ini tentang hubungan yang tidak mudah, dimana seseorang yang belum bisa melupakan masa lalunya.
maka janganlah mencintai orang yang belum pernah selesai dengan masalalu nya, karena sekuat apapun kamu berjuang kalau di dalamnya masih ada seseorang, percuma.
pernahkah kamu berada di titik ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. asing
setelah cek out dari hotel mereka langsung pulang ke rumah. Selama perjalanan hanya ada keheningan, tidak ada diantaranya yang memulai pembicaraan.
Sampai di rumah Matthew langsung turun dari mobil dan berjalan masuk duluan kedalam rumah tanpa menunggu istrinya.
melihat itu Arumi hanya berdiri terdiam,ia tidak berani ikut masuk kedalam karena ini baru pertama kalinya ia datang.
" kenapa berdiri saja disana ? Ayo masuk "ucap Oma yang keluar dari rumah.
" iya "ucap Arumi sambil berjalan dengan ragu-ragu.
" bik tolong bawain koper nya "perintah Oma
" baik nyonya "ucap bik Marni sambil mengambil koper milik Arumi.
" tidak perlu malu,ini sekarang sudah menjadi rumahmu "ucap Oma sambil merangkul pundak Arumi untuk masuk kedalam rumah. Arumi hanya mengangguk sambil tersenyum.
terlihat Matthew turun dari kamarnya dan sudah mengganti bajunya dengan jas kantor.
" mau kemana ?"tanya Oma sambil menatap kearah Matthew yang terlihat buru-buru.
" kantor "ucap Matthew sambil pergi, melihat itu Oma hanya bisa menghela nafas panjang.
" selamat datang di rumah kami "ucap Salsha sambil berjalan menghampiri Arumi.
" makasih "ucap Arumi sambil tersenyum.
" ayok aku antar ke kamarmu "ajak Salsha sambil menarik tangan Arumi.
" ini kamar Matt, yang akan menjadi kamarmu juga "ucap Salsha sambil membuka pintu kamarnya.
" ayok masuk "ucap Salsha sambil menatap kearah Arumi.
" iya "ucap Arumi sambil mengikuti kakak iparnya masuk kedalam kamar.
" yasudah kau istirahat ya, aku pergi dulu "ucap Salsha.
" makasih "ucap Arumi, Salsha hanya mengangguk sambil keluar dari kamar Matthew.
Sementara di kantor, Wiliam yang sedang duduk bersantai sebentar dibuat terkejut dengan kedatangan bosnya yang seharusnya cuti untuk bulan madu.
" selamat datang pak "sapa wiliam sambil nyengir kuda.
" apa jadwal saya untuk hari ini ?"tanya Matthew sambil duduk di meja kerjanya.
" saya belum mengaturnya pak "ucap Wiliam dengan gugup.
" apa kau sudah bosan bekerja ?"tanya Matthew dengan dingin.
" bukan begitu pak, saya pikir hari ini bapak cuti "ucap Wiliam sambil melirik sekilas kearah bosnya yang sedang menatap tajam kearahnya.
" cepat atur jadwalnya !"ucap Matthew dengan kesal.
" baik pak "ucap Wiliam dengan gugup sambil kembali ke meja kerjanya.
" orang baru menikah harus happy,ini si bos malah marah-marah "gerutu Wiliam sambil duduk di meja kerjanya.
( malamnya )
Arumi menoleh kearah Matthew yang baru pulang dari kantor, Matthew meletakkan jasnya di sofa lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tak lama Matthew keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kasur.
" pindah ke kiri, itu tempat tidurku "ucap Matthew sambil menatap kearah istrinya Arumi.
" maaf !"ucap Arumi sambil pindah ke sebelah kiri.
Matthew naik keatas kasur lalu menarik selimut sambil berbalik membelakangi istrinya.
" matikan lampunya "ucap Matthew sambil memejamkan matanya.
" iya "ucap Arumi sambil mematikan lampunya lalu ikut berbaring di atas kasur.
Sementara Salsha sedang bertengkar dengan suaminya di telpon.
" tak ada yang perlu dijelasin lagi semuanya sudah jelas,kamu itu emang tidak pernah berubah "teriak Salsha dengan kesal
" aku khilaf, tolong beri aku satu kesempatan lagi !"ucap Farid
" aku tidak mau lagi mendengar kebohongan mu, semuanya sudah berakhir !"ucap Salsha sambil memutuskan panggilannya lalu melempar ponselnya keatas kasur dengan marah.
...**...
Arumi terbangun dan melihat Matthew sudah tidak ada di sampingnya,ia menoleh kearah jam yang baru pukul 6 pagi. Iapun turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Saat membuka pintu kamar ia berpapasan dengan Matthew yang baru pulang dari joging, Arumi bergeser kesamping membiarkan Matthew masuk kedalam kamar, setelah itu baru ia turun kebawah.
ia melihat keadaan rumah sangat sepi,dan hanya ada bibik yang sedang sibuk menyiapkan sarapan di dapur.
" sedang masak apa bik ?"tanya Arumi sambil menghampiri buk Marni.
" eh non,ini bibik lagi buatin nasi goreng "ucap bik Marni sambil tersenyum ramah.
" aku bantuin ya bik ?"ucap Arumi
" biar bibik aja non "ucap bik Marni dengan sungkan.
" enggak papa bik,biar cepat selesai "ucap Arumi sambil membantu memotong wartel nya.
" terserah non aja kalo begitu "ucap bik Marni sambil lanjut memasak.
Selesai memasak Arumi bantu menghidangkan makanannya ke meja makan.
" sudah non, ini bibik aja yang beresin "ucap bik Marni saat Arumi hendak membereskan dapur.
" yasudah kalau begitu aku mandi dulu bik "ucap Arumi sambil pergi.
" iya non "ucap bik Marni sambil tersenyum.
saat masuk kedalam kamar Arumi melihat Matthew sudah rapi dan siap untuk pergi ke kantor.
Matthew melirik sekilas kearah Arumi lalu mengambil ponselnya yang terletak di atas kasur dan berjalan ke luar kamar. Mereka berdua bersikap benar-benar seperti orang asing yang dipaksa tinggal satu rumah.
( di meja makan )
Arumi ikut bergabung dengan Oma dan kakak iparnya untuk sarapan.
" Matthew mana ? Kenapa tidak ikut turun ?"tanya Oma sambil menatap kearah Arumi.
" sudah pergi ke kantor Oma "ucap Arumi dengan sedikit canggung.
" yasudah ayok kita sarapan "ucap Oma sambil menghela nafas panjang.
mereka pun menikmati sarapannya dengan hening.
" aku permisi dulu, mau ke butik "ucap Arumi yang sudah selesai makan.
" kamu masih ingin bekerja ?"tanya Oma sambil menatap kearah Arumi.
" iya "ucap Arumi dengan singkat.
" yasudah kalau begitu Oma tidak akan melarang "ucap Oma.
" aku pergi dulu "pamit Arumi sambil menyalami Oma dan Salsha.
" hati-hati "ucap Oma, Arumi hanya mengangguk sambil pergi.
" aku ke kamar dulu "ucap Salsha sambil beranjak bangun dari tempat duduknya.
" iya "ucap Oma sambil menoleh sekilas kearah Salsha.
( di butik )
Arumi melayani pembeli dengan damai, sebelum dihebohkan dengan kedatangan Tante dan kakak sepupunya yang bergaya sombong dan rempong.
" selamat datang,mau cari apa ?"tanya Rani sambil menghampiri buk Rita dan Sarah.
" saya mau cari baju yang bagus,dan pastinya mahal "ucap buk Rita dengan sombong.
" mari silahkan dilihat-lihat dulu "ucap Rani dengan ramah.
" aku mau dia yang melayani kami "ucap Sarah sambil menunjuk kearah Arumi yang sedang melayani pembeli yang lain.
" tapi..."ucap Rani
" kamu tidak dengar anak saya bilang apa ?"potong buk Rita dengan nada ketus.
" tunggu sebentar !"ucap Rani sambil pergi menghampiri Arumi.
" mereka minta dilayani oleh kamu "ucap Rani yang merasa sedikit kesal, mendengar itu Arumi menoleh kearah Tante dan kakak sepupunya yang sedang menatap kearahnya.
" yasudah,kau lanjut layani mereka "ucap Arumi sambil pergi.
" kalian mau beli apa ?"tanya Arumi sambil menatap kearah Tante Rita dan Sarah.
" ambilkan aku baju model terbaru "ucap Sarah dengan nada sombong.
" yang ada disamping mu itu model terbaru semua, silahkan pilih yang kau suka "ucap Arumi dengan tenang.
" model baju untuk saya mana ?"tanya buk Rita dengan ketus.
" tepat di belakang Tante "ucap Arumi.
mereka pun memulai memilih-milih bajunya, sementara Arumi hanya berdiri terdiam sambil memperhatikan mereka.