NovelToon NovelToon
Pernikahan Dadakan

Pernikahan Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: penaadelia

Aslan yang mengunjungi sebuah kota kecil untuk bisnis sekaligus mengobati patah hatinya justru membuat ia menikah dengan seorang gadis cantik yang bernama Nayla Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penaadelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

Dua minggu kemudian.

Hari ini Aslan dan Nayla akan melaksanakan resepsi pernikahan mewah. Resepsi itu dilaksanakan di hotel termewah Jakarta yang juga milik keluarga Aslan.

Keluarga Nayla termasuk Arumi sudah datang sejak kemarin. Mereka menginap di rumah mewah keluarga Aslan yang memang memiliki banyak kamar kosong.

Karena acara resepsi akan di adakan sore hari hingga malam harinya. Saat ini dua keluarga itu tampak sangat sibuk. Rencananya pesta pernikahan tersebut akan di siarkan langsung oleh beberapa stasiun TV di Indonesia.

Saat ini Nayla sudah berada di dalam kamar hotel. Ia di dandani oleh salah satu MUA terkenal. Tak sendirian, ia di temani oleh Shila dan Arumi.

"Wah kak Nay cantik banget. Pasti kak Aslan akan terpesona sebentar." Ujar Shila saat ini setelah melihat hasil makeup di wajah Kakak iparnya itu.

"Terima kasih Shila. Kamu juga cantik."

Tepat pukul 3 sore acara akan segera dilaksanakan.

Kedua mempelai mulai masuk ke dalam gedung yang telah dihias dengan begitu cantik dan mewah. Mereka saling berpegangan tangan. Dari pegangan itu dapat Aslan tangkap jika saat ini Nayla sedang gugup karena tangan Nayla sangat dingin.

"Kamu jangan gugup begitu. Ada aku disini." Bisik Aslan lembut sambil tersenyum menenangkan Nayla.

"Aku sebelumnya nggak pernah menjadi pusat perhatian seperti ini mas. Makanya aku sangat gugup sekarang." Balas Nayla dengan suara lirih.

Begitu sampai di pelaminan keduanya mulai bersalaman dengan tamu yang sedari tadi sudah mengantri.

Di salah satu apartemen termewah di Jakarta. Seorang wanita cantik sedang menangis tersedu-sedu akibat melihat acara pesta pernikahan itu. Wanita itu adalah Kiara.

"Hiks,,Hiks Nggak ini nggak mungkin. Aslan nggak mungkin nikah. Pasti berita ini salah." Ujar Kiara.

Prang....

Prang .....

Prang....

Kiara membanting segala perabotan yang ada di dekatnya. Bahkan saat ini apartemennya sudah seperti kapal pecah karena ulahnya sendiri.

"Kamu nggak mungkin nikah sama perempuan lain Aslan. Kamu itu cuma cinta sama aku. Buka perempuan itu." Teriaknya dengan masih membanting barang-barang.

"Aku harus rebut kamu kembali. Kamu cuma milik aku bukan perempuan itu." Lirihnya.

Kembali ke acara pernikahan itu. Saat ini Aslan dan Nayla sedang melakukan dansa. Tangan Aslan berada di pinggang Nayla sedangkan tangan Nayla berada dipundak Aslan. Keduanya saling bertatapan dengan mesra.

"Nay kamu sangat cantik malam ini." Ujar Aslan menatap kedua mata Nayla.

"Terima kasih mas. Kamu juga sangat tampan."

"Apa aku boleh mencium ini?" Tanya Aslan sambil mengusap bibir Nayla dengan lembut.

"Tapi disini banyak orang mas. Aku malu. Kalau mas pengen keningku saja." ujar Nayla karena memang saat ini keduanya menjadi pusat perhatian sedari tadi.

Cup.

Aslan lalu mencium Nayla dengan lembut. Tamu-tamu di buat histeris karena adegan romantis itu.

"Kamu milikku Nay." Ujar Aslan setelah mengecup kening Nayla. Nayla hanya tersenyum. Entah mengapa ia sangat bahagia karena perlakuan Aslan saat ini.

Malam semakin larut. Saat ini tamu-tamu yang datang kebanyakan teman Aslan dan juga teman kuliah Nayla. Meskipun Nayla masih terhitung baru berkuliah di Jakarta. Tapi ia sudah memiliki banyak teman. Itu karena ia masuk ke circel adik iparnya Shila.

Saat ini seorang pria sedang naik ke pelaminan. Ia bersama dengan Shila.

"Apa kabar tuan muda Aslan. Selamat atas pernikahannya." Sapa pria itu. Pria tersebut sempat terpesona dengan kecantikan Nayla.

"Terima kasih tuan muda Vano." Jawab Aslan.

"Ohiya kak Nay. Mungkin kakak belum kenal dengan kak Vano. Jadi dia ini dulunya senior aku di kampus." Ujar Shila.

"Terima kasih sudah hadir tuan muda Vano." Ujar Nayla dengan senyum hangat.

Aslan yang melihat Nayla tersenyum ke arah Vano begitu tak nyaman. Entah mengapa hatinya seperti terbakar.

"Kak Vano mari saya temani untuk mencicipi hidangannya." Ajak Shila.

Lalu keduanya turun dari pelaminan.

"Nay bisa tidak kalau sama pria lain kamu tidak usah tersenyum. Aku tidak suka melihatnya." Ujar Aslan.

"Loh kenapa mas. Itu tandanya kita ramah sama mereka. Kamu juga harusnya seperti itu jangan memasang wajah datar saja." ujar Nayla.

"Tapi aku tidak rela jika kamu tersenyum sama laki-laki lain. Apalagi sama Vano."

"Kamu cemburu yah mas." Goda Nayla.

"Nggak kok. Siapa yang cemburu?" Ujar Aslan menutupi rasa gengsinya dengan wajah datar.

"Aku suka kalau mas Aslan cemburu." Lirih Nayla yang hanya didengar dengan samar-samar oleh Aslan.

"Kamu ngomong apa barusan?" Tanya Aslan.

"Nggak ngomong apa-apa kok mas."

Saat ini Nayla sudah sangat lelah. Tapi ia melihat masih banyak tamu-tamu yang menikmati acara.

"Apa kamu sudah lelah?" Tanya Aslan.

"Lelah sih mas tapi nggak papa kok."

"Kamu tahan sebentar lagi. Acaranya akan segera selesai."

Saat ini acara resepsi pernikahan telah selesai. Rencananya Aslan dan Nayla akan menginap di hotel.

"Mas apa tidak sebaiknya kita ikut pulang saja. Aku tidak enak sama yang lain." Ujar Nayla yang saat ini sedang membersihkan makeup.

"Mengapa harus tidak enak. Mereka pasti juga mengerti." ujar Aslan cuek.

"Aku sebenarnya ingin menghabiskan waktu dengan keluargaku mas. Besokkan mereka sudah pulang." ujar Nayla dengan nada memohon.

Aslan yang mendengar itu merasa tak tega. Keluarga Nayla termasuk Arumi memang akan kembali esok hari.

"Ya sudah kamu bersihkan dirimu. Setelah itu kita pulang." ujar Aslan.

"Beneran mas?" tanya Nayla

"Hmmm. Cepetan sebelum aku berubah pikiran." ujar Aslan.

Mendengar itu Nayla segera masuk ke dalam kamar mandi dengan semangat.

Kurang lebih dua puluh menit kemudian Nayla keluar dari kamar mandi. Ia sudah memakai pakaian yang Aslan sudah siapka. Ia segera berjalan ke arah meja rias.

Saat ini Aslan dan Nayla sudah berada dalam mobil. Saat ini mobil di kendarai oleh sopir pribadi dari hotel itu. Aslan tak mengendarai mobil karena kelelahan akibat acara resepsi pernikahannya. Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di halaman rumah. Sopir itu segera membuka pintu mobil untuk Aslan.

"Terima kasih pak sudah antar kita." ujar Nayla begitu turun dari mobil.

"Sama-sama nyonya muda." Jawab sopir itu.

Kemudian Nayla dan Aslan segera masuk kedalam rumah. Begitu sampai di ruang keluarga. Mereka melihat semua orang sedang berkumpul sambil bercengkrama dengan hangat.

"Loh kak Aslan dan kak Nay kok pulang. Bukannya mau nginap di hotel?." tanya Shila yang pertama kali melihat Nayla dan Aslan.

"Kita nggak jadi menginap disana." Jawab Nayla. Lalu Nayla dan Aslan duduk di sofa.

"Kenapa nggak jadi menginap sayang?" tanya mama Nadia.

"Aku mau habisin waktu sama keluarga aku ma. Soalnya besok mereka udah mau pulang." jawab Nayla.

" Hmmm. Iya-iya mama ngerti kok." Kata mama Nadia sambil menganggukkan kepalanya.

Mereka melanjutkan obrolan mereka dengan suasana hangat. Karena keasyikan mengobrol mereka tak sadar bahwa waktu semakin menunjukkan tengah malam.

"Sebaiknya kita semua istirahat saja. Ini sudah tengah malam." ujar papa Dion yang di anggukkan kepala oleh semua. Mereka mulai berjalan kearah kamar masing-masing.

Begitu Aslan mau membuka pintu Nayla menghentikannya.

"Kenapa?" Tanya Aslan sambil mengerutkan keningnya.

"Aku boleh nggak tidur sama Luna dan Arumi?" tanya Nayla kembali.

"Hanya untuk malam ini mas. Merekakan udah pulang besok. Pliss" mohon Nayla.

Aslan sebenarnya mau menolak permintaan Nayla. Tapi ia tak boleh egois jadi dengan terpaksa ia memberikan izin.

"Yasudah kamu kesana saja."

"Makasih mas." Ujar Nayla lalu memeluk Aslan. Hal itu membuat Aslan mematung dengan degum jantung yang tidak stabil.

Menyadari aksinya saat ini. Nayla segera melepas pelukannya dan langsung berlari ke arah kamar Luna dan Arumi dengan wajah yang Semerah tomat.

1
Jamayah Tambi
Sakit apaNay
Jamayah Tambi
Suami kaya macam tu la
Jamayah Tambi
Kakakmu Shila
Jamayah Tambi
Tak hamil lagi Nay
Jamayah Tambi
Bila kot Aslan tak bagitau
Jamayah Tambi
Tereperona dgn bini sendiri tak apa Pak Aslan.Jgn dhn bini orang mcm Vano
Jamayah Tambi
Itu maunya Aslan.Alasan saja papa minta cucu
Jamayah Tambi
Siapa
Jamayah Tambi
Apa Vano ni ada niat jahat sama Nayla.Bini orang tu.Vano kan asa shila.
Jamayah Tambi
No dah mcm kes bully Bu dosen.
Jamayah Tambi
Ada niat jahat di hati ibu Jiara utk merebut Aslan kembali
Jamayah Tambi
Nayla kena pandai ambil hati Aslan.Bakal pelakor sudah menjelma
Jamayah Tambi
Aduh ini yg buat Aslan rasa bersalah ni.Sial
Jamayah Tambi
Lelaki klu dpt lokan emph lupa dunia
Jamayah Tambi
Kenapa diulang bab yg sama berkali-kali
Jamayah Tambi
Kau jgn nak buat hal Aslan.Udah ada bini lo.Jgn diingat lagi Kiara
Jamayah Tambi
Balik2 bawa isteri
Jamayah Tambi
Udah jatuh cinta ni
Jamayah Tambi
Mestilah Nayla menolak kerana dudah ada Aslan.
Jamayah Tambi
Apa niat Aslan menikahi Nayla
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!