😍
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
kok aneh thur anak sahira kok bisa jd anak kandung zander bukannya suami sahira sebelum nya kerenes kunti bogel 😂😂😂😂😂kok tiba2 jd anak kandung zander
༎ຶP I S C E S༎ຶ: oh y, kunti bogel siapa tuh kk? 🤔😅
༎ຶP I S C E S༎ຶ: benihnya ditukar kk 😅 sahira hmil benih sender bkn suaminya
total 2 replies
partini
hah cerita apa ini 🙄🙄🙄
༎ຶP I S C E S༎ຶ: 😆😆😆😆 😆
partini: oh cuma mimpi toh,,heran aja ko segampang itu ehem ehem
total 3 replies
Yus Nita
jangan mau sahira, mungkin ini hanya jebakan yg di buat Rames dan klrga ny
Yus Nita
siksa dulu, hancur kan karier ny, baru camak kan ke penjara. 😀😀😀😀😀
Yus Nita
dlm mimi sono, zander mencintsi mu peremouan iblis
Yus Nita
syukuriinnn...
percays sama jalang, yg akhir hiduo ny tragis, itu karma. ngejahati sahira, tapi di jahati teman sendiri. 😀😀😀
Yus Nita
gimanadiamau punya asi, jku melahir kan saja tdkpernah. ada masa ny diluman rubah itu akan kena axab ny
Uswatun Kasanah
Lanjut Thor 💪💪🙏🙏🩷🩷🩷
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap kk, update tiap hri 😇 ikuti terus... ya 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!