NovelToon NovelToon
Twelves Trials Of Fate (Myth Vs Human)

Twelves Trials Of Fate (Myth Vs Human)

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Akademi Sihir / Perperangan / Action / Mengubah sejarah / Iblis
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: See You Soon

Pada tahun 2086, umat manusia berdiri di puncak kejayaan teknologi. Negara-negara besar bersatu di bawah Proyek Helios. Yaitu percobaan menciptakan sumber energi tak terbatas dengan memanipulasi ruang dan materi gelap.

Namun pada malam ketika Helios Reactor diaktifkan untuk pertama kalinya, sesuatu terjadi. Langit di atas Samudra Pasifik retak seperti kaca yang dilempar batu. Membentuk celah raksasa bercahaya ungu, berdenyut seperti nadi dunia yang terluka.

Seekor makhluk bersisik emas, bersayap seperti petir, mengaum di atas laut. Lalu menyusul bayangan-bayangan lainnya. Raksasa dari batu, wanita bersayap burung gagak, bahkan binatang bertanduk dari legenda kuno.

Nuklir ditembakkan, senjata diluncurkan. Sebuah kedatangan para makhluk mitologi yang mengancam ras manusia.

Hingga terbentuklah 12 pertandingan untuk menghentikan peperangan akbar itu. Panah melawan mesiu, otot melawan baja, sihir melawan sains.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon See You Soon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baja vs Obat

...Street Fighter vs The Forest Guard...

...#4...

“Kalau begitu.”

Asterion menghentakkan salah satu kakinya. Seolah itu menjadi sebuah isyarat. Peterpan (peri seukuran remaja lelaki)datang terbang membawa sesuatu di atas kepalanya. Bukan busur seperti sebelumnya, melainkan kapak raksasa dengan bilah yang berkilat di bawah cahaya arena.

Dengan kekuatan empat kakinya yang menopang tubuh besar itu, membawa kapak sebesar gerbang kota bukanlah masalah baginya.

“Hey, hey! Katanya tak mau pakai senjata? Itu apa? Kapak segede harapan manusia?” sindir Tiago sambil mengangkat alis.

“Aku tak peduli,” geram Asterion, “Kau sudah membuatku merasa terhina. Sekarang, inilah balasannya!”

“Oii, Wasit! Ini curang. Apa kau tidak mau menghentikannya?” Tiago menoleh ke arah Sang Libra. Namun wanita berambut ungu itu hanya menatapnya datar, seolah sudah tahu sesuatu yang tidak diketahui orang lain.

Libra tetap diam, sementara Asterion mulai bergerak.

Geramannya menggema, dan derap langkahnya menggetarkan lantai Colosseum. Tiago bereaksi cepat, berguling ke samping. Tebasan pertama meleset, tapi hembusan anginnya cukup kuat untuk mengibarkan rambut Tiago.

Kapak sebesar rambu lalu lintas itu mengiris udara hingga mampu membuat bulu kuduk siapa pun meremang. Satu ayunan saja bisa memutus tubuh manusia jadi dua bagian.

Asterion menyerang lagi, kali ini lebih brutal. Lantai marmer retak seperti kerupuk diinjak raksasa. Kekuatan centaur itu tak perlu diragukan.

Tiago mencoba menyerang balik, tapi tinjunya beradu langsung dengan bilah baja kapak itu.

Dentum keras!

Bogem mentah melawan logam. Percikan kecil muncul, lalu darah mulai mengalir dari balik perban di lengannya.

“Heh! Kau sudah tahu kekuatanku sekarang kan, Manusia? Jangan pernah lagi kau meremehkan ras kami!”

“Hey! Wasit! Hentikan ini! Ini sudah melanggar peraturan!” seru Tiago sembari menghindari tebasan berikutnya.

“Benar, Nona Libra!” Johan ikut berseru dari tribun, “Tiago tak membawa senjata apa pun! Itu sama saja curang. Di mana letak keadilannya?”

Libra menjawab tenang, suaranya menggema lembut namun tajam,

“Tidak curang. Karena aku melihat, manusia itu juga membawa senjata. Di lengannya.”

“Tapi lengan manusia tak bisa disamakan dengan baja, Nona Libra!” sanggah Johan, wajahnya tegang, “Tangan hanyalah tulang berbalut daging, tak sebanding dengan kekuatan logam!”

Ancient One terkekeh dari singgasana suryanya,

“Hahaha! Jangan salahkan peraturan bila tidak adil, Manusia. Salahkan keberanian bodoh rekanmu itu, yang datang tanpa membawa apa pun!”

Namun tawa itu seketika mereda saat Libra menatapnya tajam. Tatapan yang cukup dingin untuk membuat jantung seekor dewa pun bergetar. Ia lalu kembali menatap arena,

“Aku tahu kamu membawa senjata, Tiago Ghost Moreira. Keluarkan itu dari lenganmu.”

Johan tertegun,

“Senjata? Di lengannya? Apa maksudnya?”

“Lihat saja,” jawab Libra pelan, tapi penuh makna.

“Ahh, ketahuan ya?” Tiago menyeringai.

“Lihat lawanmu, Manusia!”

Asterion kembali menerjang, kapaknya melesat seperti badai. Tapi Tiago melompat mundur dengan lincah, tubuhnya berputar di udara lalu mendarat ringan beberapa meter dari lawan.

“Yah, mau bagaimana lagi,” katanya santai sambil menepuk-nepuk lengan kirinya, “Kalau sudah ketahuan, ya harus dipakai.”

Kerumunan manusia mulai berbisik.

Senjata lengan? Apa maksudnya?

Apakah prostetik logam? Atau alat tersembunyi?

Perlahan, Tiago membuka perban di lengannya. Dari dalamnya berjatuhan beberapa kapsul kecil berwarna merah tua.

“Obat? Obat apa itu?” tanya seorang pemuda bersabuk putih.

Seorang pria Jepang di sebelahnya menatap serius, “Itu bukan obat. Itu—doping. Sesuatu yang sangat dilarang dalam pertandingan resmi. Zat yang bisa meningkatkan segalanya. Stamina, daya tahan, bahkan kecepatan.”

“Doping?” seru beberapa orang di sekitarnya nyaris bersamaan.

Kubu manusia mulai bersorak. Mereka akhirnya mengerti maksud Tiago sebelumnya. Ketika ia menepuk lengannya dan berkata bahwa itu sebuah senjata.

Senjata itu bukan baja, bukan sihir. Melainkan obat yang mengubah tubuhnya jadi mesin perlawanan.

“Rupanya ini akan semakin menarik,” ujar salah seorang binaragawan, matanya berbinar melihat perkembangan gila itu.

Tiago menelan tiga kapsul sekaligus.

Detik berikutnya—

Tubuhnya bergetar hebat. Pembuluh darahnya tampak menonjol di bawah kulit. Napasnya berat, namun matanya berubah. Pupilnya mengecil seperti mata predator. Aura panas menguar dari tubuhnya, seolah udara di sekitarnya menolak mendekat.

“Wah… efeknya… gila,” gumam seorang binaragawan, terpana.

Tulang-tulang Tiago berderak, urat-urat di lengannya menegang, dan luka di perbannya perlahan menutup sendiri. Ia mengepalkan tinju dan tanah di bawahnya retak seperti kaca.

Asterion menatap, mendengus, “Apa pun yang kau lakukan, manusia, tak akan mengubah—”

Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Tiago sudah menghilang. Dalam satu kedipan mata, dia muncul di sisi Asterion, menghantam dada manusia sang centaur dengan pukulan keras.

BAAAM!

Tubuh raksasa itu terangkat dari tanah, terhempas ke dinding arena. Marmer pecah, debu menutupi pandangan.

Kubu manusia bersorak histeris.

Sementara di singgasana, Presiden hanya menggenggam tangan kursinya, wajahnya tegang, “Itulah… kenapa doping dilarang,” gumamnya pelan.

Karena yang kini berdiri di tengah arena bukan lagi manusia. Melainkan sesuatu yang berada di luar batas kewajaran. Sesuatu yang bahkan Sang Libra pun mulai tatap dengan hati-hati.

1
Ani Suryani
syaratnya jangan berat
Wida_Ast Jcy
berasal dari negeri Jepang ya thor
Mingyu gf😘
apakah syaratnya???
Mingyu gf😘
sihinobi itu apa
Chimpanzini Banananini: badan intelijen dari jepang
total 1 replies
Hanik Andayani
membanggakan diri
iqbal nasution
simbol beban...
iqbal nasution
ada manusia yb berani menantang langit
Irfan Sofyan
antara ada dan tiada😁
Irfan Sofyan
kalau tidak mudah kena ilusi begitu berarti dia punya senjutsu😁🙏
Vᴇᴇ
wah auto praktekin ke tetangga sebelah yg suka gunjing ah
Chimpanzini Banananini: woi woi astaghfirullahalazim/Skull//Skull/
total 1 replies
Vᴇᴇ
troll itu sejenis apa ya? dari dulu familiar sama nama ini cuma masih abu" sama wujudnya
Chimpanzini Banananini: troll itu mirip raksasa, tapi tubuhnya bungkuk
total 1 replies
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
yeee, curang kok bangga 🗿
Chimpanzini Banananini: waduhh ketahuan cik😂
total 1 replies
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
Curang/Curse//Curse/
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
Weh, sampek tahu mode tembakannya 🗿
Chimpanzini Banananini: /Casual//Casual//Casual//Casual//Casual/
total 3 replies
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
keren/Doge//Good//Doge/
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
bisa-bisanya kepikiran nih authornya 🤣
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
keren/Scream//Scream/
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
Ini yang bikin susah nulis dialog karakter berkedudukan atas🤣 kaku semua. disuruh gak kaku juga susah
Chimpanzini Banananini: wkwk ya namanya juga profesional meng. masa pake bahasa gaul sksksk
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
jadi naga pergi. kembali lagi gak🤔🤔🤔
Chimpanzini Banananini: naganya sembunyi di dalam gua bawah Colosseum kak. di chapter 45 udh dijelasin yaww
total 3 replies
Wida_Ast Jcy
sama sama menyimpan dendam gak tuh
Chimpanzini Banananini: iya nih hiks
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!