Tawanan Cinta Tuan Jeremy

"Ndak apa-apa Bu. Mungkin saya harus membujuk Xeena lebih dulu. Dia masih sangat marah dengan saya. Tapi, saya sungguh serius ingin menikahi Xeena. Ya Bu, terimakasih untuk informasinya."

Tuuuut

Fyuuuh

Deny membuang nafasnya kasar. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Xeena memilih pergi dari rumah. Yang Deny ingat, Xeena masih sakit perut tadi. Jadi itu adalah kesempatan dia untuk datang ke rumah dan menyampaikan niatnya.

Tok tok tok

Ting tong

"Siapa?"

"Mas, ini aku."

Cekleek

Dengan wajah enggan, Deny membuka pintu rumahnya. Deny memang memilih tinggal sendiri dari pada tinggal bersama orang tuanya. Baginya hidupnya menjadi lebih nyaman ketimbang harus bersama ayah dan ibunya. Karena bersama dengan mereka, Deny selalu ditekan untuk segera menikah dan bahkan mencoba untuk menjodohkan.

"Kamu kenapa sih, kok setiap aku telpon ndak diangkat? Kamu kayak ngehindarin aku."

"Ck, kan aku sudah bilang kalau hubungan kita udah selesai. Lha ngapain kami masih nyariin aku terus."

Seorang wanita terlihat sangat kesal setelah mendapat jawaban seperti itu dari Deny. Dia tentu saja tidak akan membiarkan Deny numpang lewat begitu saja dalam hidupnya.

Apa yang terjadi pada mereka berdua sudah termasuk jauh jadi tidak mudah baginya untuk melepaskan Deny.

"Kok kamu ngomongnya gitu sih, Mas?" ujar wanita itu dengan rasa kesal yang dalam.

"Sttt, Lenia. Seperti yang kamu tahu. Aku ndak ada niat buat serius sama kamu. Kita, yang kita lakukan itu hanyalah atas dasar suka sama suka. Asal kamu tahu aja ya, wanita yang ingin aku nikahi adalah Xeena. Dan Leina, kamu juga bukannya wanita yang baru pertama ngelakuin itu. Emangnya aku nggak bisa ngrasain apa punyamu udah pernah dimasukin sama orang lain. Jangan ngarep sesuatu yang nggak mungkin bisa terjadi. Dan jangan coba-coba buat ngejebak aku, selama ini aku make pengaman dan kamu tahu itu."

Degh!

Ucapan panjang lebar dari Deny seperti menohok tenggorokan Lenia. Ia juga mengepalkan tangannya dengan erat karena merasa marah.

Ia tidak menyangka Deny akan sangat teliti seperti itu. Dan itu membuat Lenia seperti kehilangan kata-katanya.

"Jadi kamu nyari aku waktu itu kenapa?" pekik Lenia marah.

"Penasaran aja, setiap aku ngedatangi Xeena kamu selalu menggodaku. Itu terlihat jelas di mataku. Jadi ya aku nyoba aja, dan ternyata kamu segampang itu. Tapi gara-gara itu sekarang Xeena jadi sangat benci aku. Sekarang, aku minta kamu jauh-jauh dari hidupku. Hanya Xeena wanita yang benar-benar aku inginkan jadi istriku."

Sreet

Tap tap tap

Blak!

Wajah Lenia merah padam, kemarahannya sudah sampai di ubun-ubun kepala. Dia sungguh tidak menyangka bahwa Deny bicara demikian. Ia pikir dengan berhasil membawa Deny tidur, akan memudahkannya mendapat pria itu. Akan tetapi ternyata tidak demikian. Deny, pria brengsek itu hanya mempermainkannya.

"Xeena Xeena dan Xeena. Bajingan, apa sih yang ada di dalam diri wanita itu sampai Deny seperti tergila-gila ke dia. Bahkan waktu bersamaku, nama Xeena juga yang disebut. Arghhh sialan emang. Aku beneran ndak habis pikir. Bahkan aku dan dia jelas lebih muda aku. Tubuhnya pun lebih bagusan aku. Cantik, aku yakin sekali aku lebih cantik dari dia. Huh, brengsek. Awas kau Den, aku ndak akan pernah lepasin kamu."

Lenia benar-benar marah. Dia bertekad untuk terus mengejar Deny. Meskipun dia tahu dalam hati Deny hanya ada Xeena, tapi apa yang ia lakukan bersama Deny membuatnya ingin terus bersama dengan pria itu.

Selain tampan dan sesuai dengan tipenya, Deny juga kaya. Sejak pertama melihat Deny, Lenia sudah jatuh hati. Hingga dia memutuskan untuk menggoda Deny meskipun tahu bahwa Deny adalah kekasih Xeena.

Benar, Lenia adalah teman kerja Xeena di pekerjaan lamanya. Dan wanita itu pula yang membuat hubungan Xeena berakhir dengan Deny. Namun Xeena sendiri paham, bahwa kesalahan tak hanya ada di Lenia melainkan Deny juga.

Perselingkuhan terjadi jika dua pihak saling menyambut. Jika godaan dari wanita tak pernah ditanggapi, maka hal tersebut tak akan terjadi.

Jadi, pihak laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki andil besar dalam perbuatan menjijikkan itu. Maka dari itu, sampai kapanpun haram bagi Xeena menerima Deny kembali.

Tapi agaknya tidak dengan Deny, dia masih terus berusaha memikirkan cara untuk kembali mendapatkan Xeena. Dia sama sekali tidak pernah memasukkan nama Lenia dalam pikiran dan hatinya. Bagi Deny, Lenia hanyalah sekedar sesuatu yang lewat untuknya bersenang-senang.

"Huh, sialan. Kayaknya aku harus pindah rumah deh. Wanita itu jadi semakin berani buat datang ke sini. Apa aku sewa apartemen aja ya buat sementara. Aah iya gitu aja. Aku juga harus mikirin gimana caranya buat ngebujuk Xeena."

Deny berbicara sendiri. Agaknya dia sudah menyusun rencana terkait apa yang akan dilakukannya. Deny yang merupakan anak pemilik beberapa toko oleh-oleh di Yogyakarta serta beberapa restoran itu, tentu dengan mudah berpindah tempat tinggal.

Sehingga, baginya amat mudah sekali menghindari Lenia yang sangat terobsesi padanya. Ya, Deny bisa melihat bahwa Lenia sangat menginginkannya. Itu adalah hal yang wajar menurutnya. Bagi beberapa wanita yang mencoba mendekatinya, Deny tahu bahwa mereka berusaha mendapatkan dirinya seutuhnya.

"Yah, ini resiko sih. Resiko orang ganteng dan kaya. Cuman, sialannya ndak berlalu bagi Xeena. Asem, wanita itu beneran sulit sekali dijangkau. Tapi, aku ndak akan menyerah. Bagaimanapun Xeena harus jadi milikku. Aku akan membuatnya seperti ratu jika nanti dia mau jadi istriku. Xeen, aku beneran akan memberikan apapun padamu asalkan kamu mau kembali padaku."

Akhirnya Deny sendiri yang terobsesi dengan Xeena. Ia memang hanya bermain-main dengan Lenia, tapi ternyata semua itu harus ketahuan Xeena. Dan kemarahan Xeena benar adanya.

Kini pria itu tengah berusaha membuat kekasihnya kembali lagi padanya. Padahal, penolakan Xeena akan Deny begitu sangat jelas. Bahkan Xeena sudah mendengungkan bahwa dirinya tak mungkin kembali pada Deny untuk selamanya.

TBC