NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Kakek

Suami Pilihan Kakek

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

"Ka-kakak mau apa?"
"Sudah kubilang, jaga sikapmu! Sekarang, jangan salahkan aku kalau aku harus memberimu pelajaran!"



Tak pernah terlintas dalam pikiran Nayla Zahira (17 tahun) bahwa dia akan menikah di usia belia, apalagi saat masih duduk di bangku SMA. Tapi apa daya, ketika sang kakek yang sedang terbaring sakit tiba-tiba memintanya menikah dengan pria pilihannya? Lelaki itu bernama Rayyan Alvaro Mahendra (25 tahun), seseorang yang sama sekali asing bagi Nayla. Yang lebih mengejutkan, Rayyan adalah guru baru di sekolahnya.

Lalu bagaimana kisah mereka akan berjalan? Mungkinkah perasaan itu tumbuh di antara mereka seiring waktu berjalan? Tak seorang pun tahu jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Ulangan Dadakan

Rayyan dan Nayla akhirnya kembali ke rumah mereka sendiri setelah beberapa hari menginap di rumah Herman. Padahal, sebenarnya Nayla masih ingin tinggal lebih lama di rumah kakek-neneknya, tapi ia tidak bisa. Rumahnya tidak mungkin dibiarkan kosong begitu saja.

“Kamu lagi apa Sayang?” sebuah suara lembut mengejutkan Nayla yang sedang sibuk di dapur. Lebih kaget lagi ketika sepasang tangan tiba-tiba melingkar di perutnya.

“Kakak! Kok suka banget bikin aku kaget, sih?” gerutu Nayla sambil berusaha melepaskan tautan tangan suaminya.

“Suka aja,” jawab Rayyan santai, justru semakin mengeratkan pelukan dan mulai menciumi leher istri kecilnya itu.

“Kak Rayyan, lepasin dulu, deh. Aku lagi masak, badan juga bau keringat sama minyak,” ucap Nayla dengan nada tidak nyaman. Bukan karena tidak suka dipeluk, tapi karena khawatir aroma tubuhnya yang acem tercium Rayyan.

“Tapi aku justru suka bau tubuh kamu,” balas Rayyan tanpa ragu, malah makin gencar dengan aksinya. Bahkan, tangannya mulai menyelinap ke dalam kaos Nayla.

“Tapi aku bau banget, Kak. Udah, mending Kakak mandi dulu. Nanti kita sarapan bareng,” bujuk Nayla.

“Sebentar aja, Sayang. Aku masih betah gini,” ucap Rayyan sambil menduselkan wajahnya di ceruk leher Nayla.

Nayla mengembuskan napas panjang. Kalau Rayyan sudah begini, rasanya seperti lagi menghadapi bayi besar. Meski begitu, ia tetap menyelesaikan masakan, menata meja makan, meski harus ditempel terus oleh Rayyan di belakangnya.

“Kak, mendingan mandi dulu deh. Bukannya hari ini Kak Rayyan harus ke kantor lebih pagi sebelum ke sekolah?” ucap Nayla, kali ini berbalik menatap suaminya.

Rayyan tersenyum. “Iya, memang ada rapat pagi ini,” sahutnya santai.

“Ya udah, sebaiknya Kakak mandi terus siap-siap. Abis itu kita sar...” Ucapan Nayla terpotong karena tubuhnya tiba-tiba melayang.

“K-Kak Rayyan mau apa? Turunin aku, aku juga harus siap-siap sekolah!” protes Nayla yang kini digendong.

“Aku tau, makanya lebih cepat kalau kita mandi bareng,” jawab Rayyan sambil melangkah menuju kamar.

“Cepat gimana? Kalau mandi bareng malah makin lama, Kak. Lebih baik mandi sendiri-sendiri,” ucap Nayla kesal, karena ia tau benar maksud Rayyan. Kalau mandi berdua, ujung-ujungnya bukan sekadar mandi.

“Kalau kamu nurut, bisa cepat, Sayang.”

“Tapi, Kak, nan...” ucapan Nayla terhenti karena Rayyan berhenti di depan tangga dan menatapnya tajam.

“Sekarang pilih, kita mandi bareng lalu berangkat, atau kita gak usah berangkat dan bikin anak di rumah,” ucap Rayyan dingin, membuat Nayla terdiam mematung. Bahkan menelan ludah pun terasa susah.

“Jadi, pilih yang mana?” tanya Rayyan lagi dengan tatapan yang membuat bulu kuduk Nayla merinding.

Nayla mengerjap beberapa kali sebelum menunduk. “M-mandi bareng,” jawabnya pelan.

“Good girl,” ucap Rayyan puas, lalu melanjutkan langkahnya menaiki tangga.

 

****************

“Kira-kira hari ini Nayla masuk sekolah gak, ya?” tanya Ida pada Tania saat mereka turun dari mobil.

“Gak tau. Rasanya sepi banget beberapa hari ini gak ada Nayla. Tapi kenapa alasannya kepentingan keluarga? Jangan-jangan dia...” Tania tidak melanjutkan kalimatnya, membuat Alika berhenti dan menatapnya penasaran.

“Jangan-jangan apa?” tanya Alika.

Tania mendekat ke telinga Alika. “Jangan-jangan Nayla sama Pak Rayyan honeymoon lagi,” bisiknya.

Alika langsung menjauh dengan ekspresi tak percaya. “Hah? Mana mungkin Nia! Lagian Nayla pernah bilang kalau Pak Rayyan janji gak akan nyentuh dia sampai lulus sekolah.”

“Ah, itu mah akal-akalan cowok Ka. Mana ada cowok dewasa bisa nahan setahun penuh? Mustahil,” balas Tania pelan.

“Lagian ya, biasanya pasangan habis berantem, akhirnya ya gitu katanya sih jadi pelampiasan,” tambahnya.

Alika mengerutkan dahi. “Serius Nia? Dari mana elo tau?”

“Banyak yang bilang. Gue juga pernah liat sendiri,” jawab Tania.

Alika terbelalak, menutup mulut. “Astaghfirullah lo bilang apa barusan?!” teriaknya hingga murid lain menoleh.

Tania mendesis kesal. “Ssst! Lo ngapain sih? Pada liatin kita tuh.”

Alika nyengir. “Ya gimana gue kaget. Kirain maksud lo lain.”

“Enak aja! Maksud gue, gue pernah liat kakak gue dan istrinya. Abis marahan, eh besoknya baikan terus ngilang di kamar berhari-hari.”

Alika menggeleng. “Ada-ada aja.”

Mereka akhirnya lanjut ke kelas dan duduk.

 

****************

“Terima kasih, Pak,” ucap Nayla pada sopir taksi.

“Sama-sama, Mbak.”

Nayla melangkah masuk sekolah, bergabung dengan murid lain.

“Hai Nay,” sapa Dafa tiba-tiba.

Nayla kaget lalu buru-buru memberi jarak. Ia tidak ingin Rayyan salah paham kalau kebetulan melihat. Dafa tetap cuek jalan di sampingnya.

“Loh, kok kamu ikut Daf?” tanya Nayla.

“Mau nganter kamu ke kelas.”

Nayla terkejut. “Gak usah Daf. Aku bisa sendiri, lagian diliatin anak-anak lain gak enak.”

Dafa menoleh sekitar, beberapa murid memang berbisik-bisik.

“Sebaiknya kamu balik aja Daf. Aku gak mau ada gosip.”

Dafa diam sejenak lalu menatap Nayla. “Tapi kita masih bisa temenan kan?”

Nayla mengangguk. “Iya. Aku masuk dulu ya.”

“Baiklah, sampai nanti,” pamit Dafa.

Nayla pun masuk kelas.

“Nayla!” teriak Tania girang, langsung berdiri bersama Alika.

Nayla meringis mendengar suara sahabatnya itu. Saat ia duduk, dari sudut lain Zia menatapnya tajam. Hampir dua minggu Zia menyelidiki hubungan Nayla dan Rayyan, tapi belum ada bukti. Namun ia curiga, apalagi pernah lihat Nayla turun dari mobil Rayyan dan anehnya, ketika Nayla izin, Rayyan juga absen mengajar.

Zia masih menatap, sampai Lisa menyapanya. “Liatin apa?”

“Bukan siapa-siapa,” jawab Zia datar.

“Nay lama banget gak sekolah. Gue sama Alika kangen,” ucap Tania lebay.

“Baru tiga hari juga,” sahut Nayla sambil membuka buku catatannya.

“Jangan-jangan lo honeymoon ya?” bisik Tania pelan.

“Sembarangan lo!” seru Nayla.

“Ya abisnya susah dihubungin. Gue jadi mikirnya aneh-aneh.”

“Gue gak mikir gitu, cuma lo doang,” potong Alika.

Tania nyengir. “Ya wajar dong, mereka kan udah nikah.”

Nayla hanya diam, fokus menulis. Buku catatan yang dibuka malah Matematika.

“Ya ampun, belum mulai kelas aja udah belajar,” sindir Tania pelan.

“Aku belajar takut Kak Rayyan kasih ulangan dadakan.”

Ucapan itu membuat wajah Tania pucat. “Jangan bercanda! Serius?”

“Gue juga gak tau. Tapi mending belajar.”

Alika akhirnya ikut buka catatan. Tania terpaksa ikut juga, walau baru baca sebentar bel sudah berbunyi.

“Yah, kok udah masuk!” keluh Tania.

Beberapa murid heran karena biasanya Tania gak pernah belajar sebelum kelas.

“Selamat pagi, Anak-anak,” sapa Rayyan masuk kelas.

“Selamat pagi, Pak!”

“Suami lo cepet amat masuknya,” bisik Tania.

Nayla hanya angkat bahu.

“Yang di belakang! Diam!” tegur Rayyan, langsung membuat kelas senyap.

“Siapkan alat tulis. Hari ini ada ulangan dadakan.”

“Hah? Lagi Pak? Minggu lalu kan sudah.”

“Itu minggu lalu. Dan tiap minggu akan ada ulangan mendadak. Jadi biasakan belajar.”

Seketika, semua murid menghela napas panjang, lalu menyiapkan alat tulis. Tidak ada yang bisa menghindar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!