I Love You Kapten

.

.

semuanya melihat dokter cantik itu yang terlihat sangat santai di antara mereka

" oh... anda dokter Agatha , dokter ahli beda lulusan luar negeri " tebak pria itu yang sudah mendengar nama Amora dari pak Vino

" benar sekali tuan, seperti nya saya tidak perlu memperkenalkan diri saya " ucap Amora tersenyum smirk

" perkenalkan nama saya Lukman Andito saya pemilik perusahaan Andito grup " ucap pak Lukman dengan bangga nya memperkenalkan diri nya

" oh pemilik perusahaan Andito grup ya " Lagi-lagi Amora berkata dengan sangat santai

Dokter Lucky menarik tangan dokter Dito menyuruh temannya itu untuk kembali duduk di kursi nya , dan dengan wajah yang kesal dokter Dito kembali duduk .

pak Lukman menatap kaget dengan expresi dokter Agatha terhadap nya, biasanya jika dia memperkenalkan diri nya orang-orang akan menunduk hormat kepada nya

" kamu sangat tidak sopan, kamu tau aku ini Lukman Andito, harusnya kamu menunduk kepadaku " marah pak Lukman menatap tajam Amora

pak Vino memberikan kode kepada Amora untuk segera berdiri dan menunduk hormat kepada pak Lukman tetapi wanita cantik itu tidak bergeming sedikit pun

" dokter Agatha ayo berdiri dan berikan hormat mu kepada tuan Lukman Andito " perintah pak Vino tegas

" untuk apa aku hormat kepada tuan Andito, dia bukan Tuhan " jawab Amora dokter Widya, dokter Dito dan dokter Lucky menatap heran kepada teman nya itu, baru kali ini ada yang tidak menuruti perintah dari Lukman Andito selaku pengusaha yang paling berpengaruh di rumah sakit peduli kasih ini

" DOKTER AGATHA KAMU SANGAT BERANI SEKARANG ? " teriak pak Vino geram

Amora menatap tajam pria paru baya itu dan segera berdiri sedangkan ketiga temannya itu menatap was-was kepada nya, mereka takut pak Vino dan tuan Lukman Andito akan menyakiti Amora

Amora melangkah di belakang tubuh pak Vino dengan kedua tangannya ia lipat di depan dada langkah nya sangat santai tatapan nya mulai menajam sama persis seperti tatapan Tuan Shaka Arnold ketika sedang marah

ketiga teman nya itu menatap ngeri dengan tatapan mata Amora, sekarang ini mereka melihat sisi lain dari seorang dokter Agatha , dokter yang dikenal dengan keramahan , kebaikan dan kelembutan nya , itu sekarang berubah seperti doiter Agatha yang tidak mereka kenal

pak Vino berkeringat dingin melihat tatapan dari Amora begitupun juga dengan tuan Lukman dan Yudha, tetapi mereka segera menutupi kegugupan nya itu.

" anda jangan meninggikan suara seperti itu pak Vino, kami hanya ingin gaji kami di cairkan itu saja " jelas Amora menatap tajam ketiga pria dewasa itu

di luar ruangan kini Roy berjalan dengan santai kacamata hitam melekat di wajahnya, seketika kerumunan di depan ruang rapat itu menatap ke arah pria setengah baya itu,

" itu kan tuan Roy " ucap salah satu suster kepada teman nya

" iya, ada urusan apa tuan Roy datang kemari " ucap suster yang lain nya

Roy tidak menanggapi ucapan maupun tatapan dari mereka ia melangkah dan langsung membuka pintu ruang rapat, dimana di dalam sana para dokter dan direktur sedang berdebat

pak Vino, pak Lukman dan Yudha menatap kearah pintu yang terbuka dan pada saat mereka melihat siapa yang datang seketika mereka di buat terkejut.

Roy masuk tanpa menutup pintu ia membiarkan pintu ruang rapat itu terbuka, seketika semua suster dan dokter yang ada di depan ruangan itu masuk kedalam ruang rapat .

" selamat datang tuan Roy..." sapa pak Vino ramah seraya mengulurkan tangan kanan nya kepada Roy, siapa yang tidak mengenal sosok asisten Roy, dia adalah asisten kepercayaan pengusaha sukses yang bernama Shaka Arnold.

Roy tidak menanggapi nya, dokter Widya, dokter Lucky dan dokter Dito saling tatap, mereka tidak menyangka jika saat ini seorang asisten Tuan Shaka Arnold datang ke ruang rapat dengan mendadak seperti ini.

memang beberapa waktu lalu Roy dan Shaka Arnold pernah datang ke rumah sakit peduli kasih ini , tetapi mereka datang karena mencari dokter Agatha, mereka bertiga teringat dengan hal itu, seketika ketiganya menatap ke arah Amora yang hanya berdiri dengan santai.

ada hubungan apa Amora dengan Asisten Roy maupun dengan Tuan Shaka Arnold ?

pak Vino menarik kembali tangannya, pak Lukman berjalan menghampiri Roy lalu berkata " senang bertemu dengan anda Tuan Roy " ucap nya ramah dan juga mengulurkan tangannya tetapi lagi-lagi Roy mengabaikan nya

pak Lukman menarik kembali tangannya, Roy memasukkan kedua tangannya di dalam saku celananya lalu berkata " langsung saja... saya datang kesini karena saya mendapatkan laporan jika direktur rumah sakit ini membekukan gaji para dokter maupun suster ? "

seketika pak Vino menatap gemetaran dari mana Roy mengetahui itu semua, sedangkan pak Lukman ia mulai berkeringat dingin.

" sebaiknya kita duduk Tuan, kita ceritakan dengan cara baik-baik " ucap Pak Vino berharap Roy ingin menceritakan nya dengan cara baik-baik

tetapi pria itu hanya berdiri saja lalu membuka kaca matanya hitam nya .

" tidak perlu, saya datang kemarin atas perintah dari Tuan Shaka Arnold, anda kenal nama itu kan ? " tanya Roy melihat satu persatu orang yang ada di hadapan nya termasuk Amora

" i.. iya saya mengenalnya tuan" jawab gugup pak Vino

" anda tau Tuan saya juga memiliki saham di rumah sakit ini sebesar tiga puluh persen " ucap Roy lagi

Dan dengan cepat pak Vino dan pak Lukman menganggukkan kepalanya " pak Lukman Andito, senang bertemu anda disini, saya kira anda sudah berubah dan ternyata anda juga masuk di dalam masalah pembekuan gaji di rumah sakit ini " ucap Roy menatap ke arah pak Lukman yang sudah berkeringat dingin

" saya datang kemari untuk menuntut anda berdua atas penggelapan gaji para dokter dan suster " lanjut Roy seketika pak Vino dan pak Lukman langsung berlutut di hadapan Roy

" kami salah Tuan maafkan kami, kami janji hari ini juga kami akan mencairkan gaji para dokter dan suster " mohon pak Vino

" maafkan saya Tuan, tolong jangan hentikan kerja sama perusahaan kami " mohon pak Lukman

tetapi semua nya sudah terlambat, para polisi melangkah masuk kedalam ruang rapat itu lalu segera memborgol kedua tangan pak Vino dan pak Lukman.

" BERIKAN HUKUMAN YANG BERAT " teriak semua nya

" TIKUS BERDASI TAK SEHARUSNYA BERKELIARAN "

" bawa mereka " ucap Roy kepada polisi itu dan segera kelima polisi itu pergi seraya membawa pak Vino dan pak Lukman

kini hanya tinggal Yudha anak dari Pak Vino yang ada di dalam ruangan rapat itu bersama dengan Amora dan teman-teman dokter nya dan Roy juga masih ada di ruang rapat. sedangkan kerumunan yang sangat ramai tadi sudah bubar mereka ingin melihat pak Vino dan pak Lukman masuk kedalam mobil polisi secara langsung.

.

.

.