Second Chance

"Belum Ma, karena aku dan yang lainnya berpikir bisa menemukan Tante Ratna dan Nona Clara tanpa bantuan polisi.Ternyata tidak, nanti akan aku bicarakan soal ini dengan Tuan Tama."Jawab Reza.

"Ya baiklah, semoga Ny.Ratna dan menantunya bisa segera ditemukan.Kalau begitu kamu cepat mandi, siap-siap lalu pergi ke hotel, segera bicara dengan Tama."

Reza mengangguk lalu beranjak pergi ke kamarnya untuk segera mandi dan siap-siap.

...****************...

Reza sudah sampai di hotel, saat dia baru melangkah masuk dia melihat Tama yang sedang berjalan menuju lift, Reza mempercepat langkah kakinya menyusul Tama.

"Tuan Tama, Anda sudah sembuh?"Ucap Reza bahagia saat langkahnya sejajar dengan Tama.

"Menurut kamu?"Ucap Tama cuek, Reza hanya diam dan menghela napas.

Mereka berdua pun masuk ke dalam lift.

"Tuan, ada yang ingin saya bicarakan."Ucap Reza.

"Kalau kabar buruk saya tidak mau."

"Bukan, bukan kabar buruk yang ingin saya bicarakan."

"Baiklah, kita bicarakan di ruangan saya."Ucap Tama.

Ting

Pintu lift terbuka, Tama dan Reza melangkah keluar dari lift menuju ruangannya Tama.

Sesampainya di ruangan Tama dia pun duduk di kursi kerjanya, sementara Reza duduk di kursi yang berhadapan dengan Tama.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?"Tanya Tama.

"Begini Tuan, 2 minggu penuh ini kan kita semua sudah mencari Tante Ratna di beberapa tempat yang ada di Jakarta.Tapi sampai hari ini Tante Ratna belum juga ditemukan, bagaimana kalau Anda lapor polisi.Nanti kan polisi bisa membantu untuk mencari Tante Ratna, diumumkan soal hilangnya Tante Ratna di media sosial dan media cetak."Jawab Reza memberikan saran.

"Baiklah, nanti saya akan ke kantor polisi."

"Tuan, apa Tante Ratna pergi ke luar Jakarta ya?"Ucap Reza menduga-duga.

"Tidak mungkin, saya yakin Mami ada di Jakarta.Hanya saja kita semua belum menemukannya."Ucap Tama.

"Ya baiklah Tuan."

Hening beberapa saat di antara mereka.

"Setelah ini saya mau pergi ke kantornya Marvel."Ucap Tama.

"Tumben Anda pergi ke sana."

"Saya mau tanya ke Marvel apa dia tahu kemana Mami pergi, kali ini Mami kan tidak bekerja sama dengan kamu, mungkin dengan Marvel.Pasti Marvel tahu kemana Mami pergi."

"Kenapa tidak ditelepon saja Tuan Marvel nya?"Tanya Reza.

"Enggak, saya ingin bicara langsung dengan Marvel."

"Baiklah terserah Anda Tuan."

...****************...

Tama sudah sampai di perusahaan Marvel, dia langsung melangkah pergi ke ruangannya Marvel.

Braakk

Tama membuka pintu ruangan Marvel dengan kasar, Marvel yang sedang fokus memeriksa dokumen yang menumpuk di mejanya itu pun terkejut dan menoleh ke arah pintu.

Terlihat Tama berdiri di sana, Tama menutup pintu lalu melangkah mendekati Marvel.

"Marvel!!"Panggil Tama nyolot saat sudah berdiri di depan meja kerja Marvel.

"Apa, datang-datang ngagetin!!"Ucap Marvel tak kalah nyolotnya dari Tama.

"Biasa saja kali, jangan nyolot begitu."

"Ada apa?"Tanya Marvel datar.

"Aku mau tanya sesuatu, kamu harus menjawabnya dengan jujur."

"Hemmm, mau tanya apa?"

"Dimana keberadaan Mami sekarang?"Tanya Tama.

"Apa, mana aku tahu Tama.Memangnya Tante Ratna tidak ada di rumah?"Ucap Marvel.

"Oohh ayolah Marvel, kali ini berpihak lah kepadaku.Katakan dimana Mami sekarang, kamu pasti tahu kan."

"Dengar ya Tama, aku tidak tahu dimana Tante Ratna.Kamu sebagai anaknya bagaimana, kenapa bisa tidak tahu Tante Ratna pergi."

"Mami pergi dari rumah, orang rumah tidak ada yang tahu saat Mami pergi.Dan sudah 2 minggu aku, Reza dan anak buahnya mencari keberadaan Mami, tapi sampai hari ini Mami belum juga ketemu."Ucap Tama.

"Makanya kalau dikasih tahu Tante Ratna itu nurut, jangan membangkang.Jadi begini kan, Tante Ratna pergi."Ucap Marvel.

"Aku tidak butuh nasehat dari kamu, yang aku butuh adalah kamu mengatakan dimana keberadaan Mami sekarang.Cepat katakan, kamu pasti tahu kan!"Ucap Tama ngeyel.

"Harus berapa kali sih aku bilang, aku tidak tahu dimana keberadaan Tante Ratna.Aku bahkan baru tahu kalau Tante Ratna pergi dari rumah."Ucap Marvel menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi kerjanya, lalu melihat ke arah lain.

"Marvel aku serius, sekali lagi aku tanya.Dimana keberadaan Mami, cepat katakan!"Ucap Tama pelan penuh penekanan.

Marvel menatap Tama dengan santai, lalu bersedekap.

"Kalau Tante Ratna sudah pulang kamu mau apa?"Ucap Marvel.

"Tentu saja aku akan minta maaf, dan bilang kalau Mami tidak boleh pergi kemana-mana tanpa sepengatahuan ku."

"Kalau aku jadi kamu Tama, aku akan menuruti apa kata Tante Ratna selagi itu baik untukku."

"Termasuk menikah dengan ART itu, ayolah Marvel.Dia itu hanya ART rendahan, bagaimana mungkin aku bisa menerima dia sebagai istriku.Sangat tidak sepadan, tidak selevel.Kecuali Vera, dia memang pantas bersanding denganku.Vera itu perempuan sempurna bagiku, tidak akan ada yang bisa menggantikannya."Ucap Tama.

"Dan biar aku ingatkan lagi siapa Vera dulu, dulu Vera bekerja di sebuah club malam.Pekerjaannya adalah melayani nafsu pria hidung belang yang datang ke sana, ini kamu sendiri kan yang cerita sama aku.Suatu malam kamu pergi ke club itu dan bertemu dengan Vera, beberapa kali kamu pergi ke club kamu selalu bertemu dengan Vera.

Dan entah dari sisi mananya kamu bisa jatuh cinta sama dia, kamu menyuruh Vera untuk berhenti bekerja di club itu dan kamu berjanji akan memberikan pekerjaan kepada Vera agar dia bisa menghidupi dirinya dan ibunya.Singkat cerita kamu berhasil menjadikan Vera model terkenal, kehidupan dia berbalik 180° dari kehidupannya yang dulu karena kamu.

Dan sekarang, Vera pergi begitu saja tanpa kabar selama 2 tahun lebih."Ucap Marvel puas.

"Kenapa jadi membahas Vera sih Marvel, asal kamu tahu ya Vera terpaksa bekerja di club malam itu.Ayahnya meninggal, ibunya sakit, dan waktu itu Vera baru lulus SMA.Dia juga tidak pernah tidur dengan siapapun, hanya menemani orang minum.Dan tolong jangan bahas ini lagi, ini sudah berlalu Marvel."Ucap Tama kesal karena Marvel mengungkit masa lalu Vera.

Marvel hanya mengangkat kedua bahunya cuek.

"Sebenarnya tidak ada masalah sih dengan masa lalu Vera, semua orang pasti punya masa lalu yang buruk.Kamu bisa mencintai dan menyayangi Vera sebegitu dalamnya dan menerima masa lalu dia, kamu rela melakukan apapun untuk dia.Lalu kenapa kamu tidak belajar mencintai dan menyayangi Clara, dia itu istri kamu Tama.

Lupakan masa lalu, dan tatap apa yang ada sekarang.Lupakan Vera, dan mulailah belajar untuk mencintai dan menyayangi Clara."Ucap Marvel.