NovelToon NovelToon
Bayangan Sang Kembar

Bayangan Sang Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Balas dendam pengganti
Popularitas:40.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Zee dan Zia adalah saudara kembar tak identik yang bersekolah di tempat berbeda. Zia, sang adik, bersekolah di asrama milik keluarganya, namun identitasnya sebagai pemilik asrama dirahasiakan. Sementara Zee, si kakak, bersekolah di sekolah internasional yang juga dikelola keluarganya.
Suatu hari, Zee menerima kabar bahwa Zia meninggal dunia setelah jatuh dari rooftop. Kabar itu menghancurkan dunianya. Namun, kematian Zia menyimpan misteri yang perlahan terungkap...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamar baru,langkah baru

Suara klik terdengar pelan saat kartu akses menyentuh pintu. Zee masuk, diikuti pak sakti yang membawa berkas.

"Ini kamarmu. Sesuai permintaan, kamu dapat kamar tunggal,"jelas pak sakti sambil menyerahkan kartu akses.

Zee menerimanya dan hanya mengangguk kecil, tanpa sepatah kata pun. Tatapannya tetap dingin, tak sedikit pun menunjukkan emosi. Tapi di balik ekspresi datarnya, pikirannya sudah penuh strategi dan kecurigaan.

"Kamarnya sudah dibersihkan sebelumnya. Kamu tinggal memasukkan barang-barangmu saja," lanjut Pak Sakti, mencoba tetap ramah meski mulai merasa kikuk.

Zee kembali hanya mengangguk. Diam.

Pak Sakti menarik napas pelan. "Kalau ada yang bisa saya bantu, saya—"

"Nggak usah." Ucapan datar itu cukup untuk membuat Pak sakti berhenti bicara.

Pak Sakti sedikit terkejut. Itu kali pertama Zee berbicara langsung padanya, dan suaranya membuat bulu kuduk merinding.

"Baiklah… Bapak permisi. Besok kamu mulai kelas di XII A. Selamat beradaptasi," ucapnya cepat sebelum berbalik pergi.

Zee menutup pintu perlahan. Suara kuncinya terdengar menenangkan dalam keheningan ruangan. Dia memandangi sekeliling kamar—tidak luas, tapi cukup nyaman. Tidak sempit, tapi juga bukan kemewahan seperti kamarnya di mansion. Tapi ini lebih dari cukup.

Ia mulai mengeluarkan pakaian dari dalam koper dan menatanya ke lemari satu per satu. Tangannya bergerak cepat, ekspresinya tetap tanpa perubahan.

Begitu semua selesai, Zee merebahkan diri di atas kasur. Lembut dan dingin. Kepalanya menatap langit-langit.

"Petunjuknya masih kabur... tapi gue nggak bisa terus diam." batinnya, jemarinya menggenggam ujung selimut dengan penuh tekad.

Dia teringat kata-kata terakhir yang tertulis di catatan Zia.

"Dia punya kuasa… dan dia cemburu dengan sosok ‘R’ itu..."

Zee menghela napas panjang.

"Berarti, gue harus cari tahu siapa cowok berinisial R di sekolah ini."

Tapi ada satu masalah besar.

"Empat ratus lima puluh nama... dan gue harus nemuin satu dari mereka."

Pikirannya makin kusut. Kepalanya makin berat.

Akhirnya, dia menyalakan AC dan memejamkan mata. Mungkin, setelah tidur, pikirannya akan lebih jernih.

Tok. Tok. Tok.

Suara ketukan di pintu membangunkannya dari tidur panjang. Suara khas yang menggema di ruangan kecil. Zee mengerang pelan.

"Siapa sih..." gumamnya serak.

Dengan langkah malas, dia bangkit dan membuka pintu.

Klik.

Seorang gadis berambut sebahu berdiri di ambang pintu dengan senyum manis.

“Hai! Kamu zee, kan?” sapanya ceria, senyumnya hangat seperti matahari sore.

Zee hanya menatapnya dengan datar. Seperti biasa.

“Kenalin, aku Viola. Tetangga kamar kamu. Kamu pasti murid baru, kan?” ucap gadis itu, masih dengan senyumnya yang hangat.

Zee membalas dengan anggukan pelan, wajahnya tetap dingin.

"Ngomong-ngomong, sekarang udah waktunya makan malam. Yuk, kita ke bawah bareng. Tadi Pak Sakti nyuruh aku buat ajak kamu makan," jelas Viola santai.

Zee terdiam sejenak, lalu akhirnya berkata pelan, “Oke.”

"Kamu mau jalan bareng nggak? aku tungguin kok," tawar Viola sambil menyender ke dinding.

Zee awalnya hendak menolak, tapi kemudian terlintas sesuatu dalam pikirannya—kesempatan untuk kenal lebih jauh lingkungan ini. Dia pun mengangguk.

“Tapi gue mandi dulu.”

“Gak apa-apa. Mandi aja dulu. Masih cukup waktu. Kalo udah, ketuk aja kamar aku,” jawab Viola sambil menunjuk kamar di sebelah kanan.

Zee hanya mengangguk lagi.

••••

Setelah mandi dan bersiap, Zee mengenakan pakaian biasa: celana hitam dan sweater abu-abu polos. Rambutnya diikat setengah ke belakang, wajahnya tetap polos tanpa riasan. Ia keluar kamar dan mengetuk pintu sebelah.

Tok tok.

Tak lama, Viola membuka pintu dengan senyuman cerah. "Pas banget! Yuk, kita turun bareng."

Zee mengangguk pelan, lalu berjalan bersama Viola menyusuri lorong menuju ruang makan. Langkah Zee lurus dan tegap, tatapannya mengarah ke depan. Tidak menunduk. Tidak takut.

Ruang makan ramai. Meja-meja panjang penuh siswa, aroma makanan hangat bercampur tawa dan suara langkah kaki.

“Ini meja aku biasanya. Kamu boleh duduk di sini juga,” ujar Viola, menunjuk salah satu meja di pojok.

Zee duduk, mengambil makanan secukupnya. Tangannya menyentuh sendok, tapi tak langsung menyuap. Matanya menyapu sekeliling ruangan, mengamati orang-orang. Tak mencari makanan—melainkan petunjuk.

Dan saat itulah, seorang cowok duduk di meja seberang. Tinggi, wajah tajam, sorot mata acuh. Tangan dimasukkan ke saku celana, tubuh sedikit bersandar malas. Di lengan seragamnya, terlihat label nama kecil bertuliskan:

Radit Mahendra Valesko

Deg. Nama itu terpampang jelas. Radit. Inisial 'R' yang tertulis di catatan Zia. Tatapan dingin cowok itu... menyimpan lebih dari sekedar sikap cuek--ada rahasia belum terucap.

1
tia
kasihan raka kekasih ny pergi untuk selamanya /Sob/
Nona Jmn: Takdir kak😭😅
total 1 replies
tia
ditunggu updatenya lg
Nona Jmn: Besok ya, kakak🌵
total 1 replies
tia
udah dua up tapi masih kurang thor
Nona Jmn: Sabar kakak🤭
total 1 replies
tia
makasih thor udah dobel up
Nona Jmn: Sama"kakak❤️‍🔥
total 1 replies
𝖓𝕯o🕷
ketebaklah... VIOLA.. semakin elok sebuah topeng, pasti pengerjaannya semakin detail
Nona Jmn: Bisa aja sih kakak🤭 Tapi makasih yah❤️‍🔥
𝖓𝕯o🕷: bagus, lebih dri ekspektasi. gw ikutan mbayangin saat baca, kek gw lagi berada disana. tembok2 nya merah bata, kastil, megah beud. suasananya kek di London zaman dulu, 200tahun lalu.
total 3 replies
tia
dobel up thor
Nona Jmn: Sabar, ya Kak. 🫶
total 1 replies
kriwil
di sini heran sama ortu nya si zee kerja mati matian ga pernah menikmati sampai anak nya mati pun ga peduli gunanya dia kaya mau buat apa 😀
kriwil
yang perlu km curigai kepala sekolah dan viola zee
Milka Budi
Luar biasa
Nona Jmn: Terima Kasih🔥
total 1 replies
𝖓𝕯o🕷
gw suka cover depannya yg terbaru
Nona Jmn: Terima Kasih🫡🔥
total 1 replies
Nana Colen
terlalu berbelit belit thor jadi jenuh bacanyaaaa
tia
alah thor sll
ma nanggung
Nona Jmn: Maaf yah kak, sabar nanti ada double ya😗🔥
total 1 replies
Bunda Juna
bnyakiii dong kk Othor ,sekelumit cuman nyempil diujung bibir,
Nona Jmn: Maaf hehehe🔥🔥
total 1 replies
Ismawati
kenapa up nya cuma sehari 1x?
tia
di gantung terus thor
Nona Jmn: Maaf Kakak😭🤭💋🤍
Nona Jmn: Maaf Kakak😭🤭💋🤍
total 2 replies
𝖓𝕯o🕷
deg2 serrr
Nona Jmn: Dum-Dum🫀🫀
total 1 replies
siluba hutang
udah 77 episode belum ketemu juga dalangnya?
Nona Jmn: Sabar🙂‍↔️
total 1 replies
𝖓𝕯o🕷
Thor.. wake up
𝖓𝕯o🕷: just alarmed you.. what else?
Nona Jmn: Hmm?🫡
total 2 replies
Herlina
kapan update lagi penasaran banget
Nona Jmn: Up setiap hari kak🙌
total 1 replies
misna wati
makin penasaran
Nona Jmn: Terus di pantau ya kak😇 Jangan lupa vote juga hehehehe🫶😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!