NovelToon NovelToon
TERJEBAK PERMAINAN KAKAK TIRI

TERJEBAK PERMAINAN KAKAK TIRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Terlarang
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: julies

Area ehem ehem! Yang bocil harap Skip!!!

Bagi Candra, sang Casanova, tidak ada perempuan yang bisa dia ajak serius untuk menjalin suatu hubungan setelah merasa hidupnya hancur karena perceraian sang ayah dan ibunya.

Perempuan bagi Candra adalah miniatur, pajangan sekalian mainan yang hanya untuk dinikmati sampai tetes terakhir.

Namun, kehadiran Lila, seorang gadis yang kini menjadi adik tirinya, membuat dia harus memikirkan ulang tentang cinta. Cinta dan benci hadir bersamaan dalam indahnya jalinan kasih terlarang.

Lalu bagaimana jika larangan itu tetap dilanggar dan sudah melampaui batas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bella Merasa Tersaingi

Akhirnya Kalila dan Candra sampai juga. Mereka segera turun dari mobil. Candra mengangkat gawainya yang berdering dari tadi. Ia memandang benda itu malas.

"Apa sih, Bell?"

Kalila mengekor, di belakang Candra ia berjalan, mereka sedang menuju lift.

"Kamu di mana? Kamu ada meeting penting loh jam sembilan ini. Terus kenapa Kalila juga belum dateng?"

"Gue di bawah baru dateng. Bareng Kalila juga. Terus, ada yang pengen gue omongin sama lo entar abis meeting," ungkap Candra serius.

Kalila berusaha tidak kepo dengan pembicaraan dua manusia yang menjalani hubungan tak jelas itu. Di bilang pacaran tapi Candra bersikukuh ia dan Bella hanya atasan dan sekretaris, dibilang tak pacaran, keduanya sering kedapatan bermesraan. Entahlah, semuanya nampak suram seperti fesesnya Sweety.

"Lo langsung ke ruangan gue, gue mau ke ruangan meeting."

Kalila diam tak menyahut, membuat Candra kesal menoleh.

"Jawab dong, lo gak punya mulut?"

"Iya, Mas Candra." Akhirnya Lila mengalah. Pupus harapannya untuk segera ke kantin. Padahal perutnya sudah melilit.

Namun, saat Lila sudah masuk ke ruangan, ia menemukan di atas meja kerjanya ada nasi goreng spesial dengan telor mata sapi. Enggak jelas kenapa telor itu disebut mata sapi, karena Lila sama sekali tidak melihat ada mata sapi di sana. Telor setengah gosong yang ada, itu bisa dibuktikan dengan pinggiran yang menghitam karena lambat diangkat.

Tapi, baunya enak. Kalila jadi semakin lapar. Saat ia baru saja hendak duduk. Seorang petugas pantry masuk lalu membawa nampan berisi cemilan lain seperti kentang dan sosis goreng berikut jus alpukat kesukaan Kalila.

"Waaaaahhh ..." Kalila jadi bertepuk tangan kesenangan. Siapa yang sudah begitu baik memberinya makan begini?

"Senangnya," goda petugas pantry itu yang ikut senang melihat Kalila kegirangan.

"Iya, Bu. Aku kebetulan lagi laper dan ada maag juga. Kalo telat makan suka sakit perut sampe pingsan."

"Berarti benar kata pak Candra di telepon tadi, Neng. Katanya Neng Kalila gak boleh telat makan. Jadi kita pada gerak cepat pesan nasi goreng di kantin. Sok atuh dimakan, Neng. Gak pedas kok sesuai pesanan pak Candra."

Kalila tertegun. Candra? Kakak tiri yang menyebalkan itu memesankan makanan untuknya? Oh baik sekali abang sayang. Kalila jadi menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Ah, tidak-tidak! Wajar dong Candra melakukan itu semua, itung-itung ganti rugi sebab lelaki itu sering membuat Kalila sakit kepala.

"Makasih ya, Bu, mari makan." Kalila mengangkat sendok sebelum menyuapkan nasi goreng spesial itu. Ia makan dengan lahap.

Kalila makan sampai habis sampai kekenyangan. Ia segera meneruskan laporan yang semalam tapi saat dilihatnya meja bersih dari berkas yang menumpuk, ia jadi bingung.

Kalila keluar, ia melihat Jessy sedang berbincang dengan Yuda. Pemuda itu segera menghampiri Kalila, menatap gadis pujaannya penuh selidik juga tatapan terpanah sebab Kalila sekarang jadi tak kalah seksi dengan para staff perempuan di perusahaan itu, udah mirip Mia Khalifah, ngana semua tahu siapa Mia Khalifah? Sebaiknya ga usah tahu sebab itu bintang film harom!

"Kenapa bisa telat, La? Terus kok telatnya barengan sama pak Candra?"

Jessy mangap-mangap, pertanyaannya terwakilkan oleh Yuda yang kini menunggu jawaban Lila.

"Eng ... Aku kebetulan pagi tadi sakit perut. Tapi udah izin pak Danu bakalan telat kok. Terus gak sengaja di jalan malah ketemu pak Candra. Dia nawarin tumpangan." Kalila menjawab sambil tersenyum.

"Beneran?" tanya Yuda lagi. Kalila lekas mengangguk.

"Gue gak mau aja lo ntar dekat sama atasan yang punya pacar sekretaris seksi itu, La. Gak ikhlas gue lo jadi mainan dia." Yuda berkata dengan mimik serius. Padahal kalau diartikan secara harfiah, Yuda itu takut tersaingi dengan pesona Candra yang jelas di atas dia. Dilihat dari lobang sedotan pun Candra akan lebih menonjol dari dirinya. Apaan yang menonjol? Jelas bukan bakat.

"Enggak, eh udah ya aku ke dalam lagi. Laporan aku semalam belom selesai aku kerjain."

"Ya udah, tapi tar siangnya kita makan bareng ya, La."

Kalila mengangguk. Ia pergi lagi ke dalam ruangan. Mencari setumpuk berkas yang rencananya akan segera dilanjutkan. Kalila pergi ke lemari yang ada di sana. Matanya terlihat mencari, menyingkap banyak dokumen dengan hati-hati. Lalu, ia menangkap sebuah foto. Kalila menariknya perlahan, foto seorang lelaki tampan dengan baju seragam sekolah dan seorang perempuan paruh baya yang tampak cantik sekali.

"Oh, ini mama mas Candra ..." Tanpa sadar Kalila jadi mengusap foto Candra yang terlihat begitu tampan. Dari dulu, bakat cassanova memang sudah terlihat dari kakak tirinya itu.

Saat sedang berusaha menyelami wajah penuh senyum yang sedang merangkul ibunya itu, pintu terbuka. Kalila tidak sadar ada yang sudah masuk.

"Lancang banget kamu buka-buka lemari Candra!"

Kalila tersentak kaget, dilihatnya Bella mendekat dengan langkah congkak dengan suara hentakan sepatu tinggi yang beradu dengan lantai ruangan.

Kalila segera meletakkan kembali foto itu lalu menutup juga pintu lemarinya.

"Maaf, Mbak Bella, aku lagi cari berkas dokumen semalam. Aku pengen lanjutin, jadi aku cari sampe ke sini." Kalila berkata sesopan mungkin.

"Alasan aja! Kamu jangan seenaknya ya di sini. Jangan kamu kira karena ibu kamu udah nikah sama papanya Candra, kamu jadi ngerasa boleh ngapain aja di sini. Kamu juga terlambat hari ini. Kamu pikir kamu siapa?" Bella menatap Kalila tajam. Kalila menatap Bella dengan gelengan.

"Bukan begitu, Mbak. Aku gak bermaksud seenaknya kok. Aku beneran telat karena suatu hal. Lagipula, ini karena Mbak ngasih aku tugas gak pake mikir. Aku jadi ..."

"Jadi kamu pengen nyalahin aku? Kamu gak pantes bersaing sama aku! Lihat, kamu siapa, aku siapa. Aku yang lebih dulu kenal Candra dibanding kamu!"

Loh kok nggak nyambung? Kalila jadi bingung. Pembahasan mereka seputar lembur kemarin, kenapa Candra yang dibahas? Masalah saing menyaingi juga dibawa-bawa.

Apa-apaan ini, kecoak Jerman? Kalila sudah ngedumel di dalam hati.

"Kita lagi gak bahas pak Candra, Mbak. Lagipula, kenapa juga Mbak harus bawa-bawa masalah pribadi di sini?"

"Alah, kamu memang pembuat ulah! Aku tahu kamu berusaha godain Candra dengan segala cara kan?! Jangan mimpi, Kalila!"

Loh, ngomong apa lagi sih ini belalang sembah? Kalila makin tidak paham arah pembicaraan perempuan itu. Benar kata orang, kalau sudah cemburu, orang bisa asal bicara seperti yang dilakukan Bella saat ini. Apalagi Bella salah paham dan merasa tersaingi dengan dirinya.

Keduanya terlibat perdebatan. Tahu kan kalau perempuan sudah berdebat? Lama sedikit akan ada adegan Jambak menjambak dan cakar mencakar. Tapi sebelum itu terjadi, Candra datang. Ia menatap jengah kedua perempuan yang sedang bersitegang itu.

"Pada ngapain lo berdua?" tanya Candra sambil memasukkan kedua tangan di saku celana, "Lila, lo boleh keluar dulu. Ada yang mau gue omongin sama Bella."

Kalila menatap Bella sesaat. Lalu ia keluar ruangan meninggalkan Bella dan Candra. Tatapan Candra dingin, Bella tahu, lelaki itu sedang marah.

1
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂Я
selalu semangat kakak, Tuhan memberkati dgn kebahagiaan dan kesabaran....
july: makasih kakak
total 1 replies
moominRJ
Lanjutt kaa😍
moominRJ
Hahaa bner tuh ka mamam tuh gengsi🤣
moominRJ
Awas la hati2 nanti demit gondrong ganteng ngegrayangin kmu lagi😁
moominRJ
Makasihh ka up nya🥰
moominRJ
Wahhh wahh bisa2nya si gondrong memanfaatkan moment🤭
Yayang Coedil
nahlhoooo.........!!!!!
Susi Lawati
bagus juga cerita nya
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂Я
pokoknya the best kalo kak Julies, si ceo gondrong 🤗🤗🤗🤗
july: hihihi
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
moominRJ
Smngatt kaka mksih up nyaa🥰
moominRJ
Wah lila hati2 bucin sma keong racun🤣
moominRJ
Candra omesss🤣
moominRJ
Posesif sekalih anda bpa candra😁
moominRJ
Makanya bella ngaca sadar diri jg cuma sekertaris ko kya bos ngatur2
moominRJ
Makasih up nya kaka🥰
moominRJ
Posesif amat pak🤭
Reni Anjarwani
semanggat up terus kak karyanya bagus
lyani
nah kan siap2 kau bel
lyani
bukannya takut ketahuan kamu bel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!