NovelToon NovelToon
DUA RATU DI KAKI CEO

DUA RATU DI KAKI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Engga Jaivan

Mengapa mereka memeluk kakiku? Pertanyaan itu menghantui Arion (25) setiap hari."
​Arion memiliki dua adik tiri yang benar-benar mematikan: Luna (20) dan Kyra (19) yang cantik, imut, dan selalu berhasil mengacaukan pikirannya. Pagi ini, adegan di depan pintu mengonfirmasi ketakutannya: mereka bukan hanya menggemaskan, tapi juga menyimpan rahasia besar. Dari bekas luka samar hingga gelang yang tak pernah dilepas, Arion tahu obsesi kedua adiknya itu bukan hanya sekadar kemanjaan. Ini adalah kisah tentang seorang kakak yang harus memilih antara menjaga jarak demi kewarasannya, atau menyelami rahasia gelap dua bidadari yang mati-matian berusaha menahannya agar tak melangkah keluar dari pintu rumah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Engga Jaivan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XXII: Cincin di Jari

Tawa Luna yang dingin dari ranjang terasa lebih tajam daripada ancaman kekerasan fisik apa pun. Arion dan Kyra tahu, mereka telah tertangkap. Luna, sang kekuatan yang terlepas, telah menyaksikan pencurian dan penemuan mereka.

Kyra segera berdiri, menyembunyikan kotak cincin kecil itu di belakang punggungnya. Ia menatap Luna dengan kebencian yang terang-terangan, kini diizinkan untuk muncul setelah Arion memilihnya.

"Aku tahu kau tidak tidur, Luna. Dan cincin ini bukan untuk kita. Ini untukku dan Jangkar-ku," Kyra berkata, nadanya menantang, menggarisbawahi klaim posesifnya yang baru.

Luna bangkit perlahan dari ranjang. Wajahnya yang polos kini memancarkan aura menakutkan dari kekuatan yang baru saja ia lepaskan.

"Oh, tentu, Pengawas," balas Luna, berjalan mendekat. "Kau ingin menjadi Pengantin Ikatan? Kau ingin Jangkar itu menjadi milikmu? Cincin itu adalah kunci, Kyra. Kunci yang membuka gerbang Ikatan Mata datang dan mengambil kita. Ibu yang menyimpannya, bukan untuk Kak Arion, tapi untuk memastikan kita kembali ke tempat kita seharusnya berada."

Arion melangkah maju, memecah ketegangan antara kedua gadis itu. Ia harus menguasai situasi ini. Cincin ini adalah senjata berbahaya yang dapat mempercepat rencana Danu, tetapi juga alat yang bisa memecah belah mereka.

"Luna benar," Arion berkata, mengambil alih kotak perhiasan itu dari Kyra. "Cincin ini adalah lambang bahwa kita akan kembali. Tapi aku tidak akan membiarkannya. Aku adalah Jangkar kalian, dan cincin ini... harus diubah fungsinya."

Arion membuka kotak itu. Dua cincin perak tebal, masing-masing berukir simbol Mata Terkunci. Satu cincin bertuliskan 'L', yang lain 'K'.

"Luna, cincin ini seharusnya memastikan kau tidak pernah lepas kendali. Tapi kau sudah melepaskan diri. Dan Kyra," Arion menatap Kyra, "kau adalah satu-satunya yang bisa mengendalikan energi Luna yang tak terkendali."

Arion mengambil cincin bertuliskan 'K'. Ia memegang tangan Kyra yang memegang gelang emas Mata Terbuka.

"Ini bukan janji kembali ke Ikatan Mata, Kyra. Ini adalah janji untuk mengendalikan," kata Arion.

Ia memasangkan cincin perak itu di jari manis Kyra.

Kyra menatap cincin itu, lalu ke gelang emasnya. Dua simbol berlawanan kini berada di pergelangan tangannya: Gelang Emas Mata Terbuka Kyra (Pengawasan), dan Cincin Perak Mata Terkunci Ikatan Mata (Kepemilikan).

"Dengan ini, kau adalah Pengawas yang Terikat," bisik Arion, nadanya penuh makna. "Kau terikat padaku. Dan kau terikat pada tanggung jawab untuk menahan Luna."

Cincin itu terasa dingin di jari Kyra, tetapi ia merasakan gelombang kekuatan baru—peran dan validasi dari Jangkar-nya. Kyra tersenyum dengan kemenangan pahit.

Luna hanya berdiri di sana, melihat cincin 'K' dipasangkan ke Kyra. Matanya, yang sebelumnya dipenuhi kemarahan liar, kini berangsur-angsur meredup. Ia kembali ke mode reset yang dalam, tetapi kali ini, disertai rasa sakit pengkhianatan yang nyata.

"Kak Arion," lirih Luna, suaranya kembali manja dan rapuh. "Kenapa Kakak memilih Kyra? Aku yang lebih mencintai Kakak. Aku yang seharusnya Jangkar Kakak."

Arion tahu ia harus menyelesaikan permainan ini. Ia mengambil cincin 'L' di tangannya.

"Aku tidak memilih Kyra karena dia mencintaiku lebih besar, Luna. Aku memilih Kyra karena dia Pengawas. Dia memiliki kendali atas dirinya," Arion menjelaskan. "Dan kau harus mendapatkan kembali kendalimu. Jika kau bisa menenangkan dirimu, mengendalikan kemarahan dan cemburumu, maka kau akan menjadi kekuatan terbesar kita."

Arion menjatuhkan cincin 'L' itu ke lantai, di depan kaki Luna.

"Ambil ini, Luna. Jangan pasang. Tapi simpan. Itu adalah pengingat bahwa Ikatan Mata melihatmu sebagai kelemahan yang perlu dikendalikan. Buktikan pada mereka—dan padaku—bahwa kau adalah kekuatan, bukan kelemahan."

Luna menunduk, mengambil cincin itu. Ia menggenggamnya, dan kini, Luna memiliki fokus baru: membuktikan diri kepada Arion dengan menunjukkan kendali diri.

Kyra menatap cincin di jarinya, sebuah lambang kekuasaan yang juga merupakan rantai. Ia kini sepenuhnya berada di sisi Arion, didorong oleh cemburu dan posesif yang disalurkan dengan baik.

"Sekarang, apa yang harus kita lakukan, Jangkar-ku?" tanya Kyra, menatap Arion.

"Kita membuat serangan balik. Danu berpikir dia mengendalikan kita dari jauh, tapi dia lupa bahwa aku telah merancang Sangkar ini," jawab Arion, matanya penuh perhitungan. "Danu mengira dia tahu siapa yang aku pilih. Tapi dia tidak tahu apa yang aku rencanakan."

Arion mengeluarkan flash drive Bukti. Ia harus keluar dari Sangkar ini untuk menyerahkan Bukti itu, tetapi ia tidak bisa meninggalkan Luna yang labil dan Kyra yang baru saja terikat.

"Kyra, aku butuh bantuanmu untuk meyakinkan Luna bahwa kita harus pergi," kata Arion.

"Pergi? Ke mana?"

"Kita harus pergi ke tempat yang paling tidak terduga oleh Danu dan Ikatan Mata," Arion tersenyum dingin. "Kita harus mengunjungi Markas Besar Ikatan Mata."

Kyra tersentak. "Tidak! Itu bunuh diri!"

"Tidak, Kyra. Itu adalah satu-satunya tempat yang kita yakini aman dari Danu. Danu mengendalikan kita dari Jakarta, bukan dari Markas. Dan aku harus bertemu dengan Pemimpin Ikatan Mata yang sebenarnya. Yang dihindari oleh Ibu kalian."

Arion menatap mata Kyra. "Kau adalah Pengawas yang Terikat. Sekarang, bantu aku mencari pintu belakang Markas Besar Ikatan Mata di flash drive ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!