NovelToon NovelToon
Arsellysa

Arsellysa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Obsesi / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kekasih misterius
Popularitas:645
Nilai: 5
Nama Author: __bbbunga

Katanya, Arsel pembunuh bayaran. Katanya, Arselyno monster yang tak berperasaan. Katanya, segala hal yang menyangkut Arselyno itu membahayakan.
Seorang Berlysa Kanantasya menjadi penasaran karena terlalu banyak mendengar desas desus mengenai cowok bernama lengkap Arselyno M Arxell. Semua murid sekolah mengatakan bahwa Arsel 'berbahaya', menantang gadis yang bernama Lysa untuk membuktikan sendiri bahwa yang 'katanya' belum tentu benar 'faktanya'.
Penasaran kecil yang berhasil membuat Lysa mengenal Arsel lebih dalam. Penasaran kecil yang sukses menjebaknya semakin menjorok ke dalam jurang penasaran.
Pada akhirnya, Lysa mengerti; ternyata mencintai Arsel, memang seberbahaya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon __bbbunga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab VI :// Ketahuan

Lysa berjalan mengendap-endap. menyusuri lorong gelap yang dipenuhi sekelebat asap rokok. Hidungnya terpaksa menahan nafas ketika mencium aroma-aroma tak sedap, tak lain tak bukan tentu saja bau keringat. Namun langkahnya seketika melambat tatkala melewati salah satu pintu ruangan yang agaknya sedikit terbuka. Menampilkan siluet seseorang yang sepertinya ia kenali.

"Senang bekerja sama dengan anda, tuan Arselyno"

Lysa mengerutkan kening. Mencondongkan badan sedikit, mengintip diam-diam dari sela pintu.

"Nggak usah basa-basi"

Bisa Lysa lihat Arsel sedang berbincang dengan seorang cowok dengan tubuh penuh keringat yang Lysa ingat adalah lawan Arsel jadi ketika di arena.

"Padahal, ya, gue sempat kaget pas tau lawan gue elo. Gila aja, gue harus melawan seorang Arsel. Bisa mati, dong gue" cowok dengan rambut pirang itu mengelap keringatnya dengan handuk kecil, seraya tertawa menjengkelkan. "Tapi ternyata melawan lo nggak sesusah yang gue kira"

Arsel yang tengah memakai kembali kaus putihnya tidak menggubrisnya.

"Ya... Gimana, kan? Tawaran gue lebih besar tiga kali lipat daripada hadiah untuk pemenang. Sukses menundukkan seorang Arsel yang terpaksa". Cowok songong itu menyentuh bahu Arsel tersenyum miring. Menjengkelkan.

Arsel tak acuh. Hanya balik badan, menatap lurus cowok itu dengan tatapan datar. "Bayaran gue"

Si pirang itu tertawa, meskipun tidak ada yang lucu sama sekali. "Santai, Bos! Tenang nggak usah ngegas. Ada, kok, ada!"

Cowok itu kemudian menoleh ke samping, seperti memberi kode. Kemudian cowok lain yang diduga asistenya menghampiri, lantas menyondorkan amplop kuning kepada bosnya. "Nih, bayaran lo"

Lysa mengerutkan kening ketika Arsel menerima amplop yang ia duga berisi uang itu. Lysa tidak bisa membohongi pikirannya sendiri. Ia jadi semakin penasaran dengan cowok yang katanya 'berbahaya' itu. Memangnya apa alasan Arsel mau di bayar begitu saja hanya untuk sebuah kekalahan?

"Eh, anjir, kenapa gue jadi kepo sama Arsel gini, sih? Ini juga ngapain gue sampai kesasar di sini? Kurang kerjaan kayaknya gue"

Lysa akhirnya membalikkan badannya. Memutuskan untuk pulang saja.

"Wah, wah... Ada cewek cantik nih di sini!"

"Gimana bisa ada di sini, cantik? Nggak tau ini tempat apaan?"

Lysa yang baru saja balik badan spontan mendongak dan terbelalak. Ada dua orang bertubuh besar dan tinggi seperti Hercules yang sudah berdiri di hadapannya. Cewek itu reflek bergidik ngeri melihat tatapan dua orang itu yang agaknya mengganggu.

"Wah, ini di mana, ya? Kayaknya saya kesasar, deh. Hehe. Em... Saya permisi dulu, om" Lysa mungkin sudah dari tadi pergi kalau saja dia orang itu tidak menghalangi. Ini orang pingin di karate apa gimana?

Seandainya saja badan mereka tidak terlalu besar dan kekar, mungkin sudah Lysa hajar dari tadi. Tapi ia tidak mau mati konyol hanya karena sok-sokan ingin melawan dua petinju menyeramkan di hadapannya itu.

"Jangan pulang dulu, lah. Udah terlanjur di sini juga"

"Tenang, kami jinak, kok"

Melihat dua orang itu sudah mulai berani mendekat, Lysa kelimpungan dan gelisah. Sepertinya rasa penasarannya telah membawa dia ke tempat yang salah. Lysa menyesal sudah menguntit.

"Ayo sini. Udah, nggak usah tak—"

"Huaaa!!!" Lysa reflek balik badan dan berlari. namun ia malah masuk ke dalam ruangan tempat Juan berbincang tadi. Astaga, mampus gue.

Arsel melihat dengan pandangan terkejut. Begitu pula orang di sebelahnya. Lysa lantas menyengir polos. Ketahuan gue...

"Lo... kenapa bisa da di sini?" Arsel bertanya, masih kaget.

Lysa melirik ke arah pintu, dua orang tadi sudah pergi. Mungkin mereka takut karena melihat Arsel? Intinya cewek yang masih memakai sandal bulu-bulu itu akhirnya mendengus lega.

"Wow, dia cewek lo?" si pirang menyebalkan itu berkomentar. Lysa memandangnya "Gila" cowok itu menggeleng "Bodinya boleh juga. Kulitnya mulus dan... Cantik juga"

Arsel tak menanggapi cowok itu dan malah mendekati Lysa, memegang tangan cewek itu. "Gue antar pulang. Ayo"

"Bisa kali itu cewek gue cobain dikit. Berapa harganya semalam? gue bayar nominal sesuka lo, deh"

Lysa spontan melotot. Ucapan cowok itu benar-benar kurang ajar!

"Brengsek!" tapi umpatan Lysa sudah keburu diwakili oleh Arsel.

Eh, tunggu. Arsel?

BUGH!

"Eh, eh... Arsel!"

Arsel langsung menonjok hidung cowok itu keras tanpa menggubris Lysa. Berikut dengan hantaman telak pada rahang cowok kurang ajar itu yang kini sudah terkapar di atas lantai. "Ngomong apa Lo barusan, bangsat?!"

Si pirang itu meludah. "Anjing! Apa yang salah, woi? Bukanya Lo udah terbiasa mengorbankan apa pun demi uang?!"

Arsel yang terpancing emosi menghajar cowok itu lagi. Namun buru-buru ditahan oleh asisten si cowok pirang tersebut. Tidak berani melawan balik mengatasnamakan bosnya itu.

"Bangsat Lo, Arsel!" pekik cowok itu ketika Arsel menjauh.

Arsel hanya menatap cowok itu tajam seraya menepis cengkeraman asisten cowok itu. Menebar aura dingin yang kini lebih mendominasi.

"Asal lo tau aja, cuma cowok brengsek yang bakal diam saja lihat seorang wanita dilecehkan" ungkap Arsel kemudian. Lysa melihat ke arahnya.

"Dan orang-orang seperti lo, pantas buat di kasih peringatan" telak Arsel penuh penekanan sebelum kemudian memegang lengan Lysa lagi. Menarik cewek itu pergi dari sana.

...*****...

1
__bbbunga
👍
Avalee
Kak, muali atau mulai kak? ☺️
Avalee
Bikin aja udah, kpn lagi mengabadikan orang cakep 🤭🤭
Avalee
Lysa blackpink gak tuh 🤣
Zea
tetap semangat thor😊
sjulerjn29
lisa blackpink gk tuh🤭
thor mampir juga dong ke ceritaku..
Nurqaireen Zayani
Aduh, cliffhanger-nya bikin saya gak tahan nunggu, ayo lanjutkan thor!
Theros
Gemesin banget nih!
Hairunisa Sabila
Nggak bisa move on.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!