NovelToon NovelToon
WHO¿

WHO¿

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Identitas Tersembunyi / Anak Genius / TKP / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Misteri kematian Revano yang tidak pernah meninggalkan jejak, membuat gadis penderita ASPD tertantang menguak kebenaran yang selama bertahun-tahun ditutupi sebagai kasus bunuh diri.

Samudra High School dan pertemuannya bersama Khalil, menyeret pria itu pada isi pikiran yang rumit. Perjalanan melawan ego, pergolakan batin, pertaruhan nyawa. Pada ruang gelap kebenaran, apakah penyamarannya akan terungkap sebelum misinya selesai?

Siapa dalang dibalik kematian Revano, pantaskah seseorang mencurigai satu sama lain atas tuduhan tidak berdasar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empat

Sedikit pergerakan merubah sudut pandang seseorang. Saat kamu tertawa, menunjukkan kesedihan, atau diam? Tidak ada yang benar-benar peduli, jika dia memang tidak peduli.

Hanya ada suara air yang mengalir pada kolam buatan di taman samping ruang makan. Sisanya sentuhan piring dan sendok yang menggema tidak sengaja. Pembahasan masuk akal apa yang akan jadi topiknya? Padahal semua yang dia lakukan sekarang tampak sebuah kepalsuan yang disengaja.

“Bagaimana sekolahmu?”

“Ada beberapa bagian yang masih terlihat dengan jelas”

Avram menghela napas, meletakkan sendok yang baru saja digunakan untuk menyuap makanan ke mulut. Menatap Aletha dengan penuh pertimbangan yang sebenarnya tidak perlu. Sementara gadis itu justru fokus pada makannya, menyisihkan sayuran hijau yang bercampur dengan wortel dan kembang kol.

“Bukan itu pembahasan yang ingin Mamah tanyakan padamu” tegur Avram.

Sementara Kasandra tersenyum, menegak segelas air putih yang tinggal setengah sebelum menatap bagaimana putrinya makan. Masih sama dan tidak akan berubah. Dengan pakaian hitam rapih dan cara duduk yang tegap, mengingatkan dengan dirinya ketika muda.

“Siapa namamu?”

Aletha menoleh pada sumber suara lembut yang kembali meraup kesunyian. Tak peduli Avram menggeleng karena drama yang anaknya sendiri ciptakan, seperti sudah tidak masuk akal.

“Aletha Waniwongso, anakku”

“Katakan saja yang perlu”

Kasandra menelungkupkan sendok yang ada dipiringnya, sebelum mengangkat kedua tangan untuk menyangga dagu tajam miliknya.

“Mau buat tindak kriminal apa lagi, sayang?”

“Menjijikkan, sepertinya aku tidak hidup saat itu”

“Semuanya sudah terjadi dan jadi masa lalu, seperti bagaimana kamu meludahi hidupmu kala itu, jadi stop bertidak kamu adalah badan intel atas kasus,”

“Kasus bunuh diri yang dia lakukan sendiri?”

Manik dingin itu merujuk pada tajam mata elang dihadapannya. Menyalurkan kebencian pada kemarahan yang sudah redam.

“Kita bicarakan hal lain saja, bagaimana konsultasimu bersama Dokter Utomo?”

Aletha menghela napas, kembali menyantap makan malam tanpa peduli kedua orang tuanya ternyata sudah menyelesaikannya lebih dulu. Konsultasi dengan psikiater adalah hal bodoh yang lagi dan lagi dia lakukan. Semasa hidupnya, bertemu dengan Dokter Utomo tidak masuk dalam daftar perjalanan hidupnya.

“Seperti biasa, dia bilang aku sudah gila”

Kasandra tersenyum, dia yakin anaknya hanya melebih-lebihkan atas penyampaian yang Dokter Utomo katakan padanya. Aletha memang seperti itu, sejak usianya menginjak tiga tahun dan mulai melakukan hal-hal bodoh. Tentu sebagian besar merugikan orang disekitarnya, pernyataan bahwa dia sudah gila adalah yang sering dia dengar. Bahkan setelah berulang kali berganti psikiater saja, anggapan tentang penyakit mental yang mereka sampaikan masih di terima bahwa dia hidup sebagai gadis yang gila, bagi Aletha.

“Gangguan mental itu bukan aib”

“Sudah berapa kali dokter mengatakan hal itu? Lagi pula saya hanya akan buang-buang waktu kalau hanya itu yang ingin dokter katakan”

Dokter Utomo tahu betul bagaimana cara interaksi Aletha jauh berbeda dengan anak pengidap gangguan mental lainnya. Seperti sesi konsultasi yang ada setiap minggu hanyalah waktu yang sia-sia. Ungkapan yang Dokter berikan hanya sebatas bualan.

Antisocial Personality Disorder atau gangguan kepribadian antisosial bukan hal yang remeh dan Aletha selalu menunjukkan segala gejalanya setiap kali menceritakan apa yang dia rasakan. Pola perilaku konsisten mengabaikan perasaan orang lain, seringkali tidak menunjukkan penyesalan atau rasa bersalah atas tindakan bodohnya, dan memanipulasi atau bersikap kejam pada orang lain.

1
daiiisy_
maaf atas ketidaknyamanannya karena cerita ini lagi berantakan 🤣 mending ga usah dibaca dulu, aku lagi coba hubungin editor buat benerin alurnya🤣🤣
marchang
ini kok diulangg yaa thor alur nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!