NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ratu Agung

Reinkarnasi Ratu Agung

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Anak Genius / Dokter Genius / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Seorang dokter jenius dari satuan angkatan darat meninggal karena tanpa sengaja menginjak ranjau yang di pasang untuk musuh.

Tapi bukanya ke akhirat ia justru ke dunia lain dan menemukan takdirnya yang luar biasa.

ingin tau kelanjutannya ayo ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Tuan Bayangan berdiri kokoh di depan kristal, kabut hitam berputar seperti pusaran neraka di sekeliling tubuhnya. Tekanan spiritualnya begitu pekat hingga udara seakan membeku. Namun Li Xiaoran dan Pangeran Kedua tidak gentar cahaya biru dan hitam dari pedang mereka masih berkilau, berdenyut seirama dengan detak jantung mereka.

“Kalau inti kabut ini mengandung jiwa kita,” ujar Li Xiaoran, suaranya mantap, “maka kita akan menebusnya dengan kekuatan kita sendiri.”

Pangeran Kedua mengangkat pedangnya. “Dan menghancurkanmu bersamanya.”

Tuan Bayangan tertawa rendah, lalu mengangkat tangan. Ratusan tombak kabut merah meledak dari tubuhnya, meluncur bagai hujan meteor. Namun sebelum mengenai mereka, cahaya tombak biru-emas menahan derasnya hujan kabut. Shui Ying berdiri di belakang mereka, wajah dingin, tombak di tangan bergetar namun tak mundur.

“Aku bukan hanya pengawal. Aku saudara kalian dalam perang.” ujar Shui Ying

Bersamaan, Yue Lan dan Ruan Tian melompat ke kiri dan kanan, masing-masing melepaskan tebasan cahaya yang memotong gelombang kabut. Bai He… dengan wajah serius untuk pertama kalinya, mengangkat tangannya. Dari tubuhnya, semburan kabut putih dingin meledak, berubah menjadi ribuan serpihan salju tajam yang menghantam perisai Tuan Bayangan.

“Kalau aku benar naga salju, maka biar dunia ini tahu kenapa aku ditakuti!” teriak Bai He.

Retakan muncul di perisai kabut itu. Li Xiaoran dan Pangeran Kedua tidak membuang kesempatan. Mereka melesat ke depan, pedang beradu cahaya biru dan hitam berpadu sempurna, membentuk Jembatan Kilat Perak.

Tuan Bayangan mencoba bertahan, tapi kilatan itu menembus zirah kabutnya, membelah tubuhnya hingga darah hitam menyembur. Ia berteriak, tapi senyum tipis masih tersisa di bibirnya.

“Kalau kalian menghancurkan kristal ini… jiwa kalian juga—”

“Cukup!” Li Xiaoran menebas ke bawah, menancapkan pedangnya ke kristal merah raksasa. Bersamaan, Pangeran Kedua menusuk dari sisi lain.

Kristal itu bergetar, lalu retak. Suara dentum keras bergema, seperti ribuan kaca pecah sekaligus. Cahaya merah meluap, menelan kabut, menelan bayangan, bahkan tubuh Tuan Bayangan sendiri. Ia menjerit panjang sebelum tubuhnya pecah menjadi abu kabut yang beterbangan.

Makhluk purba di bawah mereka meraung marah, namun cahaya kristal yang hancur memutuskan rantai kabut yang mengikatnya. Perlahan tubuhnya yang raksasa memudar, lalu lenyap dalam pusaran cahaya, meninggalkan keheningan.

Hanya ada kabut putih tipis yang tersisa tenang, tanpa aura jahat.

Li Xiaoran terengah, lutut hampir lemas, tapi ia tersenyum. “Kita menang.”

Pangeran Kedua menepuk bahunya. “Tidak. Kita bertahan. Itu lebih sulit daripada menang.”

Bai He terjatuh telentang, tertawa seperti orang mabuk. “Ha… aku hidup, baru kali ini aku merasakan kepuasan"

Semua tertawa, meski napas masih berat.

---

Ketika cahaya mereda, mereka mendapati diri mereka sudah kembali di atas laut, Pulau Kabut yang sebelumnya melayang kini runtuh menjadi kepingan batu. Langit cerah, matahari menembus kabut terakhir yang perlahan menghilang.

Kapal-kapal penjaga kekaisaran terlihat dari jauh, berlayar mendekat dengan panji-panji naga emas berkibar. Sorak kemenangan terdengar saat Li Xiaoran, Pangeran Kedua, dan rekan-rekannya berdiri di atas batu karang terakhir.

Mereka kembali ke ibukota dengan disambut bagai pahlawan. Kekaisaran yang sempat diliputi ketakutan oleh kabut kini bernapas lega.

Di aula utama, Kaisar menatap putra keduanya dan Li Xiaoran dengan mata berat namun bangga. “Kalian telah menghancurkan inti kabut yang bahkan leluhur kita tak berani dekati. Kekaisaran ini berutang pada kalian.”

Li Xiaoran menunduk, tapi hatinya tenang. Ia tahu jalan masih panjang, banyak misteri tersisa. Namun untuk saat ini… mereka menang.

Dan Pulau Kabut yang dulunya simbol kutukan kini hanyalah kisah tentang keberanian mereka yang berani menembus kabut, dan kembali.

...----------------...

Kediaman Jenderal Wu sore itu dipenuhi cahaya keemasan mentari yang condong ke barat. Udara segar dari taman bambu berhembus, membawa wangi teh hangat yang baru saja diseduh.

Pintu gerbang besar terbuka, dan rombongan kecil masuk dengan langkah pelan. Li Xiaoran berjalan paling depan, wajahnya masih letih namun senyum kecil tersungging di bibirnya. Di sampingnya, adiknya Li Xiumei menahan tangan ibu mereka, Wu Furen, yang matanya sudah berkaca-kaca bahkan sebelum mereka melangkah masuk.

Wu Jing, sang jenderal tua yang biasanya berwajah keras bagai baja, berdiri di ambang aula utama. Begitu melihat cucunya, ia langsung menyibak jubahnya dan melangkah cepat, tak peduli protokol atau wibawa.

“Xiaoran, Xiumei!” serunya, suaranya bergetar. Ia menepuk bahu cucunya keras-keras, namun matanya merah. “Kau kembali dengan selamat… itu sudah cukup bagiku.”

Li Xiaoran menunduk hormat. “Kakek… maaf membuatmu khawatir.”

Wu Furen segera meraih tangan putrinya, menatap Li Xiaoran dan Li Xiumei lama-lama seakan ingin memastikan anaknya benar-benar nyata. “Syukurlah… syukurlah kau kembali, Ran’er... Mei'er.”

Li Zhen, yang jarang menunjukkan emosi, ikut tersenyum lega. “Kali ini… aku hampir saja tidak kembali.”

Suasana yang awalnya tegang berubah hangat, bercampur dengan tawa kecil.

"Kalian semua membuat ibu bangga, ayo Li Xiaoran, Li Xiumei, Li Zhen dan kau Lan’er pergilah istirahat dan membersihkan diri setelah itu kita akan makan bersama" ujar Nyonya Wu Furen

"Baik ibu, baik nyonya " Seru mereka lalu kekamar masing masing

---

Malam itu, kediaman Wu diterangi lentera-lentera merah. Suasana seperti perayaan kecil. Wu Furen memastikan meja penuh hidangan hangat sup ayam ginseng, daging panggang, dan bahkan kue manis kesukaan semua anak anaknya dan tidak ketinggalan Lan’er yang sudah di anggap anak

Namun, di tengah gelak tawa, Li Xiaoran kadang menatap kosong. Ia tahu, dalam ruang dimensia di dalam tubuhnya, lima makhluk kontraknya sedang beristirahat. Yue Lan si Burung Api, dengan sayap menyala bagai bintang, Ruan Tian si Rubah putih bermata perak, Bai He naga salju, serta dua roh kuno lain yang kekuatannya bahkan belum sepenuhnya ia pahami, Luo Yun si kura kura abadi dan Shui Ying naga Laut timur.

Di ruang itu, Ruan Tian membuka matanya, menatap dari balik dimensi. “Istirahatlah, adikku. Dunia luar masih aman. Untuk saat ini.”

Li Xiaoran tersenyum samar, lalu menyesap tehnya. Ia tahu, meski kabut telah lenyap, perjalanan masih panjang. Tapi malam itu… untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia merasa seperti anak biasa, yang kembali ke rumah dan disambut keluarga dengan cinta.

Dan di luar kediaman Wu, bulan purnama naik perlahan, menerangi halaman luas. Seolah langit pun ikut menyambut kepulangan sang putri yang ditempa badai.

Bersambung

1
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍👍
Lala Kusumah
💃💃💃💃
Lala Kusumah
good job Ran'er 👍👍👍
Lala Kusumah
Ran'er hati-hati ya 🙏🙏
Cindy
lanjut kak
budiman_tulungagung
masih satu mawar 🌹 setiap bab
Aryanti endah
Luar biasa
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 lagi
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 gass lanjut
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
musuhnya udah keluar nih kayaknya...

semangat Xiaoran dan yang lain...

semangat kak author dan sehat selalu
Cindy
lanjut kak
budiman_tulungagung
gass satu mawar 🌹 setiap bab
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹
Chen Nadari
lanjut thorr
Tiara Bella
wow.....
Cindy
☕️Kopi untukmu Thor
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 setiap bab
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 gass
Chen Nadari
mantap
Chen Nadari
lanjut thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!