NovelToon NovelToon
My Savage Primadona

My Savage Primadona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Senja Dilangit

"Devan, ini aku bawain makanan lo buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."

Pyarr!!!

Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.

"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"

"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo!"

"Tapi aku suka sama kamu Devan..."

"Gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"

Kalaluna, gadis cantik yang bahkan menjadi primadona sekolah SMA Kesatria ini seharusnya gampang saat akan mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna dan ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan. Kalaluna kesal sampai akhirnya masalah pun dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

"Wahh siapa nih?"

Kalaluna dan kedua sahabatnya menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan Pretya di koridor. Tiffany dan Maurin sudah tau siapa asli dari Pretya ini dari cerita Kalaluna. Dan sekarang melihat secara langsung bagaimana ekspresi Pretya yang begitu menantang Kalaluna.

"Ada apa hm? Mau minta tips sama gue bagaimana caranya biar bisa deket sama Devan?"tanya Pretya, kedua tangannya sudah terlipat didepan dada seolah memang sedang menantang Kalaluna.

"Wah songong banget nih cewek. Gue cekek boleh ngga sih?"tanya Maurin, rasanya kesal dengan Pretya sebagai anak baru sama sekali tak ada sopan-sopannya.

Pretya tersenyum sinis, sedangkan Kalaluna berusaha santai saja karena sudah tidak kaget dengan sifat bermuka dua cewek yang ada didepannya sekarang.

"Minta tips sama lo? Tips yang bermuka dua itu? Aduhh maaf yaa muka gue aja cuma satu udah cantik gini, jadi ngga butuh tuh muka dua kayak lo!" balas Kalaluna, nadanya sedikit tinggi yang disengaja supaya beberapa orang yang berlalu lalang bisa mendengarnya.

"Dengerin tuh Prett ... Luna ngga perlu yang namanya muka dua karena muka satu aja udah cantik mempesona,"sahut Tiffany.

"Terus, apa yang dibanggakan kalau cantik tapi gabisa dapetin Devan hm? Jangankan dapet, deket aja susah banget malah sering di bentak-bentak tuh," balas Pretya.

Kalaluna marah dikatai seperti itu? Tentu saja tidak.

"Lo liat aja nanti, siapa yang bakal di jauhi sama Devan dan siapa yang bakal didekati Devan. Lama kelamaan juga Devan bakal tau siapa lo sebenarnya."

Pretya sedikit tak suka mendengar ucapan Kalaluna, kedua tangannya mengepal lalu tiba-tiba saja melihat Devan yang ada diujung sana. Pretya melangkah satu langkah ke depan sampai jaraknya dengan Kalaluna sangat dekat, lalu tiba-tiba saja Pretya mengambil tangan Kalaluna dan mendorongnya sendiri ditubuh Pretya sampai terjatuh.

"Aduhhhh ... Luna maafin gue ... Gue salah apa sama lo kok lo sampe gini?"

Kalaluna dan kedua sahabatnya bahkan sampai tercengang ketika melihat akting Pretya yang sangat mulus. Seolah Kalaluna lah yang baru saja mendorong Pretya sampai terjatuh, padahal aslinya Pretya sendiri lah yang menjatuhkan dirinya.

"Pretya!" Devan berlari cepat mendekati Pretya dan langsung membantunya.

Kalaluna dan kedua sahabatnya itu hanya bisa diam menyaksikan akting yang memukau didepannya.

"Aku gapapa kok Devan ... Mungkin Luna ngga sengaja,"ucap Pretya sambil menatap Kalaluna didepannya.

Devan membantu Pretya berdiri, lalu kedua mata tajamnya menatap Kalaluna yang ada didepannya.

"Maksud lo apa hah dorong Pretya sampai jatuh kayak gitu?!!" bentak Devan.

Kalaluna menggelengkan kepalanya pelan, "A-aku ngga ngelakuin itu kok Van, dia yang jatuh sendiri terus kamu dat-"

"Gausah banyak alesan lagi! Gue tau kalau lo emang sejahat itu dan mau bikin Pretya kenapa-napa! Sebenernya apa sih masalah lo?!" Devan memotong ucapan Kalaluna dan masih membentaknya, tak hanya itu tapi Devan juga mendorong.bahu Kalaluna sampai hampir terjatuh.

Tiffany dan Maurin melongo tak percaya dengan apa yang baru saja disaksikannya. Pretya ternyata sangat licik, lihatlah sekarang cewek itu sedang tersenyum sinis dibelang tubuh Devan.

"Eh lo ngga bisa gitu dong Van, Luna sama sekali ngga apa-apain nih cewek bermuka dua! Lo ngga bisa bentak-bentak Luna gitu aja dong Van!" Maurin tak terima saat Kalaluna dibentak-bentak oleh Devan padahal kenyataannya Kalaluna itu tidak salah.

Maurin juga membalas mendorong bahu Devan, tak perduli kalai cowok itu akan mendorongnya lebih kasar yang terpenting Kalaluna harus tetap di bela.

"U-udah Devan gapapa kok ... Mungkin Luna memang ngga sengaja ...." Pretya berusaha menghentikan Devan supaya tak semakin marah, tapi itu membuat Kalaluna dan kedua sahabatnya semakin muak melihatnya.

Tiffany berganti mendorong bahu Pretya, lalu berkata "Eh lo ngga usah sok gatau apa-apa deh! Jelas-jelas lo sendiri yang akting jatuh seolah Luna yang dorong lo supaya Devan semakin benci kan sama Luna?! Emang licik ya lo muka dua!"

Kalaluna sendiri masih tak menyangka kalau situasinya akan berubah seperti ini. Dulu sebelum ada Pretya, Kalaluna sudah biasa ditolak oleh Devan, tapi itu tidak membuat Kalaluna menyerah atau sedih. Sekarang situasinya berbeda, ada Pretya yang seolah menjadi penghalang diantara Devan dan Kalaluna.

Kalaluna tersenyum sinis seraya melipat kedua tangannya didepan dada. "Oh, lo masih sok polos gini hm? Lo berurusan sama gue mulai sekarang, dan gue ngga akan diem aja sebelum gue bongkar siapa lo sebenarnya!" Kalaluna memperingatkan Pretya, tapi Pretya masih saja seolah dirinya tak tau apapun.

"Ayo girls, kita cabut," ajak Kalaluna.

Kalaluna pergi begitu saja bersama Tiffany dan Maurin, meninggalkan Devan yang sepertinya masih kesal karena Pretya hampir dicelakai oleh Kalaluna. Sedangkan Pretya, tersenyum penuh kemenangan melihat kepergian Kalaluna disana.

"Gapapa?"tanya Devan memastikan sekali lagi keadaan Pretya.

Pretya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Gapapa kok, em kamu jangan marah lagi ya sama Luna, pasti dia ngga sengaja tadi."

Devan menatap malas kearah Pretya saat menyuruh dirinya untuk tidak marah kepada Kalaluna. Jelas-jelas cewek itu yang sudah mencelakainya tapi dengan entengnya Pretya mengatakan tidak apa-apa?

"Lo terlalu baik Ya buat orang kayak dia, lain kali kalo ada apa-apa langsung bilang sama gue," pesan Devan.

Pretya mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum manis, "Iya Van, kamu tenang aja ya. Yaudah mending kita ke kelas aja, keburu bell masuk soalnya."

Pretya menggandeng tangan Devan dan berjalan ke kelas mereka. Kebetulan Pretya masuk di kelas yang sama dengan Devan, teman sekelasnya langsung berkenalan dengan Pretya karena merasa Pretya adalah gadis polos yang manis.

"Baru aja sehari dia bikin ulah, tapi gue udah muak banget rasanya tau ngga!"

"Sama. Pengen banget gue bongkar ke semua orang disekolah ini terutama Devan tentang siapa cewek itu sebenernya!"

Kalaluna masih santai disaat kedua sahabatnya sibuk ribut membicarakan Pretya. Kalaluna juga kesal dengan Pretya, dan sedang mencari cara untuk membongkar semua sifat aslinya.

"Tenang girls, nanti kita cari cara buat bongkar semua ini. Gue masih cari cara juga buat deketin Devan, karena gue ngga akan nyerah gitu aja."

Tiffany dan Maurin menatap kasihan kearah Kalaluna.

"Lun, padahal di sekolah ini atau bahkan di luaran sana masih ada banyak cowok ganteng dan tentunya keren dari Devan. Lo kalau mau gue cariin, bisa kok yang lebih-lebih dari Devan."

"Bener tuh Lun apa kata Fany, lo mau yang anak geng motor? Atau mau yang anaknya pengusaha? Atau yang atlet, atau anak kuliahan yang jadi presiden mahasiwa gitu? Kita cariin dehhh," sahut Maurin.

Kalaluna tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya, "Gue selama ini udah cinta mati sama Devan, dan gue juga pernah bilang akan berhenti kalau udah capek. Udah capek ngejar Devan dan rasa cinta gue udah berubah jadi lelah, baru gue bakal berhenti. Lo tau kan moveon terbaik itu bukan membenci, tetapi pas kita udah capek sama orang itu atau sama semua kenangan orang itu dan semuanya akan lebih mudah buat move on."

Tiffany dan Maurin menganggukkan kepalanya, mungkin itu yang terbaik untuk Kalaluna.

"Iya Lun, pokoknya kalau ada apa-apa kita selalu ada buat lo apapun yang terjadi."

1
Queen Kya
gitu dong lunnn cari laki yg bs menghargai jgn laji yg sok jual mahalll
MID only
Lanjut sampai hamil muda trus punya anak kembar
MID only
Lanjut thor
MID only
Ku tunggu lanjutannya
MID only
Bagus bgt kak, semangat bikin lanjutannya!
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...
MID only
Ceritanya bagus bgt, sampai senyuman² sendiri pas bacanya
Senja Dilangit: makasih sayang udah mampir
total 1 replies
Syaoran
Ngga nyangka sebagus ini!
Senja Dilangit: makasih sayang udah mampir
total 1 replies
not
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
Senja Dilangit: makasih sayang sudah mampir
total 1 replies
Ning Dhiroh
Waduh, aku ikutan deg-degan baca nya. 😱😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!