Follow;
FB~Lina Zascia Amandia
IG~Deyulia2022
WA~ 089520229628
Seharusnya Syapala sangat bahagia di hari kelulusan Sarjananya hari itu. Namun, ia justru dikejutkan dengan kabar pertunangan sang kekasih dengan perempuan lain.
Hancur luluh hati Syapala. Disaat hatinya sedang hancur, seorang pria dewasa menawarkan cinta tanpa syarat. Apakah Syapala justru menerima cinta itu dengan alasan, ingin membalaskan dendam terhadap mantan kekasih?
Ikuti terus kisahnya dan mohon dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Bertemu Prita
Pagi di kediaman keluarga Erkana. Matahari menyorot lembut tepat ke dalam dapur yang berhadapan langsung ke arah timur. Suitan burung gereja di dahan pohon saling bersahutan.
Bu Zahira, sibuk di dapur dibantu salah satu asisten rumah tangga, Bi Rinti.
"Bu, biarkan saja saya yang buat. Ibu istirahat saja. Hanya membuat teh lemon hangat ini buat pengantin baru, saya jagonya," tukas Bi Rinti sambil mengangkat jempolnya dengan lambang sarangheo ala Korea.
"Santai saja Bi Rinti. Saya hanya ingin menyiapkan minuman spesial buat menantu saya untuk pertama kalinya," balas Bu Zahira gembira.
"Bu Zahira sepertinya senang banget punya menantu Neng Syalapa. Selain cantik, dia itu sepertinya rendah hati. Usianya juga masih terbilang muda. Cocoklah dengan Den Kala. Ngemong banget kayaknya."
"Senang dong Bi. Tidak saya sangka setelah kurang lebih 16 tahun anak pertama saya melanglang buana tugas di wilayah dan negara konflik, tiba-tiba putra pertama saya pulang, tidak lama dari itu menikah. Dan gadis yang dia pilih juga sepertinya baik, sebab saya langsung cocok saja."
"Iya, Bu. Neng Syalapa memang terlihat baik. Den Kala hebat banget, berarti selama Den Kala satgas, rupanya sudah menyimpan cem-ceman di tanah kelahiran, lalu memberi kejutan yang duarrrr buat Ibu sekeluarga," tutur Bi Rinti.
"Itu dia, makanya saya tidak percaya saat anak saya tiba-tiba mengenalkan seorang gadis. Saya tadinya berpikir, kalau putra saya sepulang dari satgas tidak memiliki kekasih," tukas Bu Zahira.
"Den Kala dan Neng Syalapa memang cocok. Pasangan serasi."
"Amin. Tapi ngomong-ngomong, Bi Rinti dari tadi salah melulu ngucapin nama mantu saya. Nama mantu saya Syapala bukan Syalapa, Bi Rinti!" Bu Zahira memperingatkan.
"Wah, salah ya, Bu? Maafkan saya, soalnya namanya agak susah bagi lidah saya," ujar Bi Rinti seraya sibuk kembali dengan pekerjaannya.
"Ya sudah, jangan dibahas lagi. Lebih baik kita segera siapkan sarapannya. Mereka pasti sebentar lagi akan turun."
Bu Zahira dan Bi Rinti segera menyelesaikan pekerjaannya, menyiapkan sarapan.
Tidak lama dari itu, Pak Erkana muncul, disusul Arkala dan Syapala.
Arkala langsung menempati kursi yang kosong, tepat di samping Syapala yang sudah lebih dulu duduk.
Sambutan hangat menyapa Syapala. Bu Zahira meletakkan satu cangkir lemon tea di depan Syapala.
Syapala terharu, ternyata mamanya Arkala sebegitu hangat menyambut kehadirannya di rumah ini.
"Mereka menyambut aku dengan begitu hangat," gumamnya dalam hati.
Sarapan pagi itu belum dimulai, sebab Bu Zahira masih menunggu kehadiran Erlaga. Namun, setelah 10 menit berlalu, Erlaga masih belum muncul. Akhirnya mereka sarapan pagi tanpa Erlaga.
"Kalian merencanakan bulan madu ke mana?" Pak Erkana bersuara.
"Sepertinya dalam waktu dekat ini, kami tidak bisa melakukan perjalanan jarak jauh, Pah. Soalnya Kala baru saja kembali dari satgas. Masa cuti Kala pun tinggal sisa empat hari," urai Arkala.
"Jadi, tidak ada bulan madu untuk saat ini ke tempat lain?" yakin Pak Erkana.
"Tidak, Pa."
"Tidak masalah kalian tidak melakukan perjalanan bulan madu dalam waktu dekat ini. Lain kali juga bisa," timpal Bu Zahira.
Semua mengangguk kecuali Syapala, yang sejak mereka ngobrol, dirinya tidak tertarik untuk menanggapi.
Sarapan itu telah usai, tanpa kehadiran Erlaga. Sementara itu Erlaga yang sejak tadi menyendiri di balkon kamarnya, menyesap rokok dengan asap yang ia hembus ke atas langit-langit.
Tidak ada yang lebih tenang selain bermain dengan asap rokok baginya saat ini, dari pada harus bertatap muka dengan Syapala yang sudah tidak mau menatapnya lagi, ataupun tawa kecil dari sang abang yang mengejeknya.
Keduanya kini bagai monster yang siap menerkamnya. "Aku masih belum percaya kalau abangku dan Syapala bersatu. Dari mana mereka kenal, dan kenapa bisa secepat ini?"
Laga bergumam, mempertanyakan keheranannya tentang hubungan Syapala dan Arkala yang dinilainya begitu tiba-tiba.
"Hubunganku dengan Syapala hancur gara-gara aku terlalu percaya dengan Prita. Iya, Prita...bahkan sampai dengan hari ini aku masih belum sempat menemuinya untuk mempertanyakan bukti-bukti rekaman suara tentang pengakuannya di depan Syapala.
Laga segera mengakhiri keberadaannya di balkon. Ia berencana untuk menemui dokter Prita, wanita yang sebulan lalu sudah bertunangan dengannya.
Ketika Laga akan menuruni tangga, dia bertemu dengan pasangan baru. Arkala dan Syapala. Laga memberikan senyum tipis pada Arkala sebagai bukti rasa hormatnya pada sang abang. Lalu setelah itu, ia pergi dengan satu tujuan, ingin mempertanyakan tentang rekaman suara itu, meski sudah cukup terlambat dan tidak ada gunanya lagi.
"Prita temui aku di kafe Bunga, sore nanti."
Laga mengirimkan sebuah pesan pada dokter Prita. Pesan itu lama mendapatkan balasan.
"Baiklah. Sampai ketemu di kafe Bunga, Sayang," balasnya terbaca romantis.
Namun Laga tidak serta merta merasa tersanjung dan menghangat. Sebab hatinya mulai goyah sejak ia mendapati rekaman pengakuan dokter Prita dari Syapala.
Sore yang dijanjikan tiba, Erlaga sudah berada di kafe Bunga lima belas menit lebih awal. Dokter Prita memasuki kafe dengan langkah kaki elegan dan percaya diri. Wajahnya berbinar, sebab ini merupakan pertemuan yang sangat dinantikannya setelah Erlaga sibuk latihan di markas.
Dokter Prita menduduki kursi pengunjung tepat di hadapan Erlaga. Senyum manis masih mengembang di bibirnya.
"Senang sekali, akhirnya aku bisa berjumpa lagi denganmu Kak," akunya dengan rona wajah bahagia.
Laga tersenyum tipis sekali, dia tidak mau pertahanannya goyah hanya karena senyuman hangat di wajah Prita, yang baginya palsu.
"Aku sengaja memintamu datang ke sini. Aku ingin mempertanyakan dan memperdengarkan suatu hal," ungkap Laga akhirnya.
Wajah dokter Prita masih berbinar bahagia, dalam hatinya berpikir kalau apa yang akan dipertanyakan dan diperdengarkan Laga, adalah sebuah kejutan manis yang akan melambungkan angannya ke udara.
"Iya, Kak. Aku siap mendengarnya," ucap dokter Prita dengan senang hati.
"Baik."
Laga meraih ponselnya, lalu ia membuka galeri fotonya. Di sana sebuah vidio samar tapi suaranya begitu jelas. Sebab seperti itulah bukti rekaman vidio yang dia dapat dari Syapala.
"Coba kamu dengarkan ini, Ta," Dokter Prita langsung menoleh pada Hp Laga. Kemudian Laga memutar bukti rekaman yang di dalamnya ada percakapan dokter Prita dan Syapala.
Dokter Prita tercengang, dia tidak menduga pertemuannya dengan Syapala saat itu di rumah sakit Harapan Sehat, justru membuka kebohongannya.
Di dalam rekaman yang sepenuhnya percakapannya dengan Syapala, terdengar jelas di sana pengakuan Syapala yang tidak pernah menitip salam untuk Laga, terlebih salam itu adalah salam perpisahan.
"Kenapa? Kamu terkejut dengan bukti rekaman ini? Ternyata kamu orang yang diam-diam menghancurkan hubunganku dengan Syapala."
Laga berkata dengan penuh emosi tapi masih berusaha dia tahan.
Dokter Prita tidak berkutik, dia diam masih tidak percaya bahwa cara liciknya terbongkar, padahal percakapan dengan Syapala sudah sebulan berlalu.
"Kamu tahu, Ta. Setelah aku menyakiti Syapala atas karangan palsumu, kini aku harus menyaksikan abangku dan Pala menikah. Mereka menikah dan menjadi suami istri."
Dokter Prita ternganga mendengar kalimat terakhir Laga. Dia sama sekali tidak percaya.
jngan2 nanti ni prita mau jdi plakor lagi
masih bnyak cewek kain dan mu harus robah sikap da pemikiran kmu laga jngan mudah di hasut
jodohin si laga teman pala thoor
ud putusin aja tunangannya biar kapok dia,tau GK,sesuatu yg kita dpt dngn cr yg tidak baik tu,akibatnya jg GK akan awet dan membahagiakan...
.pala udah bajagia sm kala..jgn ganggu ya😄😄