wanita dengan dendamnya dan pria dengan rahasia kelam.
"huhuhuh, sungguh sial saya bertemu dengan wanita seperti kamu," ucapnya seraya menutup wajahnya sambil menangis.
wanita yang tidur bersamanya menatapnya dengan tak percaya,"bapak serius nangis, pak, yang harus nangis itu saya, kan bapak ambil keperawanan saya,"ujarnya tak percaya apa yang di lihatnya.
"kan kamu yang memaksa saya tidur bersama kamu, saya sudah menjaga punya saya, agar tetap suci, tapi dalam semalam kamu mengambil kesucian saya, huhuhuhu,"omelnya panjang lebar seraya menangis, dan tidur membelakangi wanita yang syok melihat reaksinya.
" tapi bapak suka kan, buktinya ngak tidur semalam,"ucapnya, membuat pria yang membelakanginya itu, sedang menahan malu dengan wajah memerah."lagian sok nolak cinta saya, jadinya kan perjaka bapak saya ambil aja,"lanjutnya dengan senyuman bangga, berhasil mengambil keperjakaan pria yang menolaknya.
"saya tidak akan bertanggung jawab," ucapnya membuat wanita di sampingnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Godain terus
Bima semakin dekat mengikis jarak di antara mereka, sedangkan Athera menahan nafas, Bima merasakan ada yang aneh, " biasanya dia begitu menantang, kenapa sekarang seperti takut di terkam, "batin Bima.
Athera Tiba-tiba sadar dengan tatapan Bima, ia memasang wajah nakalnya, dan mengalungkan tangannya, tapi rasa gugup dan tangannya yang dingin dan bergetar tidak menutupi rasa gugupnya.
Bima semakin yakin, mereka belum melakukan apapun malam itu, Bima semakin mendekat, Athera ingin memundurkan wajahnya, tapi kepalanya sudah mentok di rak buku, tangannya tanpa sadar mengepal kuat dengan mata terpejam.
Bima semakin mendekat, "kita belum melakukan apapun kan malam itu?" tanyanya dengan berbisik.
"udah," jawabnya cepat tapi ada keraguan, Bima semakin mendekat kan bibirnya tinggal seinci sampai...
"BIMAAA ATHERAA MAKAN SAYANG!" teriak mama Bella, menghentikan pergerakan Bima, sedangkan Athera menoleh dengan cepat ke arah pintu.
Bima menjauh dan Athera melepaskan tangannya dari leher Bima, "mama manggil, saya mandi dulu, " katanya cepat berlari ke kamar mandi.
Bima terkekeh merasa lucu, dia menatap pintu kamar mandi yang tertutup. dan kemudian mengambil bajunya
sedangkan di balik pintu kamar mandi, Athera memegang dadanya, "hah, gue kenapa sih, kok gemeteran, mana tangan gue dingin banget lagi, " ia merutuki sikapnya tadi, harusnya ia menjadi wanita liar dan nakal.
Sekitar 5 menit Athera keluar dengan handuk yang melilit sebagian badannya, ia membuka pintu pelan, dan kepalanya muncul setengah menengok ke arah kasur.
"dia udah keluar, kayaknya, " katanya memberanikan dirinya untuk keluar dan berjalan dengan agak cepat.
Tapi pintu kamar di buka dan terlihat Bima yang masuk dengan wajah menunduk membawakan satu style baju di tangannya, mata Athera membelalak.
dan Bima melihatnya dari atas sampai bawah, Athera menyilangkan tangannya di depan dada yang terbalut handuk.
"ini baju untuk mu," katanya menjulurkan tangannya memberikan baju itu, seraya menatap wajah Athera yang waspada.
Dengan gerakan cepat Athera mengambil baju itu, "sana keluar, mau ngintip saya pakai baju," katanya dengan sedikit ngegas.
Bima menyeringai, terbesit ide jahil di kepalanya, ia mendekat, membuat Athera mundur beberapa langkah, "sana keluar ngapain maju," katanya mengibaskan tangannya.
Bima mencondongkan wajahnya "kenapa, kan saya suami kamu, jadi lihat kamu ganti baju ngak papa dong," katanya dengan sengaja meniup leher Athera.
Membuat Athera merasa geli dan ngeri menjadi satu. "ma_mas mau ngapain?" tanya nya dengan gagap.
"Mas mau_" jawabnya semakin mendekatkan wajahnya bibir mereka semakin dekat, sampai Athera mendorong keras tubuh Bima.
Bima membulatkan matanya,bukan karena Athera mendorongnya melainkan handuk Athera melorot sampai ke bawah.
"AAAAAAAA!" teriak Athera menutupi tubuhnya dengan menarik selimut.
Bima langsung membalikkan tubuhnya pelan dan keluar dari kamar dengan wajah merah.
Sedangkan Athera saking malunya hampir menangis.
Di balik pintu mama Bella dan Papa Danu datang dengan wajah panik, "nak, Athera kenapa?" tanya mama Bella.
Bima diam sebentar "ngak mungkin aku bilang yang sebenarnya, " gumamnya menoleh ke arah pintu sebentar. "mm anu ma_" Bima menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"anu apa Bima! minggir mama mau lihat putri mama!" ujarnya menggeser Bima dari pintu dengan paksa.
Sedangkan Athera sudah deg-degan mama mertuanya berjalan ke arahnya, papa Danu juga akan menyusul tapi di hadang Bima "pa, istri Bima ngak pakai baju, " cicitnya seraya nyengir.
papa Danu menaikkan alisnya dan tertawa pelan, seraya menepuk bahu anaknya.
"pelan-pelan Bima, waktu berdua masih banyak,"godanya merangkul putranya yang malu, padahal kejadiannya ia hanya ingin mengerjai Athera.
" nak kamu kenapa?"tanya mama Bella mendekat.
"Athera ngak papa kok ma," jawabnya dengan jantung berdetak cepat, dirinya memegang selimut dengan erat.
"terus kenapa teriak tadi?"mama Bella sudah duduk di pinggir ranjang. mama Bella menaruh punggung tangannya di dahi Athera, " badan kamu anget sayang, kamu demam yah, nanti mama ambilin obat yah,"ucapnya akan pergi, tapi tangannya di cegah oleh Athera.
"ma, Athera ngak sakit, cuman demam biasa, yah, cuman demam biasa," membuat mama Bella memicingkan matanya.
"kamu yakin nak," katanya dengan penuh selidik, Athera bagaikan tersangka yang tertangkap basah melakukan kejahatan.
Athera mengangguk dengan cepat, "ya udah kamu istirahat yah, biar Bima yang anter makanan kamu kemari," ujarnya mengelus rambut Athera, Athera hanya menarik sudut bibirnya.
setelah mama Bella pergi dan menutup pintu, dirinya berjalan ke kamar mandi dengan selimut tebal menutupi lekuk tubuhnya. dan ia segera memakai bajunya.
di meja makan terdengar tawa dua pria yang beda usia, "Bima istri kamu itu lagi sakit sampai demam loh," omelnya pada sang putra yang asik tertawa.
"mama tenang dulu, papa udah ngomong kok sama Bima," ucap papa Danu memapah mama Bella duduk di kursi.
"tapi pa, Athera bilang dia kesakitan," ujarnya papa Danu menoleh ke arah Bima.
"Bima kamu ngak pemanasan dulu, kasihan putri papa," katanya dengan wajah galak.
Bima langsung menggeleng, mama Bella melihat mereka bergantian dengan tatapan bingung, "pemanasan apa sih pa?" tanyanya.
"itu Bima niat banget bikinin kita cucu, sampai lupa pemanasan," jawab papa Danu.
Mama Bella sontak saja terkejut dan berdiri, memukul putranya,sedangkan Bima sudah siap untuk kabur, "dasar anak nakal, kamu mau nyiksa putri mama hah," omelnya dengan menaikkan lengan bajunya, Bima baru saja akan kabur, tapi di tangkap oleh papa Danu.
"papa minta maaf yah Bima, ini demi kamu cepat punya adik," kata papa Danu, Bima menggeleng.
"lepasin pa, lepasin, Bima ngak salah pa, Bima cuman jahil dikit doang," rengeknya, memberontak di dekapan papanya.
"dikit, tapi bikin putri mama kesakitan, " katanya cepat melayangkan tangannya memukul sang putra.
"ma!" panggil Athera berjalan dengan kesusahan, Bima merasa lega, mama Bella menatap sedih menantunya ia memeluknya dengan erat, membuat Athera mengerutkan kening.
"ma, mama kenapa?" tanyanya setelah Bella melepaskan pelukannya.
"maafin anak mama yah, yang kasar sama kamu," ucap mama Bella.
"kasar?" Athera menatap Bima yang di peluk dari belakang oleh papa Danu.
"Athera tolong saya," katanya dengan wajah memelas.
"ngak usah tolongin dia, karena dia bikin kamu sakit, mama bakalan balas sampai dia ngak kasar sama kamu lagi," serunya dengan menggebu-gebu tentu saja Athera terkejut.
Mama Bella mendekati Bima, Bima menggeleng dengan cepat, "Athera, ngomong dong, saya ngak ngapa-ngapain kamu,"katanya dengan cepat.
Athera mengingat kejadian memalukan beberapa saat yang lalu, " apaan orang mas bikin malu,"katanya cepat.
Kedua pasangan itu bingung, "Bima bikin kamu malu,malu karena apa?"tanya mama Bella.
"ya malu ma, mas Bima bikin saya terlanjang," katanya pelan di akhir kalimatnya tapi dapat di dengar.
"kalau gitu, kita hajar dia!" serunya mereka berdua kompak mengeksekusi Bima malam ini.
pukulan demi pukulan mama Bella dan Athera layangkan pada Bima, sedang Bima menunduk dan melindungi kepalanya dengan tangan, tapi pukulan mama Bella tiba-tiba merambat ke papa Danu
"ma, papa kok ikut di pukul!" serunya melepaskan Bima dan menangkis pukulan istrinya.
"siapa suruh papa ketawa tadi,"
"ketawa aja salah ma..!" rengek papa Danu duduk di depan istrinya.
memang laki-laki itu serba salah ya 😂
Mohon dukungannya readers dengan like, komentar, dan vote, jangan lupa bintang limanya🙏🤗