NovelToon NovelToon
Because I Want You

Because I Want You

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Lorong kecil

"Hai apa yang kalian lakukan di sini?"

"Ka ... ka ... kami tidak," belum selesai ucapan Rara.

"Pak ini tidak bisa di biarkan, udah seret saja mereka berdua ke rumah pak ustad secarang."

"Perbuatanya membuat malu kampung ini." sahut salah satu warga lalu menyeret gadis di dalam tidak lupa mereka juga menarik pria yang ada di dalam kamarnya.

"Jangan ..., jangan bawa kakakku." Teriak gadis berusia belasan tahun memohon pada warga yang ingin membawa kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lorong kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ba 35

Di rumah sakit, Vina dan Dion saat ini sedang di tangani. Keadaan Dion belum sadar akibat tusukan lumayan dalam. Sedangkan Vina, dokter sudah menjelaskan pada pria paru baya itu. Jika perempuan itu tidak mengalami cidera seruis. Ia hanya syok dengan apa yang terjadi.

Loiuse lega denga apa yang di sampaikan dokter. Pria itu juga sudah menelpon polisi. Ia sangat tidak menyangka jika Dion justru senekat ini. Prediksi nya sangat jauh meleset.

Pikirannya masih kacau sedikit menyalahkan dirinya sendiri. Tetapi di sisi lain, Iya hanya ingin anaknya tahu Dion itu seperti apa.

Masih menanti Beni karena pria itu tadi tidak ikut mengantar Vina juga Dion. Ia hanya memerintah anak buahnya untuk membawa keduanya. Dan dirinya membantu Athur dan yang lain.

Kejadian yang begitu dramatis. Sungguh ia tak menyangka Dion bisa senekad itu. Ben melihat dari spion kaca tengah menatap Athur memeluk istri kecilnya yang tak sadarkan diri.

Tanpa sadar ia selalu mengecup kening Rara. Ia benar-benar takut jika sesuatu hal buruk terjadi padanya. Kembali menatap Devan dengan memegangi perut menahan nyeri.

"Kau ok?" tanya Ben.

"Hemm." sahutnya tanpa berkata.

"Berapa lama lagi sampai pak Ben?" tanya Athur gelisah seakan mobil yang di kendarainya sangat pelan jalanya.

"Sekitar 10 menit lagi kita sampai." sahutnya mengerti akan kecemasan itu.

"Di percepat lagi pak!" pekik Athur dengan nada tinggi.

"Bang ini sudah sangat cepat. Bersabarlah, aku juga cemas!" bentak Alden yang sedikit emosi karena ocehan terus menerus sang Kakak.

Athur diam, setia memeluk tubuh Rara. Alden melihat nanar, sakit perih saat ini yang di rasakan. Wajah cantik mulus itu terlihat sangat berbeda. Bibir terluka, pipi lebam, pelipis kiri juga ada goresan luka.

"Andai aku bisa menukar. Lebih baik aku saja yang ada di posisimu." batin Alden memalingkan wajahnya kearah luar.

*****

Di apartemen Nina bangun tergesa-gesa, ia melihat sekeliling di ruang tamu tak ada orang. Berjalan ke arah dapur, lalu dengan keberanian dia mengetuk pintu kamar Athur namun tak ada jawaban. Akhirnya memutuskan membuka ternyata sama saja.

Mengambil handpone mencari kontak nama kakaknya. Ia menghubungi tapi tak tersambung, no.er itu tidak aktif. Kemudian menghubungi Alden.

Drttt ... Drttt ... Drttt

Panggilan pertama tak ada respons. Nina kembali menghungi nomer itu, berharap agar Alden kali ini mengangkat ponselnya.

Di rumah sakit, Alden baru saja membuka matanya karena kelelahan. Ia berada satu ruangan dengan Devan tubuh mereka berdua semalam ambruk.

Pak Beni yang di tugaskan Loiuse untuk menjaga keduanya melirik ponsel yang bergetar di atas meja. Di sana tertera nama Nina.

"Siapa Nina?" pria itu acuh. Mebiarkan ponsel itu, ia tidak ingin mengganggu waktu istirahat Alden.

"Pak Ben." ucap Alden lirih.

"Ada pa? Kau menginginkan sesuatu?" tanya Pak Ben mendekat ranjang Alden.

"Ponselku." tunjuk Alden pada ponselnya yang berada di meja yang cukup jauh.

Pak Ben dengan sigap langsung memberikan apa yang di inginkan. "Kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja pak? Gimana keadaan Rara?.Apa dia sudah sadar?" tanyanya berruntun karena sangat kawatir dengan gadis itu. Ia belum sempat membuka ponselnya, lalu di simpan di kantong.

Pak Ben menggeleng, membuang nafas pelan. "Aku ingin menemuinya?" Alden menyibakan selimut kakinya menjuntai turun dari ranjang. Pak Ben berusaha menahan kwatir dengan kondisi Alden.

"Tidak apa-apa Pak. Aku bisa." tolak Alden karena ingin sekali melihat kondisi Rara saat ini.

******

"Kenapa nggak ada yang angkat?" gumam Nina gusar kemas. Ia menggigit kuku kuku jarinya pikirannya kosong. Bahkan hari ini Nina tidak semangat untuk kesekolah.

Gadis itu masih menunggu kabar dari mereka semua. Perutnya berbunyi, ia sampai lupa kemarin malam tak makan. Sampai caci di perutnya memberontak mengingatkan jika mereka kelaparan.

Tok ... Tok ... Tok ....

Suara ketukan pintu mengejutkannya, Nina bangkit berjalam cepat kearah pintu utama.

Cklek!

"Nin." sapa Aurora yang sudah rapih mengenakan seragam sekolah.

"Kak Aurora, tahu rumah ini dari mana?" tanya Nina bingung karena dia dan kakaknya belum memberitahukan alamat tempat tinggal mereka saat ini.

"Kemarin malam Alden menelpon ku, dia memberikan alamat rumah ini." sahut Aurora menutupi apa yang terjadi sebenarnya.

Gadis itu sebenarnya sudah tahu kejadian yang menimpa Rara dari Alden semalam. Tetapi saat Alden menelpon, Athur memperingatkan nya agar tidak memberitahu kan Nina sementara waktu.

Lelaki itu tidak ingin Nina melihat kakaknya dalam keadaan banyak luka. Aurora pun faham. Tetapi sebelum menjawab permintaan Athur, Ia meminta untuk vidio call. Saat dia melihat wajah kondisi Rara, air matanya jatuh tak tertahan.

1
Cahaya 17
lanjuy kak👍
Cahaya 17
dev mulutmu selalu jujur membuak fakta 🤣🤣
me
bisa bisanya author buat papa Louise dan yang lain seakan sedang melihat pertunjukan. 😄😄😄 lagi tegang jadi sedikit ketawa😄
me
ku menanti upnya kak 💪👍
Embhul82: siap kal💪
total 1 replies
Cahaya 17
lanjut🤭 penasaran nih
Embhul82: agak pambat ya kak
total 1 replies
Embhul82
maaf semua up hri ini agar telat lg ajak skt🙏
Cahaya 17
Rara kau harus kuat
🌹Widianingsih,💐♥️
ini Arthur sebenarnya masih sekolah kah ?
🌹Widianingsih,💐♥️: lahh ?
total 2 replies
me
seru thor 💪 tapi tolong jangan buat Rara mati nanti ya
Embhul82: Hee lihat nanti ya kak
total 1 replies
me
gas thor lanjut tambah bab lgi 💪
Rara kasian
Embhul82: Insya Allah nanti siang up lg kak
total 1 replies
me
gas thor lanjut up👍
Embhul82: makasih kak😍
total 1 replies
🌹Widianingsih,💐♥️
kemana kedua orang tua nya kak ?
kok bisa dinikahkan sih ?
🌹Widianingsih,💐♥️: ohh ..kasihan yaa, tapi mereka anak-anak yang mandiri👍
total 2 replies
Cahaya 17
Nina Katro🤭 nggak pernah lihat dapur bagus
🌹Widianingsih,💐♥️
hai kakak...aku mampir🙏
Duh kasihan sekali masih muda 17 tahun sudah dinikahkan, terlalu muda sekali, mana suaminya juga baru kenal.....kok begitu sih ?😭
Embhul82: makasih bnyak.kak 👍
total 1 replies
me
semangat terus thor
me
wah papah Louise sedang honey moon nih 🤣
Embhul82: 🤭mumpunh nggak ada yg ganggu
total 1 replies
me
lanjut thor👍💪
Cahaya 17
lanjut💪
me
lanjut 💪
Cahaya 17
lanjut 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!