NovelToon NovelToon
Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cintamanis / Anak Kembar / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arshaka Sadewa dan Aksara Sagara adalah Bopo Kembar Desa Banyu Alas. Putra dari Bopo sebelumnya, yaitu Abimanyu.
Keberadaan Bopo Kembar, tentu menghadirkan warna tersendiri untuk Desa Banyu Alas. Dua pria yang mewarisi sifat Romo dan Ibunnya, membuat warga desa sangat menyayangi dan menghormati keduanya.
Bagaimanakah kehidupan Bopo Kembar ini?
Apakah mereka benar - benar bisa di andalkan untuk menjaga Desa Banyu Alas?

Jangan lupa untuk membaca Novel Cinta Ugal - Ugalan Mas Kades terlebih dahulu, agar bisa memahami jalan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Suara Merdu

"Mas sendirian aja lah nyusul Raka. Aku mager mau keluar." Ujar Aksa ketika mereka baru sampai di rumah setelah sholat berjamaah di Masjid.

"Orang tinggal duduk di kursi penumpang aja kok mager sih, Sa." Gerutu Arsha.

"Mager lho, Mas. Pingin rebahan aku tuh." Aksa kembali beralasan.

"Yaudah, rebahan di jok belakang aja kalo gitu. Kalo gak di bak mobil yang lebar, bisa sekalian guling - guling." Sahut Arsha yang membuat Aksa tertawa.

"Kenapa sih, baru pulang kok ribut - ribut?" Tanya Runi yang masih berbalut mukena.

"Aksa itu, Bun. Gak mau nemenin nyusul Raka." Jawab Arsha.

"Yasudah, Mas sendiri aja. Lagian kayak gak pernah nyusul ke Pondok aja. Tau sendiri adekmu ini mageran. Mau di suruh kalo ada maunya aja." Jawab Runi sambil melirik ke arah Aksa yang cengar - cengir.

"Ashoka di rumah Uti, Bun?" Tanya Arsha.

"Ashoka sama Gendis ikut Bunda ke Kabupaten." Jawab Runi.

"Pantesan kok sepi. Kirain Ashoka di rumah Uti." Kata Arsha.

"Romo kemana? Kok gak ikut pulang?" Tanya Runi.

"Romo lagi ngobrol itu di Masjid. Mungkin sekalian nunggu Isya, Bun." Jawab Aksa.

"Yaudah, aku siap - siap dulu kalo gitu, Bun." Pamit Arsha yang kemudian masuk ke kamarnya.

Tak lama, Arsha sudah keluar dengan mengenakan celana kolor batik dan juga kaos lengan panjang. Ia lalu meraih kontak motor sportnya lalu menghampiri Runi yang sedang duduk sambil menonton tv.

"Bun, aku nyusul Raka dulu, ya." Pamit Arsha.

"Gak jadi bawa mobil, Mas?" Tanya Runi saat melihat Arsha memegang kontak motornya.

"Enggak, Bun, sekalian mau ngisi bensin motor. Dari pada besok pagi gerusak - gerusuk. Tau sendiri adikku yang paling ganteng itu lama kalo siap - siap." Jawab Arsha yang membuat Runi terkekeh.

"Yaudah, hati - hati ya, Mas." Ujar Runi sambil mengulurkan tangan saat Arsha hendak bersalaman.

"Iya, Bun. Assalamualaikum." Ucap Arsha.

"Waalaikumsalam."

Arsha segera mengeluarkan motornya dari garasi. Sebelum memacu motornya, ia sempat memakai airpods dan mengidupkan musik santai dari ponselnya. Perlahan ia pun mulai memacu motor sportnya keluar dari halaman besar kediaman keluarga Pak Karto.

Arsha memilih melewati jalan terabasan yang melintasi perbatasan hutan agar lebih cepat sampai di Pondok. Tentu saja suasana di sana lebih sepi dan sunyi. Untung saja lampu penerangan jalan sudah terpasang di sana semenjak Abi menjadi Kepala Desa.

Tak sampai sepuluh menit, Arsha pun sampai di halaman luas Pondok Pesantren satu - satunya yang ada di Kecamatannya. Seperti biasa, Arsha memarkirkan motor di dekat Masjid yang masih nampak ramai dengan Santri dan Santriwati Pondok.

Ternyata, kajian ba'da magrib masih berlangsung. Arsha melepas airpods yang ia kenakan. Sengaja ingin ikut mendengarkan kajian dari halaman samping Masjid, tempat biasa ia menunggu jika menjemput Raka.

Arsha tampak menikmati suara merdu seorang Santriwati yang sedang melantunkan bacaan Al - Qur'an. Saking merdunya suara itu, hingga bisa menyusup ke hati dan membuat hatinya berdesir halus.

"Sopan banget suaranya masuk telinga." Lirih Arsha sambil tersenyum.

Tak lama ia menikmati suara merdu itu, sebelum berganti dengan doa penutup yang di bacakan oleh suara yang berbeda. Tak lama kemudian, para santri mulai keluar dari Masjid.

Tak semua, hanya santri - santri dari luar pondok yang berhamburan keluar, sementara santri yang tinggal di Pondok, tetap berada di Masjid untuk melanjutkan kegiatan.

"Mas Arsha!" Seru Raka saat melihat keberadaan Arsha yang duduk di teras samping Masjid.

Bundanya memang sudah bilang jika Raka nanti akan di jemput oleh Kakak Sepupunya karna Bunda dan Yanda akan ke Kabupaten.

Arsha pun menoleh ke sumber suara yang memanggilkan. Anak kelas enam SD itu tampak melambaikan tangan ke arahnya. Tak hanya melihat Raka, netranya pun menangkap sosok perempuan yang tentu tidak asing baginya.

Perempuan yang juga melihat ke arah Arsha, tersenyum simpul dan mengangguk sopan sebelum melepaskan tangannya dari pundak Raka. Arsha sendiri membalas senyuman itu dengan anggukan sopan.

"Mas udah dari tadi?" Tanya Raka ketika menghampiri Arsha. Raka langsung meraih tangan Arsha dan menyalaminya dengan takzim.

"Sekitar sepuluh menit." Jawab Arsha yang tersenyum sambil mengusap kepala Raka.

"Mas tadi denger suara perempuan yang tilawah, Gak?" Tanya Raka yang di jawab anggukan oleh Arsha.

"Itu suaranya Mbak Raina lho! Merdu kan suaranya?" Ujar Raka dengan semangat.

"Iya, merdu." Jawab Arsha.

"Kayaknya kamu deket sama Raina. Itu tadi yang sama kamu, Raina kan?" Tanya Arsha penasaran.

"Ya deket lah, Mas. Mbak Raina kan sering ngajar aku dan teman - teman mengaji. Lagian, kalo lagi di rumahnya Mbah Yai, aku juga sering ngobrol sama dia. Orangnya baik, Mas, pinter lagi. Aku sering minta ajarin pelajaran sama Mbak Raina kalo pas ada PR tapi aku langsung ke pondok." Cerita Raka.

"Ooh, gitu. Pantes kok kelihatan akrab." Kata Arsha.

"Mas Arsha mau kenalan sama Mbak Raina? Nanti aku kenalin. Atau, Mas mau nitip salam buat Mbak Raina?" Goda Raka sambil menaik turunkan alisnya.

"Heh! Kamu ini anak kecil!" Gerutu Arsha sambil menyentil pelan dahi sepupunya.

"Ayo pulang. Tapi kita mampir isi bensin dulu, ya." Kata Arsha.

"Oke! Mas, belikan aku roti bakar yang dekat POM bensin itu ya." Pinta Raka.

"Kamu ini malah malakin Masnya." Kekeh Arsha yang lagi - lagi menyentil dahi Sepupunya yang malah cengar - cengir.

"Yasudah, nanti Mas belikan." Kata Arsha kemudian.

Dua saudara persepupuan itu, kemudian beranjak dari halaman Pondok Pesantren dan langsung menuju ke SPBU baru yang belum lama beroprasi di dekat Desanya.

Kebetulan, malam itu antrean cukup panjang. Namun, Arsha dan Raka tetap santai mengantri sambil mengobrol kesana dan kemari. Arsha sendiri adalah tipe orang yang sabar meladeni obrolan dari anak - anak kecil.

Sesuai permintaan Raka, Arsha pun membawa sepupunya ke tempat penjual roti bakar yang biasa mangkal di dekan SPBU pada malam hari. Roti bakar di sana memang terkenal enak hingga pembelinya pun cukup ramai.

"Eh, Mbak Raina!" Ujar Raka saat Arsha menyetandarkan motornya tepat di samping motor yang di tumpangi Raina.

"Loh, Raka belum sampe rumah, Dek?" Tanya Raina saat melihat Raka yang menyapanya.

"Belum, di ajak Mas Arsha ngisi bensin motor dulu tadi, Mbak, antre." Jawab Raka.

"Ooh, gitu." Kata Raina yang sedikit canggung saat bertemu tatap dengan Arsha. Keduanya pun sama - sama mengangguk kikuk.

Arsha kemudian turun dari motornya dan memesankan roti bakar permintaan Raka. Tentu saja ia sudah hapal dengan rasa kesukaan Raka. Tak lama, ia pun kembali ke motornya dimana di sana Raka sedang mengobrol dengan Raina.

"Kita cari Masjid atau Mushola dulu ya, Ka. Masih antre itu pembelinya. Ini sudah adzan Isya." Ujar Arsha sambil menaiki motornya.

"Oke, Mas!" Jawab Raka sambil mengacungkan jempol.

"Mbak Raina, kami duluan ya, mau sholat dulu." Pamit Raka.

"Oh, iya, Raka." Jawab Raina.

Arsha dan Raina pun kembali sama - sama tersenyum canggung sebelum Arsha mengemudikan motornya meninggalkan tempat penjual roti bakar.

1
dapurAFIK
mas arsha gercep sat set langsung nembak nya jd istri bikin dek Rai keselek batuk2😄👍
Lee 😉
ikut seneng deh,, sampe pen melayang jdi nya 🤣🤣🤣
Lee 😉
duuhhh,,, salting nya nembus layar 🤣😄
widi
duh meleleh dengernya...soft spoken banget Arsha
syora
alhamdulillah gini,doa disertai usaha
ibaratmya berjodoh tp kita jg butuh perjuangan dan usaha tuk mndapatkannya
langkah yg tepat arsha👍👍👍👍
🎃
akhirnya mas arsha pecah telor jugak setelah sekian tahun yee kan
kawal sampai halal pokonya mah 😍
Dedes
aduuhh pengen jumpalitan. ternyata rasa itu gak bertepuk sebelah tangan 😍
Dedes
ya Allah mas to the point banget
Arin
Woah..... gercep banget nih Arsha. Mumpung pas ketemu lagi, langsung sat set tanpa ba bi bu lagi nembak mau jadi istri???? 👍👍👍👍
Isda Wardati K
lugas banget sich mas arsha ndak ada romantis2 nya.
Humay Uum
duuuh yg dtembak Rania aku yg senyum2 tooh 🤭salting iih inget ker ngora lah pokoya 🤣🤣
Santi
jdi senyum2 sendiri aku,,🤭
indy
arsha langsung beraksi
Titik Sofiah
tambah up lagi donk Thor..... riques ntar Aksa jodoh a dokter ya Thor....🤭🤭🤭
Kasih Bonda
next Thor semangat
bunda kk
arsha langsung sat set aja😍
Dewi kunti
gak usah lama2 calon mantu bawa plg🤭🤭🤭🤭🤭
Atik Kiswati
yok lnjt neh....
MPit Mpit MPit
mantu mantu mantu..
syora
ya allah mas arsha greget dikit kayak romo tho
sat set git loh,soalnya aku nggak lilo mbk riana diambil org🤭🤭
smoga bisa mncapai halal dan samawa ya
jd greget greget sndiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!