Tunangannya mengkhianatinya. Bukannya meratapinya, Dheandita atau yang kerap dipanggil Dhea memutuskan untuk membalas rasa sakit hatinya tersebut dengan menjadi ibu dari wanita yang telah merebut sang tunangan.
"Aku akan menggoda ayahmu dan menjadi ibu tiri mu. Lihat saja apa yang aku lakukan nanti padamu, Virya," ucap Dhea
Drake Adiwitama pria matang nan rupawan adalah ayah dari Virya. Dan Dhea akan membuat Drake menjadi suaminya.
Bagaimana cara Dhea menggoda sang pria matang. Akankah Drake tergoda dengan gadis muda yang usianya jauh dibawahnya itu?
Lalu, bagaimana tanggapan Virya dan Jayan melihat kedekatan Dhea dan Drake?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggoda 35
Gluph!
Drake menelan saliva nya dengan susah payah saat melihat penampilan Dhe ayang masih terbaring di atas ranjang. Meski kamar itu di kunci oleh Dhea dari dalam, bukan hal yang sulit bagi Drake untuk membukanya.
Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 malam, tapi Dhea tak kunjung keluar kamar. Drake tentu khawatir, dan memutuskan untuk masuk ke kamar.
Gadis itu mengenakan piyama miliknya yang jelas kebesaran. Yang dipakai hanya bagian atasnya saja sehingga kaki Dhe dari telapak hingga paha terlihat jelas di mata Drake.
"Aaah ini bocah bener-bener nggak ada waspada nya sama sekali," gumam Drake sambil menarik selimut dan menutupi tubuh Dhea.
Dia adalah laki-laki normal, jadi tampilan Dhea sungguh memancing hasratnya. Namun Drake tentu tidak bertindak impulsif, dia masih bis menahannya dengan sangat baik gejolak yang timbul itu.
Tik tok tik tok
Jarum jam terus berputar. Kini jarum pendek pada jam itu menunjuk angka 10. Drake sedikit gelisah karena seingatnya Dhea belum makan sejak tadi masuk ke kamar.
"Dhe ... Dhea, bangun Dhe. Kamu harus makan dulu." Akhirnya Drake membangunkan gadis itu.
Eughhh
Dhea melenguh, tubuhnya menggeliat tapi matanya masih terpejam.
Gluph!
Iman Drake benar-benar diuji saat ini. gerakan tubuh Dhea yang menggeliat membuat selimut yang ia pakaikan tadi tersingkap. Dan lagi-lagi tubuh paham putih nan mulus milik Dhea terpampang jelas di depan mata Drake.
"Huh, bener-bener ya kamu, Dhea. Pas lagi sadar sama pas lagi nggak sadar, tetep aja bisa ngegoda aku begini,"desis Drake.
Dia kembali menutupi tubuh Dhea dengan selimut dan mencoba membangunkan gadis itu lagi.
"Dhea, bangun. Kamu harus makan dulu. Ayo bangun Dhea, nanti perutmu sakit lho," Drake menggoyangkan bahu Dhea, tapi gadis itu hanya bergeming.
"Dhe, bangun,"ucapnya lagi.
"Eughhh apaan sih Met, sumpah ya aku ngantuk banget. Berasa capek banget badanku ini. Makannya besok lagi aja lah,"sahut Dhea dengan mata yang tetap terpejam.
Agaknya dia mengira bahwa ini di rumahnya dan orang yang membangunkannya adalah Meta, sang teman.
Drake hanya menghela nafasnya panjang. Sepertinya Dhea memang sangat lelah. Alhasil Drake urung membangunkan Dhea lagi. Dia akan membiarkan Dhea tidur dan biar bangun dengan keinginannya sendiri.
"Baiklah, silakan tidur kembali Nyonya. Aku nggak akan ngebangunin kamu lagi,"ucap Drake dengan tersenyum. Dia mengusap lembut wajah dan kepala Dhea dan melenggang pergi dari kamar.
Awalnya Drake ingin tidur di kamar lain. Tapi mengingat Jayan dan Virya yang mungkin saja akan kembali mencari Dhea, maka Drake memili untuk tetap tidur di kamarnya meski hanya akan tidur di kursi.
Tapi sebelum itu, Drake pergi ke dapur untuk mengambil beberapa makanan dan juga buah. Dia khawatir nanti Dhea bangun dan merasa lapar.
"Pa, dia belum pergi juga dari rumah ini?" Virya muncul dari belakang Drake. Kedua tangannya dilipat di depan dada. Ekspresi wajahnya masih sama dengan tadi siang ketika membicarakan tentang Dhea.
"Bukan urusanmu. Dhea adalah tamu Papa. Mau dia pergi atau nggak pergi dari rumah ini, mau dia tinggal berapa lama pun di sini, semua itu bukan urusan kamu Virya. Ingat, Papa adalah tuan rumah ini. Semua yang berkaitan dengan Papa adalah urusan Papa jadi nggak perlu ikut campur,"Drake menjawab dengan tegas.
"Pa, Papa kok jadi gini sih. Dulu Papa nggak pernah bawa wanita ke rumah. Bertahun-tahun Papa sendiri tapi biasa aja. Tapi setelah kenal sama cewek sialan itu, Papa jadi berubah. Papa nggak kayak Papa yang aku kenal."
Agaknya Virya masih berusaha untuk menyadarkan Drake. Ya dia merasa Drake hanya sekedar tergoda dengan Dhea. Dan menganggap bahwa Drake sekarang seperti ini karena mengenal Dhea.
Mungkin ucapan Virya tak sepenuhnya salah. Drake memang berubah, berubah menjadi pria yang kembali menemukan wanita yang disukainya setelah bertemu dengan Dhea sehingga dia pun berkeinginan untuk tetap berada di sisi Dhea.
"Bukannya manusia itu memang selalu berubah-ubah. Dan mungkin sekarang Papa memang berubah karena Papa menemukan seseorang yang bisa membuat Papa kembali merasakan kasih sayang. Virya, urusan hati dan pribadi Papa bukanlah urusan kamu. Jadi Papa ingetin lagi, jangan ikut campur. Jangan mengusik Dhea, dan jangan membuat Papa marah. Lebih baik kamu fokus dengan keluargamu, dengan suami dan juga calon anakmu itu. Ingat, setelah anakmu lahir, kamu harus pisah rumah dengan Papa."
Degh!
Tatapan tajam dari Drake menunjukkan betapa seriusnya ucapan pria itu. Dan itu sungguh membuat Virya merasa dirinya sebentar lagi akan dibuang oleh Drake.
Dia jelas tidak bisa menerima begitu saja perlakuan Drake yang menurutnya sungguh berubah secara drastis.
"Apa Papa akan menjadikannya ibu tiriku!" ucap Virya dengan sedikit berteriak karena Drake sudah melenggang jauh meninggalkan dapur, menuju kamarnya.
"Ibu tiri? Ya mungkin demikian. Itu bukannya ide yang buruk, kok. Kalau kamu sudah tahu, maka mulai hari ini hormati dia karena mungkin nggak lama lagi dia benar-benar akan jadi ibu tiri mu."
Doeeeng
Virya terperanjat dengan ucapan Drake. Dia tidak bisa melihat wajah Drake saat bicara demikian, akan tetapi penekanan dalam setiap Drake mengucapkan kata ibu tiri membuat tubuh Virya merinding. Bulu kuduk di sekujur tubuhnya berdiri dengan sempurna.
Secara otomatis, otaknya membuat bayangan. Bayangan tentang bagaimana jika Dhea benar-benar menikah dengan Drake dan juga menjadi ibu tirinya.
"Nggak, aku nggak bisa terima. Aku nggak bisa terima kalau dia beneran nikah sama Papa. Ibu tiri? Ibu tiri yang awalanya adalah tunangan suamiku? Nggak bisa arghhh aku nggak bisa ngebayangin kami tinggal serumah. Aku nggak bisa ngebayangin cewek itu kembali deket sama Jayan. Arghhh sial!
Otak Virya mungkin benar-benar konslet. Dia masih beranggapan bahwa rasa Dhea kepada Jayan masih belum hilang. Jadi wanita itu ketakutan jika nanti Dhea kembali mendekati Jayan.
Virya benar-benat selalu berpikiran lebih. Tapi mungkin saja demikian, tapi bukan dari sisi Dhea melainkan dari sisi Jayan. Terbukti Jayan tadi pun masih berusaha mencari keberadaan Dhea.
TBC
Harusnya kamu malu lho Vir, ternyata selama ini kamu tinggal sama Drake yang bukan siapa2 kamu.
Makanya gak usah sombong gitu
untk jayan bingunglan kamu berharap tidak keluar dari rumah itu,,
dan sekarang kamu harus tau jika virya bukan anak kandung drake