NovelToon NovelToon
Tunangan Kesayangan Nadilla

Tunangan Kesayangan Nadilla

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:675
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.

Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.

Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 06.

"Sefamous itu kah? Menyebalkan!" Gerutu Nadilla sambil berkaca di depan cermin besar dalam toilet sekolah.

Raut wajah yang semula tenang, kini berubah menjadi kecut teringat dimana Disky ditempel oleh salah satu teman ceweknya yang nonton di area lapangan sekolah.

Entahlah, dari kemarahan Nadilla yang jelas kejadian itu membuat perasaan Nadilla sedikit terusik.

"Punya tunangan sebelas dua belas sama yang di bandung" Kata Dilla lagi yang sedari tadi bicara pada diri sendiri.

Tiba-tiba seseorang datang ke dalam toilet.

"Saya cariin kamu ternyata ada disini" Kata Rahma yang ikut berdandan di depan cermin.

"Hallo Rahma" Nadilla menyapa.

"Pelajaran olahraga nya masih lima belas menit lagi Dil"

"Biarin aja, kan saya udah izin"

"Aih dikira saya kamu disuruh hadir doang di lapangan sama pak edo"

"Enggak kok, aman"

"Oh iya, btw tadi kamu lagi ngomongin siapa dil?" Tanya Rahma.

"Saya gak ngomongin siapa-sapa kok"

"Tadi saya denger Dill"

Nadilla mengerut kening. "Apa kamu dengar semua celotehan saya?"

"Enggak... Tapi, waktu saya mau masuk toilet kamu bilang tadi punya tunangan, emang siapa tuh?" Tanya Rahma. Mampuslah sudah riwayat Nadilla saat ini.

Nadilla menelan saliva sebelum menjawab "Bukan siapa-siapa"

"Apa sama Disky?" Rahma pun menebak-nebak.

"..." Nadilla terdiam sejenak, lalu menatap serius ke arah Rahma yang kini sedang membuka keran air. "Bukan Rahma!" Jawabnya dengan lantang.

"Heum." Rahma kini menghadap ke arah Nadilla setelah selesai mencuci wajah. "Tau gak Disky itu orangnya agak lain Dil, tapi kalau kamu tunangannya Disky saya turut senang dengar nya Dil."

Nadilla berusaha mengelak "Saya bilang bukan, kenapa jadi bahas Disky coba?"

"Saya tau kok Dill, kamu kan orang nya yang tadi pagi berangkat ke sekolah sama Disky kan?"

"Saya berangkat sendiri, kamu salah liat kali Rahma"

"Enggak loh wajah dan rambutnya sama persis dengan ingatan saya"

"Tapi intinya saya gak kenal sama Disky itu siapa" 

"Oh begitu, tapi kenapa waktu di lapangan saya liat kamu cemberut?" Tanya Rahma

"Saya bosan karena gak ada teman yang mau temenin saya ke toilet" Jawab Nadilla. 

Karena sadar akan ketahuan, Nadilla mengalihkan pembicaraan sekaligus mengajak Rahma pergi ke lapangan sekolah.

Saat sudah di lapangan sekolah, Dilla kembali duduk di taman, pun sebagian murid yang sudah melakukan materi pelajaran ikut bersantai di dekat Nadilla.

Pemandangan yang seharusnya tidak perlu Dilla pandang terjadi. Maurel dan Disky pergi bersama ke kantin.

"Itu mereka kok mau ke kantin?" Tanya Dilla serius kepada Rahma.

"Iya, kalau udah selesai materi olahraga bisa langsung ke kantin" Jawab Rahma.

"Tanpa menunggu bel?" Tanya Dilla lagi.

"Iya Dilla, selain mepet ke jam istirahat, jam pertama juga kita bisa ke kantin kalau sudah selesai materi olahraga"

"Berarti khusus olahraga aja ya?" Tanya Nadilla.

"Yap betul, btw kamu mau ke kantin bareng gak Dil?"

"Duluan aja Rahma, Oh... kalau engga saya nitip aja kalau ada roti"

"Kenapa gak mau ke kantin bareng?" Tanya Rahma.

"Saya lagi mau di kelas Rahma" Jawab Nadilla, beralibi karena aslinya ia tidak mau berada di tengah pasangan sejoli yang barusan ia lihat.

"Apa karena tunangan kamu dibawa pacarnya jadi kamu enggak mau ke kantin Dii?"

"Mana ada Rahma, kamu ini curiga aja"

Rahma mendekat Nadilla untuk membisikkan sesuatu. "Kalau kamu jujur saya janji kok tidak akan bongkar status kamu ke orang lain"

"Ya allah ni orang, beneran loh saya gak punya hubungan apa-apa dengan Disky"

Rahma mengangguk "Iya-iya mana uangnya"

Nadilla pun langsung memberi uang itu pada Rahma, sisanya gadis itu kembali menuju kelas seorang diri.

Suasana kantin terbilang masih sepi, hanya murid sebagian kelas 12B yang menjadi penghuni kantin sekolah.

Hal semacam itu jelas di manfaatkan dengan baik oleh Maurel.

Sedari tadi wanita itu tak pernah berhenti bersikap manja ke Disky.

"Sayang, kita jadikan pulang sekolah nonton bioskop?" Kata Maurel.

"Saya boleh ikut ya rel. Saya ajak Deon biar nanti sekalian double date" Timpal Vivi.

"Emang Deon nya mau Vi?"

"Kalau Vivi minta, pasti mau dong"

Deon lekas menatap Vivi, belum di kasih jawaban sudah menyimpulkan saja.

"Mau kan sayang" Kata Vivi ke Deon.

"Enggak" Jawab Deon.

"Dih kenapa?" Tanya Vivi.

"Saya ada bimbel sore ini, maaf" Jawab Deon.

Maurel terkekeh, sedangkan Disky secara tiba-tiba bangun dari tempat duduk ingin membeli sesuatu di warung kantin.

"Sayang mau kemana?" Tanya Maurel.

Disky menoleh namun tidak menjawab, langkah kakilah yang menjawabnya. Disky berada di warung untuk membeli roti yang sudah diberitahu oleh Rahma melalui pesan telepon selulernya.

"Itu Disky beli roti banyak buat siapa itu Rel?" Tanya Vivi kepada Maurel.

"Enggak tau saya juga" Jawab Maurel yang kemudian menghampiri Disky untuk bertanya. "Sayang, roti itu buat siapa?"

"Bukan urusan kamu, emang penting ya?" Kata Disky.

"Kan saya mau tau, emang gak boleh?"

"..." Disky terdiam, kemudian pergi setelah membayar.

"Sayang iiih malah kabur, tungguin" Kata Maurel.

"Saya Ke kelas sebentar" Jawab Disky.

"Saya ikut mau ke kelas juga" Kata Maurel yang kemudian pamit "Vivi, saya duluan ke kelas ya"

"Okeyyy" Jawab Vivi sambil lambai tangan.

"Ada yang aneh ini" Lirih Deon.

"Kenapa beb?" Tanya Vivi.

"Gak apa-apa, kita ke kelas juga yuk" Jawab Deon sekaligus mengajak.

"Gak mau ah, saya masih mau di kantin"

**

Di dalam kelas.

Nadilla memilih menghabiskan waktu dengan bermain ponsel. Ketawa gak jelas membuat seseorang yang baru saja datang ke kelas mendistraksi nya melalui gesekan kursi.

Nadilla menoleh, yang ngiranya itu Rahma, taunya sepasang kekasih yang datang menghampiri nya. Tanpa berkata-kata, Nadilla langsung bangun dari tempat duduk, ingin menjauh.

"Mau kemana?" Tanya Disky.

"Ke kantin" Jawab Nadilla.

Disky menatapnya serius "Duduk sebentar"

Nadilla pun menatap balik ke arah Disky, tak lama ia menurut dan duduk.

Disky memberi makanan yang ia beli di kantin untuk Nadilla "Ini rotinya saya belikan"

Nadilla bingung 'Yang disuruh Rahma kenapa jadi kamu yang beli?'

Maurel menimpal obrolan. "Oh jadi kamu beli roti itu buat murid baru? Jahat banget sih"

"Ini disuruh Rahma" Disky mengelak sembari menunjukan pesan masuk dari Rahma.

"Rahma ngapain coba nyuruh-nyuruh cowok orang, gabut banget"

"Mungkin dia nya lagi sibuk" Jawab Disky.

"Kalau sibuk ya harusnya bisa nolak, terus Dilla sendiri yang beli"

"Saya lagi malas ke kantin" Timpal Nadilla.

"Loh kenapa? Seharusnya kamu pergi kesana dil biar tau kantin sekolah ini seperti apa wujud nya"

"Gak perlu, pasti sama aja wujudnya dengan sekolah saya yang dulu. Banyak jajanan, yang jual pasti ibu-ibu sama bapak-bapak"

"Hem"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!