NovelToon NovelToon
Dewa Ninja Lima Element

Dewa Ninja Lima Element

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Igun 51p17

menceritakan kisah seorang pemuda yang menjadi renkarnasi seorang lima dewa element.

pemuda itu di asuh oleh seorang tabib tua serta di latih cara bertarung yang hebat. bukan hanya sekedar jurus biasa. melainkan jurus yang di ajarkan adalah jurus dari ninja.

penasaran dengan kisahnya?, ayo kita ikuti perjalanan pemuda tersebut.!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Igun 51p17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 31

Pertanyaan besar, rasa penasaran, kebingungan, dan rasa keheranan. Itu lah yang di rasakan oleh salah satu sosok raja yang ada di Dimensi Siluman.

Matanya mengunci sosok yang memberikan perasaan itu. Sosok itu adalah sosok manusia yang di bawa oleh seorang musuh yang akan menjadi rekan kerja samanya.

Bayu Wirata, begitulah sebutan nama untuk sosok manusia itu. Yang membuat Ki Raga, sang Raja Siluman Beruang menjadi penasaran.

Pada saat ini, ia mendengar tawaran dari Ki Belang untuk menggulingkan Kerajaan siluman naga melalui sosok Bayu Wirata, yang kemampuannya tidak di ketahui.

Rasa penasaran yang tinggi terhadap sosok manusia yang mampu membuat Ki Belang percaya pada sosok tersebut. Membuat Ki Raga ingin mencoba kemampuan tersembunyi dari sosok manusia itu.

"Baiklah... aku akan ikut dengan kalian untuk menjatuhkan Kerajaan Naga yang kejam itu. lagi pula, Aku juga ingin membebaskan para prajuritku dari perbudakan mereka" kata Ki Raga yang siap untuk bergabung dengan Ki Belang.

"Akan tetapi, ada syarat yang harus kalian penuhi terlebih dahulu" lanjut Ki Raga yang memberikan syarat terlebih dahulu.

Ki Belang dan Bayu Wirata saling tatap untuk sesaat. Mereka berdua sama sama mengernyitkan dahi untuk sesaat.

"Apa syarat itu?" Tanya Ki Belang.

"Aku melihatmu sangat mempercayai sosok manusia ini, bahkan sebelumnya kau juga mengatakan jika ia memiliki kemampuan dalam menghabisi prajuritmu dengan cepat. Jadi kesimpulannya adalah, aku ingin bertarung dengannya terlebih dahulu. Jika dia berhasil memberikan tiga serangan padaku. Maka aku mengaku kalah, dan aku akan ikut dengan kalian dalam menggunakan kerajaan siluman naga" jawab Ki Raga dengan menjelaskan syarat yang harus di lakukan oleh Bayu Wirata terlebih dahulu.

Ki Belang mendengar syarat yang di berikan oleh Ki Raga dengan tatapan yang serius, lalu pandangan matanya berpindah ke arah Bayu Wirata yang ada di sampingnya.

"Bagaimana Bayu, apakah kau menerima syarat darinya?" Tanya Ki Belang terhadap sosok manusia yang ia bawa.

Bayu Wirata diam sesaat, hingga pada akhirnya ia membuka suara dan bersedia menerima syarat tersebut.

"Baiklah. Aku akan menerima syarat yang kau berikan, aku akan mengalahkanmu. Dan memberikan tiga serangan dengan cepat" kata Bayu Wirata yang pandangan matanya menatap ke arah Ki Raga. kata kata itu mantap keluar dari mulutnya tanpa ada keraguan sama sekali.

Ki Raga menganggukkan kepalanya, ia melihat ketenangan pada manusia yang ada di depannya. Hal itu membuatnya yakin, jika ada kemampuan yang di sembunyikan oleh Bayu Wirata.

"Baklah. Kita akan mulai pertarungan ini di halaman istana yang akan di saksikan oleh semua prajuritku" kata Ki Raga yang mulai berdiri dari tempat duduknya. Lalu di ikuti oleh Bayu Wirata dan juga Ki Belang.

Pada saat ini, mereka keluar dari ruangan tersebut. Menuju tempat yang sudah di sebutkan.

Hingga tidak lama kemudian, mereka sudah berada di halaman depan istana kerajaan mereka, para perjurit siluman beruang juga sudah merapat ke arah halaman. Mereka semua bingung dengan apa yang di lakukan oleh sosok raja mereka.

KI Raga, raja siluman beruang memandang ke segala arah terlebih dahulu, melihat semua para prajuritnya untuk sesaat.

Ki Raga menarik napas dalam dalam, setelah itu menguarkannya kembali. Lalu di teruskan engan berteriak keras menggelegar memecah hening di area tersebut

"Perhatian semuanya!" matanya tajam menyapu lautan prajurit yang berdiri rapi.

"Hari ini aku akan bertarung melawan bangsa manusia. Kalian jadi saksi pertarungan ini!" Suaranya penuh keyakinan, sengaja ia kuatkan agar setiap pendengar menangkap makna seriusnya.

"Kalau dia berhasil melayangkan tiga pukulan ke aku, maka aku dinyatakan kalah dan kita harus bergabung dengan mereka, menggulingkan Kerajaan Siluman Naga." Lanjut Ki Raga

Para prajurit hanya saling berpandangan, lalu mengangguk mantap. Keyakinan mereka terpancar jelas, yakin sang raja takkan tumbang. Sebab sosok manusia di hadapan Ki Raga tidak terlihat ada sesuatu yang luar biasa.

Kini, dua sosok itu berdiri berhadapan di halaman luas. Suasana sunyi tergantikan oleh tatapan tajam, saling mengukur kekuatan sebelum baku hantam dimulai. Para prajurit menepi, menahan napas menyaksikan momen yang menentukan nasib mereka semua.

Tiba tiba, Ki Raga sudah mengeluarkan tenaga dalam dan aura siluman miliknya. Aura itu menyeruak keluar menyelimuti seluruh tubuhnya. Pada saat itu, Ki Raga sama sekali tidak menganggap remeh sosok manusia di depannya. Sangat berbeda dengan para prajurit prajuritnya.

"Kita mulai anak muda, aku akan bertarung serius denganmu" kata Ki Raga dengan mantap tanpa ada keraguan.

Srenggg...

Cakar cakar tajamnya mulai keluar, gigi gigi runcing yang berbahaya juga di perlihatkan. Pakaian bangsawan yang ia kenakan, seketika koyak ketika tubuh Ki Raga langsung membesar.

Roaa...

Auman sang raja siluman beruang menggema di halaman istana, memberikan gelombang energi ke arah lawan, Yang membuat rambut Bayu Wirata tersibak keatas.

Auman sang raja juga membuat para prajuritnya sedikit ketakutan akibat suara tersebut yang begitu keras. Namun itu semua tidak berlaku bagi sosok Bayu Wirata. Ia tampak santai tanpa ada kesan takut sama sekali.

Bayu Wirata melihat perubahan wujud dari Ki Raga yang membersar, terlihat sangar, kuat dan menakutkan. Auman kerasnya juga sempat ia rasakan mengetarkan udara yang datang menerpa tubuhnya.

Di saat yang bersamaan, Bayu Wirata melepaskan tenaga dalam miliknya. setelah itu, ia langsung mengeluarkan beberapa senjata khas ninja miliknya yang akan di gunakan sebagai titik dari jurus perpindahan.

"Shuriken bintang tiga" kata Bayu Wirata, ketika menggunakan jurus pemanggilnya.

Wushhh..

Shuriken bintang tiga tiba tiba muncul di celah celah jemarinya. Setidaknya ada delapan shuriken yang akan ia gunakan dalam pertarungan itu.

Pada saat ini, Bayu Wirata tidak ingin membuang banyak waktu lagi, ia berniat menyelesaikan pertarungan itu dengan cepat.

Wushh..

Tanpa di aba aba lagi, Bayu Wirata langsung melemparkan delapan shurikannya ke depan. Menuju arah Ki Raga yang juga terlihat sudah bergerak ke arahnya.

Roaa...

Kembali Raja Siluman Beruang mengaum keras, lalu melompat ke depan dengan niat menyerang lawannya. Matanya pokus mengunci sosok manusia yang menjadi penantangnya. Namun , tiba tiba sosok lawannya sudah menghilang dalam sekejap mata.

"Menghilang?, bagaimana mungkin?" Desis Ki Raga dengan ekspresi terkejut.

Namun, rasa teekejutnya itu kian bertambah ketika ia merasakan satu benturan keras yang menghantam di punggung belakangnya

Bammmm.

Dalam hitungan detik, satu serangan berupa tendangan menghantam tubuh Ki Raga dengan sangat keras. Sudah pasti jika pelakunya adalah Bayu Wirata yang pada saat itu, sudah melakukan jurus perpindahan,  lalu muncul di belakang Ki Raga saat salah satu shuriken bintang tiga melewati tubuhnya.

Tidak menunggu waktu lama, di saat kemunculannya itu, ia langsung menendang Ki Raga dengan tenaga dalam yang sudah ia alirkan pada kaki kanannya.

Akibat tendangan tersebut, Ki Raga terdorong dan berguling guling di atas tanah, lalu berhenti di kejauhan.

Apa yang terjadi di halaman istana kerajaan di saksikan oleh semua mata yang hadir di sana.

Para siluman yang berdiri di pinggir halaman istana terpaku, mata mereka membesar melihat aksi mendadak itu. Tak ada satu pun dari mereka yang menyangka jika sosok manusia di tengah arena mampu melancarkan serangan cepat yang bahkan tidak sempat dihindari oleh Ki Raga.

"Bagaimana mungkin dia bisa menyerang yang mulia raja" desis semua para siluman beruang dari pinggir halaman.

Sesaat kemudian, Ki Raga mengerutkan kening, perlahan bangkit berdiri, pandangannya menusuk ke arah Bayu Wirata.

“Dia memang punya kemampuan... tapi

Kemampuan itu bisa dia sembunyikan,” gumam Ki Raga dalam hati, matanya yang tajam menilai setiap gerak pemuda itu.

Sementara itu, Bayu Wirata melemparkan tatapan santai ke arah Ki Raga, tubuhnya tampak rileks tapi penuh percaya diri.

“Aku sudah berhasil menyerangmu sekali, masih tersisa dua serangan lagi, dan aku pasti akan melakukannya,” ucap Bayu dengan suara tenang, seolah sangat yakin jika pertarungan itu bisa ia atasi.

Ki Raga mengangguk pelan, wajahnya serius menata strategi.

“Kau benar. Tapi kali ini aku tidak akan lengah. Kemampuanmu untuk berpindah tempat dengan cepat tak akan kuabaikan begitu saja.” Ia mengerutkan dahi, mencerna gerakan yang baru saja terjadi, berusaha menebak jurus apa yang membuat pemuda di depannya begitu lincah sehingga dapat berpindah tempat dengan sangat cepat.

Bayu Wirata hanya menganggukkan kepala, senyumnya tipis namun penuh tantangan.

“Baiklah, mari kita lanjutkan pertarungan ini,” katanya sambil mempersiapkan jurus berikutnya, udara di sekitar mereka kembali tegang, siap meledak kapan saja.

Kedua tanganya ke depan seolah membuka segel tangan dalam membuat jurusnya. Hingga saat sudah selesai, ia segera menggunakan jurus ninjanya.

"Jurus empat bayangan" kata Bayu Wirata.

Wushhh...

Empat sosok yang mirip dengan Bayu Wirata keluar dari tubuhnya. Hingga tidak berapa lama kemudian, empat bayangan itu langsung melesat ke depan untuk melakukan serangan ke arah Ki Raga.

Ki Raga yang melihat jurus lain dari Bayu Wirata di buat terkesima, ada rasa kagum yang besar terhadap kemampuan sosok manusia di depannya.

"Sangat luar biasa, dia bisa membuat dirinya menjadi sangat banyak" gumam Ki Raga menggelengkan kepalanya.

Akan tetapi, Ki Raga tidak mau kalah begitu saja. Ia menatap tajam ke arah lima sosok manusia yang berdiri kokoh di hadapannya. Jantungnya berdegup kencang, tapi tekad di matanya tak tergoyahkan.

"Haaaa!" Suaranya meledak, menggelegar menembus udara. Element api yang menjadi miliknya melingkar dengan liar di sekitar pergelangan tangan dan kakinya, menerangi wajahnya yang penuh semangat.

Dengan langkah cepat, ia melesat maju menantang empat sosok terlihat kembar yang tampak garang di depan sana.

Begitu jarak sudah dekat, tangan dan kakinya bergerak tanpa henti. memukul ,menendang dan mecakar dengan seluruh kekuatan yang dimiliki.

Terkadang, lidah api menyambar, seolah menari nari mengelilingi lawan lawannya. Namun, anehnya, setiap pukulan dan cakaran yang menyala nyala itu tak menyisakan luka sedikit pun pada mereka. Dalam hitungan detik, tubuh tubuh itu kembali pulih, berdiri sempurna seperti tak pernah tersentuh.

Ki Raga mengerutkan alis, hatinya mulai bergejolak antara marah dan penasaran. Akibat lawannya yang tak bisa ia kalahkan.

Hal itu terjadi karena yang di hadapi oleh Ki Raga hanyalah bayangan saja. Namun Ki Raga sama sekali tidak menyadarinya. Sedangkan Bayu Wirata yang asli sedang melihat dari kejauhan. Sembari bersiap untuk melakukan serangan ketika ada ke sempatan.

Benar saja, ketika kesempatan itu datang. Bayu Wirata langsung memanfaatkannya dengan sangat baik. Di saat satu bayangannya berada tepat di belakang Ki Raga.

Sesaat kemudian, pemuda itu langsung merubah posisi dirinya dengan bayangan yang ada di belakang Ki Raga.

Wushhh...

Bayu Wirata yang asli sudah muncul di belakang Ki Raga. Ia mengalirkan tenaga dalam dan element api pada kakinya.

"Tendangan badai api" kata Bayu Wirata mengeluarkan jurusnya.

Api berkobar di kaki Bayu Wirata, menyala nyala sebelum kakinya diayunkan dengan tenaga luar biasa ke arah Ki Raga.

Bammm..

Tubuh Ki Raga terhempas ke depan, membentur tanah dengan suara suara yang begitu keras. Ia berguling beberapa kali, bulu khas di punggungnya terbakar sebagian dan mengepulkan asap tipis akibat tendangan api dari lawan.

Dengan cepat, tangan Ki Raga menyapu bulu yang terbakar itu, membasuhnya seolah memadamkan bara yang mengganggu.

Hupp..

Bayu Wirata sudah mendarat dan berdiri di dekatnya, napasnya menghela pelan tapi matanya tajam.

"Sudah dua kali. Tinggal satu kesempatan lagi, dan kau akan kalah," ucapnya, tangan kanannya terulur kedepan membantu lawan untuk berdiri.

Ki Raga menggapai tangan itu, berdiri tegap di hadapan pemuda itu. Tatapannya teduh, namun ada rasa hormat yang tulus.

"Aku akui, tersisa satu kesempatan saja. Kau memang manusia hebat," katanya pelan, penuh kekaguman.

Bayu Wirata menanggapi dengan senyum tipis. "Baiklah, mari kita lakukan pertarungan penentuan terakhir ini, dan aku akan memenangkannya"

Ki Raga menganggukan kepala pelan mengundur langkah ke belakang, menjaga jarak, lalu memutar badan kembali, menatap tajam ke arah Bayu Wirata. Di saat jarak di rasa sudah cukup jauh

"Lihat ini baik baik , kau akan merasakan jurus kuatku" kata Ki Raga yang membuat tubuhnya semakin membesar, cakar dan taringnya juga semakin memanjang.

Ki Raga membuka mulutnya lebar lebar mengumpulkan sebuah energi yang di selimuti element api yang menyala terang.

Pertama api itu membentuk sebuah bola kecil. Lalu perlahan membesar hingga ukurannya lebih besar dari tubuh Ki Raga itu sendiri.

Sesaat kemudian, ia menembakkan bola api besar itu ke arah Bayu Wirata dengan kecepatan sangat tinggi.

Wushhhh..

Bola api menderu keras, membelah udara yang sedikit menghalangi laju lesatannya. Di saat yang bersamaan Ki Raga juga ikut melesat ke depan dengan niat memberikan serangan susulan. Ia sangat yakin jika seranganya kali ini bisa menjatuhkan lawan.

Pada saat itu, bola api sudah mendekat ke arah Bayu Wirata. Hal itu membuat Ki Raga tersenyum lebar.

"Akhirnya kau akan kena. Kau tidak akan bisa kabur dengan jarak sedekaht ini" gumam Ki Raga dari balik bola api besar tersebut

Duarrr...

Satu suara ledakan keras terdengar di telinga, bola api itu mengenai tubuh Bayu Wirata dengan sangat kuat menghantam lalu membakar seluruh tubuhnya.

Selain itu, gelombang ledakan juga terjadi begitu kuat. Membuat seluruh halaman berguncang keras tanpa henti,

KI Raga melihat lawannya sudah di selimuti api yang membara, dengan cepat ia langsung menghantamkannya pukulannya dengan sangat keras ke tubuh lawannya.

"Kau sudah gagal, aku berhasil mengalahkanmu" kata Ki Raga dengan senyum kemenangan yang terletak di bibirnya.

1
nts 03
no komen yg jelas keren banget
nts 03
keren/Good//Good//Good//Good/
nts 03
keren
igun 51p17
berikan bintang lima kalian sebagai penyemangat saya dalam berkarya.
Baby MinMin <3
Baper abis. 😢❤️
Claudia - creepy
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
Zuzaki Noroga
Kece banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!